Você está na página 1de 7

Daftar Isi

Daftar Isi

Kata Pengantar

Tinjauan Pustaka
1. Definisi

2. Komposisi

Daftar Pustaka

Kata Pengantar

Ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang terus melimpahkan segala anugerah
sehingga dalam penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami selaku penyusun makalah tentang Definisi dan Komposisi Semen Ionomer Kaca,
berharap dengan adanya makalah ini bisa menjadikan kita lebih termotivasi lagi untuk bisa
meraih mimpi sehingga mimpi pun tidak hanya menjadi mimpi belaka. Yang hanya sekedar
sebuah angan-angan yang berlaku sesaat. Selain itu kami berharap bisa dijadikan bahan
referensi dalam proses belajar mengajar.
Harapan kami, semoga makalah ini bisa bermanfaat dalam hal kebaikan serta menjadikan kita
semua lebih termotivasi untuk mengejar mimpi yang tertunda. Dan kami mengakui banyak
sekali kesalahan serta kekurangan baik dari segi tulisan, kata-kata, dan sebagainya.

Tinjauan Pustaka
Glass Ionomer Cement
1. Definisi

Glass ionomer cement (GIC) atau Semen Ionomer Kaca (SIK) diperkenalkan pada tahun 1972
oleh Wilson dan Kent merupakan bahan restorasi yang banyak digunakan oleh dokter gigi
untuk mengisi gigi dan luting semen dan sampai saat ini masih terus dikembangkan. GIC
merupakan semen yang berbahan dasar air dengan bentuk reaksinya asam basa, dimana asam
polialkenoat sebagai asam dan kaca kalsium stronsium alumino silikat sebagai basa. GIC sering
digunakan sebagai bahan restoratif untuk gigi anterior (terutama untuk Kelas III dan Kelas V).
GIC adalah polimer yang mempunyai gugus karboksil (COOH) multipel sehingga membentuk
ikatan hidrogen yang kuat. Dalam hal ini memungkinkan pasta semen untuk membasahi,
adaptasi, dan melekat pada permukaan email. Ikatan antara semen ionomer kaca dengan email
dua kali lebih besar daripada ikatannya dengan dentin karena email berisi unsur anorganik lebih
banyak dan lebih homogen dari segi morfologis.
GIC mempunyai sifat fisikyang adhesif ke permukaan enamel dan dentin, melepaskan fluor ke
jaringan gigi, biokompatibel pada jaringan pulpa, dan koefisien termal ekspansi sama dengan
gigi membuat GIC banyak digunakan. Selain itu, menurut Sidharta dan Armilia M, GIC
melepaskan ion fluor dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga dapat menghilangkan
sensitivitas dan mencegah terjadinya karies sekunder.

Kelebihan Semen Ionomer Kaca:


1. Bahan tambal ini meraih popularitas karena sifatnya yang dapat melepas fluor yang sangat
berperan sebagai antikaries. Dengan adanya bahan tambal ini, resiko kemungkinan untuk
terjadinya karies sekunder di bawah tambalan jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan
bahan tambal lain
2. Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik (tidak menimbulkan reaksi
merugikan terhadap tubuh)
3. Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya adalah
secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi
tidak perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan tambal lain.
Pengasahan perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat memegang bahan
tambal.
Kekurangan Semen Ionomer Kaca:
1. Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga tidak disarankan
untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah besar seperti gigi molar (geraham)
2. Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat dibedakan secara jelas antara tambalan dan
permukaan gigi asli
3. Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain

2. Komposisi
Komposisi dari GIC terdiri atas bubuk dan cairan
a. GIC Powder
Bubuk GIC adalah kaca kalsium atau stronsium alumino silikat yang mirip dengan silikat kaca
namun dengan rasio alumina-silikat yang lebih tinggi sehingga meningkatkan reaktivitas
dengan cairan. Ukuran bubuk partikel berkisar antara 4-50 m, dimana perbedaan ukuran ini
tergantung dari tujuan aplikasi klinis. Ukuran bubuk partikel ini dapat mempengaruhi
karakteristik kerja, kecepatan pengerasan, dan sifat fisik.
Fluoride yang tergantung dalam GIC Powder merupakan komponen penting dari GIC. Dimana
fluoride yang bertindak sebagai fluks dari keramik dapat mempengaruhi :

Karakteristik kerja

Sifat fisik

Efek remineralisasi

Translucency yang baik

Menghambat pembentukan plak

Persentase bahan baku GIC Powder


5

Semua bahan baku tersebut digabung dengan cara dipanaskan hingga suhu 11001500C
sehingga membentuk kaca yang homogen dengan bentuk ikatan
SiO2Al2O3CaF2Na3AlF6AlPO4. Dan untuk memberikan sifat radiopak maka ditambahkan
lantanum oksida (La2O3) dan stronsium oksida (SrO).

b. GIC Liquid
Awalnya, cairan untuk GIC adalah larutan asam poliakrilat dalam konsentrasi sekitar 40%50%. Cairan ini sangat kental dan cenderung bersifat gel dari waktu ke waktu. Asam poliakrilat
ini memberikan kemampuan GIC untuk melekat pada jaringan gigi tanpa perlakuan khusus.
Dalam sebagian besar semen saat ini, asam yang digunakan adalah dalam bentuk co-polymer
dengan itaconic, asam maleat atau tricarboxylic. GIC liquid mengandung 40-50% larutan 2:1
kopolimer asam akrilik-asam itakonik atau kopolimer asam maleik/ asam akrilik. Asam
itakonik atau asam maleik meningkatkan reaktivitas cairan, mengurangi kekentalan, dan
mengurangi kecenderungan menjadi gel. Penambahan komponen asam tartarik untuk
memudahkan pelepasan ion dari bubuk kaca, memperbaiki karakteristik manipulasi,
meningkatkan waktu manipulasi, dan memperpendek waktu pengerasan. Viskositas asam tartat
yang mengandung semen umumnya tidak berubah selama hidup dari semen. Namun,
perubahan yang dapat terjadi ketika viskositas semen melampaui waktunya.
Sebagai sarana untuk memperpanjang waktu kerja GIC, beku-kering dan bubuk kaca polyacid
ditempatkan dalam botol bersama dengan bedak. Cairan ini terdiri dari air atau air dengan asam
tartrat. Ketika bubuk dicampur dengan air, bubuk asam melarutkan dan menyusun kembali
asam cair dan proses ini diikuti oleh reaksi asam-basa. Semen jenis ini kadang-kadang disebut
sebagai gelas air Ionomer settable.

Daftar Pustaka

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126177-R18-KON-153%20Pengaruh%20aplikasiLiteratur.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29627/4/Chapter%20II.pdf
http://staff.ui.ac.id/internal/130536743/material/3-Glass-ionomerCement.pdf

Você também pode gostar