Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Seorang anak laki-laki,
November 2014, dengan keluhan sesak sudah 2 hari SMRS, mual muntah dan
edema pada bagian abdomen dan ekstremitas bawah, dirasakan tebal dan tanpa
nyeri. Bengkak lebih terlihat jelas saat pagi hari. Sesak membaik dengan perubahan
posisi. Selain itu penderita mengeluh kencing sulit, tetapi tidak nyeri saat BAK.
Riwayat penyakit sebelumnya, pasien pernah mengalami malaria dan edema
neonatus.
Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran compos mentis, tensi
120/90 mmHg, nadi 88 x/ menit, pernafasan 26 x/menit terpasang nasal kanul
dengan aliran 2 liter/mnt, temperatur 36,90C, berat badan 28 kg, dan tinggi
badan 157 cm, status gizi baik. Pada abdomen ditemukan asites sedang, hati
dan limpa tak teraba, ekstremitas tampak edema pada kedua kaki dan akral teraba
hangat.
Pemeriksaan laboratorium, menunjukkan:
Nama test
Kejernihan
Protein urine
Leukosit urine
Darah
samar
urine
Lekosit
Eritrosit
Sel epitel
Lain-lain
OSTO
Hasil
Agak keruh
POS (+)
POS (+)
POS (+++)
4-11
>60
3-4
Silinder bergranul
(+)
Hyaline (+)
Positif
Flag/unit
Nilai rujukan
jernih
Negative
Negative
Negative
/lpb
/lpb
/lpb
/lpb
<10
0-2
Negative
Negative
/lpb
Iu/ml
Negative
Negative
42
43
44
45
6. Terapi prednison dengan dosis 2 mg/ kg BB/ hari sesuai program juga tidak
diberikan kepada klien.
Evaluasi
merupakan
hasil
akhir
dari
proses
keperawatan
dimana
memberikan gambaran tentang hasil yang diharapkan telah tercapai atau tidak,
proses yang kontinue untuk menjamin kualitas dan ketetapan perawatan diberikan,
dilakukan dengan meninjau respon pasien untuk menentukan keefektifan rencana
keperawatan dalam memenuhi kebutuhan pasien (Nur Salam, 2001).
Adapun hasil akhir atau evaluasi yang diharapkan pada pasien sindrom
nefrotik menurut Wong L. Donna (2003) adalah :
1. Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda akumulasi cairan. Pada klien
perkembangan ini ditunjukkan pada hari ke 2, edema sudah berkurang dan
pada hari ke 3 edema sudah tidak tampak.
2. Bukti kehilangan cairan intravaskuler atau syok hipovolemik yang ditunjukkan
anak minimum atau tidak ada. Evaluasi ini tidak terjadi pada klien karena
klien tidak mengalami syok hipovolemik.
3. Anak dan keluarga menerapkan praktek sehat yang baik; anak tidak
menunjukkan bukti-bukti infeksi. Evaluasi ini tidak terdapat pada anak
termasuk risiko infeksi nosocomial. Setelah dilakukan tindakan keperawatan
mengenai pengetahuan sindrom nefrotik akut pada anak, keluarga
menerapkan praktek sehat yang baik.
4. Kulit anak tidak menunjukkan kemerahan atau iritasi. Kulit anak tidak
memerah atau kemerahan hilang pada hari ke 2 setelah masuk rumah sakit.
5. Anak mengkonsumsi sejumlah makanan bernutrisi yang adekuat. Sejak
diberikan pengetahuan dan informasi mengenai nutrisi untuk anak dengan
sindrom nefrotik akut keluarga menerapkan pemberian makanan yang
bernutrisi adekuat dan klien pun melaksanakan anjuran tersebut.
6. Anak mendiskusikan perasaan dan masalah, anak mengikuti aktivitas yang
sesuai dengan minat dan kemampuan. Evaluasi ini muncul setelah klien
diberikan terapi bermain sebagai salah satu teknik pendekatan kepada anak.
46
7. Anak
melakukan
aktivitas
yang
sesuai
dengan
kemampuan,
anak