Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pertemuan ke 7
29/10/12
PERENCANAAN
PRASARANA
PERKOTAAN dan
PELAYANAN KOTA
Oleh:
Irfandi A. Wahab
MATERI PEMBELAJARAN
Neighborhood Unit Formula (Pherry)
Prasarana umum dan fasilitas lingkungan.
Kebutuhan prasarana berdasarkan jumlah
penduduk.
Sumber pembiayaan.
Teknik Survey prasarana kota.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat memahami teori
Neighborhood Unit Formula (Pherry).
Mahasiswa dapat menjelaskan kebutuhan
prasarana umum dan fasilitas lingkungan.
Mahasiswa dapat menjelaskan sumbersumber pembiayaan perkotaan.
Mahasiswa dapat melakukan survey
prasarana kota.
NEIGHBORHOOD
UNIT
(Satuan Lingkungan)
NEIGHBORHOOD UNIT
Orang pertama yang mengenalkan konsep
neightborhood unit adalah Sir Ebennezer Howard
(1850 1928) yang mencoba mengangkat sistem
dan bentuk komunitas tradisional perdesaan sebagai
komunitas ideal yang perlu dikembangkan di
perkotaan
Konsep Garden City dirancang secara komprehensif,
dimulai dari suatu satuan lingkungan
(neighborhood unit), yang mengelompok membentuk
gugusan lingkungan hunian, secara fungsional dan
integral yang ditempatkan mengelilingi pusat
kegiatan kerja, komersial, pendidikan, rekreasi,
transportasi dan ruang terbuka hijau yang luas.
NEIGHBORHOOD UNIT
Pada kota-kota tradisional, kota masih terbagi dalam unitunit kelompok rumah tinggal atau unit-unit fungsional
spesifik yang homogen, yaitu dikenal sebagai neighborhood
tradisional yang diikat oleh ikatan sosial kekerabatan.
NEIGHBORHOOD UNIT
NEIGHBORHOOD UNIT
NEIGHBORHOOD UNIT
Neighborhood unit diadaptasi oleh Clarence Perry
pada tahun 1929 sebagai suatu konsep untuk
merencanakan suatu lingkungan yang berlandaskan
suatu pemikiran sosial psikologis, sebagai suatu
jawaban untuk mengatasi penurunan kualitas
kehidupan masyarakat di negara-negara industri
saat itu.
Perry mengidentifikasikan neighborhood unit sebagai
suatu unit permukiman yang mempunyai batas yang
jelas, yaitu:
diukur atas
dasar
keefektifan
jarak jangkau
Neigborhood
yang
ideal
akan merangkum
seluruh
fasilitaspejalan
publikkaki
dan kondisi-kondisi yang diperlukan
terjadinya
langsung
sertadan
oleh
rata-ratakontak
keluarga
bagiindividual
kenikmatan
ketersediaan fasilitas pendukung kebutuhan
kewajaran hidup sekitar rumah mereka.
permukiman.
NEIGHBORHOOD UNIT
Prinsip perencanaan neighborhood unit menurut Perry:
Size (Ukuran), pembangunan unit tempat tinggal harus
menyiapkan perumahan dengan ukuran populasi
tertentu yang mensyaratkan diperlukannya satu sekolah
dasar (elementary school), dimana area yang diperlukan
tergantung pada tingkat kepadatan populasi.
Boundaries (Batas), pada setiap sisi unit lingkungan
dibatasi oleh jalan-jalan arteri dengan kelebaran yang
memadai sehingga dapat dipakai sebagai lalu lintas
cepat, yang tidak menembus daerah permukiman
tersebut.
Open Space (Ruang terbuka), harus disediakan sistem
taman dan ruang kecil yang direncanakan untuk
memenuhi kebutuhan individu yang mendiami
lingkungan perumahan tersebut.
NEIGHBORHOOD UNIT
Prinsip perencanaan neighborhood unit menurut Perry:
NEIGHBORHOOD UNIT
Ada beberapa prinsip atau kaidah dalam penentuan perencanaan
pembentukan unit neighborhood yang lebih baik (Golany, 1984
dalam Ujianto 1994), yaitu:
Prinsip Social Integrity, terjadinya kesatuan ikatan sosial
kemasyarakatan.
NEIGHBORHOOD UNIT
Untuk menjamin dapat terlaksananya konsep Neigborhod unit,
Clarence Perry membuat ketetapan untuk terpenuhinya
kebutuhan sosiopsikologis permukiman. Syarat-syarat tersebut
adalah:
Memiliki jarak layanan yang mudah dicapai dengan berjalan
kaki, dimana daya jangkau jarak layanan efektif setiap
fasilitas pelayanan sosial akan mempengaruhi ukuran
neigborhood;
Jumlah warga, yaitu ukuran jumlah anggota menghasilkan
suatu ukuran kepadatan yang memungkinkan tingkat ikatan
fisik dan area komunitas tetap tinggi, dengan tetap menjaga
keseimbangan dengan daya dukung alam.
neighborhood merupakan unit fisik (formal entity) dan sekaligus sebagi
unit sosial (fungtional entity).
konsep mengenai neighborhood unit merupakan alat untuk
merencanakan lingkungan permukiman atas dasar kebutuhan sosio
psikologi.
PRASARANA
UMUM
PERKOTAAN
Pembangunan Fisik
Pengembangan Sosial
Pembangunan Ekonomi
Penyediaan
Kualitas
Kesinambungan
Pelayanan
Keterjangkauan
Globalisasi
Desentralisasi
Otonomi Daerah
Good Governance
Reformasi
Ketersediaan
Keteraturan
Aksesibilitas
Lokasi
PRASARANA
UMUM PERKOTAAN
PRASARANA
UMUM PERKOTAAN
WISMA
Perumahan
Produksi
Ekonomi
MASYARAKAT
KOTA
PERKEMBANGAN
KOTA
PERKEMB.
FASILITAS
SOSIAL
PENGEMB.
PRASARANA
KOTA
KARYA
LINGKUNGAN
KOTA
EKONOMI
PERKOTAAN
Pelayanan
Sosial
Pelayanan
Ekonomi
Pel.Perdagangan
Pelay.umum
Perbankan
Hotel
MARGA
SUKA
Pelayanan
Sosial
Ekonomi
Jaringan
Pergerakan
PENYEMPURNA
URBAN
DEVELOPMENT
PROCESS
Industri
Pertambangan
Manifaktur
Perdagangan
Pemerintahan
Pendidikan
Kesehatan
Agama
Fasilitas Social
Tanah pekuburan
Fasilitas
Sosial.
PERKEMB.
FASILITAS
EKONOMI
Kepadatan Tinggi
Kepad. Menengah
Kepad. rendah
Utilitas
Umum
Rekreasi
Taman kota
Gel.Olah Raga
Kebudayaan
Perpustakaan
Stasion KA
Bandara
Pelabuhan
Terminal
Moda transportasi
Jalan Arteri
Jalan Kolektor
Jalan Lokal
Kaki Lima
Trans.Sungai/Laut
Air Bersih
Drainase
Sanitasi
Listrik
Telekomunikasi
HUBUNGAN
FUNGSIONAL
KOTA
POLA
KOTA
PEMANFAATAN
LAHAN
TATA
GUNA
LAHAN
KOTA
Penduduk
sampah
Pengangkutan:
Jalan, telepon
Jangkauan Pelayanan
Pembangunan jalan terlebih dahulu
Alternatif pengadaan prasarana kota
Fasilitas Lingkungan
Berdasarkan penduduk
pendukung minimum
(jiwa)
TK
SD
Warung/Toko
Balai Pengobatan
Ibadah
1000
6000
3000
2500
KE
L
Kel
KEC.
KOTA
KOTA
KOTA
Fasilitas
5
6
TK
SD
SMP
SMU
Kesehatan
Balai Pengobatan
Puskesmas Pembantu
BKIA/RS Bersalin
Apotik
Pukesmas
Dokter Praktek
Bidan Desa
Peribadatan
a Mesjid
b Mushalla
Perdagangan
a Warung/Kios
b Pertokoan
c Pasar
Rekreasi dan Olah Raga
a Taman Bermain
b Taman Olah Raga
c Lapangan Olah Raga
d Gedung Serba Guna
e Area Hiburan
Pemakaman
Administrasi dan Pelayanan Umum
a Balai Pertemuan
b Pos Keamanan
c MCK dan Parkir Umum
d Pos Pemadam
a
b
c
d
e
f
g
Tahun 2010
8.753
Tahun 2015
10.309
Penduduk
Pendukung
(Jiwa)
Luas
Lahan
(m2)
1.000
1.600
4.800
4.800
1.200
3.600
6.000
6.000
9
5
2
2
10.503
19.693
10.941
10.941
10
6
2
2
12.371
23.195
12.886
12.886
3.000
6.000
10.000
10.000
10.000
10.000
6.000
300
500
1.600
350
650
350
350
3
1
1
1
1
1
1
875
729
1.400
306
569
306
511
3
2
1
1
1
1
2
30.000
2.500
1.750
300
0
4
0
1.050
0
4
250
2.500
30.000
120
1.200
13.500
35
4
0
4.201
4.201
0
41
4
0
1.031
859
1.649
361
670
361
601
0
0
1.237
0
4.948
4.948
0
250
2.500
30.000
30.000
30.000
4.000
250
1.250
9.000
1.000
2.000
10.000
35
4
0
0
0
2
8.753
4.376
41
4
0
0
0
3
10.309
5.154
2.500
2.500
2.500
30.000
3.000
25
2.500
200
4
4
4
0
4
4
4
0
12.371
103
10.309
Tahun 2020
11.865
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Luas (m2)
Luas (m2)
Fasilitas
Fasilitas
Fasilitas
Tahun 2025
13.421
Tahun 2030
14.978
Jumlah
Luas
Fasilita
(m2)
s
Luas
(m2)
Jumlah
Fasilitas
Luas
(m2)
12
7
2
2
14.238
26.696
14.831
14.831
13
8
3
3
16.106
30.198
16.777
16.777
15
9
3
3
17.973
33.699
18.722
18.722
4
2
1
1
1
1
2
1.187
989
1.898
415
771
415
692
0
0
1.424
0
5.695
5.695
0
4
2
1
1
1
1
2
1.342
1.118
2.147
470
872
470
783
5
2
1
1
1
1
2
1.498
1.248
2.396
524
974
524
874
0
5
0
1.611
0
6
874
1.797
54
5
0
6.442
6.442
0
60
6
0
7.189
7.189
0
54
5
0
0
0
3
13.421
6.711
60
6
0
0
0
4
14.978
7.489
5
5
5
0
16.106
134
13.421
6
6
6
0
17.973
150
14.978
100
Pendidikan
a
b
c
d
21.881
10.503
88
8.753
25.772
0
5
47
5
0
47
5
0
0
0
3
11.865
5.933
5
5
5
0
14.238
119
11.865
29.663
33.553
37.444
SUMBER
PEMBIAYAAN
SUMBER PEMBIAYAAN
Pembiayaan Pemerintah: adalah pembiayaan prasarana
perkotaan yang berasal dari anggaran pemerintah pusat
melalui APBN dan pemerintah daerah melalui APBD.
Ciri-ciri pembiayaan pemerintah adalah:
Dilakukan terhadap objek pembangunan prasarana
yang sulit diidentifikasi dari segi pemulihan biayanya.
Biasanya untuk infrastruktur dasar yang non-cost
recovery, misal: jalan penghubung, jalan poros,
tenaga dan jaringan listrik, jaringan telekomunikasi.
Dilakukan pada wilayah yang peran
masyarakat/dunia usahanya yang relatif lemah dan
minim sekali.
SUMBER PEMBIAYAAN
Pembiayaan Swasta dan Masyarakat: adalah upaya
pembiayaan yang dananya berasal dari masyarakat dan
badan usaha/swasta. Ciri-cirinya adalah:
Dilakukan terhadap objek pembangunan infrastruktur
yang mudah diidentifikasi dari segi pemulihan
biayanya dan umumnya untuk infrastruktur yang
bersifat cost recovery, misal jalan tol, air bersih,
prasarana peedagangan, fasilitas olahraga,
kebersihan-persampahan-air limbah
Dilakukan pada wilayah yang peran pemerintahnya
relatif lemah dan minim sekali.
REFERENSI
Kep.Men PU No. 20/KPTS/1986 tentang Pedoman
Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak
Bersusun
UU. No. 26 Th. 2007 tentang Penataan Ruang
Kep.Men Kimpraswil No. 534/KPTS/M/2001 tentang
Pedoman Penentuan Standard Minimal (SPM)
Bidang Penataan Ruang; Perumahan dan
Permukiman dan Pekerjaan Umum
Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem,
Ditjen Cipta Karya Departemen PU Th. 1997.
Alhamdulillah
TERIMA
KASIH
ATAS
PERHATIANNYA