Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masaalah
Sejalan dengan kemajuan teknologi dalam bidang ilmu kedokteran,
di laboratorium telah dikembangkan bermacam-macam alat
pemeriksaan yang lebih canggih alat tersebut dapat membantu
penegakan diagnosis. Pemantauan perjalanan penyakit, serta
pemantauan hasil terapi dengan lebih baik dan teliti. (Hariono,
2006)
Hemoglobin (Hb) adalah molekul protein pada sel darah merah yang
berfungsi sebagai media transport karbondioksida dari jaringan
tubuh ke paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam
hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Manfaat Penelitian
Sebagai sumbangan ilmiah dan bahan referensi untuk mahasiswa
proram D-III Analis Kesehatan Makassar, terutama pada bidang
hematologi.
Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan dalam
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diterima selama proses
pembelajaran.
Hasil penelitian yang diperoleh nantinya diharapkan dapat menjadi
salah satu sumber informasi bagi calon peneliti selanjutnya sebagai
tambahan referensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Umum Tentang Darah.
Pengertian darah
Darah adalah kendaraan atau medium untuk transportasi jarak jauh
berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal atau antara sel
itu sendiri. Warna merah darah keadaannya tidak tetap bergantung
pada banyaknya oksigen dan carbondiosida di dalamnya. Darah
yang banyak mengandung CO2 warnanya merah tua. Adanya O2
dalam darah diambil melalui pernafasan, dan zat ini sangat berguna
pada peristiwa pembakaran atau metabolisme dalam tubuh.
Visikositas atau kekuatan darah lebih kental dari pada air yang
mempunyai BJ 1,041 1,067, temperatur 38C dan pH 7,37 7,45.
Karena darah sangat penting maka harus terdapat mekanisme yang
dapat memperkecil kemungkinan kehilangan darah apabila terjadi
kerusakan pembuluh darah, trombosit (keping darah) penting dalam
hemostasis perhentian pendarahan dari suatu pembuluh darah yang
cedera. Darah membentuk sekitar 8% berat tubuh total dan
memiliki volume rata-rata 5 liter pada wanita dan 5,5 liter pada lakilaki. (Sherwood L,2001)
Fungsi darah
Detector
Detector penyerap tenaga foton yang mengenai cuplikan dan
mengubah tenaga tersebut untuk di ukur secara kuantitatif seperti
sebagai arus listrik atau perubahan-perubahan panas. Kebanyakan
detector menghasilkaan sinyal lisrik yang dapat mengaktifkan meter
atau pencatat.
Pada pengukuran hemoglobin metode cyanmethemoglobin
digunakan photometer 5010 5V+ type semi-automatik dengan
sumber cahayanya adalah lampu hologen, daerah panjang
gelombang yang dapat terukur 340 nm 800 nm, monokromatornya
adalah filter, system kuvat adalah single-baem, volume sampel
dapat diukur minimum 250 l.
Cara kerja kalibrasi
Ketepatan pengukuran absorban
Ketepatan panjang gelombang
Dengan warna sinar
Dengan lampu deuterium
Dengan filter didinium atau holmium okside
Dengan standar filter bersertifkat
Lineritas alat pemeriksaan dilakukan dengan
Larutan kalium bikromat
Larutan colbat ammonium sulfat untuk daerah panjang gelombang
lebih dari 400 nm
Filtrate standar bersertifikat yang telah diketehui persen T pada
panjang gelombang tertentu
Stray light (Kalibrasi dilakukan dengan beberapa cara)
Larutan sodium iodide
Gelas coming victor
Standar filter bersertifikat
Kerangka Pikir
Heme merupakan senyawa non protein yang tersusun dari suatu
senyawa lingkar yang bernama profin yang sebagai pusatnya
ditempati oleh logam besi, jadi heme adalah suatu profin besi.
Sedangkan globin adalah suatu senyawa protein yang menentukan
afinitas antara atom besi heme dengan oksigen, kemudian dari
heme dan globin tersusun membentuk hemoglobin. Kadar
hemoglobin tidak selalu normal, pada kasus kadar hemoglobin yang
tinggi abnormal terjadi karena hemokosentrasi akibat dehidrasi
(kehilangan cairan) dan kadar hemoglobin yang rendah berkaitan
dengan masalah klinis. Adanya masalah yang terjadi pada kadar
hemoglobin maka dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin itu
Hipotesa
Ho : Tidak ada perbedaan yang bermakna dari hasil pemeriksaan
hemoglobin inkubasi 2 menit dan 5 menit metode
cyanmethemoglobin.
Ha : Ada perbedaan yang bermakna dari hasil pemeriksaan
hemoglobin inkubasi 2 menit dan 5 menit metode
cyanmethemoglobin.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Peniltian
Penelitian ini merupakan penelitian observasi laboratorium untuk
mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin
inkubasi 2 menit dan 5 menit metode cyanmethemoglobin.
Alur Penelitian
Variabel terikat
Hasil pemeriksaan kadar hemoglobin metode cyanmethemoglobin
inkubasi 2 menit dan 5 menit.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2010.
Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di laboratorium Rumah Sakit Umum
Daerah Syekh Yusuf Kab.Gowa.
Definisi Operasional
Inkubasi 2 menit adalah darah dicampur dengan reagen kemudian
didiamkan 2 menit lalu dibaca dengan fotometer.
Inkubasi 5 menit adalah darah dicampur dengan reagen kemudian
didiamkan 5 menit lalu dibaca dengan fotometer.
Hemoglobin adalah zat yang berwarna merah pada sel darah merah
yang membawa oksigen ke jaringan tubuh.
Darah adalah suatu cairan tubuh yang kental dan berwarna merah
Metode cyanmethemoglobin adalah suatu metode pemeriksaan
kadar hemoglobin dengan menambahkan ion sianida untuk
menghasilkan produksi mencapai keadaan serupa.
Fotometer yang digunakan adalah fotometer 5010
Pengumpulan Data
Pada pemeriksaan kadar hemoglobin diperlukan ketelitaian dalam
pemeriksaan, oleh karena itu diperlulkan data yang akurat, dan data
tersebut meliputi :
Metode
Cyanmethemoglobin
Prinsip
Hemoglobin yang dilepaskan akibat lisis eritrosis akan bereaksi
dengan kalium sianida membentuk campuran cyamethemoglobin
kromogenik yang kemudian diukur dengan fotometer 5010.
Alat
Fotometer 5010, tabung reaksi, spoit, rak tabung, penutup tabung.
Bahan
Sampel darah, aquades, EDTA, kapas alcohol 70%, larutan drabkin.
Cara pemeriksaan hemoglobin inkubasi 2 menit
Kedalam tabung reaksi dimasukkan 5,0 ml larutan drabkin.
Dengan pipet hemoglobin diambil 20 l darah (vena) sebelah luar
ujung pipet dibersihkan, lalu darah itu dimasukkan kedalam tabung
reaksi dengan membilasnya beberapa kali.
Saran
Disarankan pemeriksaan kadar hemoglobin inkubasi 2 menit
metode cyanmethemoglobin bisa digunakan jika hasil pemeriksaan
harus segera dikeluarkan dan jika tidak terburu-buru baiknya
diinkubasi sampai 5 menit untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2008. Petunjuk kerja Laboratorium RSUD Gowa
Anonym. 2000. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Sederhana
esdisi 2 FKIU Jakarta.
Corwin. 2000. Berorientasi Pada kasus Klinik. Penerjemah H. K
Nutojo dalam catatan Kuliah Hematologi . Jakarta ECG.
Gandasoebrata R. Penuntun Laboratorium Klinik, Penerbit Dian
Rakyat, Jakarta.
Gibson J. 2002. Fisiologi Dan Anatomi Modern Untuk Perawat. Edisi
2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Hardjoeno H. 2003. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium
Dianognostik. Hasanuddin Universitas Press. Makassar.
Kee L. J. 1997.Buku Saku Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnosis
Dengan Implikasi Keperawatan. EGC, Jakarta.
Kee L. J. 2007. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diognostik.
Edisi 6, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Poter & Perry. 2005. Patofisiologi Konsep Klikniks Proses-proses
Penyakit, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sadikin, Mohammad.H, 2001, Biokimia Darah, Penerbit Widya
Midika, Jakarta
Sherwood L, 2001. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Edisi 2,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Suriadi, 2003, Metode Hematologi, dalam Tinjauan Klinik Hasil
Pemeriksaan Laboratorium, Jakarta, Penerbti Buku Kedokteran, EGC
edisi 11. Hal :21
Syaifudin, 2006, Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan,
Edisi 3, Penerbit Buku Kewdsokteran EGC, Jakarta
www.blogdokter.net/2008/06/130/hemoglobin/diakses pada tanggal
19/01/2010.
www.hemoglobin-wikipedia-bahasa-indonesia,com/diakses pada
tanggal 19/01/2010.
www.laboratorium kesehatan :antikoagulan.com/diakses pada
tanggal 19/01/2010.
http://www.tempo.co.id/medika/arsip/082001/her-1.htm,
Hariono/diakses pada tanggal 01/04/2009.