Você está na página 1de 4

Mutia Mandallassari

31101200266
SGD 3
Learning issue:
1. Management tingkah laku anak non pharmacological behavior, pharmacology dan
hypnotherapy
Non pharmacological behavior:
Non pharmacological behavior sebagian untuuk meningkatkan kemampuan komunikasi
dan mengurangi tingkat kecemasan anak.
a. Preparatory information
Meberikan informasi kepada orang tua mengenai apa yang akan di lakukan saat
kunjungan, memberikan nasehat kepada orang tua untuk mempersiapkan anak
untuk mengurangi kecemasan anak.
b. Non verbal communication
c. voice control
d. Tell show do
e. Enhancing control
stop sign anak dan dokter gigi membuat kesepakatan untuk anak memberikan
kode jika merasa kesakitan, missal mengangkat tangan.
f. Behavior shaping and positive reinforcement
Pembentukan perilaku anak melaui pemberian hadiah jika anak dapat mematuhi
perintah, seperti pemberian pujian, pelukan, semyuman
g. Modeling
h. Distruction
i. Systemic desensitasion
Teknk ini sangat membantu bila di terapkan kepda anak yang memiliki ketakutan
tertentu dan dapat mengidentifikasi apa yang di takutkan

2. Dental Team dan tugasnya


Kesusksesan penganan pasien anak sangat bergantung kepada perilaku, pengetahuan,
dan orientasi dokter gigi dan staffnya, bukan hanya kepada perilaku si anak.
Keberhasilan pada kunjungan anak ini sangat dipengaruhi oleh perilaku dokter gii dan
staffnya.

3. Segitiga pedodontic

Perbedaan treatmen pada dewasa dan anak anak terletak pada hubungannya. Pada
dewasa hubunganya hanya antar pasien dewasa dan dokter gigi (one to one) . Sedangkan pada pasien
anak hubungan yang terjalin adalah antar pasien anak-dokter gigi-orang tua (one to two)

Pasien (anak) ada pada puncak piramida karena merupkan sentral perhatian dari kelurga dan dokter gigi.
Peran dokter gigi adalah bagaiama si dokter dapat berikap kepada pasien di klinik. Sedangkan kesan
emosional anak terhadap dokter gigi di bentuk di rumah ((orang tua)
Pediatric treatment traingke berlaku untuk anak usia di bawah 6 tahun. Ketika anak sudah memasuki
usia sekolah pola ini akan berubah menjadi tetrad treatment.

Hingga usia 10 tahun, pada pola tetrad ini yang paling berpengaruh adalah guru. Usia 10 hingga 15
tahun guru dan teman memiiki pengaruh yang sama besarnya. Di atas 15 tahun, pengaruh teman lebih
tinggi dari guru, anak akan lebih percaya pada apa yang teman mereka katakana di banding guru.
4. Klasifikasi tingkah laku anak (wright, Frank, dan Thomas)
Tingkah laku anak sangat mempengaruhi keberhasilan treatment
Wright
1. Cooperative
Anak dalam kategori koopertif ini adalah anak yang cukup santai, memiliki
ketakutan minimal, antusias, dapat di obati langsung, behavior-shaping approach.
2. Lacking in cooperative ability
Pada kategori ini biasanya karena usia anak yang masih terlalu uda sehingga sulit
untuk di ajak kooperatif karena masih kurangnya pemahaman. Selain dari factor
usia yang masih terlalu muda biasanya Lacking in cooperative ability juga terjadi
pada anak-anak yang memiliki disability. Terkadang diperlukan teknik khusus untuk
menangani anak pada kategori ini. Pengobatan mungkin dapat di selesaikan namun
perubahan sikap anak tidak dapat diprediksi.
3. Potentially cooperative
Frankl Behavioral Rating Scale:
1. Definitely negative

Penolakan terhadap tindakan pengobatan, menangis keras dan penolakan ekstrim


lainnya (extreme negativism) (berteriak atau melakuakn pembuktian apapun yang
menegaskan penolakan)
2. Negative
Kengganan menerima treatment pengobatan, tidak kooperatif, dan pembuktian
penolakan namun tidak di ucapkan (cemberut, manyun)
3. Positive
Penerimaan pengobatan, hati-hati, bersedia mematuhi dokter gigi, at times with
reservation, but patient follows the dentist's directions cooperatively.
4. Definitely positive
Memiliki hubungan yang baik anatara pasien anak dan dokter gigi, tertarik pada
prosedur ( cara-cara) yang dilkukan dokter gigi, dapat tertawa dan santai.
Alexander Thomas & Stella Chess
1. Easy Child
Memiliki Susana ahati yang baik, mudah untuk menaati aturan dan menyesuaikn
diri.
2. Difficult Cild
Memeiliki suasanan hati yang cenderung bereaksi negative, lamabat dalam
menyesuaikan diri, banyak mengeluh/rewel, susah dalam mengikuti aturan
(kegiatan sehari-hari tidak teratur)
3. Slow to warmp up child
Tingkat interaksi rendah, sedikit bereaksi negative, lambat dalam menyesuaikan diri,
suasana hati dalam intensitas rendah.
5.faktor yang mempengaruhi tingkah laku anak

Você também pode gostar