Você está na página 1de 5

Anatomi Dan Morfologi gigi

Mortologi gigi adalah ilmu mengenai bentuk dan struktur organisme, organ, atau
bagian tertentu.
1. Ridge atau edge
Ridge atau edge adalah suatu tonjolan kecil dan panjang pada permukaan
suatu gigi dan dinamakan menurut letak dan bentuknya.
Macam-macam ridge antara lain :
a) Marginal ridge ialah tepi bulat dari enamel yang membentuk tepi-tepi mesial
dan distal dari permukaan oklusal dari gigi premolar dan molar dan tepi-tepi
mesial dan distal permukaan palatal atau lingual dari gigi insisivus dan
kaninus.
b) Triangular ridge ialah ridge yang berjalan turun dari puncak cusp gigi molar
dan premolar menuju kebagian sentral dari permukaan oklusal, disebut
demikisn karena lereng-lereng sisi kiri dan kanan dari ridge tersebut
merupakan 2 sisi dari suatu segitiga dan dinamakan menurut letaknya cusp.
c) Transversal ridge ialah ridge yang terbentuk oleh persatuan antara suatu
triangular ridge bukal dengan suatu triangular ridge palatal atau lingual yang
berjalan transversal pada permukaan oklusal dari gigi belakang.
d) Oblique ridge ialah ridge yang terbentuk oleh persatuan antara suatu
12
triangular ridge mesiopalatal yang berjalan miring pada permukaan oklusal
dari gigi molar atas.
e) Cusp ridge ialah ridge yang membentuk tepi-tepi labial atau bukal dan tepitepi palatal atau lingual dari cusp pada permukaan oklusal dari gigi geligi
belakang dan kaninus
f) Insisal ridge ialah insisal edge ( Harshanur, 1991 ).

2. Fosa
Fosa adalah suatu lekukan/konkafiteta/depresi yang bundar, lebar, dangkal dan
tidak rata yang terdapat pada permukan gigi.
Macam-macam fosa antara lain :
a) Fosa palatal/ lingual ialah fosa yang terdapat pada permukaan palatal/ lingual
dari gigi insisivus dan caninus.

b) Fosa sentral ialah fosa yang terdapat pada permukaan oklusal dari gigi molar
di mana terdapat pertemuan antara beberapa developmental groove yang
merupakan suatu depresi sentral.
c) Triangular fosa ialah fosa yang merupakan suatu segitiga terdapat pada
permukaan oklusal dari gigi molar dan premolar dan letaknya mesial/ distal
dari marginal ridge dan fosa yang merupakan suatu segitiga, terdapat pada
permukaan palatal/ lingual dari gigi insisivus letaknya pada ujung dari fosa
palatal di mana marginal ridge dan singulum bertemu, yang merupakan suatu
segitiga ( Harshanur, 1991 ).

3. Groove
Groove ialah suatu lekukan/depresi yang dangkal, sempit dan panjang yang
terdapat pada suatu permukaan gigi.
Macam-macam grove antara lain :
a) Developmental groove ialah groove yang dangkal di mana bagian-bagian
utama dari korona dan akar bertemu.

13
b) Supplemental groove ialah cabang dari developmental groove dan biasanya
tidak menunjukan suatu pertemuan utama.
c) Groove bukal/lingual ialah developmental groove yang terdapat pada
permukaan bukal/ lingual dari gigi-gigi belakang ( Harshanur, 1991 ).

d) Gambar 2-2. Permukaan oklusal M1 atas ( Harshanur, 1991 ).


4. Pit

Pit ialah depresi yang kecil, besarnya seujung jarum yang tedapat pada
permukaan oklusal dari gigi molar, di mana developmental groove bertemu atau
saling melintang.
Pit sentral ialah pit yang letaknya di sentral permukaan oklusal dari gigi molar,
terdapat di dalam fosa sentral, merupakan tanda penting dimana developmental
groove bertemu atau saling melintang ( Harshanur, 1991 ).

5. Fissure
Fissure ialah suatu celah yang dalam dan memanjang pada permukaan gigi,
biasanya terdapat pada permukaan oklusal atau fasial/ proksimal dan merupakan dasar
dari developmental groove.
Tuberkel ialah evelasi/ tonjolan kecil pada beberapa bagian dari korona gigi yang
14
dihasilkan dari pembentukan enamel yang berlebihan ( Harshanur, 1991 )
6. Lobe
Lobe ialah bagian yang meninjol merupakan bagian permulaan dari pembentukan
gigi pada pertumbuhan korona gigi. Yang termasuk lobe ialah :
1) Mamelon ialah tonjolan yang terdapat pada edge insisisal dari gigi insisivus yang
baru tumbuh/erupsi atau pada edge insisal dari gigi yang belum pernah digunakan
untuk mengunyah.
2) Cusp, Hawk bill insisal edge/edge beak incisor ialah gigi insisivus atas dengan
insisal edge yang terletak disebelah palatal dari poros gigi dilihat dari pandangan
proksimal ( Harshanur, 1991 ).

Gambar 2-3. Permukaan labial I1 bawah ( Harshanur, 1991 ).

7. Gigi molar
Gigi molar mempunyai permukaan oklusal terbesar dari semua gigi dan
mempunyai fungsi mengunyah yang penting untuk mengelilingi dan menghancurkan
makanan, ia mempunyai 3-5 cusp utama dan merupakan satu-satunya gigi dengan
cusp bukal lebih dari satu. Adanya akar yang kuat dan divergen menyebabkan molar
mempunyai penjangkaran yang kuat yang dilakukan pada rahang.
Pada umumnya, outline dan contour molar atas mirip. Biasanya terdapat 4
cusp, dengan cusp disto-lingual mesio-distal bila dibandingkan dengan molar atas
15
yang mempunyai ukuran buko-palatal yang lebih besar ( Beek, 1996 ).

8. Bidang yang terdapat pada gigi, antara lain:


1. Labial adalah bidang gigi yang menghadap ke bibir.
2. Bukal adalah bidang gigi yang menghadap ke pipi.
3. Lingual adalah bidang gigi yang menghadap ke lidah.
4. Palatum adalah langit-langit rongga mulut.
5. Insisal adalah permukaan atas pada gigi anterior.
6. Oklusal adalah permukaan atas pada gigi posterior.
7. Mesial adalah sisi gigi yang mendekati garis median.
8. Distal adalah sisi gigi yang menjauhi garis median ( Harshanur, 1991 ).

Perbedaan gigi sulung dan gigi permanen


Bila dibandingkan dengan gigi permanen, mahkota gigi sulung lebih kecil
dalam segala ukuran dan dimensi. Memiliki cervical ridge yang lebih menonjol
dengan leher lebih sempit, warna lebih cerah dan memiliki akar yang lebih menyebar.
Selain itu terdapat beberapa perbedaan sebagai berikut: (Harshanur, 1991).
GIGI SULUNG
GIGI PERMANEN
1 Tanduk pulpa lebih tinggi dan ruang
1 Tanduk pulpanya lebih rendah dan
lebih lebar.
2

Ukuran

ruang pulpanya lebih sempit.

mesio-distal

korona

gigi

Ukuran

mesio-distal

sulung lebih lebar daripada ukuran

permanen

serviko-insisalnya,

ukuran serviko-insisalnya.

kecuali

incisivus

sentral, lateral, kaninus bawah, dan


incisivus lateral atas.

lebih

korona

sempit

gigi

daripada

Ukuran mesio-distal akar-akar gigi


permanen depan lebar.

Ukuran mesio-distal akar-akar gigi

susu depan sempit


4

Pada

gigi

susu

premolar.
tidak

ada

gigi

dan

korona

molar

permanen mesio-distal dan sepertiga

premolar.

servikal lebih lebar.

Akar-akar dan korona molar susu


lebih sempit

Akar-akar

premolar atau gigi yang menyerupai


6

mesio-distal dan sepertiga servikal


6

Pada gigi permanen terdapat gigi

Akar-akar molar permanen lebih lebar


, pendek, dan lebih konvergen .

Akar-akar molar susu relatif lebih

Akar-akar

gigi

permanen

tidak

mengalami resorpsi.

sempit/ramping, panjang dan lebih

Gigi geligi permanen lebih kuning.

divergen (memancar).

Pada

Akar-akar

gigi

susu

mengalami

resorpsi.

permanen

terbentuk

sekunder dentin.
10 Permukaan fasialnya lebih kasar.

Gigi geligi susu lebih putih.

Pada

gigi

gigi

susu

tidak

terbentuk

sekunder dentin.
10 Permukaan fasialnya lebih licin.

Harshanur, Itjiningsih Wangidjadja. 1991. Anatomi Gigi. Jakarta: EGC

Você também pode gostar