Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
mengevaluasi struktur organisasi, rencana, kebijakan, dan sikap karyawan. Audit operasional
meninjau ulang dan mengevaluasi efisiensi serta keefektifan penggunaan semua sumber daya
sebuah perusahaan dan sejauh mana praktik serta prosedur mentaati kebijakan yang
ditetapkan oleh manajemen. Audit ketaatan meninjau ulang ketaatan dan mengevaluasi
ketaatan perusahaan terhadap hukum, peraturan pemerintah, kontrak dan kewajiban lain
terhadap pihak luar. Audit pengendalian internal meninjau ulang dan mengevaluasi
kecukupan pengendalian akuntansi internal dan sarana pengaman sebuah perusahaan. Audit
keuangan meninjau ulang dan mengevaluasi kelayakan laporan keuangan dan hasil operasi
sebuah perusahaan. Audit pengembangan sistem meninjau ulang dan mengevaluasi efisiensi
dan keefektifan pelaksanaan berbagai tahap dalam pengembangan suatu sistem informasi.
Sebagai seorang profesional yang melaksanakan tinjauan ulang dan evaluasi yang
independen serta bertanggung jawab, auditor internal berpedoman pada Norma Praktik
Profesional Auditing Internal (Standard For The Profesional Practice Of Internal Auditing/
SPPIA) yang ditetapkan oleh IIA tahun 1978, sedangkan auditor Eksternal berpedoman pada
norma pemeriksaan yang dipublikasikan oleh AICPA pada tahun 1973.
Proses Pemeriksaan
1. Kembangkan rencana audit
Tahap pertama ialah menentukan lingkup dan tujuan audit. Kemudian auditor harus
mengumpulkan berbagai data mengenai sumberdaya sistem informasi (termasuk
perangkat keras komputer). Siklus transaksi utama, struktur organisasi perusahaan
dsb.
2. Laksanakan Tinjauan Pendahuluan
Untuk mendapatkan pemahaman atas status kerangka pengendalian pada saat ini. Ini
terdiri dari 2 kegiatan utama yaitu menelusuri arus transaksi melalui sistem akuntansi
dan mensurvei struktur dasar pengendalian akuntansi.
3. Evaluasi Temuan Tinjauan Pendahuluan
Apabila pengendalian itu tampaknya cukup memadai untuk diandalkan dan
mempunyai dampak yang cukup berarti terhadap prosedur audit, maka tinjauan
pengendalian yang terinci boleh dilakukan. Jika sangat tidak memadai maka auditor
tidak perlu melakukan tinjauan yang rinci.
4. Laksanakan Tinjauan Yang Rinci
Auditor mengidentifikasi rangkaian pengendalian berorientasi komputer yang
spesifik,
menentukan
bagaimana
setiap
pengendalian
beroperasi,
dan
disiapkan pada penutupan audit semacam itu adalah surat kepada manajemen
(management letter). Dalam surat ini tercakup saran perbaikan dalam pengendalian
akuntansi.
Sistem Informasi Akuntansi Dan Auditing
Kemampuan komputer menghasilkan informasi akuntansi secara cepat, tepat dan
akurat disertai dengan bentuk komputer yang semakin kecil dan berorientasi kepada
pemakai mengakibatkan adanya kecenderungan komputerisasi dalam pekerjaan
akuntansi. Sebagai konsekuensinya diterapkannya teknologi komputer dalam
pengolahan data akuntansi perusahaan, tentunya akan berpengaruh terhadap
pemeriksaan (auditing).
Expert System
Expert system adalah program komputer yang menunjukkan keterampilan
memecahkan masalah seorang ahli dalam suatu domain khusus.
Dalam akuntansi, expert system telah dikembangkan dalam 3 bidang yaitu auditing,
perpajakan dan akuntansi manajemen.
Dalam bidang auditing, expert system dapat membantu akuntan dalam pemeriksaan
laporan keuangan karena auditor dalam pemeriksaan menggunakan pertimbangan
profesional. Keuntungan utamanya kemungkinan auditor mengerjakan tugas-tugas
yang bersifat profesional dan tidak terikat tugas rutin yang berulang-ulang.
Dalam bidang perpajakan, expert system berisi pengetahuan dari para ahli tentang
perpajakan. Auditor juga dapat menggunakan expert system untuk memberikan
nasihat mengenai perpajakan.
Dalam
bidang
akuntansi
manajemen,
expert
system
dikembangkan
untuk
Beberapa kondisi-kondisi berikut ini harus dipenuhi agar teknik-teknik data uji
menjadi efektif yaitu:
Transaksi uji yang disiapkan oleh auditor harus mencakup data sahih dan tidak sahih.
File induk pengujian atau salinan file induk sesungguhnya harus digunakan selama
pengujian. Jika tidak record file sesungguhnya mungkin terkontaminasi oleh data uji.
Auditor harus menjalankan pengendalian yang ketat atas prosedur pengujian guna
mempertahankan independensi.
data uji. Teknik ini melibatkan pemasukan data terpadu yaitu transaksi uji dimasukkan
kedalam sistem pemrosesan komputer bersamaan dengan transaksi hidup (sesungguhnya).
Karena data ini diproses dengan program yang sama, maka transaksi uji mengalami
langkah pemrosesan sama seperti transaksi hidup. Akan tetapi transaksi uji diidentifikasi
pada program dengan suatu kode, sehingga hasil pemrosesannya disimpan dalam suatu
fasilitas pengujian khusus.