Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dion Sihombing
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
1. KASUS
KUALA LUMPUR - Banyak spekulasi merebak atas hilangnya pesawat
Malaysia Airlines penerbangan MH370, yang menghilang dalam
perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.
Pejabat sementara Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin
Hussein mengatakan kasus menghilangnya Malaysia Airlines bisa jadi
merupakan sejarah baru dalam dunia penerbangan.
"Ini adalah sejarah baru dalam dunia penerbangan," kata Hishammuddin
Hussein, seperti dilansir dari International Business Time, Senin
(17/3/2014).
Saat konferensi pers, Hishammuddin Hussein membeberkan
sejumlah
fakta,
membenarkannya,
sampai
membantahnya
terkait
http://international.okezone.com/read/2014/03/16/411/956018/kasus-mh370-sejarah-baru-dalam-dunia-penerbangan
diakses pada tanggal 7 April 2014 pkl.16.06
A. TITIK TAUT
Titik Taut adalah fakta-fakta di dalam sekumpulan fakta perkara
yang menunjukkan pertautan antara perkara itu dengan suatu tempat
tertentu, dan karena itu menciptkan relevansi antara perkara yang
bersangkutan dengan kemungkinan berlakunya sistem atau aturan
hukum intern dari tempat itu.3
1. TITIK TAUT PRIMER
MH 370 yang dinyatakan hilang pada tanggal 8 Maret 2014 ,
Pesawat yang terbang dengan rute Malaysia Bejing ini
dilaporkan hilang ketika menuju Beijing , pihak Malaysia Airlines
menyatakan bahwa MH 370 berbalik arah menuju perairan
Samudra Hindia yang terletak di sebelah barat Australia. Dengan
menggunakan metode titik Taut Primer yang berdasarkan peristiwa
hukum dan fakta fakta yang meliputi unsur-unsur asing, dapat
2
3
Bayu Seto hardjowahono, Dasar dasar Hukum Perdata Internasional, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2013. Hal. 84
Ibid., hlm. 84
Negara
yang
Ibid., hlm. 91
Ridwan Khairandy dkk, pengantar hukum perdata internasional, Gama media, Yogyakarta, 1999
Pertama : Dari beberapa gugutan yang telah diajukan oleh ahli waris
korban pesawat MH370 terhadap 2 pengadilan yang kaidah hukumnya
berbeda yakni pengadilan Negara Malaysia dan pengadilan Negara
Amerika Serikat. Berikut berita mengenai gugatan yang kami kutip dari
vioaindonesia.com mengeai gugatan yang diajukan ke pengadilan Amerika
serikat.
Bayu Seto hardjowahono, Dasar dasar Hukum Perdata Internasional, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2013. Hal. 122
pengadilan diajukan oleh firma hukum tersebut atas nama Januari Siregar, yang
menurut firma tersebut adalah kerabat penumpang asal Indonesia, Firman
Chandra Siregar. Hubungan kekerabatan mereka tidak dijelaskan dalam dokumendokumen tersebut. Seorang juru bicara untuk Ribbeck Law mengatakan Senin
putusan tersebut tidak akan mengakhiri desakan firma tersebut untuk gugatan
penuh. "Kita akan menunggu sampai puing-puing ditemukan... Lalu kami akan
mengajukan gugatan," ujarnya.
Puluhan negara terus melakukan pencarian untuk Boeing 777 yang hilang
pada 8 Maret dengan 239 orang di dalamnya. Flanagan menekankan bahwa ia
menolak dua gugatan serupa oleh Ribbeck Law tahun lalu, termasuk untuk
kecelakaan maskapai Asiana penerbangan 214 di San Francisco. "Meski ada
perintah-perintah ini, firma hukum yang sama terus berusaha mengajukan gugatan
meski tahu benar tidak ada dasarnya bagi mereka melakukan hal itu," tulis hakim
Flanagan. "Jika firma ini tetap bersikeras, Pengadilan akan memberikan
sanksi." (AP)7.
Menurut Analisa kelompok kami, Hakim tersebut menolak
gugatan karena belum adanya tersangka/penyebab potensial kecelakaan
pesawat tersebut bukan karena kaidah hukum Amerika serikat tidak
berwenang mengadili perkara tersebut.
Kedua : Bahwa menurut berita gugatan yang kami ketahui, hingga saat ini
belum ada informasi pasti mengenai gugatan ke wilayah hukum negara
Malaysia yang berarti renvoi masih belum ada, dikarenakan wilayaha
hukum negara Malaysia adalah lex fori dalam kasus ini.
Perhatikan berita gugatan yang kami kutip di bawah ini.
http://www.voaindonesia.com/content/hakim-as-tolak-tuntutan-perdata-kerabat-penumpang-mh370/1883526.html
Beijing- Keluarga
penumpang
pesawat
MH370
yang
Ini
memang
tragedi
yang
berbeda.
Dan
sejak
Malaysia
kenapa pesawat rute Kuala Lumpur-Beijing itu bisa sampai ke Samudera Hindia?
(Yus Ariyanto)8.
Ketiga : Dalam kasus ini, ada banyak kaidah hukum yang ada. Namun
kaidah hukum yang paling potensial adalah Kaidah hukum Negara
Malaysia. Jika pengadilan Malaysia menolak gugatan yang diajukan oleh
para ahli waris korban MH 370 dan menunjuk kaidah hukum lain untuk
mengadili dan pengadilan Negara yang ditunjuk tersebut juga menunjuk
kaidah hukum yang lain maka saat itulah terjadi Renvoi.
wilayah
hukum
Inggris
selaku
produsen
salah
satu
memilih yurisdiksi
di
yurisdiksi
dimana
manufaktur
berkantor
harus
http://news.liputan6.com/read/2029228/tragedi-mh370-keluarga-penumpang-china-gugat-malaysia-airlines diakses
pada tanggal 7 April 2014 pkl.20.45 WIB
KESIMPULAN
1. Dalam kasus ini ,
SARAN
1. Bahwa untuk menentukan secara pasti mengenai kaidah hukum mana yang
paling bertanggung jawab atas kecelakaan ini, ada baiknya jika penyebab
jatuhnya pesawat ini dipastikan dahulu. Kalau ini murni karena kesalahan
pesawat maka kaidah hukum yang dipakai adalah kaidah hukum yang
telah kami jabarkan diatas atau jika ini adalah murni karena kesalahan
maskapai ( Pilot ) maka secara pasti kaidah hukum yang dipakai adalah
kaidah hukum Negara Malaysia.
2. Sebagai pertimbangan, menurut kelompok kami Kualifikasi dapat
dijadikan sebagai penentu hukum materiel dalam perkara ini dan Lex fori
sebagai hukum formilnya.