Você está na página 1de 14

CHEMICAL ENGINEERING

TEORI PENGOLAHAN LIMBAH

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbilalamin, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan pada waktu yang telah
ditentukan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW, yang membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah yakni
ajaran agama Islam.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PIP. Penyusun
berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang konsep didalamnya.
Selain itu tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing serta semua
pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Tim penyusun berharap semoga semua
yang telah berjasa dalam penyusunan makalah ini mendapat balasan yang sebaik-baiknya
dari Allah SWT.
Akhirnya tim penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.
Untuk itu tim penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan.

Makassar, 10 Oktober 2013


Kelompok II

Page 1

CHEMICAL ENGINEERING
TEORI PENGOLAHAN LIMBAH

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
BAB II JENIS JENIS ALAT KRISTALISASI ...................................................... 3
2.1 Pengertian Kristalisator ........................................................................................ 3
2.2 Jenis jenis Kristallisator ................................................................................... 4
BAB III DRAFT TUBE BAFFLE CRYSTALLIZERS ........................................ ... 5
3.1 Pengertian DTB Crystallizers .............................................................................. 5
3.2 Prinsip Kerja DTB Crystallizers ............................................................... .......... 5
3.3 Produk DTB Crystallizers......................................................................... ........... 6
3.4 Keuntungan Menggunakan DTB Crystallizers .................................................... 7
BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 8
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 9
LAMPIRAN .............................................................................................................. 10

Gambar 1. skema DTB Crystallizers......................................................................... 10

Gambar 2. instalasi DTB Crystallizers ..................................................................... 11

Keterangan Gambar................................................................................................... 12

Page 2

CHEMICAL ENGINEERING
TEORI PENGOLAHAN LIMBAH

BAB I
PENDAHULUAN
Kristalisasi (crystallization) merupakan peristiwa pembentukan kristal-kristal padat dalam
suatu fase homogen. Baik itu dalam pembuatan partikel padat didalam uap seperti dalam hal
pembuatan salju atau pembuatan partikel padat didalam lelehan cair sebagai mana dalam
pembuatan kristal tunggal yang besar maupun kristalisasi dari larutan cair misalnya pembuatan
garam. Peristiwa kristalisasi ditandai dengan terbentuknya kristal padat.

Agar Kristal-kristal dapat terbentuk dari suatu larutan harus dalam keadaan lewat jenuh.
Konsentrasi bahan yang akan dikristal dalam larutan harus lebih tinggi dari pada kelarutannya
pada suhu yang bersangkutan perbedaan konsentrasi ini dapat dianggap sebagai gaya pendorong
kristalisasi. Keadaan lewat jenuh dapat dicapai dengan cara berbeda-beda. Pemilihan metoda
tergantung pada apakah kelarutan dari bahan yang akan dikristalisasi berubah sedikit atau banyak
dengan suhunya. Yang biasa digunakan adalah metoda-metoda berikut ini :

Pendinginan

Penguapan

Penguapan pendinginan

Penambahan bahan lain

Kristal merupakan suatu benda mati yang terorganisasi dan dibentuk oleh partikel-partikel
(yang bisa berupa atom, molekul atau ion) tersusun dalam suatu susunan tiga dimensi yang
beraturan. Bentuk kristal dapat berupa polyhedron yang mempunyai sudut-sudut tajam dan sisi
yang rata, bentuk ini dapat terbentuk jika kristal dibiarkan sehingga permukaannya tidak
mendapat gangguan dari kristal lain atau benda luar.
Berdasarkan sudut-sudut yang terbentuk kristal dibagi kedalam 7 kelas :
a) Kubus (cubic)
b) Trigonal (trigonal)
c) Tetragonal (tetragonal)

Page 3

CHEMICAL ENGINEERING
TEORI PENGOLAHAN LIMBAH

d) Heksagonal(hexagonal)
e) Ortorombik (orthorhombic)
f) Monoklin (monoclinic)
g) Triklin (triclinic)
Suatu bahan tertentu dapat terkristalisasi didalam dua kelas yang berbeda atau lebih tergantung
pada kondisi kristalisasi.
Bentuk kristal yang geometri dapat dipelihara selama kristal itu tumbuh. Satu muka kristal
mungkin tumbuh jauh lebih cepat dari muka yang lain sehingga menghasilkan kristal yang
panjang dan berbentuk jarum. Laju pertumbuhan setiap muka diukur dengan kecepatan translasi
muka itu dalam berpindah menjauhi pusat pada arah tegak lurus terhadap muka. Pertumbuhan
kristal merupakan suatu proses difusi, yang dimodifikasi oleh pengaruh permukaan padat tempat
pertumbuhan itu berlangsung. Molekul-molekul atau ion-ion zat terlarut mencapai muka kristal
yang tumbuh itu dengan cara difusi melalui fase zat cair. Setelah mencapai permukaan molekul
atau ion itu akan ditampung oleh kristal dan disusun dalam kisi ruang. Proses difusi maupun
langkah antarmuka hanya dapat berlangsung jika larutan itu lewat jenuh.

Page 4

CHEMICAL ENGINEERING
TEORI PENGOLAHAN LIMBAH

BAB II
PEMBAHASAN
JENIS JENIS KRISTALLISATOR

2.1 Pengertian Kristallisator.


Alat-alat kristalisasi disebut juga kristallisator. Alat-alat ini digunakan dalam proses
kristalisasi terutama dalam skala industri, alat-alat yang digunakan dalam proses kristalisasi
sangat beragam macam, hal ini disebabkan oleh sifat-sifat bahan dan kondisi pertumbuhan kristal
yang sangat bervariasi. Disamping itu juga karena kristallisasi dilaksanakan untuk tujuan yang
berbeda-beda (pemisahan bahan, pemurnian bahan, pemberian bentuk).

Penggunaan alat kristallisasi harus memenuhi persyaratan misalnya konsentrasi, suhu, dan
gerakan untuk menunjang pertumbuhan inti atau benih kristal. Dengan melengkapi
perlengkapan-perlengkapan pada kristalisator untuk memungkinkan terjadinya perpindahan
panas (pemanasan, pendinginan, dan penguapan) dan juga gerakan (pengadukan, penggulingan,
pengankutan)

Kristallisator biasanya dilengkapi dengan alat pemisah (filtrasi) yang dipasang dibelakang
alat kristalisasi dan alat pengering. Faktor-faktor yang menjadi dasar pemilihan sebuah alat
kristalisasi ialah misalnya

Unjuk kerja kristalisasi yang diingikan

Cara operasi (tak kontinu, kontinu)

Kondisi bahan baku (larutan , lelehan)

Ukuran Kristal yang diinginkan

Bentuk Kristal yang diinginkan

Kemurnian kristalisat yang diinginkan

Kecendrungan produk untuk menbentuk kerak

Page 5

CHEMICAL ENGINEERING
TEORI PENGOLAHAN LIMBAH

2.2 Jenis - Jenis Kristallisator.


Jenis-jenis kristalisator antara lain :

Draft Tube Baffle Crystallizer

Cooling Crystallizers

Evaporative crystallizers

Forced Circulation Crystallizer

Induced Circulation Crystallizer

Oslo Type Crystallizer

Vacuum Crystallizers

Many Others Crystallizers

Page 6

CHEMICAL ENGINEERING
TEORI PENGOLAHAN LIMBAH

BAB III
DRAFT TUBE BAFFLE CRYSTALLIZERS

3.1 Pengertian Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers


Draft tube baffle (DTB) crystallizers atau plat buang/tabung isap kristalisasi merupakan salah
satu dari beberapa jenis alat kristalisator yang didasarkan pada pemisahan debu/uap dari bahan
melalui fase lewat - jenuh yang ditingkatkan sehingga diperoleh kristal kristal yang besar. Alat
ini dilengkapi dengan tabung junjut fungsi sekat untuk mengendalikan sirkulasi magma dan
dilengkapi pula oleh alat penggerak (argitator). Fungsi sirkulasi terkontrol terhadap aliran
magma.

3.2 Prinsip Kerja Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers


Dari gambar 2.1 yang ada pada halaman lampiran dapat dilihat bahwa secara sederhana
Crystallizer DTB terdiri dari :

Superheated Solution From Hearter and Recirculation Pump, merupakan pompa sirkulasi yang
letaknya pada bagian paling bawah dari Crystallizer DTB yang berfungsi untuk mendorong
(mengalirkan) bahan yang berasal dari pusat ke Draft tube untuk proses lebih lanjut.

Draft Tube, merupakan pipa isap bagian dalam dari Crystallizer DTB sebagai pusat sirkulasi
bahan.

Agitator, merupakan pemutar atau pengaduk.

Slurry Withdrawal, merupakan tempat penarikan atau pengambilan kembali.

Settling zone, merupakan zona penyelesaian. Pada zona ini terdapat Clear Mother Liquor
Overlow dan To Recirculation pump.

To Recirculation Pump

Clear Mother Liquor Overlow, merupakan tempat keluarnya cairan induk.

Circulation Magma, merupakan tempat sirkulasi Magma (hasil akhir kristallisator dari campuran
Mother Liquor dengan kristal.

Vapors Separation (pemisahan uap).

Demister
Page 7

CHEMICAL ENGINEERING
TEORI PENGOLAHAN LIMBAH

Proses Vapors Outlet, merupakan tempat proses keluaranya uap.


Secara sederhana proses kerja Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers dapat dibedakan
menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah proses kristalisasi dan bagian kedua adalah proses
klarifikasi. Pada bagian kristalisasi, bahan sample dan cairan induk (mother liquit) dimasukkan
kedalam tangki DTB Crystallizers melalui sebuah pipa, komponen ini akan mendorong bahan
naik ke atas dalam suatu tabung isap. Didalam tabung isap bahan akan tercampur dan mengalami
sirkulasi dengan bantuan Agitator (pemutar/pengaduk) yang berada di dalam tangki bagian
bawah, Kedua bahan ini akan membentuk magma melalui fase lewat-jenuh yang ditingkatkan.
Magma yang terbentuk akan mengalami perubahan density sehingga uap yang terkandung di
dalamnya akan terlepas kepermukaan magma menuju ke Vapors Separation (pemisahan uap).
Magma yang mengalami perubahan density akan mengalami proses nukleasi (pembentukan inti
kristal), kristal yang terbentuk akibat proses nukleasi akan mengendap kadasar larutan dan
sebagian akan naik ke permukaan. Kristal yang mengendap akan mengalami pemisahan antara
kristal halus dan kristal kasar, pada zona penyelesaian sebagian Kristal akan dikeluarkan dari
dasar tangki dan selebihnya dijadikan umpan bersama cairan induk untuk melakukan proses
sirkulasi guna melarutkan partikel-partikel halus yang masih mengendap. Pada bagian klarifikasi
akan terjadi pemisahan pada bentuk kristal, Kristal yang sesuai dengan keinginan akan diambil
dan kristal yang belum sesuai (ukurannya besar/kasar) akan dikembalikan ke zona kristalisasi
untuk proses lebih lanjut.

3.3 Produk Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers


Dengan menggunakan alat pengkristal Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers diperoleh
produk :

Natrium Karbonat (Sodium Carbonate)

Sodium Sulfat (Sodium Sulfate)

Natrium Nitrat (Sodium Nitrate)

Tembaga Sulfat (Copper Sulfate)

Sodium Sulfit (Sodium Sulfite)

Kalsium Klorida (Calcium Chloride)

Amonium Sulfat (Ammonium Sulfate)


Page 8

CHEMICAL ENGINEERING
TEORI PENGOLAHAN LIMBAH

Kalium Klorida (Potassium Chloride)

3.4 Keuntungan Menggunakan Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers


Adapun Keuntungan menggunakan Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers antara lain :

Mampu memproduksi kristal kristal dalam bentuk tunggal.

Siklus operasionalnya lebih panjang.

Biaya operasi lebih rendah.

Kebutuhan ruang minimum

Instrument dapat dikendalikan dengan mudah

Kesederhanaan operasi, memulai dan penyelesaian.

Page 9

CHEMICAL ENGINEERING
TEORI PENGOLAHAN LIMBAH

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan.
Adapun yang dapat kami simpulkan adalah : proses kristalisasi merupakan suatu metode
pemisahan bahan/pemurnian bahan untuk medapatkan produk (kristal) dalam bentuk padat
dengan kualitas yang tinggi. Kristal yang terbentuk melewati fase lewat-jenuh sehingga didapat
kristal dengan permukaan keras dan pertumbuhan yang singkat. Keunikan dari menggunakan alat
ini ialah produk (kristal) yang terbentuk tidak semuanya diambil tetapi sebagian kristal diproses
ulang sehingga diperoleh kristal dengan nilai kwalitas yang tinggi dalam jumlah yang besar.

Saran
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak
ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai sumber.
Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih memperdalam materi mengenai Alat
pengkristal.

Page 10

CHEMICAL ENGINEERING
TEORI PENGOLAHAN LIMBAH

DAFTAR PUSTAKA

1.

Berhascon G, Gerster H, Hauser H, Stauble H, Schneiter, 1995. Teknologi Kimia bagian


kedua;hal: 192-203,bandung, PT pertja.

2. Warren L, Maccabe Julian C, Peter H, 1993. Operasi Teknik Kimia jilid kedua edisi keempat,
Jakarta; penerbit Erlangga
3.

Walterl B & Julius T, 1955. Introduction To Chemical Engginering, Mc Graw; Hill


International Edition.

4. http://en.wikipedia.org/wiki/Crystal_growth
5. http://en.wikipedia.org/wiki/Crystallization_%28engineering_aspects%29
6. http://www.novasep.com/technologies/Crystallization-food-fermentation-products.asp
7. http://www.niroinc.com/html/evaporator/crystallization_theory_intro.htm
8. http://en.wikipedia.org/wiki/Draft Tube Baffel Crystallization
9. http://www.swensontechnology.com/
10. http://www.freepatentsonline.com/6887452.html

Page 11

CHEMICAL ENGINEERING
TEORI PENGOLAHAN LIMBAH

LAMPIRAN

Gambar 1. skema Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers

Penampang luar Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers


Page 12

CHEMICAL ENGINEERING
TEORI PENGOLAHAN LIMBAH

Gambar 2. instalasi Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers

Gambar 1

Gambar 3

Gambar 2

Gambar 4
Page 13

CHEMICAL ENGINEERING
TEORI PENGOLAHAN LIMBAH

Ket :

Gambar 1. instalasi DTB Crystallizers yang terletak di Dow Badische Freeport, Texas
digunakan untuk memproduksi ammonium sulfat.

Gambar 2. instalasi DTB Crystallizers yang terletak di CF Chemical Plant City, Florida dapat
memproduksi 70 ton dari ammonium sulfat tiap hari dari asam.

Gambar 3. terdapat dua buah instalasi DTB Crystallizers yang terletak di Cleveland Potash,
England yang memproduksi kalium (potash).

Gambar 4. unit SWENSON DTB yang memproduksi Kalium Klorida (Potassium Chlorida) dari
air laut dengan rata-rata 58 ton per jam.

Page 14

Você também pode gostar