Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
: Hannan
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 23 tahun 2 bulan
Status
: Belum nikah
menit kemudian ukur intensitas warna dengan fotometer pada panjang gelombang 540
nm dengan blanko reagen.
Kadar Hb dapat dibaca pada kurve kalibrasi atau dihitung dengan
menggunakan faktor, dimana kadar Hb = serapan x faktor. Kurve kalibrasi dan faktor
telah dipersiapkan sebelumnya.
Nilai normal dewasa pria 13.5-18.0 gram/dL, wanita 12-16 gram/dL, wanita
hamil 10-15 gram/dL
Nilai normal anak 11-16 gram/dL, batita 9-15 gram/dL, bayi 10-17 gram/dL,
neonatus 14-27 gram/dL.
Hb rendah (<10 gram/dL) biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi.
Sebab lainnya dari rendahnya Hb antara lain pendarahan berat, hemolisis, leukemia
leukemik, lupus eritematosus sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan). Dari obatobatan: obat antikanker, asam asetilsalisilat, rifampisin, primakuin, dan sulfonamid.
Ambang bahaya adalah Hb < 5 gram/dL.
Hb tinggi (>18 gram/dL) berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD
(bronkitis kronik dengan cor pulmonale), dehidrasi / diare, eritrositosis, polisitemia
vera, dan pada penduduk pegunungan tinggi yang normal. Dari obat-obatan:
metildopa dan gentamisin.
Kesimpulan : Jumlah nilai Hemoglobin sdr. Hannan dalam range normal
b. LEUKOSIT TOTAL (Hasil pemeriksaan 7,9 x 10^3/uL)
Perhitungan nilai Leukosit Total di Prodia menggunakan alat otomatik yang
disebut Hematology Analyzer. Sebagai tambahan bahwa sanya di dunia analisis
kesehatan terdapat dua metode yang digunakan dalam pemeriksaan hitung leukosit,
yaitu cara automatik menggunakan mesin penghitung sel darah (hematology analyzer)
dan cara manual dengan menggunakan pipet leukosit, kamar hitung dan mikroskop.
Cara automatik lebih unggul dari cara pertama karena tekniknya lebih mudah,
waktu yang diperlukan lebih singkat dan kesalahannya lebih kecil yaitu 2%, sedang
pada cara manual kesalahannya sampai 10%. Kekurangan cara automatik adalah
harga alat mahal dan sulit untuk memperoleh reagen karena belum banyak
laboratorium di Indonesia yang memakai alat ini.
Hitung leukosit adalah menghitung jumlah leukosit per milimeterkubik atau
mikroliter darah. Leukosit merupakan bagian penting dari sistem pertahanan tubuh,
terhadap benda asing, mikroorganisme atau jaringan asing, sehingga hitung julah
leukosit merupakan indikator yang baik untuk mengetahui respon tubuh terhadap
infeksi.
Jumlah leukosit dipengaruhi oleh umur, penyimpangan dari keadaan basal dan
lain-lain. Pada bayi baru lahir jumlah leukosit tinggi, sekitar 10.000-30.000/l.
Jumlah leukosit tertinggi pada bayi umur 12 jam yaitu antara 13.000-38.000 /l.
Setelah itu jumlah leukosit turun secara bertahap dan pada umur 21 tahun jumlah
leukosit berkisar antara 4500- 11.000/l. Pada keadaan basal jumlah leukosit pada
orang dewasa berkisar antara 5000 10.000/l. Jumlah leukosit meningkat setelah
melakukan aktifitas fisik yang sedang, tetapi jarang lebih dari 11.000/l. Peningkatan
jumlah leukosit di atas normal disebut leukositosis, sedangkan penurunan jumlah
leukosit di bawah normal disebut lekopenia. Segala macam infeksi menyebabkan
leukosit naik; baik infeksi bakteri, virus, parasit, dan sebagainya. Kondisi lain yang
dapat menyebabkan leukositosis yaitu:
Anemia hemolitik
rendah
(disebut
juga
leukopenia)
dapat
disebabkan
oleh
agranulositosis, anemia aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi virus
(misalnya dengue), keracunan kimiawi, dan postkemoterapi. Penyebab dari segi obat
antara lain antiepilepsi, sulfonamid, kina, kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi
leishmaniasis), dan beberapa antibiotik lainnya.
Kesimpulan : Jumlah nilai Leukosit total sdr. Hannan berada dalam range
normal
infeksi kronis, mieloma multipel, cairan per intra vena berlebih, gagal ginjal kronis,
kehamilan, hidrasi berlebihan
berdasar pengukuran besarnya resistensi elektronik antara dua elektrode. Alat tersebut
mempunyai keuntungan tidak melelahkan petugas laboratorium, jika harus banyak
melakukan pemeriksaan hitung trombosit. Selain itu, alat hitung otomatis memberikan
keuntungan lain dengan adanya tampilan flag yang menunjukkan hal hal yang perlu
mendapat perhatian.
Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam
proses pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam
morfologi trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet clumping
(trombosit bergerombol). Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000
sel/ul darah. Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dan sebagian orang biasanya
tidak ada keluhan. Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa
ditemukan pada kasus demam berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura
(ITP), supresi sumsum tulang, dll.
Intrepetasi Klinis
Kesimpulan : Jumlah nilai trombosit sdr Hannan berada pada range normal.
Nilai
hematokrit
atau
PCV
Di
Prodia
ditetapkan
secara
automatik
: 33-38%
Laki-laki Dewasa
: 40-52%
Perempuan Dewasa
: 36-44%
Penurunan HMT, terjadi dengan pasien yang mengalami kehilangan darah akut,
anemia, leukemia, penyakit hodgkins, limfosarcoma, mieloma multiple, gagal
ginjal kronik, sirosis hepatitis, malnutrisi, defisiensi vit B dan C, kehamilan,
SLE, athritis reumatoid, dan ulkus peptikum.
Peningkatan HMT, terjadi pada hipovolemia, dehidrasi, polisitemia vera, diare
berat,asidosis diabetikum,emfisema paru, iskemik serebral, eklamsia, efek
pembedahan, dan luka bakar.
Kesimpulan : Nilai persentase Hematokrit sdr. Hannan berada pada range
normal
f. LAJU ENDAP DARAH (Hasil pemeriksaan 6 mm/jam)
Metode yang digunakan untuk pemeriksaan LED di Prodia ialah metode ICSH
yang merujuk pada metode Westergreen. Hasil pemeriksaan LED dengan metode
Westergreen bisa didapat nilai yang lebih tinggi, hal itu disebabkan panjang pipet
Westergreen yang dua kali panjang pipet pada metode Wintrobe. International
Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk
menggunakan metode Westergreen.
Laju Endap Darah (LED) atau dalam bahasa Inggrisnya Erythrocyte
Sedimentation Rate (ESR) merupakan salah satu pemeriksaan rutin untuk darah untuk
mengetahui tingkat peradangan dalam tubuh seseorang. Proses pemeriksaan
sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan darah kita ke dalam
tabung khusus LED dalam posisi tegak lurus selama satu jam. Sel darah merah akan
mengendap ke dasar tabung sementara plasma darah akan mengambang di
permukaan. Kecepatan pengendapan sel darah merah inilah yang disebut LED. Atau
dapat dikatakan makin banyak sel darah merah yang mengendap maka makin tinggi
Laju Endap Darah (LED)-nya.
Laju endap darah (erithrocyte sedimentation rate, ESR) adalah kecepatan
sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED
merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi
akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen,
rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan).
Prosedur Metode Westergreen
Tabung diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan dari getaran
maupun sinar matahari langsung.
Nilai Rujukan:
Laki-laki : 0 15 mm/jam
Perempuan : 0 20 mm/jam
Hasil Laju Endap Darah/LED/ ESR yang tinggi dapat terjadi karena :
Anemia
Kehamilan
Penyakit Thyroid
Diabetes
Penyakit jantung
MCV adalah nilai yang terukur karenanya memungkinkan adanya variasi berupa
mikrositik dan makrositik walaupun nilai MCV tetap normal.
MCV pada umumnya meningkat pada pengobatan Zidovudin (AZT) dan sering
digunakan sebagi pengukur kepatuhan secara tidak langsung.
Kesimpulan : Nilai MCV sdr. Hannan dalam range normal
Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) (Hemoglobin Korpuskuler rata rata)
Hasil pemeriksaan 29,1 pg
Perhitungan : MCH (picogram/sel) = hemoglobin/sel darah merah
Nilai normal : 28 34 pg/ sel
Deskripsi:
Indeks MCH adalah nilai yang mengindikasikan berat Hb rata-rata di dalam sel darah
merah, dan oleh karenanya menentukan kuantitas warna (normokromik, hipokromik,
hiperkromik) sel darah merah. MCH dapat digunakan untuk mendiagnosa anemia.
Implikasi Klinik:
Peningkatan MCH mengindikasikan anemia makrositik
Penurunan MCH mengindikasikan anemia mikrositik.
Kesimpulan : Nilai MCH sdr. Hannan berada dalam range normal
Mean
Corpuscular
Hemoglobin
Concentration
(MCHC)
(Konsentrasi
Hct. Indeks ini adalah indeks Hb darah yang lebih baik, karena ukuran sel akan
mempengaruhi nilai MCHC, hal ini tidak berlaku pada MCH.
Implikasi Klinik:
MCHC menurun pada pasien kekurangan besi, anemia mikrositik, anemia karena
piridoksin, talasemia dan anemia hipokromik.
MCHC meningkat pada sferositosis, bukan anemia pernisiosa.
Kesimpulan : Nilai MCHC sdr. Hannan berada dalam range normal.
C. Hitung Jenis Leukosit (Basofil 0,1%; Eosinofil 6,2% ; Neutrofil 47,7% ; Limfosit
40,3% ; Monosit 5,7%)
Perhitungan jenis leukosit yang sejatinya merupakan menghitung komponen
dari leukosit berupa Basofi, Eosinofil, Neutrofil, Limfosit, Monosit. Di Prodia,
perhitungan jenis leukosit juga dilakukan menggunakan alat hematologi analizer.
Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis
leukosit. Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang
khusus dalam melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit,
eosinofil, dan basofil. Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih
spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit.
menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah
absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit
total (sel/l).
Jenis
Basofil
Eosinofil
Neutrofil
Nilai normal
0-1%
40-100/L
Limfosit
Monosit
Umur 1 tahun 2%
Segmen 50-65%
(2500-6500/L)
Batang 0-5% (0500/L)
25-40%
1700-3500/L
BBL 34%
1 th 60%
6 th 42%
12 th 38%
2-8%
200-600/L
Anak 4-9%
hemolytic disease of
newborn, kolesistitis akut,
apendisitis, pancreatitis
akut, pengaruh obat
infeksi kronis dan virus
Leukemia limfositik,
anemia aplastik
Kesimpulan :
1. Nilai Basofil dan Monosit sdr. Hannan berada pada range normal.
2. Nilai Eosinofi sdr. Hannan melebihi nilai normal, hal ini bisa mengindikasikan
saudara hannan pada saat pemeriksaan mengalami infeksi oleh parasit. Namun
simtomp yang dialami oleh saudara Hannan pada saat pemeriksaan tidak ada keluhan.
Hal ini butuh kajian lebih lanjut oleh tenaga medis yang berkompoten.
3. Nilai
Limfosit
sdr.
Hannan
juga
melebihi
nilai
normal,
hal
ini
bisa