Você está na página 1de 3

I

Judul Jurnal

Normal-Tension Glaucoma and Obstructive Sleep


Apneu Syndrom : A Prospective Study
Akhir akhir ini ditemukan faktor risiko untuk NTG
termasuk

kelainan

pembekuan

darah,

aliran

darah

hipotensi

mata,

sistemik,

kelainan
gangguan

pembuluh darak sistemik, dan penyakit autoimun. Tapi,


pathogenesis dari kondisi tersebut belum jelas. Pada sisi
II

Latar Belakang

lain, terdapat juga beberapa penelitian yang menjelaskan


bahwa OSAS (Obstructive Sleep Apneu Syndrome)
dapat menekan perfusi saraf mata di kepala dan
menyebabkan

glaucoma

optic

neuropati

dengan

membuat hipoksia sementara dan peningkatan resistensi


vaskular.
Untuk mengevaluasi kemungkinan hubungan antara
III

Tujuan

OSAS (Obstructive Sleep Apneu Syndrome) dengan


NTG (Normal-Tension Glaucoma)
Penelitian prospektif ini melibatkan 24 pasien dengan
NGT (usia 53-78 tahun; 9 laki-laki dan 15 perempuan)
didapat melalui klinik mata. 24 pasien (usia 53=77
tahun; 9 laki-laki dan 15 perempuan) tanpa penyakit
glaucoma yang memiliki faktor risiko seperti DM,
Hipertensi, atau Hiperkolesterolemia yang di seleksi
melalui klinik penyakit dalam dan dimasukan ke dalam

IV

Metodologi

grup control.
Penelitian ini telah disetujui oleh komite etik setempat.
Semua pasien harus memenuhi seluruh criteria untuk
didiganosis dengan NTG.
Para peserta penelitian dilakukan rawat inap 1 malam
untuk dilakukan perekaman PSG di 2 laboratorium
untuk tidur. Nilai AHI (Apneu-Hypoapneu Index) 20
dianggap sebagai OSAS

Tidak ada perbedaan signifikan nerdasarkan usia, jenis


kelamin, risiko faktor sistemik, merokok, lingkar leher,
dan BMI antara kedua grup.
10 dari 24 pasien dengan NTG dan
V

Hasil

dari 24 pasien

control, terdapat criteria OSAS (AHI 20), perbedaan


ini secara statistic signifikan
10 pasien yang di diagnosa dengan OSAS pada
penelitian ini mulai dilakukan pengobatan di klinik
gangguan tidur
OSAS sebaiknya dipertimbangkan sebagai faktor risiko
yang signifikan untuk NTG. Sebaiknya juga ditanyakan
tentang riwayat tidur (termasuk pertanyaan tentang

VI

Kesimpulan

mendengkur, nocturnal gasping-chocking, mengantuk di


siang hari, dan nyeri kepala pagi) pada pasien dengan
NTG dan rencanakan pasien ini untuk pemeriksaan PSG
dan terapi nCPAP (Nasal Continuous Positive Airway
Pressure)
NTG adalah suatu neuropati optic yang berhubungan
dengan saraf mata, pengecilan lapisan serabut saraf di
retina, dengan gejala khas defek lapang penglihatan,
open anterior chamber pada gonioskopi, dan tekanan
intraocular <21mmHg).
OSAS adalah suatu kondisi umum tapi belum dapat di

VII

Rangkuman & Hasil


Pembelajaran

diagnosis

yang

mungkin

berhubungan

dengan

morbiditas yang signifikan jika tidak ditangani. Hal ini


ditandai dengan gangguan pernapasan berulang selama
tidur, karena adanya obstruksi jalan napas atas (apneic
spells).
Walaupun patogenesis dari NTG belum diketahui secara
pasti , sebagian besar bukti mengarah ke ganggaun
iskemia kronis yang progresif dengan hipo perfusi saraf

optik sebagai mekanisme penyakit.


Di sisi lain obstruksi saluran napas atas yang intermiten
pada OSAS selama tidur dapat menyebabkan hipoksi
dengan penurunan PaO2 dan peningkatan PaCO2.
Episode insufisiensi pembuluh darah dapat mengganggu
perfusi dan oksigenasi saraf optik dan sesudah itu
menyebabkan neuropati optic.
Pengobatan NTG di indikasikan untuk pasien yang
memiliki

hilangnya

lapang

pandang

dengan

perkembangan yang cepat. Penanganan di arahkan pada


pelaksaan TIO yang rendah atau koreksi kekurangan
sirkulasi

pada

saraf

optik

dengan

pengobatan

vasospasme, hipotensi nokturnal dan insufiseinsi karotis.


OSAS juga mengganggu sirkulasi saraf optik dengan
menyebabkan hipoksia dan disregulasi pembuluh darah
pada pasien dengan NTG, dan kerusakan glaukomatosa
menunjukkan kestabilan setelah perawatan dengan
nCPAP.

Você também pode gostar