Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Pada hakikatnya jalan dimulai dengan peradapan yang semakin
berkembang dimana jalan merupakan sarana perhubungan darat yang sangat
berpengaruh terhadap gerak laju pertumbuhan ekonomi social masyarakat serta
dapat menunjang aktivitas lainnya.
Dengan meningkatnya perekonomian masyarakat, aktifitas pun semakin
meningkat pula. Hubungan satu sama lain sudah menjadi bentuk budaya yang
semakin maju. Dengan demikian, adanya lalu lintas pada sigmen jalan akan
mempengaruhi kelancaran perhubungan dan efisiensinya. Disamping itu,
alinyemen jalan yang dirasakan kurang memenuhi persyaratan yang menyebabkan
penurunan kapasitas jalan tersebut.
Oleh karena itu, kapasitas jalan yang baik akan memberikan suatu peluang
yang besar bagi masyarakat dan dengan sendirinya akan
terjadi peningkatan
Untuk itu kami mengevaluasi apakah jalan tersebut layak untuk adanya
penjualan disepanjang jalan tersebut, yang menggangu para pemakai jalan
tersebut, dimana jalan tersebut tidak menimbulkan efek samping seperti :
kejenuhan pengemudi, kecelakaan, dan sebagainya.
1.2. Tujuan Dan Mamfaat
Tujuan dari studi evaluasi ini adalah untuk mengetahui nilai hambatan
samping yang ada disepanjang jalan Belitung Darat tersebut menimbulkan
kejenuhan bagi pemakai jalan, sehingga nantinya hasil studi ini diharapkan dapat
memberikan informasi yang kita perlukan, seperti :
a. Untuk mencari solusi agar dapat mengurangi kemacetan arus lalu lintas,
terutama menyangkut jaringan jalan yang ada dengan menganalisa kapasitas
dan derajat kejenuhan pada jalan tersebut.
b. Untuk mengetahui gambaran secara secara langsung tentang permasalahan
pada jalan Belitung Darat pada jam jam puncak yang sering terjadi
kemacetan, sehingga perlu diketahui penyebabnya dan sejauh mana
pengaruhnya terhadap derajat kejenuhan pada jalan tersebut.
c. Dari hasil evaluasi diharapkan nantinya daapt memberikan informasi pada
intansi terkait dalam perencanaan transportasi kota umumnya dan khususnya
dalam perencanaan jalan dipusat kota, juga dapat diterapkan dalam usaha
memaksimalkan jalan tersebut.
d. Dari hasil evaluasi diharapkan dapat memberikan masukan yang bermamfaat
bagi pihak pihak terkait dalam pengaturan lalu lintas agar lebih baik dan
efisien.
1.3.Batasan Masalah
Lokasi pengamatan adalah jalan Belitung Darat kota Banjarmasin, dalam
penulisan ini kami hanya membatasi pada pokok permasalahan, yaitu :
1. Batas pengamatan jalan Belitung Darat dari sta 0 + 000 sampai sta 0 + 225
(dari depan mesjid Belitung sampai muka simpang tiga Cendrawasih)
2. Pengamatan hanya dibatasi pada hambatan samping pada pedagang kaki lima
dan parkir saja.
Setelah didapat data geometrik, data volume lalu lintas dan data hambatan
samping maka kita dapat mengetahui data data yang diperlukan dalam
perhitungan nanti.
Dari jumlah data yang didapat di lapangan kami dapat memproses data
tersebut dan menghasilkan volume lalu lintas, hambatan samping,
kapasitas jalan dan derajat kejenuhan.
Sehingga kami mengetahui bahwa jalan yang ada di Belitung Darat sangat
di pengaruhi oleh hambatan samping yang ada di sepanjang jalan yang
kami evaluasi, dan hasil yang kami dapat dilapangan dapat diketahui angka
derajat kejenuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik geometrik untuk jalan berbagai tipe akan mempunyai
kinerja
berbeda pada pembebanan lalu lintas tertentu misalnya jalan terbagi dan
jalan tidak terbagi, sedangkan untuk lebar jalur lalu lintas, kecepatan arus bebas
dan kapasitas meningkat dengan pertambahan lebar jalur lalu lintas.
Karakteristik geometrik tipe jalan yang digunakan untuk masingmasing tipe jalan menggunakan analisa operasional, perencanaan dan perancangan
jalan perkotaan pada jalan Belitung Darat. Untuk setiap tipe jalan ditentukan
prosedur perhitungan yang dapat digunakan pada kondisi ( Jalan Raya I, Rizani
A.1999; hal 43) :
-
Pada sigmen jalan yang tidak dipengaruhi antrian akibat hambatan samping
atau arus iringan kendaraan yang tinggi dari samping.
Untuk perhitungan kapasitas derajat kejenuhan akibat hambatan samping
terhadap kinerja,diperlukan data - data (Jalan Raya I, Rizani A.1999; hal 43):
-
Unsur lalu lintas : benda / pejalan kaki sebagai bagian dari lalu lintas.
Jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar dari kelahan samping jalan
dan jalan sisi.
Arus kendaraan yang bergerak lambat, yaitu total ( kendaraan / jam ) dari
sepeda, becak, gerobak, dan sebagainya.
Evaluasi pengaruh hambatan samping jalan merupakan salah satu cara
untuk mendapatkan nilai hambatan samping yang terjadi dari fasilitas lalu lintas
dalam penyesuaian pergerakan arus lalu lintas itu sendiri.Perhitungan hambatan
samping diperlukan data geometrik dan data arus lalu lintas untuk kerb dan
median .Sedangkan data arus lalu sedangkan data arus lalu lintas meliputi :
a
Kapasitas sesungguhnya
Untuk nilai kapasitas kapsitas digunakan rumus :
C = CO x Fcw x FCsp x FCsf xFCcs (smp/jam) (MKJI 1997; hal 55 )
(2-2)
Dimana :
: Kapasitas ( smp/jam)
CO
Fcw
FCsp
FCsf
FCcs
Dimana :
DS
: Derajat kejenuhan
: Kapasitas
Kecepatan Tempuh
V = L / TT
Dimana :
V
TT
b. Pengambilan Data
Pada pengambilan data lapangan yang digunakan dalam studi evaluasi ini
meliputi :
-
Data geometrik.
c. Jalan Raya
Jalan raya adalah bagian jalur tertentu yang dapat dilewati kendaraan dan
memenuhi syarat syarat tertentu, yang sangat erat hubungannya dengan
kendaraan daerah setempat dan keamanan serta kenyamanan yang dituntut
dalam suatu perjalanan.
Adapun bagian bagian yang didapatkan didalam jalan raya yaitu :
-
Badan jalan adalah bagian jalan yang meliputi didalam jalan raya yaitu
median, dan bahu jalan .
Bahu jalan adalah bagian dari lebar mamfaat jalan yang berfungsi antar lain:
a. Ruangan tempat berhenti sementara kendaraan.
b. Ruang untuk menghindarkan diri pada saat darurat untuk mencegah
terjadinya bahaya.
c. Pelindung konstruksi perkerasan terhadap kikisan .
d. Ruang untuk tempat pemasangan tanda lalu lintas, rel lindung dan lainlain
Damaja ( daerah mamfaat jalan ) adalah daerah yang meliputi seluruh badan
jalan, seluruh tepi jalan dan ambang pengaman .
Konstruksi jalan raya adalah suatu bagian jalur tertentu yang dapat dilewati
kendaraan dan memenuhi syarat syarat tertentu, syarat syarat tersebut sangat
erat hubungannya dengan keadaan daerah setempat dan keamanan serta
kenyamanan yang dituntut dalam suatu perjalanan .
Tujuan dari cara ini untuk mendapakan keseragaman dalam merencanakan
geometrik jalan antar kota , guna menghasilkan geometrik jalan yang memberikan
kelancaran , keamanan dan kenyamanan bagi pemakai jalan .
Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan ketentuan, dan cara pengerjaan
Dampak terhadap kinerja lalu lintas dari aktifitas samping sigmen jalan, seperti :
Tabel 1.1Efisiensi Hambatan Samping.
Pejalan kaki
Kendaraan umum dan kendaraan
Hambatan Samping
Faktor Bobot
0.5
1.0
berhenti
Kendaraan masuk dan keluar dari
0.7
sisi jalan
Kendaraan lambat
MKJI 1997, hal 5 -82
0.4
Jalan arteri adalah jalan yang meleyani angkutan utama dengan ciri- ciri
perjalanan jarak jauh ,kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk
dibatasi secara efesien, yang mempunyai kecepatan renca Vr Km / jam yaitu :
Jalan lokal adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata rata rendah ,dan jumlah jalan masuk
tidak dibatasi.
Tabel 1.2.Kecepatan Rata - Rata
Fungsi
Arteri
Kolektor
Lokal
Datar
Bukit
Pegunungan
(km/jam)
70 -120
60 - 90
40 - 70
(km/jam)
60 - 80
50 - 60
30 -50
(km/ jam)
40 70
30 50
20 - 30
Kriteria Perencanaan
Dimensi kendaraan
Tonjolan
KENDARAAN
(cm)
(cm)
Radius
putaran
RENCANA
(cm)
Tinggi
Lebar
Panjang
Depan
Belakang
Minimum
Maksimum
Kendaraan kecil
130
210
580
90
150
420
730
780
Kendaraan sedang
410
260
1210
210
240
740
1280
1410
Kendaraan besar
410
260
2100
1200
290
290
1400
1370
Rasio (P) adalah rasio sub populasi terhadap populasi total, misalnya, Pmo =
rasio sepeda motor dalam arus lalu lintas.
Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu lintas (FCw), adalah faktor
penyesuaian untuk kapasitas dasar akibat lebar jalur lalu lintas.
10
Analisa operasional untuk sigmen jalan tertentu dengan kondisi geometrik lalu
lintas dan lingkungan yang ada atau diramalkan dapat : penentuan kapasitas,
penentuan derajat kejenuhan yang dihubungakan dengan arus lalu lintas
sekarang atau yang akan datang, serba bisa juga berupa kelipatan untuk jalan
tersebut.
11
Ds =
Q. smp
.(2-6)
C
Q. smp = arus total yang sesungguhnya (smp/jam) yang dihitung dengan Q.smp =
Q. kendaraan x Fsmp sehingga :
Q = (emp IV x LU (kend/jam) + emp Hu x Hu (kend/jam) + emp Mc x (Me
kend/jam)
Untuk nilai emp, masing-masing kendaraan didapat dari tabel emp. Adapun
istilah-istilah yang digunakan antara lain :
C (kapasitas) : Arus lalu lintas (stabil) maksimum yang dapat dipertahankan pada
kondisi ideal tertentu.
12
kendaraan
dibandingkan
kendaraan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
13
MULAI
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Direksi Jendral Bina Marga, 1997. Tata Cara Perencanaan Jalan Antar Kota,
Departemen Pekerjaan Umum, JAKarta.
15
16