Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Penanda tumor atau tumor marker yakni suatu subtansi yang dapat ditemukan dalam tubuh
karena adanya kanker. Biasanya ditemukan dalam darah atau urine, yang diproduksi langsung
oleh sel sel kanker atau tubuh sendiri sebagai respons terhadap adanya kanker atau kondisi lain.
Mayoritas penanda tumor berupa protein.
Ada beberapa macam penanda tumor, bebrapa hanya teradpat pada satu jenis kanker, dan
lainnya bisa terdapat dalam beberapa jenis kanker.
Menurut dr. Kismardhani SpPK, Dokter Penanggungjawab Laboratorium Klinik Pramita Jl.
Cik Ditiro No. 17 Yogyakarta, untuk melakukan pemeriksaan penanda tumor, dokter akan
mengirim sampel darah atau urine pasien ke Laboratorium. Marker didapatkan dengan
memeriksa darah atau urine menggunakan antibodi manusia yang akan bereaksi dengan protein
spesifik tersebut.
Penanda Tumor ini digunakan untuk skrining dan deteksi awal kanker. Sementara skrining
digunakan untuk memeriksa pasien yang tidak mempunyai gejala klinis. Deteksi Awal dilakukan
untuk menemukan kanker apda stadium awal, sebelumnya terjadi penyebaran, dan masih
berespons baik dengan terapi.
Penanda tumor yang sudah sangat dikenal yakni dengan pemeriksaan prostate-spesific antigen
( PSA ) dalam darah yang digunakan ( bersama dengan colok dubur ) untuk skrining kanker
prostat, kata dr. Kismardhani.
Menurutnya, penanda tumor biasanya tidak digunakan untuk mendiagnosis kanker. Pada
banyak kasus, kanker hanya didiagnosis dengan biopsi. Namun demikian, penanda tumor dapat
membantu menentukan jenis Kanker dan membantu mendiagnosis penyebaran tumor ketika
tumor primernya belum diketahui. Misal, seorang wanita dengan kanker pelvis dan abdomen,
didapatinya penanda tumor CA 125 dengan kadar tinggi sangat menyokong dugaan kanker
ovarium, walaupun tindakan pembedahan tidak dapat mengidentifikasi sumbernya. Hal ini
menjadi sangat penting karena dapat menentukan terapi untuk jenis kanker ini.
Beberapa jenis kanker berkembang dan menyebar sangat cepat dibanding jenis lain. Tapi pada
beberapa jenis Kanker ( misal kanker payudara ), beberapa akan berkembang dan menyebar lebih
cepat dan sebagian lagi lebih atau kurang berespons terhadap terapi tertentu. Beberapa penanda
tumor yang baru dapat membantu menunjukan agresivitas kanker seseorang atau seberapa baik
responnya terhadap obat tertentu.
Satu hal terpenting dari manfaat penanda tumor, tandas dr. Kismardhani adalah untuk
memonitoring terapi kanker, utamanya pasien stadium lanjut. Jika penanda tumor yang diperiksa
spesifik dengan jenis kanker akan sangat mudah untuk mengetahui respons terapi daripada harus
melakukan pemeriksaan foto thorax ulang, CT scan, bone scan atau pemeriksaan lain yang
mahal.
Jika penanda tumor menurun kadanya, hampir selalu merupakan tanda keberhasilan terapi.
Sebaliknya jika markernya meningkat, kemungkinan terapi harus diganti.
Marker juga digunakan untuk mewaspadai berulangnya ( relaps ) kanker setelah terapi inisial.
Termasuk PSA ( untuk kanker prostat ), human chorionic gonadotropin ( HCG ) ( untuk tumor
gestational trophoblast dan kanker sel germ pada ovarium dan testis ), serta Ca 125 ( untuk
kanker epitel ovarium ).
Beberapa wanita yang sudah mendapatkan terapi untuk tumor payudara selama bertahun
tahun harus melakukan pemeriksaan kada Ca 15-3. Hal ini kadang dapat mendeteksi berulang
kanker sebelum muncul gejala klinis atau terbukti dari pemeriksaan MRI. Hal yang sama pada
carcinoembryonic antigen ( CEA ), untuk monitoring kanker colorectal.
Ada sejumlah Penanda tumor spesifik, antara lain :
ALPHA FETOPROTEIN ( AFP ).
Sangat berguna untuk mengertahui responds terapi pada kanker hati ( Karsinoma Hepatoseluler
). Kada normal AFP biasanya kurang dari 20 ng/mL. Kadar AFP akan meningkat pada 2 dan 3
pasien dengan kanker hati. Kadar AFP meningkat bersama membesarnya tumor. Pada
kebanyakan pasien dengan kanker hati, kadar AFP meningkat lebih dari 500 ng/mL. AFP
meningkat pula pada hepatitis akut dan kronis, tapi jarang lebih dari 100 ng/mL. AFP juga
meningkatk pada kanker testis tertentu ( jenis sel embryonal dan endodermal sinus ) dan
digunakan untuk follow up kanker tersebut. Peningkatan kadar AFP juga pada Kanker ovarium
jenis tertentu yang jarang dan kanker testis yang disebut yolk sac tumor atau mixed germ cell
cancer.
BETA-2-MICROGLOBULIN (B2M).
Kadar B2M akan meningkat pada multiple myeloma, chronic lymphocytic leukimia ( CLL ) dan
beberapa limfoma. Kadar normal kurang dari 2,5 ug/mL. Pasien dengan kadar B2M tinggi
menunjukan prognosis jelek.
CA 15-3
Terutama untuk monitoring kanker payudara. Peningkatan kadar Ca 15-3 darah dijumpai pada
kurang dari 10 % pasien dengan stadium awal dan sekitar 70 % pasien dengan stadium lanjut.
Kadar biasanya turun seiring keberhasilan terapi. Kadar normal biasanya kurang dari 25 U/mL,
tapi kadar sampai 100 U/mL kadang dijumpai pada wanita sehat.
Ca 125
Merupakan penanda tumor standar untuk memonitoring selama / setelah terapi kanker epitel
ovarium. Kadar normal biasanya kurang dari 30 35 U/mL. Lebih 90 % dengan kanker stadium
lanjut memiliki kadar Ca 125 tinggi.
Ca 72-4
Suatu penanda Tumor baru yang masih dalam penelitian untuk tumor ovarium, pankreas, dan
saluran cerna.
Ca 19-9
Walaupun pada awalnya dikembangkan untuk deteksi kanker colorectal, tapi ternyata lebih
sensitif terhadap kanker pankreas. Kadar normal kurang dari 37 U/mL. Kadar yang tinggi pada
awal diagnosis menunjukan stadium lanjut dari kanker. Calcitonin adalah hormon yang
diproduksi sel tertentu ( parafollicular C Cells ) pada glandula tiroid yang secara normal
membantu regulasi kadar kalsium darah. Kanker pada Parafollicular C Cells yang disebut
medullary thyroid carcinoma ( MTC ) menyebabkan peningkatan kadar hormon calcitonin dalam
darah.
Kantor Cabang
SURABAYA
JAKARTA
BANDUNG
CIREBON
MEDAN
YOGYAKARTA
PALEMBANG
SEMARANG
PADANG
Popular Articles
Visitors Counter
1034855
Your IP: 180.254.94.237