Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
This research aims to: knowing the effectiveness of metacognitive strategies and conventional
learning in improving student learning result in sub-material measurements in class X SMA Negeri I Perbaungan
TP 2011/2012.
From the research results obtained by an increase in student learning result the experimental class was
42,92% and 20,56% is the control class. The average value of the gain normalized experimental class <g> 0,61
with a standard deviation of 0,1159. The average value of normalized gain control class 0.29 with a standard
deviation of 0,0884. Both classes are normally distributed and variances homogeneous. Based on the t-test
analysis of one side (right side) obtained thitung = 13,33 > ttabel = 1,67, it can be concluded effectiveness of
learning with metacognitive strategies are better than conventional learning effectiveness in improving student
learning outcomes at the sub-material measurements in the class X SMA Negeri I Perbaungan TP 2011/2012.
Effectiveness, Metacognitive, Strategy, Learning, Measurement
1. PENDAHULUAN
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, pemerintah berusaha meningkatkan mutu
pendidikan dan sumber daya manusia dengan
melaksanakan pendidikan baik pendidikan formal
maupun pendidikan nonformal. Tujuan pendidikan
nasional dalam undang undang sistem pendidikan
nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3 adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Salah satu usaha untuk meningkatkan
mutu pendidikan adalah dengan menggunakan cara
belajar yang efektif yakni mengetahui cara suatu
informasi diperoleh dari lingkungan kemudian
diproses dalam pikiran siswa serta mengetahui cara
menyampaikan informasi agar lebih mudah dicerna
siswa sehingga informasi tersebut dapat bertahan
dengan pikiran.
Mutu pendidikan di Indonesia saat ini
salah satunya dapat dinilai melalui tingkat kelulusan
Ujian Nasional (UN). Secara nasional, tingkat
kelulusan UN 2010 menurun 4 persen dari tahun
2009. Angka kelulusan yang semula 93,74 persen
menjadi 89,88 persen. Berdasarkan data Badan
Standar Nasional Pendidikan yang diperoleh dari
ujiannasional.org, dari total peserta UN SMA/MA
2010 sebanyak 1.522.162 siswa terdapat 154.079
(10,12%) siswa yang mengulang. Sementara jumlah
siswa yang tidak mengulang sebanyak 1.368.083
(89,88%) siswa.
Untuk Sumatera Utara, sesuai dengan data
Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas)
yang diperoleh dari metrotvnews.com, tingkat
kelulusan UN siswa tahun 2010 hanya mencapai
94,672 % dari 184. 775 siswa. Dengan 9.884 atau
sekitar 5,32 % peserta UN dinyatakan tidak lulus.
Jika dibandingkan dengan persentase kelulusan tahun
2009 yang mencapai 98 % maka tahun 2010 tingkat
kelulusan UN di Sumatera Utara menurun.
diatas
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis, merupakan pedoman sebagai calon
guru untuk diterapkan nantinya di lapangan.
2. Bagi guru dan sekolah, menjadi bahan masukan
dan informasi dalam mengajarkan konsep fisika
dengan strategi-strategi pembelajaran yang
inivatif.
3. Bagi pembaca, bahan informasi hasil belajar
fisika siswa dengan menggunakan strategi
metakognitif pada sub materi pengukuran kelas X
SMA.
Keterangan :
T1= Pretes
T2= Postes
X = Pembelajaran dengan strategi metakognitif.
Y = Pembelajaran konvensional.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri
1 Perbaungan yang beralamat di Jl. T. Rizal Nurdin,
Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai. Waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan Semester I
Tahun Pembelajaran 2011/2012.
Populasi Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri
1 Perbaungan kelas X semester I tahun pembelajaran
2011/2012.
Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini diambil 2
kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random
sampling. Satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu
kelas yang menerapkan pembelajaran dengan strategi
metakognitif dan satu kelas kontrol menerapkan
pembelajaran konvensional.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian ada dua yaitu:
1. Variabel bebas adalah pembelajaran dengan
strategi metakognitif.
2. Variabel terikat adalah hasil belajar siswa pada
sub materi pokok Pengukuran.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian quasi
eksperimen, yaitu merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
peningkatan hasil belajar akibat suatu pembelajaran.
Desain Penelitian
Instrumen Penelitian
Instrumen
yang
digunakan
dalam
penelitian ini berupa tes hasil belajar pada sub materi
pokok pengukuran yang terdiri dari 20 item. Dimana
setiap item terdiri dari 5 pilihan jawaban.
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran,
dilaksanakan tes awal untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa pada sub materi pengukuran pada
kelas kontrol dan kelas eksperimen .
Setelah siswa menjani pembelajaran sub
materi pengukuran, dilaksanakan post tes untuk
mengetahui hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan
eksperimen
Untuk memperoleh data hasil yang
dibutuhkan, tes yang akan digunakan diambil dari
soal-soal dari buku Fisika SMA dan soal-soal UN
yang memiliki kesesuaian dengan indikator dan
tujuan pembelajaran pada penelitian ini.
Untuk mengetahui kevalidan tes yaitu seberapa jauh
tes mampu mengungkapkan dengan tepat ciri atau
keadaan yang sesungguhnya dari objek ukur. Dalam
penelitian ini digunakan validitas isi. Djaali (2008)
menyatakan bahwa validitas isi suatu tes
mempermasalahkan seberapa jauh tes mengukur
tingkat penguasaan terhadap isi suatu materi tertentu
yang seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan
pengajaran.
Penskoran yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penskoran tanpa hukuman, (Arikunto,
2007). Baik skor pretes maupun skor postes di hitung
dengan cara :
Dimana :
%pretes/%postes = skor siswa pada pretes/postes
dalam persen
R = Jawaban benar (Right)
N = Jumlah soal
Selanjutnya, persen skor tiap siswa pada
kedua kelas baik untuk pretes maupun postes dicari
rata-ratanya dengan rumus :
(Hake, 1998)
Dimana :
= Rata-rata gain ternormalisasi
= Rata-rata gain aktual
=
Rata-rata gain maksimum
Besar rata-rata gain yang ternormalisasi ini
diinterpetasikan
untuk
menyatakan
kriteria
efektivitas pembelajaran fisika yaitu :
Tabel. 2.2 Interpretasi Kriteria Efektivitas
Nilai gain ternormalisasi <g>
Kriteria
0,7
Tinggi
0,3 (<g>) < 0,7
Sedang
< 0,3
Rendah
Uji Normalitas
Uji
normalitas
dilakukan
untuk
mengetahui normal tidaknya data penelitian tiap gain
ternormalisasi pada kedua kelas. Uji yang digunakan
adalah uji Liliefors dengan langkah-langkah sebagai
berikut (Sudjana, 2005):
a. Pengamatan X1, X2, ., Xn dijadikan bilangan
baku Z1, Z2, ., Zn dengan menggunakan rumus
, dimana xi adalah gain ternormalisasi
untuk setiap skor siswa. X adalah rata-rata gain
ternormalisasi untuk keseluruhan kelas <g>. Dan
S dihitung dengan :
Dengan :
S = simpangan baku data gain ternormalisasi
untuk tiap skor.
n = jumlah siswa
b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan
daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung
peluang F (Zi) = P ( Z Zi )
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, Zn
yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika
proporsi ini dinyatakan dengan oleh S (Zi) maka:
S (Zi) =
d. Hitung selisih F (Zi) S (Zi) kemudian tentukan
harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara hargaharga mutlak selisih tersebut, sebutkanlah harga
terbesar ini Lo.
Untuk menerima atau menolak
hipotesis dibandingkan Lo dengan nilai kritis L
yang diambil dari daftar Lilliefors dengan taraf
nyata = 0,05. Kriteria pengujian ini adalah
apabila Lhitung < Ltabel maka data berdistribusi
normal.
Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan jika data gain
skor ternormalisasi berdistribusi normal. Uji
homogenitas dilakukan pada pasangan rata-rata gain
ternormalisasi kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Menurut Best (2007), uji homogenitas varians tidak
berarti bahwa varians dari kedua sampel yang di
bandingkan harus benar-benar identik tetapi hanya
bahwa mereka tidak berbeda secara statistik. Untuk
uji homogenitas dua varians digunakan uji F :
dengan
adalah varians terbesar dan
adalah
varians terkecil.
Tabel distribusi F digunakan untuk
menguji homogenitas varians. Nilai kritis F
ditemukan
signifikan
secara
statistik
dari
perhitungangan rasio F-kritis, berdasarkan baris dan
kolom yang semestinya, dengan derajat kebebasan
masing-masing n-1. Jika sampel memiliki jumlah
yang berbeda, derajat kebebasan yang digunakan
adalah yang terbesar. Jika Fhitung < Ftabel maka
varians adalah homogen dan perbedaan tidak
signifikan (Best, 2007).
Uji Hipotesis
Apabila data gain skor ternormalisasi
berdistribusi normal dan homogen, maka untuk
mengetahui efektivitas pembelajaran dengan strategi
metakognitif lebih baik dibandingkan dengan
efektivitas
pembelajaran
konvensional
jika
digunakan dalam pembelajaran fisika, digunakan uji t
satu pihak (pihak kanan). Hal ini sesuai dengan yang
diutarakan oleh Sudjana (2005) bahwa untuk
15
10,11
10
8,58
5,89 5,97
4,14
0,61 0,29
0
Dengan :
t
= distribusi t
X1 = nilai rata-rata gain ternormalisasi kelas
eksperimen
X2 = nilai rata-rata gain ternormalisasi kelas
kontrol
n1 = ukuran sampel kelas eksperimen
n2 = ukuran sampel kelas kontrol
S12 = varians pada kelas eksperimen
S22 = varians pada kelas kontrol
S
= simpangan baku sampel
Kriteria pengujian yang berlaku adalah :
terima H0 jika t < t1- dan tolak H0 jika t mempunyai
harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar
distribusi t adalah (n1 + n2 2) dengan peluang (1- )
dan = 0,05 (Sudjana, 2005).
pretes
postes
KELAS EKSPERIMEN
gain
<g>
KELAS KONTROL
<g>
0,61
0,29
thitung
13,33
ttabel Kesimpulan
1,668
Efektivitas
Strategi
Metakognitif
lebih baik dari
efektivitas
konvensional
Pembahasan
Diskusi dan Pembahasan
Untuk kelas eksperimen diketahui bahwa
rata-rata pretest yang diperoleh siswa sebelum
dilakukan pembelajaran adalah 29,44 %. Pada kelas
kontrol, rata-rata pretest siswa adalah 30 %.
Sehingga dapat dikatakan kedua kelas memiliki
kemampuan
yang
hampir
sama.
Setelah
pembelajaran dengan strategi metakognitif rata-rata
postest meningkat menjadi 72,36 %. Maka terdapat
peningkatan hasil belajar sebesar 42,92 % pada kelas
eksperimen. Pada kelas kontrol setelah dilaksanakan
pembelajaran konvensional rata-rata postest-nya
meningkat menjadi 50,56 %. Maka terdapat
peningkatan hasil belajar sebesar 20,56 %. Dengan
demikian, peningkatan hasil belajar kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu sebesar
22,36 %
Dari
perhitungan
rata-rata
gain
ternormalisasi kelas eksperimen diperoleh <g> =
0,61 maka pembelajaran dengan strategi metakognitif
efektif dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa
pada sub materi pengukuran dengan kriteria
efektivitas sedang. Sedangkan untuk kelas kontrol,
rata-rata gain ternormalisasi sebesar <g> = 0,29 maka
pembelajaran konvensional kurang efektif dalam
meningkatkan hasil belajar fisika siswa, dengan
kriteria efektivitas rendah. Dengan demikian,
efektivitas pembelajaran dengan strategi metakognitif
lebih baik dibandingkan dengan efektivitas kelas
kontrol dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
sub materi pengukuran, dimana terdapat perbedaan
sebesar 0,32.
Strategi metakognitif adalah strategi
pengajaran yang dapat memotivasi siswa dan
memberi siswa kesempatan tidak hanya untuk belajar
tetapi juga untuk mengetahui proses belajar yang
dialaminya. Dengan mengerjakan LKS tipe kognitif,
siswa memperoleh pengetahuan tentang materi
pelajaran yang harus dikuasainya. Kemudian saat
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
dilakukan,
pengolahan
data,
analisis
dan
pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
5. DAFTAR PUSTAKA
Aleven, V., Koedinger, K. R. 2002. An Effective Metacognitive Strategy : Learning by Doing and Explaining
with a Computer-Based Cognitive Tutor. Cognitive Science. Vol. 26, pp. 147-179 (accessed Maret 2011)
Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara
Best, J. W., Kahn, J. V. 2007. Research In Education (Ninth Edition). New Delhi : Prentice-Hall of India
Privated Limited
Dahar, R. W. 1991. Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Damanik, B. 2011. Urgensitas Perubahan Paradigma Pembelajaran. Dapat diakses pada
http://www.hariansumutpos.com/2011/01/69375/urgensitas-perubahan-paradigma-pembelajaran.html
(accessed Maret 2011)
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung : Yerama Widya
Djaali, H., Muliono, P. 2008. Pengukuran untuk Bidang Pendidikan. Jakarta : Gramedia
Djamarah, S., Zein, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rinneka Cipta
Hake, R. 1998. Interactive-Engagemeny Versus Traditional Methods : A Six-Thousand-Student Survey of
Mechanics Test Data for Introductory Physics Course. American Journal Physics. Vol. 66, No. 1, pp. 6474 (accessed Mei 2011)
Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Hollingworth, R., McLoughlin, C. 2002. The development of metacognitive skills among first year science
students. Paper, The University of England, pp. 1-3 (accessed Mei 2011)
Hsiao, Yu-ping. 1997. The Effect of Cognitive Styles and Learning Strategies in a Hypermedia Environment: A
Review of Literature. http://www.edb.utexas.edu/mmresearch/students97/Hsiao/LS.html (accessed Mei
2011)
Ibe, H. N. 2009. Metacognition Strategies on Classroom Participation and Student Achievment in Senior
Secondary School Science Classroom. Science Education International. Vol. 20, No. , pp 2531(accessed Mei 2011)
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga, hal. 319-332
Livingstone, J. 1997. Metacognition: An Overview. Volume 1, 1-6.
http://gse.buffalo.edu/fas/shuell/cep564/metacog.htm (accessed Mei 2011)
Dapat
diakses
pada
Mendiknas. 2010. Rerata Ujian Kelulusan Ujian Nasional (UN) SMA/MA 2010. Dapat diakses pada
http://ujiannasional.org/hasil-ujian-nasional-2010.htm. (accessed Maret 2011)
M,
I.
2010.
Ribuan
Siswa
Di
Sumut
Tidak
Lulus
UN.
Dapat
diakses
pada
http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2010/04/25/16185/Ribuan-Siswa-SMA-diSumut-tidak-Lulus-UN (accessed Maret 2011)
Mintzes, J. J., Wandersee, J.H., and Novak, J. D. 2005. Teaching Science for Understanding : A Human
Contructivist View. USA : Elsevier, Inc., hal. 133-161 (accessed Maret 2011)
Muisman. 2003. Tesis : Analisis Jalur Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Berdasarkan Kecerdasan,
Strategistrategi
Metakognitif,
dan
Pengetahuan
Awal.
Dapat
diakses
pada
http://www.damandiri.or.id/file/ muismaniksingaraja.pdf, (accessed Maret 2011)
NCREL.d
1995.
Metacognition.
Dapat
diakses
pada
HENT/world/rssfiles/metacognition.htm (accessed Maret 2011)
http://www.neat.tas.edu.au/
Herlinawati, N. 2009. Analisis Kemampuan Metakognitif Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Terhadap Mata Kuliah Fisiologi Hewan. Medan : FMIPA Unimed
PISA. 2002. The OECD Programme for International Student Assessment. Dapat diakses pada
http://www.PISA.com (accessed Maret 2011)
Reza, S. E. 2010. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Fisika Siswa Sma. Bandung : Fakultas PMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
(accessed Mei 2011)
Santrock, J. W. 2009. Educational Phsycology, Edisi 3, Jilid 1. Jakarta : Salemba Humanika
Sapaat, A. 2008. Metakognitif : Belajar Bagaimana Untuk Belajar. Dapat diakses
http://sahabatguru.wordpress.com/2008/12/11/metakognitif-belajar-bagaimana-untuk-belajar/
pada
Sardiman, A., M. 2009. Interaksi dan Motiavasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sudiarta, Phil. I. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif. Makalah : Disampaikan dalam Pendidikan
dan Pelatihan MGMP Matematika SMK, Kabupaten Karang Asem, Bali.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika, Edisi 6. Bandung : Tarsito
Supiyanto. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta : PT. Phibeta, hal 205-212
Suryosubroto, B., 1997, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Susantini, E. 2005. Strategi Metakognitif dalam Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Kualitas Proses
Pembelajaran Genetika di SMA. Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 12, No. 1 pp. 62-75
Tim SBM Jurusan Fisika. 2008. Strategi Belajar Mengajar : Bahan Perkuliahan. Medan : FMIPA Unimed
Trianto 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik.. Jakarta : Prestasi Pustaka
Publisher
Usman, U., 1995, Menjadi Guru Profesional, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Wingkel, W. S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia