Você está na página 1de 5

SISTEM PERENCANAAN PADA ERA OTONOMI DAERAH

MAKALAH
.

Oleh
Revinda Yonita
Leny Trisnawarawati
Betha Rosy Ningtyas

130820201002
130820201003
130820201005

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU EKONOMI

UNIVERSITAS JEMBER
2014

SISTEM PERENCANAAN PADA ERA OTONOMI DAERAH

Sejarah perekonomian mencatat bahwa otonomi daerah menjadi sebuah


paradigm baru dalam kebijakan dan administrasi pembangunan sejak decade 1970-an.
Lahirnya otonomi daerah tidak hanya dikaitkan dengan gagalnya sistem perencanaan
terpusat dan populernya strategi pertumbuhan pemerataan tetapi juga adanya
kesadaran bahwa pembangunan merupakan sebuah proses kompleks yang penuh
ketidak pastian yang tidak dapat dikendalikan dan direncanakan secara mudah. Oleh
karena itu pemahaman otonomi daerah dirasa perlu untuk dipertimbangkan dalam
suatu proses perencanaan dan administrasi suatu Negara (Allen,1990)
1. Pengertian Perencanaan

Perencanaan merupakan salah satu unsure empat fungsi manajemen yang


saling terkait yang meliputi merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan
mengendalikan. Perencanaan merupakan suatu proses berkesinambungan yang
meliputi keputusan keputusan berbagai alternative penggunaan sumber daya untuk
mencapai tujuan tujuan tertentu dimasa mendatang (Conyers dan Hill, 1984).
Terdapat empat elemen mendasar perencanaan yaitu :

Merencanakan berarti memilih

Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya

Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan

Perencanaan untuk masa depan


Merencanakan berarti memilih dapat diartikan bahwa tahap perencanaan

merupakan proses pemilihan sumber daya yang akan digunakan dalam mewujudkan
tujuan yang diinginkan. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya

dapat diartikan bahwa pada tahap ini proses alokasi besarnya sumber daya yang
digunakan untuk mewujudkan tujuan dapat dilakukan. Perencanaan merupakan alat
untuk mencapai tujuan. Tujuan dalam hal ini tercermin dari target atau ukuran kinerja
yang ingin dicapai. Perencanaan untuk masa depan dapat diartikan bahwa
perencanaan merupakan tahap yang diperlukan untuk masa depan.
Perencanaan daerah sebagai sebuah cabang perencanaan tata kelola lahan dan
berhubungan

dengan

penempatan

yang

efisien

dari

penggunanaan

lahan,

infrastruktur, serta pertumbuhan permukiman di area yang jauh lebih besar dari
sebuah kota maupun wilayah. Perencanaan daerah merupakan suatu ilmu mengenai
penempatan infrastruktur yang efisien dan zonasi bagi pertumbuhan berkelanjutan
suatu daerah. Mazhab new urbanist sebagai pendukung utama konsep perencanaan
regional mempromosikan pendekatan ini karena dianggap mampu mendukung
menangani masalah masalah lingkungan, social, ekonomi yang mungki
memerlukan focus regional.
Wilayah dalam konsep perencanaan dapat berupa administrative maupun
fungsional sehingga memungkinkan menyertakan jaringan permukiman dan karakter
suatu wilayah. Konsep perencanaan mempunyai dimensi strategis meliputi:
Perencanaan tata guna lahan, Perencanaan transportasi, perencanaan social, serta
perencaan ekonomi. Terkait perencanaan ekonomi, objek dari perencanaan ekonomi
digunakan pertama kali di Uni Soviet tahun 1928. Dalam suatu perencanaan ekonomi
merupakan suatu pernyataan kuantitatif dalam pemerintahan yang tertarik kepada
indicator indicator karakteristik output ekonomi dari suatu Negara dan sumber daya
yang dapat digunakan dalam proses produksi, konsumsi, dan distribusi.
2. Proses Perencanaan Di Indonesia

Proses Perencanaan Di Indonesia dikenal dengan istilah SPPN yang


merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan
rencana rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan
tahunan yang dilaksanakan olehj unsure penyelenggara nega dan masyarakat di

tingkat pusat dan daerah. Tujuan penyusunan SPPN (Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional) meliputi:

Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan

Mencamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antardaerah,


antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintahan daerah maupun pusat

Menjamin keterkaitan dan konsistensi anatara perencanaan, penganggaran,


pelaksanaan dan pengawasan.

Mengoptimalkan partisipasi masyarakat

Menjamin terciptanya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,


berkeadilan dan berkelanjutan.

Berdasarkan UU No. 25/2005 tetang SPPN terdapat empat pendekatan dalam


proses perencanaan meliputi:

Proses politik

Proses teknokratik

Proses partisipatif

Proses bottom-up dan top-down

3. Tahap Tahap Perencanaan Pembangunan Daerah

Menurut UU No 25/2004 tentang SPPN Pasal 8, perencanaan pembangunan


terdiri atas empat tahapan meliputi penyusunan rencana, penetapan rencana,
pengendalian pe pelaksanaan rencana serta evaluasi pelaksanaan rencana.
Keempatnya terangkum dalam siklus perencanaan dan anggaran sebagai berikut:

JANUARI-APRIL
BULAN PERENCANAAN
PELAKSANAAN SELURUH
RANGKAIAN KEGIATAN
FORUM PERENCANAAN :

MUSRENBANGDES
(JANUARI)
MUSRENBANGKEC
(FEBRUARI)
MUSRENBANG
KAN./KOTA (MARET)
MUSRENBANGPROV
(DEKON+DESEN)
(APRIL)
MUSRENBANGNAS
(APRIL)

MEI-AGUSTUS
BULAN ANGGARAN
PENGANGGARAN ATAS
SELURUH PROGRAM
YANG SUDAH
DISEPAKATI DALAM
FORUM
PERENCANAAN :
RKA NASIONAL /
DAERAH
RKA
DEP/LEMBAGA/DAERA
RAPBN.RAPBD

SEPTEMBER-DESEMBER

PENYESLESAIAN RUU
RAPBN DAN RAPERDA
RAPBD

Você também pode gostar