Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Di susun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
Mumun Rezekiana
M. Firstyawan Firmansyah
Lia Meika Sari
Rafika Arofatul Lamaah
Imas Rubaiyah
115101000111002
115101000111011
115101000111013
115101000111015
115101000111021
Kelas L
EVAPORATOR
1.
Proses evaporasi merupakan proses untuk menghilangkan atau mengurangi kadar air yang
bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi dari suatu bahan makanan cair, mengurangi
volume dari suatu produk sampai batas-batas tertentu tanpa menyebabkan kehilangan zat-zat
yang menggandung gizi. Dengan berkurangnya volume akan meningkatkan efesiensi
penyimpanan dan dapat membantu pengawetan atas dasar berkurangnya jumlah air bebas
yang menjadikan mikroorganisme tidak dapat tumbuh dan berkembang biak. Selain itu
dengan berkurangnya air bebas dapat meningkatkan konsentrasi dari fraksi padatan pada
bahan. Misalnya pengeringan yang dilakukan pada buah kelapa yaitu kopra. Pengurangan
kadar air bebas dilakukan dengan menaikkan temperatur produk sampai titik didih dan
menjaganya untuk beberapa waktu sampai konsentrasi yang diinginkan.
Ada 4 komponen dasar yang dibutuhkan untuk melakukan penguapan :
a.
Sebuah kondensor
alat penguap. Akan tetapi umumnya evaporator mempergunakan panas tidak langsung dalam
penguapannya.Umumnya medium yang membawa panas adalah uap yang diperoleh dari
boiler atau dari suatu tahapan penguapan dalam alat penguapan. Perputaran bahan cair di
dalam alat penguapan merupakan hal yang penting. Sebab perputaran dapat mempengaruhi
laju pindah panas dan dengan perputaran bahan yang baik akan meningkatkan laju penguapan.
4. Jenis Evaporator
Evaporator ada dua jenis tabung, yaitu evaporator tabung panjang ( Long Tube
Evaporator ) dan evaporator tabung pendek ( Short Tube Evaporator ) :
1. Long tube evaporator
Waktu pembersihan lebih pendek
Efektif untuk memekatkan cairan yang memepunyai kecenderungan untuk berbusa
Efektif untuk menangani material yang sensitif terhadap panas karena evaporator ini
Zat cair yang tidak menguap dikeluarkan dari tube dan kembali ke kolam,sehingga
hanya sebagian saja dari keseluruhan evaporasi yang berlangsung dalam satu lewatan
Zat cair yang menguap akan mengisi daerah bagian atas evaporator dan dikeluarkan
1. Sortasi
Sortasi ini di maksudkan untuk memilih jeruk yang berkualitas bagus dan
menyeragamkan baik dari ukuran maupun bentuk.
2. Pencucian
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada buah
jeruk,dimana proses pencucian buah jeruk sendiri menggunakan air mengalir.
3. Pemerasan
Untuk mempermudah proses pemerasan jeruk yang telah di cuci dipotong melintang
dan diperas dengan memutar belahan jeruk diatas alat pemeras.
4. Penyaringan
Penyaringan ini bertujuan untuk memisahkan biji dan partikel-partikel yang tidak
diketahui,proses penyaringan ini menggunakan kain asring yang dilipat dua.
5. Evaporasi
Cairan yang telah di saring di uapkan (evaporasi) denagn evaporator vakum pada
tekanan vakum 0,75 kg/cm2, Suhu 40-45oC selama 10,20,30 menit dan tanpa evaporasi
kontrol.
6. Pengemasan
Konsentrat dari cairan saringan sari buah tersebut di kemas dengan menggunakan
gelas jar (botol pido)
Proses evaporasi dilakukan untuk menguapkan sebagian air yang di kadung oleh bahan
pangan.Bahan pangan yang mengalami proses evaporasi akan mengalami perubahan kimia
dan fisik.
Perubahan Fisik
Tabel 1. Pengaruh lama waktu evaporasi terhadap volume,viskositas dan tingkat
pengentalan
Perubahan Kimia
Tabel 2. Pengaruh lama evaporasi terhadap kandungan kimia konsentrasi dari sari buah
jeruk siem
Pada Tabel 3 diketahui bahwa volume awal di bandingkan dengan tingkat kekentalan
bahan ternyata konsentrasi total asam,total gula dan vitamin C mengalami
penurunan,hal ini di sebabkan karena tingkat pengentalannya meningkat semakin
tajam,sehingga nilai nya menjadi kecil atau kandungan total asam,total gula dan total
vitamin C jadi kecil. Yang di maksud dengan % retensi vitamin C adalah perbandingan
kadar vitamin C dengan kadar vitamin C mula-mula dikalikan 100% dan dibandingkan
dengan tingkat kekentalan.
Uji Organoleptik
Tabel 4. Pengaruh lama evaporasi terhadap warna,aroma dan rasa sari buah jeruk
Pada uji organoleptik dapat di ketahui bahwa semakin lama waktu evaporasi warnanya
semakin bagus sedangkan aromanya terlalu kuat sehingga kurang di sukai,sementara
rasanya tidak disukai karena agak pahit yang di sebabkan oleh limonin.
Kesimpulan
Waktu evaporasi sari buah jeruk dengan evaporator vacuum selama 20 menit dapat
meningkatkan kesukaan terhadap warna (5,6). Konsentrat mempunyai ratio gula/asam
yang cukup tinggi (12,3),mempunyai kandungan TSS 32,7O Brix,kadar air 2,6 gr air/g
b.k.,dan tingkat kekentalan 3,9 dengan viscositas 75,7 cp.Retensi vitamin C konsentrat
adalah lebih besar dari 75% (77,8).Rasa konsentrat yang di hasilkan agak pahit.
Sumber : Setiaji. 2007. Laporan Praktek Kerja Lapang. Neraca Massa dan Neraca
Panas Pada Evaporator Dalam Proses Penguapan Nira di PG. Gondang Baru Klaten.
Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya.
5.
Pabrik
Gula
Pesantren
Baru
Kediri
Pabrik
ini
Evaporator
Sumber : Fauzi,
M.D.
Kerja
(K3)
2007.
Di
PT
(Persero) Pabrik
Fauzi, M.D. 2007. Laporan PKL Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di PT Perkebunan
Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Pesantren Baru Kediri. Malang : Universitas
Brawijaya.
Hardani, A.A. 2012. Laporan Praktek Kerja Lapang. Pengendaliaan Kualitas Pada Proses
Produksi Gula di PG. Madukismo, Yogyakata. Malang : Universitas Brawijaya.
Prasetyo, G. 2007. Laporan PKL. Neraca Massa pada Proses Pemurnian Nira Mentah di
pabrik Gempolrep. Malang : Universitas Brawijaya.
Setiaji. 2007. Laporan Praktek Kerja Lapang. Neraca Massa dan Neraca Panas Pada
Evaporator Dalam Proses Penguapan Nira di PG. Gondang Baru Klaten. Malang :
Universitas Brawijaya.
Sunarmani dan Soedibyo. 1992. Pembuatan Konsentrat Sari Buah Jeruk Dengan Evaporator
Vacum. Jurnal Hortokultura. Nomer 2. Hal : 67 71.
Wilutomo, A. 2010. Laporan Kerja Lapang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan PG.
Gula Krebet Baru Malang. Malang : Universitas Brawijaya.
Yuniarti, E. 2012. Laporan Praktik Kerja Lapang. Perencanaan Produksi Pada Proses Produksi
Gula di PG Madukismo, Yogyakarta. Malang : Universitas Brawijaya.