Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nitrogen merupakan salah satu unsur hara makro yang sangat esensial untuk pertumbuhan
tanaman dan umumnya tanaman menyerap N dalam bentuk amoniumdan nitrat yang dapat disediakan
melalui pemupukan
.Olson dan Kurtz(1982 ) .
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil
Banyak yang menduga bahwa peran mikroorganisme membawa dampak buruk bagi
kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan, misalnya pada bidang mikrobiologi kedokteran
dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme patogen yang menyebabkan penyakit.
Meskipun demikian masih banyak manfaat yang dapat diambil dari makhluk hidup
tersebut. Penggunaan mikroorganisme dapat diterapkan pada semua aspek atau bidang
kehidupan, seperti bidang lingkungan, kesehatan, dan pertanian mengingat Indonesia
merupakan negara agraria yang hampir semua penduduknya berprofesi sebagai petani.
(Kusnadi, 2003).
Dalam bidang pertanian, mikroorganisme dapat digunakan untuk meningkatkan
kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nitrogen, dan peternakan. Nitrogen bebas
merupakan komponen terbesar udara. Unsur ini dimanfaatkan tumbuhan dalam bentuk nitrat
dan pengambilan khususnya melalui akar. Pembentukan nitrat menjadi nitrogen dapat terjadi
akibat aktifitas mikroorganisme. Penyusunan nitrat dilakukan secara bertahap oleh beberapa
genus bakteri secara sinergetik
(Dwijoseputro, 2005)
1.2 Tujuan
Praktikum ini memiliki tujuan untuk mengeahui analisis presentase kandungan nitrogen
dari tanaman jagung dan kedelai yang akan diuji.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proses Mineralisasi N
Proses mineralisasi nitrogen mencakup perombakan N-organik menjadi Nmineral dalam tanah. Nitrogen tanah sebagian besar berada dalam bentuk organik, maka
pelapukan N-organik merupakan suatu proses yang menjadikan nitrogen tersedia bagi
tanaman. Pelapukan yang merupakan suatu proses biokimia yang kompleks
membebaskan karbondioksida dan akhirnya nitrogen dibebaskan dalam bentuk amonium
(NH4+).
(Soepardi 1983)
Menurut Havlin et al. (1999), proses mineralisasi melibatkan dua reaksi yaitu
reaksi aminisasi dan amonifikasi yang terjadi melalui aktivitas mikroorganisme
heterotrofik. Aminisasi merupakan proses perubahan protein dan senyawa serupa yang
merupakan sebagian besar nitrogen dari tanah menjadi senyawa amino. Prosesnya dapat
digambarkan sebagai berikut:
Protein RNH2 + CO2 + Energi
2.2 Mikroorganisme yang Membantu Pembentukan N Tersedia
Mikroba-mikroba tanah banyak yang berperan di dalam penyediaan maupun
penyerapan unsur hara bagi tanaman. Hara N tersedia melimpah di udara. Kurang lebih 74%
kandungan udara adalah N. Namun, N udara tidak dapat langsung dimanfaatkan tanaman. N
harus ditambat oleh mikroba dan diubah bentuknya menjadi tersedia bagi tanaman. Mikroba
penambat N ada yang bersimbiosis dan ada pula yang hidup bebas. Mikroba penambat N
simbiotik (roor-nodulating bacteria) antara lain : Rhizobium sp yang hidup di dalam bintil
akar tanaman kacang-kacangan ( leguminose ). Mikroba penambat N non-simbiotik (freeliving nitrogen-fixing bacteria) misalnya: Azospirillum sp dan Azotobacter sp. Mikroba
penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk tanaman leguminose saja, sedangkan
mikroba penambat N non-simbiotik dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.
Sekelompok tanaman yang termasuk legum yang dapat tumbuh bersimbiose dengan baik
dengan sejenis Rhizobium tertentu sesudah diadakan inokulasi, salah satunya adalah tanaman
kacang tanah. Kebutuhan bakteri akan unsur N dapat dipenuhi dari sumber N yang terdapat
dalam berbagai senyaea organik maupun N2 dari udara. Beragam jenis bakteri bertanggung
jawab pada penambatan N2 secara hayati, mulai dari Sianobakter (ganggang hijau biru) dan
bakteri fotosintetik pada air tergenang dan permukaan tanah sampai pada bakteri heterotrofik
dalam tanah dan zona akar
(Ladha and Reddy, 1995 et al., 1995; Kyuma, 2004).
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1 Alat dan bahan
Alat :
Oven: mengeringkan /mengurangi kadar air sampel daun
Blender:menghaluskan bahan
Digestion tube:alat untuk destruksi larutan
Tabung/labu Kjedahl: untuk destruksi dan untuk meletakkan larutan/bahan
Stirer:pengaduk oomatis
Gelas ukur
Timbangan analitik
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil (Vol titrasi +perhitungan%N) sehat & sakit
4.2 Pembahasan
Kedelai
Semkain tinggi pemberian Nirogen semakin cepat pula sintesis karbohidrat yang
dibah menjadi protein dan protoplasma.
Daun nampak kuning sehingga tanaman kelihatan tidak sehat. Hal ini dikarenakan
akumulasi unsur N dalam tanah yang terlalu tinggi sebagai akibat penggunaan pupuk N
tinggi yang terus-menerus pada budidaya tanaman sebelumnya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, M. 1977. Intoduction to Soil Mycrobiology. 2nd Ed. John Wiley and Sons. New
York. 467 p.
Amarisi, S. L. and S. R. Oslen, 1973. Liming As Related to Solubility of P and Plant Growth
in acid tropical soil. Soil scientist society of America Proceeding 37: 716-721.
Boddey, R.M., de O.C. Oliviera, S. Urquiaga, V.M Reis, F.L. Olivares, V.L.D Baldani, and J.
Dobereiner. 1995. Biological nitrogen fixation associated with sugar cane and rice :
contribitions and prospect for improvement. Plant Soil 147 : 195-209.
Dwijoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Imagraph.
Glick, B. R. 1995. The Enchanment Of Plant growth by free living bacteria. Canadian
Journal Microbiology 41: 109-117.
Halvin, J.L. , S.M. Tisdale., W.L. Nelson, and J.D. Beaton. 1999. Soil Fertility and Fertilizer. An
Introduction to Nutrient Management. Prentice Hall, Inc. 499 p
Handayanto dkk. 2007. Biologi Tanah Landasan Pengelolaan Tanah Sehat. Pustaka Adipura.
Hastuti, R. D. and L. Gunarto. 1992. Pengaruh Inokulasi Azospirillum strain 202 dan 102
Terhadap Tanaman jagung. Balittan Bogor 2 : 443-449.
Kloepper JW, Zablotowicz RM, Tipping EM, Lifshitz R. 1999. Plant root-bacterial
interaction in biological control of soilborne disease and potential extension to systemic
and foliar disease. Austral Plant Pathol 28: 21-26.
Kyuma, K. 2004. Paddy Soil Science. Kyoto University Press and Trans Pasific Press.
Ladha, J.K. and P.M Reddy. 1995. Extension pf nitrogen fixation to rice : necessity and
possibilities. Geo Journal 35: 363-372.
Ladha, J.K., De Bruijn, F.J. & Malik, K.A. 1997. Introducing Assecins Oppurtunities for
Nitrogen Fixation in Rice: A Frointer Project Plant and Soil 194: 1-10.
Leiwakabessy. I. F. 2003. Kesuburan Tanah. Jurusan Tanah IPB.
Rao, N. S. S. 1982. Phosphate Selobilization by soil microorganism. In N. S. Rao (ed).
Advanced in Agricultural Microbiology. New Delhi : Oxford and IBH Publishing. Co
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Sudarmadji, S., Bambang Haryono dan Suhardi. 1989. Analisa Bahan Makan dan Pertanian. Liberty.
Yogyakarta.