Você está na página 1de 15

TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH DI

INDUSTRI PETROKIMIA
Tugas Pengolahan Limbah dan Sampah

David Aprilansyah
Kurniawaty (1205015060)
Siti Khodijah
Fahrizal

Teknik Pengolahan Limbah Cair Di Industri


Petrokimia Gresik

Deskripsi Perusahaan
Industri petrokimia adalah industri kimia yang
mengolah bahan baku minyak bumi, gas alam ataupun
batubara melalui proses kimia fisika, yang menghasilkan
berbagai

produk

dasar/hulu,produk

kimia,
petrokimia

baik

produk

antara

petrokimia

maupun

produk

petrokimia hilir.
Salah satu produk dari industri petrokimia adalah

pupuk urea, yang mana akan kita bahas dalam presentasi


kali ini

Latar belakang

Di industri petrokimia gresik ini limbah yang


memerlukan penanganan serius adalah limbah
cair yang diakibatkan dari beberapa kondisi :
Bocoran dari suatu peralatan, bocoran dari
tumpahan saat pengisian. Pencucian atau
perbaikan dari suatu peralatan.

Pengelompokan Industri Petrokimia


1.

Industri petrokimia hulu


Industri petrokimia hulu merupakan industri paling hulu
dalam rangkaian industri petrokimia, memproses bahan baku
berupa naphta dan/atau kondensat menjadi hidrokarbon olefin,
aromatik, dan parafin.
2. Industri petrokimia antara Industri petrokimia
industri yang memproses bahan baku olefin, aromatik (produk
industri petrokimia hulu) menjadi produk-produk turunannya
seperti vinyl chloride, styrene, ethylene glycol, dll.
3. Industri petrokimia hilir
industri yang mengolah bahan yang dihasilkan oleh industri
petrokimia antara menjadi berbagai produk akhir yang digunakan
oleh industri atau konsumen akhir.

Jenis Limbah Petrokimia


1. Limbah pencemar gas atau limbah gas, yaitu gasgas buangan proses, seperti gas CO2, CO, H2S.
2. Limbah pencemar cair atau limbah cair, yaitu air
buangan atau air yang berbentuk larutan baungan
proses.
3. Limbah pencemar padat atau limbah padat, yaitu
limbah padat buangan atau yang berbentuk
larutan buangan proses, seperti plastik-plastik
dan resin-resin buangan proses, logam-logam
berat (seperti: Pb, Hg, Cd, Fe,Cu dll).

Teknik Pengolohan Limbah Cair


1. Pengolahan pendahuluan (pre-treatment)
2. Pengolahan pertama (primary treatment)
3. Pengolahan kedua (secondary treatment)

5& 6
4

4. Pengolahan ketiga (tertiary treatment)


5. Pembunuhan bakteri (desinfektan)
6. Pengolahan lanjutan (ultimate disposal)

Pengolahan pendahuluan (pretreatment)


Pada pengolahan tahap ini kegiatan
yang dilakukan: pengambilan benda
yang terapung dan pengambilan benda
mengendap seperti pasir.

Pengambilan benda-benda yang terapung dengan


cara melewatkan air limbah melalui celah-celah
saringan kasar atau dengan alat pencacah
(cominutor) untuk memotong zat padat yang
terdapat pada air limbah tanpa mengambilnya dari
aliran air tersebut.

Sendimentasi/pengendapan Terdapat bak


pengendap untuk pengambilan benda/pasir
yang mengendap, di dasar bak dopasang alat
penyedot pasir (grit dragger) atau alat
pengangkat pasir yang disebut macerator
yang berfungsi mengumpulkan pasir yang
mengendap kesatu tempat dengan
menggunakan alat penggaruk.

2.Pengolahan pertama (primary treatment


)
Pada tahap pengolahan ini, padatan dan bahan organik
tersuspensi dipisahkan dari air limbah. Pemisahan ini biasanya
dilakukan dengan operasi fisik, seperti pengendapan atau
sedimentasi. Ada 2 proses flash mixing dan slow mixing

3. Pengolahan kedua (secondary treatment)


Pengolahan kedua terutama untuk memisahkan bahan organik dan padatan tersuspensi
yang dapat terdegradasi secara biologis. Pengolahan tahap ini biasanya memanfaatkan
kemampuan mikroorganisme untuk memisahkan kontaminan-kontaminan dalam air limbah
sehingga dikategorikan sebagai inti pengolahan biologis.
Tahapan pengolahan ini merupakan lanjutan dari primary tretment (secondary clafier),
berfungsi untuk memisahkan lumpur aktif (activated sludge) dari MLSS (Mixed Liquor
Suspended Solid). Lumpur yang mengandung bakteri yang masih aktif akan direserkulasikan
kembali ke tangki aerasi dan lumpur yang mengandung bakteri yang sudah mati atau tidak
aktif lagi akan dialirkan menuju sludge thickener atau pengolah lumpur yang lain.

4.

Pengolahan ketiga (tertiary treatment)


Pengolahan ini adalah lanjutan dari pengolahan-pengolahan terdahulu,
pengolahan jenis ini baru akan dipergunakan apabila pada pengolahan pertama dan
kedua masih banyak terdapat zat tertentu yang masih berbahaya bagi masyarakat
umum. Pengolahan ketiga ini merupakan pengolahan secara khusus sesuai dengan
kandungan zat terbanyak dalam air limbah yang khusus pula.
pengolahan air limbah tahap ketiga; coagulation and sedimentation, filtration, carbon
adsorption, ion exchange, membrane separation, serta thickening gravity or flotation.
Pada proses ini dilakukan pemisahan secara kimia untuk lebih memurnikan air yang
belum sepenuhnya bersih.

5.

Pembunuhan bakteri (desinfektan)


Pembunuhan
bakteri
bertujuan
untuk
mengurangi atau membunuh mikroorganisme
patogen yang ada dalam air limbah.
6. Pengolahan lanjutan (ultimate disposal)
Dari setiap pengolahan air limbah maka
hasilnya berupa lumpur yang perlu untuk dilakukan
pengolahan secara khusus agar lumpur tersebut
dapat dimanfaatkan kembali untuk keperluan hidup
misalnya untuk pupuk dan menimbun lubang

Cara Pengolohan Limbah Cair

Pengolahan secara aerob


Yaitu perlakuan air limbah untuk
pemrosesan dengan metode biologi dengan
cara aerobik melibatkan populasi
mikroorganisme yang bersifat campuran.
Susunan campuran mikroorganisme
tersebut bergantung pada faktor-faktor,
seperti sifat dan susunan air yang harus
ditangani, suhu, waktu tinggalnya air, dan
yang lebih penting adalah lama tidaknya
lumpur (bahan organik dan anorganik)
dalam system peralatan.

Pengolahan secara anaerob


Pengolahan ini biasanya disebut dengan
fermentasi metan dan dalam proses tersebut
terdapat beberapa tahapan yaitu hidrolisis
(pencairan), pengasaman, dan fermentasi
metan. Jika air buangan dari pengolahan
secara anaerob lepas ke dalam perairan
terbuka, maka perlu adanya tahap pasca
pengolahan yang sesuai, hal ini disebabkan
karena penetapan nilai BOD tidak terjadi
sempurna atau tidak sesuai standard dan
masih mengandung senyawa yang
seharusnya tidak bercampur dengan air
(nitrogen dalam bentuk ammonium dan
belerang dalam bentuk sulfida).

Proses Pengolahan Limbah Cair


di Petrokimia gresik
Unit Effluent Treatment
Pengolahan limbah cair dimulai dengan
proses pengolahan limbah secara fisika, yaitu
pengolahan secara mekanis atau tanpa
penambahan bahan kimia seperti penyaringan
ataupun pengendapan. PT. Petrokimia Gresik
melakukan pengolahan limbah cair langsung
ke proses pengolahan limbah secara kimia,
yaitu langsung dengan penambahan bahanbahan kimia tidak melalui proses pengolahan
limbah secara fisika terlebih dahulu.

Unit Advanced Treatment


Di unit advanced treatment juga tidak dilakukan proses
pengolahan limbah secara fisika terlebih dahulu, di unit ini
langsung dilakukan proses pengolahan secara kimia
dengan penambahan larutan kapur. Sumber limbah dari
pabrik I, pabrik II, dan pabrik III seharusnya ditampung
terlebih dahulu di Open Ditch untuk mengendapkan
endapan yang terbawa dalam limbah cair tersebut. Tetapi,
pada kenyatannya air limbah dari pabrik I dan pabrik II
langsung masuk ke bak equalizer. Hal ini bisa
menyebabkan penambahan larutan kapur dalam jumlah
banyak, sehingga mempengaruhi temperatur limbah cair
tersebut. Limbah cair yang akan dibuang ke laut
kemungkinan bisa dalam keadaan temperatur yang tinggi.

Terimakasih

Você também pode gostar