Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A Case Study
Implementation
SMED Implementation at Alfa
terdapat
perbedaan
antara
informasi
dengan
pekerjaan
yang
Data baru yang telah diperoleh akan dibandingkan dengan data yang
terdapat pada sistem informasi. Apabila terdapat perbedaan data maka data
yang sebenarnya akan dimasukkan kedalam data base. Setelah dilakukan
pengamatan
maka
prosedur
diklasifikasikan
menjadi
bagian
yaitu
mengeluarkan die yang lama, memasukkan die yang baru, menyiapkan die baru
untuk dilakukan injeksi, terakhir pengaturan dan kalibrasi parameter yang baru.
Pembagian tahapan keseluruhan perlu diketahui agar dapat pengoptimalan akan
lebih mudah dan spesifik untuk dilakukan serta lebih mudah untuk melihat idle
time yang terjadi.
Dengan dilakukannya pengklasifikasian prosedur maka diketahui pula
idle time yang terjadi ketika pekerja melakukan setup. Beberapa hal yang
mengakibatkan terdapatnya idle time yaitu kurangnya koordinasi diantara
pekerja, kurangnya pengetahuan saat melakukan setup, terlalu banyaknya waktu
yang digunakan untuk menyiapkan die yang baru, dan lain-lain. Pada saat
sekarang ini ALFA masih memiliki waktu setup proses yang tidak stabil dan tidak
terkontrol. Hal ini dibuktikan dengan tingginya variasi yang dibutuhkan untuk
waktu setup. Untuk menghasilkan single minute of dies tingginya waktu setup
harus dikurangi sehingga tidak banyak waktu yang terbuang dengan sia-sia.
Banyak hal yang dapat mengakibatkan tingginya variasi waktu setup pada ALFA.
Perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut agar penyebab tingginya variasi waktu
setup dapat diketahui sehingga permasalahan yang ada dapat diselesaikan agar
dapat menghasilkan single minute of dies. Beberapa hal yang menjadi penyebab
tingginya variasi waktu pada ALFA adalah buruknya organisasi antara prosedur
operasi setup dengan pekerja terkait tidak saling terkait, kemudian terdapat
persiapan yang belum dilakukan sehingga membuat pekerja membutuhkan
waktu yang lebih lama. Selanjutnya, terbatasnya pengetahuan prosedur untuk
menyelesaikan setup dalam waktu yang ditentukan. Tidak hanya itu, buruknya
kondisi maintenance dari peralatan dan dies juga dapat mengakibatkan variasi
setup time menjadi tinggi karena dengan adanya hal tersebut pekerja akan
membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan maintenance terlebih dahulu
terhadap alat dan dies yang akan digunakan.
setup
juga
dilakukan
perbedaan
terhadap
aktivitas-aktivitas
didalamnya. Aktivitas setup terdiri dari: operasi yang harus dilakukan satu jam
sebelum mesin berhenti, kemudian operasi yang akan dilakukan dengan segera
tepat sebelum mesin berhenti, selanjutnya operasi yang harus dilakukan saat
setup berlangsung, dan terakhir operasi yang harus dilakukan setelah mesin
melakukan produksi normal. Pembagian aktivitas-aktivitas ini dilakukan agar
kegiatan yang membutuhkan waktu persiapan yang lebih lama dapat dilakukan
pada tahap tertentu serta aktivitas-aktviitas yang memiliki waktu penyelesaian
dengan variasi rendah dapat dikelompokkan menjadi tahapan tersendiri. Hal ini
dilakukan agar persiapan setup menjadi lebih tertata.
Diantara kegiatan mengeluarkan die yang lama dan mengganti dengan
die yang baru, tim SMED memperlakukan operasi eksternal sebagai operasi
internal.
Pada
saat
pekerja
mengeluarkan
die
yang
lama
kemudian
terlebih dahulu ditempatkan disebelah mesin yang akan dimasukkan die yang
baru. Saat proses setup, die yang lama akan dikeluarkan dan diletakkan
disamping die baru. Setelah itu die yang baru akan dimasukkan dan produksi
akan dilakukan.
untuk
setup
berkisar
anatar
tujuh
hingga
sepuluh
menit.
Pengurangan waktu ini dapat terjadi karena waktu yang paling banyak
dibutuhkan pada kegiatan ini ketika pekerja harus menuju warehouse untuk
mengambil dan mengembalikan die. Akan tetapi pekerjaan tersebut dapat
dilakukan saat produksi berjalan sehingga waktu setup dapat berkurang. Dengan
perubahan kcil ini dapat mengurangi waktu rata-rata sebesar dua menit.
3. Mengubah Operasi Internal Menjadi Eksternal
Setelah dilakukan analisa lebih lanjut ditemukan bahwa masih banyak
kekurangan pada persiapan die. Die diletakkan dan dimasukkan kedalam mesin
sama seperti kondisi ketika die tersebut disimpang. Hal yang mungkin dapat
dilakukan untuk mengubah operasi internal menjadi eksternal adalah melakukan
pemanasan terelbih dahulu terhadap die selama kurang lebih lima belas menit
sebelum proses setup dimulai untuk direncanakan. Kegiatan pemanasan ini
dilakukan karena die akan dapat digunakan atau dimasukkan ke mesin pada
saat telah mencapai temperatur kerja.
Oleh karena adanya implementasi ini maka kegiatan ini dapat menjadi
operasi eksternal dan tidak termasuk dalam proses setup. Keuntungan lain yang
dapat diperoleh dengan memanaskan die adalah dapat menghemat waktu
operasi kalibrasi dan pengaturan mesin sebesar lima belas menit. Masalah
penting lainnya yang timbul dari memanaskan die adalah lamanya waktu
pemanasan antara lima hingga lima belas menit.
adalah waktu rata-rata yang digunakan untuk proses setup sebelum dan
sesudah prosedur SMED diimplementasikan.
jauh
berkurang
apabila
dibandingkan
dengan
dengan
sebelum
Dampak dari segi ekonomi memiliki dampak yang cukup bagus. Hal ini
dapat menguntungkan perusahaan. Terjadinya dampak ekonomi yang baik ini
diakibatkan adanya pengurangan waktu setup sehingga meningkatkan efisiensi
perusahaan. Efisiensi tersebut dapat meningkatkan output perusahaan.
Semua usaha yang dilakukan untuk mengurangi waktu setup akan siasia tanpa dilakukannya usaha lebih untuk mengkoordinasi perencanaan proses
produksi dengan tim SMED. Hal ini dapat terjadi karena apabila departemen
perencanaan proses produksi tanpa melibatkan SMED maka usaha yang
dilakukan prosedur SMED tidak akan terlaksana dengan baik. Karena satu sama
lain saling berkaitan dan diperlukan adanya komunikasi diantara keduanya agar
dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Perbaikan yang dilakukan dikhususkan untuk memperbaikin waktu
setup dan dengan manajer produksi ditempatkan untuk seluruh sumber daya
maka dapat mengelola seluruh tim untuk mengembangkan sumber daya yang
dimiliki.
Setelah dilakukannya implementasi dilakukan rekomendasi kepada
manajemen untuk membuat suatu struktur organisasi yang baru yang meliputi
bagian perencanaan produksi, pengendalian proses produksi, maintenance,
kualitas, dan tim SMED. Tentunya dengan pertumbangan teknologi yang baru
dengan perbaikan yang lebih baik dari hasil yang sekarang telah diperoleh.
Dengan adanya implementasi pihak manajemen pun membuat waktu
setup yang baru, kemudian tata letak produksi yang baru, lalu jadwal produksi
yang baru, cara training yang baru, dan prosedur SMED yang baru. Semua hal
yang akan dibuat ini diperkirakan akan dapat dilakukan dalam kurun waktu
selama satu tahun. Akhirnya setelah manajer produksi sukses melakukan
operasional bersama dengan tim SMED maka akan dikenalkan kembali kualitas
dan manajemen yang baru untuk perubahan perbaikan yang berkelanjutan untuk
mendapatkan tujuan dan pencapaian yang lebih baik.
7. Kesimpulan
Pada proyek ini hal yang sangat penting adalah pengurangan waktu
setup yang dilakukan dengan menggunakan metodologi SMED. Setelah
pelaksanaan implementasi metodologi SMED, dimungkinkan terjadinya inovasiinvoasi dasar atau pemisahan operasi internal dengan eksternal guna perbaikan
produktivitas. Tujuan dilakukan studi kasus ini adalah untuk mengurangi waktu
setup dari ketiga grup mesin yang dimiliki ALFA. Pengurangan direpresentasikan
sebesar 2% dari tingkat penjualan ALFA dan mengurangi pengeluaran biaya
sebesar 362.960.