Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
oleh:
MUHAMMAD RIFQI S.
0710633055
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kemajuan teknologi komunikasi menunjukkan perkembangan
dikembangkan
pada
Departemen
High
Frequency
dan lebar (WA) = 160 mm. Karena bentuknya yang mirip dengan
bentuk ufo maka antena tersebut dinamakan dengan antena ufo.
Dalam penelitian tersebut antena Ufo yang diharapkan akan
mempunyai
kemampuan
mentransmisikan
dan
menerima
Rumusan Masalah
Bagaimana
menentukan
dimensi
antena
agar
dapat
3.
1.3
Tujuan
Mensimulasikan dan fabrikasi antena Ultra Wide Band dengan
BAB II
DASAR TEORI
2.1
menggerakkan
energi
elektromagnetik
dari
sumber
oleh
antena
pada
terminal
terminalnya
atau
karena
menggunakan
saluran
microstrip,
maka
daya
yang
disalurkan
pada
antena
penerima
Z A ZO
Z A ZO
(2.3)
impedansi antena ()
ZO
impedansi karakterisitk ()
koefisien pantul
(2.4)
koordinat
arah
sepanjang
radius
konstan,
dan
Po
(dB )
PT
(2.5)
(2.6)
dengan :
P
Po
PT
(watt)
dari
antara
suatu
antena
intensitas
radiasi
didefinisikan
sebagai
maksimum
dengan
4 U max
Prad
(2.7)
dengan :
Do
= directivity (dB)
Umax
Prad
antena
tersebut,
semakin
sempit
main
lobe
maka
D0 10 log
HP .HP
(2.8)
D0 10 log
41252.96125
HP . HP
(2.9)
dengan :
DdB
HP
horisontal ( 0 )
HP
vertikal ( 0 )
2.2.4 Penguatan (Gain)
Penguatan sangat erat hubungannya dengan directivity.
Penguatan
mempunyai
pengertian
perbandingan
daya
yang
daya
biasanya
ditentukan
dalam
arah
radiasi
4 U m
(dB)
Pin
(2.10)
G
Um
Pin
Pada pengukuran digunakan metode pembandingan (Gaincomparison Method) atau gain transfer mode. Prinsip pengukuran
ini adalah dengan menggunakan antena referensi yang biasanya
antena dipole standar yang sudah diketahui nilai gainnya. Prosedur
ini memerlukan 2 kali pengukuran yaitu terhadap antena yang
diukur dan terhadap antena referensi. Nilai gain absolut isotropik
dinyatakan sebagai (Mufti, 2004 : 34) :
WRX
W
ref
(2.11)
dengan :
GAUT = Gain antena yang diukur (dBi)
Gref = Gain antena referensi yang sudah diketahui (dBi)
WRX = Daya yang diterima antena yang diukur (dBm)
Wref = Daya yang diterima antena referensi (dBm)
2.2.5 Return Loss (RL)
pantulan
(reflection
coefficient)
adalah
Vr
Vi
(2.12)
RL 20 log (dB)
(2.13)
dengan :
= koefisien pantul
Vr
Vi
RL
ditentukan.
Untuk
Broadband
antena,
lebar
bidang
fu fl
100%
fc
(2.14)
fc
fu fl
2
(2.15)
fu
fl
Br
(2.16)
dengan :
Bp
Br
= bandwidth rasio
fu
fl
2.2.7 Polarisasi
Polarisasi suatu antena didefinisikan sebagai polarisasi dari
gelombang
yang
diradiasikan
dibangkitkan/dioperasikan.
Dengan
pada
kata
saat
lain,
antena
polarisasi
dengan
mempunyai
pola
polarisasi
yang
yang
berbeda
berbeda
akan
pola.
memungkinkan
Polarisasi
antena
isolasi
adalah
redaman
pada
antena
akibat
P2
(dB )
P1
(2.17)
dengan :
a
P1
P2
BAB III
SIMULASI & FABRIKASI ANTENA UFO
3.1
r = 35 mm
r = 80 mm
(3.2)
(3.3)
(3.4)
3.2
Bahan Alumunium
Konstanta Dielektrik
(3.5)
r = 80 mm
r = 35 mm
dengan IE3D
Langkah-langkah simulasi IE3D :
1. Setelah muncul tampilan stand-by Zeland maka klik pada
IE3D lalu pada Mgrid.
kemungkinan
terjadinya
kesalahan
apabila
dicantumkan
sebelumnya.
Kemudian
memberikan
frekuensi masukannya.
14. Kita
juga
harus
menggabungkan
polygon-polygon
pada
Gambar 3.26 Zoom Pada Polygon dan Drag Pada Ujung Polygon
Yang Tidak Rata
rataan
menambahkan
untuk
port
port
pada
tersedia
rancangan
maka
antena
kita
akan
tersebut.
pada
daerah
rataan
maka
port
akan
terpasang.
dengan
klik
Proces
dan
Simulate.
Namun
setup
simulasi.Setelah
itu
akan
muncul
tanda
kemudian
frequency
petternView,
pilih
menu
Display
kemudian
pilih
3D
BAB IV
ANALISA DATA HASIL SIMULASI
4.1
Ketebalan 2 mm
4.1.1 VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)
: 10,76 GHz
Frekuensi center :
Bandwidth
= 6.2 GHz
4.1.4 Directivity
BAB V
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Dari hasil simulasi dan analisa diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Pada simulasi dan fabrikasi antena Ultra Wide Band ini substrat yang digunakan
adalah Alumunium dalam bentuk Egg Single Metal dengan konstanta dielektrik
Saran
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk simulasi dan fabrikasi antena