Você está na página 1de 2

ANALISA KANDUNGAN KLORIDA DALAM AIR MINUM

ABSTRAK: Klorida dalam bentuk ion Cl- adalah anion anorganik yang banyak terdapat dalam air. Adanya
klorida yang berlebihan dalam air minum dapat menyebabkan gangguan pada sifat fisis air, gangguan
pipa logam, dan gangguan kesehatan. Pemeriksaan klorida pada air minum isi ulang dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar kadar kandungan klorida dalam air minum isi ulang sesuai persyaratan air
minum yang diperbolehkan dalam KEPMENKES.RI.NO 907/MENKES/SK/VII/2002. Kadar klorida dalam air
minum isi ulang ditetapkan dengan metode Argentometri Mohr yaitu dengan menggunakan larutan
standar AgNO3 dan indikator K2CrO4, titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya endapan warna
merah bata dari Ag2CrO4. Hasil Pemeriksaan yang telah dilakukan di Laboratorium Analisa Makanan dan
Minuman, menunjukkan bahwa kandungan klorida yang ada
dalam air minum isi ulang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan KEPMENKES.RI.NO
907/MENKES/SK/VII/2002 karena kadarnya tidak lebih dari 250 mg/liter
SUMBER: http://www.e-jurnal.com/2013/10/analisis-kandungan-klorida-dalam-air.html

Barium Analytical Method


Barium concentrations in water may be determined by atomic absorption spectroscopy (AAS), either by
direct aspiration into an air-acetylene flame or by atomization in a furnace. The detection limit for the
furnace technique is much lower than that for the direct aspiration procedure (2g/L vs. 100 g/L).
Barium in water may also be determined by inductively coupled plasma atomic emission spectrometry;
detection limits for this method of analysis are reported to be equivalent or superior to those for flame
AAS for most elements. Based upon data collected in a Canadian national survey, relatively little, if any,
soluble or insoluble barium is removed by conventional water treatment processes. Processes effective
in removing barium from drinking water include ion exchange (93 to 98%), lime softening (>90%) and
the reverse osmosis membrane technique (>90%); efficiency of removal varies, depending upon levels in
the raw water.
Sumber : www.env.gov.bc.ca/analytical_methods/pdf
PENGOLAHAN TANIN LIMBAH KAYU LAPIS
Proses produksi kayu lapis banyak menghasilkan limbah kayu seperti tanin, potongan kayu, serbuk
gergaji, sampah vinir, sisa kupasan dan potongan tepi kayu lapis yang tidak diolah lagi semaksimal
mungkin akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Akibat pencemaran ini dapat mengakibatkan
menurunnya kualitas dari sumber daya alam seperti udara, air, dan tanah. Telah diketahui bahwa
ketersediaan air bersih kini semakin berkurang, hal ini karena makin maraknya pencemaran yang
diakibatkan oleh berbagai kegiatan manusia salah satunya adalah kegiatan industri kayu lapis (plywood)
Sumber: https://www.scribd.comc/mobile/doc/213598457

Você também pode gostar