Você está na página 1de 2

Askep Anak Dengan Gangguan Pertumbuhan Dan

Perkembangan
Gangguan Perkembangan Motorik Anak
Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebab gangguan
perkembangan motorik adalah kelainan tonus otot atau penyakit neuromuskular. Anak dengan serebral palsi
dapat mengalami keterbatasan perkembangan motorik sebagai akibat spastisitas, athetosis, ataksia, atau
hipotonia. Kelainan sumsum tulang belakang seperti spina bifida juga dapat menyebabkan keterlambatan
perkembangan motorik. Penyakit neuromuscular sepeti muscular distrofi memperlihatkan keterlambatan dalam
kemampuan berjalan. Namun, tidak selamanya gangguan perkembangan motorik selalu didasari adanya
penyakit tersebut. Faktor lingkungan serta kepribadian anak juga dapat mempengaruhi keterlambatan dalam
perkembangan motorik. Anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk belajar seperti sering digendong atau
diletakkan di baby walker dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai kemampuan motorik. Berikut
beberapa gangguan perkembangan motorik yang nampak pada anak usia dini: Berat badan yang tidak normal
dalam perkembangan koordinasi motorik, yang tidak disebabkan oleh retardasi mental, gangguan
neurologisyang didapat maupun konginental (Development Coordination Disorder). Gangguan ini bisa
bersamaan dengan kesulitan bicara Saat bayi anak tidak bisa merangkak, kalau merangkak seperti merayap
Bila duduk posisi kaki seperti huruf w Anak tampak aneh dalam berjalan, sering jatuh, tersandung dan
menabrak Lambat belajar berlari, melompat dan naik turun tangga Kesulitan mengikat sepatu Kesulitan
memasang dan melepaskan kancing, melempar dan menangkap bola Anak tampak lamban dalam gerak halus
& kasar Benda yang dipegang sering jatuh Tidak pandai menggambar, tulisannya ...
Read More
Tindakan Pencegahan Gangguan Perkembangan Motorik Anak
Deteksi dini terhadap gangguan perkembangan dan pertumbuhan anak Penilaian pertumbuhan dan
perkembangan dapat dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan. Deteksi dini merupakan upaya
penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan
mengetahui serta mengenal faktor resiko pada balita, yang disebut juga anak usia dini. Melalui deteksi dini dapat
diketahui penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, stimulasi,
penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas pada masa-masa kritis proses
tumbuh kembang. Upaya-upaya tersebut diberikan sesuai dengan umur perkembangan anak, dengan demikian
dapat tercapai kondisi tumbuh kembang yang optimal (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997). Penilaian
pertumbuhan dan perkembangan meliputi dua hal pokok, yaitu penilaian pertumbuhan fisik dan penilaian
perkembangan. Masing-masing penilaian tersebut mempunyai parameter dan alat ukur tersendiri. Pengukuran
berat badan (BB) Pengukuran ini dilakukan secara teratur untuk memantau pertumbuhan dan keadaan gizi
balita. Balita ditimbang setiap bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat Balita (KMS Balita) sehingga dapat
dilihat grafik pertumbuhannya dan dilakukan interfensi jika terjadi penyimpangan. Pengukuran tinggi badan (TB)
Pengukuran tinggi badan pada anak sampai usia 2 tahun dilakukan dengan berbaring., sedangkan di atas umur
2 tahun dilakukan dengan berdiri. Hasil pengukuran setiap bulan dapat dicatat pada dalam KMS yang
mempunyai grafik pertumbuhan tinggi badan. Pengukuran Lingkar Kepala ...
Read More
pengertian dan karateristik anak usia dini
Pengertian dan Karakteristik Anak Usia Dini Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional
dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14). Anak usia dini adalah anak yang baru

1/2

dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter
dan kepribadian anak (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 7). Usia dini merupakan usia di mana anak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini disebut sebagai usia emas (golden age). Makanan yang
bergizi yang seimbang serta stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
tersebut. Ada berbagai kajian tentang hakikat anak usia dini, khususnya anak TK diantaranya oleh Bredecam
dan Copple, Brener, serta Kellough (dalam Masitoh dkk., 2005: 1.12 1.13) sebagai berikut. Anak bersifat
unik. Anak mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan. Anak bersifat aktif dan enerjik. Anak itu
egosentris. ...
Read More

2/2

Você também pode gostar