Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Bayu Ardiansah *)
*Mahasiswa S1 Departemen Kimia FMIPA UI
Semester 5, Angkatan 2010
BAB I
PENDAHULUAN
peningkatan
peningkatan mutu gasolin melalui reaksi hidrogenasi. Kimia antarmuka dapat menjelaskan
laju adsorpsi desorpsi, mekanisme serta kinetika reaksi yang terjadi pada permukaan
katalis. Dari pemaparan di atas, ilmu kimia antarmuka sangat diharapkan mampu
menyelesaikan permasalahan di atas dan dapat diaplikasikan untuk pengembangan energi.
asumsi-asumsi yang dikemukakan. Asumsi-asumsi ini didapat berdasarkan teori yang telah
diketahui penulis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
orbital molekul di permukaan padatan dengan molekul adsorbat. Adsorpsi ini bersifat spesifik
dan ireversibel, sehingga melibatkan gaya yang jauh lebih besar daripada adsorpsi fisika.
Menurut Langmuir, molekul teradsorpsi ditahan pada permukaan oleh gaya valensi
yang tipenya sama dengan yang terjadi antara atom-atom dalam molekul. Adanya ikatan
kimia pada permukaan adsorben menyebabkan terbentuknya suatu lapisan atau layer, dimana
akan menghambat proses penyerapan selanjutnya oleh batuan adsorben sehingga
efektifitasnya berkurang. Sedangkan pada adsorpsi fisika, ikatan yang terjadi adalah ikatan
van der Waals yang lemah. Adsorpsi fisika bersifat reversibel, sehingga semua molekul gas
yang teradsorpsi secara fisik akan dilepaskan kembali dengan menaikkan temperatur
atau menurunkan tekanan.
Laju adsorpsi ditentukan oleh laju tibanya molekul pada permukaan dan proporsi
datang yang mengalami adsorpsi. Laju adsorpsi, R ads, dari suatu molekul pada permukaan
dapat digambarkan sebagai :
Rads = k Cx
dimana,
x = orde kinetik
k = tetapan laju
C = konsentrasi fasa gas
x = orde desorpsi
k = tetapan laju desorpsi
N = konsentrasi spesies permukaan
1
Ka . qm . Ce
1
qm
dimana : qm = kapasitas adsorpsi; qe = jumlah zat teradsorpsi per satuan massa adsorben; dan
Ce = konsentrasi sisa.
2.1.5.2 Isoterm Freundlich
Adsorpsi zat terlarut (dari suatu larutan) pada padatan adsorben merupakan hal yang
penting. Aplikasi penggunaan prinsip ini antara lain penghilangan warna larutan
(decolorizing) dengan menggunakan batu apung dan proses pemisahan dengan menggunakan
teknik kromatografi.
Log qe = log Kf + (1/n) log Ce
Vm (1 x)(1 x cx )
Kesetimbangan antara fasa gas dan senyawa yang teradsorpsi dapat dibandingkan
dengan kesetimbangan antara fasa gas dan cairan dari suatu senyawa. Dengan menggunakan
analogi persamaan Clausius Clapeyron, maka
H ads
d ln P
dT
RT 2
9
dimana Hads adalah entalpi adsorpsi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tekanan
kesetimbangan dari gas teradsorpsi bergantung pada permukaan dan entalpi adsorpsi.
2.2 Gasolin
2.2.1 Pengertian dan Komposisi Gasolin
Gasolin adalah fraksi minyak bumi yang paling komersial, banyak diproduksi dan
digunakan sebab gasolin berfungsi sebagai bahan bakar kendaraan yang menjadi alat
transportasi manusia sehari- hari. Komponen utama gasolin berupa campuran isomer- isomer
heptana dan oktana. Terdapat juga dalam jumlah tertentu senyawa aromatik (misalnya toluena
dan xilena), senyawa olefin, diolefin dan sikloalkana. Pembakaran gasolin oleh gas oksigen
dari udara akan menghasilkan energi yang berfungsi menjalankan mesin kendaraan. Efisiensi
energi yang tinggi dan komponen gasolin yang rantai karbonnya banyak bercabang. Adapun
komponen gasolin yang rantainya lurus atau sedikit bercabang akan menghasilkan energi
yang kurang efisien, artinya energi banyak terbuang dalam bentuk panas bukan sebagai kerja
untuk menggerakkan mesin.
Gasolin adalah cairan yang mudah disimpan, dipindahkan dan alirannya mudah
dikontrol, selain itu juga bensin mempunyai sifat mudah menguap, mudah menyala dan
terbakar. Di dalam pemakaiannya dalam motor pembakar, bensin cair ini terlebih dahulu
harus diubah bentuk menjadi uap atau kabut agar mudah terbakar.
2.2.2 Sifat Umum Gasolin
Sifat umum yang diinginkan dari gasolin adalah pembakaran yang tepat dimana
pembakaran dimulai dari busi merambat lancar ke seluruh ruang pembakaran. Bahan bakar
ini terdiri dari bahan yang tidak mudah menimbulkan ketukan di dalam mesin. Sifat - sifat
lain yang diperlukan adalah tidak berbau, tidak bersifat korosif terhadap logam yang dipakai
bahan untuk membuat mesin dan perlengkapannya, tidak mudah menguap dan tidak terlalu
sukar menguap. Semua sifat - sifat ini harus memenuhi persyaratan spesifikasi :
10
11
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
13
Reaksi gas pada permukaan logam (katalisis heterogen) memiliki banyak peranan penting
diantaranya reaksi hidrogenasi olefin yang dilakukan pada permukaan logam Nikel untuk
meningkatkan mutu bahan bakar fosil. Selain itu pada katalitik converter dimana terjadi
reaksi antara gas CO dan NO pada permukaan logam Platina atau Rhodium untuk
menghasilkan gas yang lebih aman.
Dua macam mekanisme reaksi katalis heterogen yang paling dikenal adalah mekanisme
Eley - Rideal dan Langmuir - Hinshelwood.
Mekanisme Eley Rideal
- Salah satu reaktan diadsoprsi oleh permukaan katalis.
- Reaktan yang lain berada dekat diatas permukaan katalis (walaupun tidak diadsorpsi),
kemudian berinteraksi dengan atom-atom reaktan yang diadsorp di permukaan katalis.
- Molekul produk terbentuk dan terjadi desoprsi.
14
- Kedua reaktan ini berdifusi melalui permukaan, dan berinteraksi satu sama lain.
- Molekul produk terbentuk dan terjadi desorpsi.
15
- Sampel yang telah bersifat konduktif diletakkan dalam suatu kolom hampa dalam
mikroskop elektron.
- Setelah udara yang ada dipompa keluar dari kolom, kemudian sebuah pemicu elektron
memancarkan suatu sinar dari elektron berenergi tinggi.
- Sinar elektron ini berjalan turun melewati suatu lensa magnetic yang didesain untuk
memfokuskan elektron pada suatu tempat yang paling tepat.
- Sinar elektron yang terfokus ini digerakkan ke seluruh permukaan sampel dengan
mengunakan deflection coil. Sinar elektron ini mengenai setiap permukaan sampel
sehingga elektron sekunder yang dihantam akan terlepas dari permukaan sampel.
- Suatu detector kemudian mengumpulkan elektron-elektron sekunder tersebut dan
mengubahnya menjadi suatu sinyal yang akan dibaca pada komputer. Hasil gambar yang
terbentuk ini disusun dari sejumlah elektron sekunder yang dipancarkan dari permukaan
sampel tersebut.
Contoh aplikasi/ penggunaan dari SEM salah satunya adalah untuk mengamati nanosphere
pada proses pembentukan CNT.
17
2.4.2 Spektroskopi
2.4.2.1 X-Ray Photoelectron Spectroscopy (XPS)
X-Ray Photoelectron Spectroscopy adalah sebuah instrumen yang digunakan untuk
menyelidiki komposisi kimiawi permukaan, formula empiris dan keadaan elektronik. XPS
bekerja berdasarkan prinsip fotoelektrik yang ditemukan oleh Einstein. Instrumen XPS
mengukur energi kinetik oleh elektron yang lepas setelah dikenai radiasi.
18
kepada sampel. Ketika Oenergi foton radiasi lebih kecil dari 100 eV maka teknik yang
digunakan disebut UPS, namun jikaOenergi foton radiasi lebih besar dari 100 eV disebut
XPS.
20
- Kebanyakan foton hamburan Raman bergeser ke panjang gelombang yang lebih besar
(Stokes shift) dan sebagian kecil bergeser ke panjang gelombang yang lebih kecil (antistokes shift)
- Pada Raman Spektroskopi yang digunakan adalah stokes shift karena probabilitasnya lebih
besar.
- Dalam hamburan Rayleigh, elektron kembali ke level energi yang sama.
- Hamburan Raman stokes terjadi apabila energi akhir lebih besar dari energi awal,
sedangkan hamburan Raman anti-stokes terjadi apabila energi akhir lebih kecil dari energi
awal.
21
22
berputar untuk menangkap dan merekam intensitas refleksi sinar X. Detektor merekam
dan memproses sinyal sinar X dan mengolahnya dalam bentuk grafik.
24
BAB III
PEMBAHASAN
25
yang bagus dan potensial yang tinggi dalam memecah ikatan rangkap secara selektif
.
Tabel 1 : aktivitas dan selektivitas katalis logam terhadap reaksi hidrogenasi
Gasolin mengandung spesies reaktif yang dapat mengalami polimerisasi untuk
membentuk
kokas
selama
reaksi.
Pengendapan
kokas
di
katalis,
memblokir
situs aktif dan mengurangi aksesibilitas reaktan ke situs tersebut. Oleh karena itu, katalis
heterogen biasanya membutuhkan pendukung (support). Pendukung katalis memiliki
kekuatan mekanik, tahan panas dan mempunyai kerapatan yang optimal. Pendukung juga
meningkatkan luas permukaan, memiliki pori serta ukuran partikel yang optimal, dan
peningkatan fungsi kimiawi. Sehingga katalis Ni untuk hidrogenasi dilapiskan pada
permukaan alumina.
26
4s
3d
Apabila katalis Ni dimodifikasi dengan alumina maka akan mendapat tambahan satu
elektron sehingga jumlah elektron Ni pada orbital d adalah 9 elektron. Pada keadaan ini, Ni
akan menjadi sangat reaktif untuk mengadorpsi molekul gas hidrogen dan olefin. Dengan
demikian memungkinkan reaksi hidrogenasi berlangsung lebih cepat dengan energi aktivasi
yang lebih kecil daripada reaksi hidrogenasi tanpa katalis.
28
memberikan produk yang berbeda. Produk yang dihasilkan adalah pembentukan senyawa
jenuh (alkana), perpindahan ikatan rangkap C=C, dan terjadi isomerisasi cis-trans dari
senyawa awal.
31
32
Untuk menentukan orde terhadap H2 maka dengan cara memplot ln (r) vs ln (P H2)
dengan menjaga Pc dan temperatur konstan. Begitu juga untuk menentukan orde terhadap
Gasolin, dengan memplot ln (r) vs ln (Pc) dengan menjaga tekanan gas hidrogen dan
temperatur konstan.
33
Tabel di bawah ini menunjukkan orde reaksi hidrogenasi terhadap gas hidrogen :
Tabel 2 : Orde reaksi terhadap gas H2 dalam reaksi hidrogenasi dan isomerasi
Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa kondisi optimum untuk reaksi hidrogenasi
adalah dengan menggunakan gas hidrogen dengan tekanan 1 sampai 10 barg. Dimana tekanan
gas hidrogen yang diberikan hanya akan berpengaruh pada hidrogenasi olefin/ diolefin, tetapi
tidak sampai mereduksi senyawa aromatik. Pada penggunaan tekanan gas hidrogen yang
lebih tinggi yaitu 10 sampai 20 barg, maka orde reaksi terhadap gas H2 untuk hidrogenasi
olefin bernilai negatif. Sebaliknya, senyawa aromatik (toluena dan etilbenzena) akan
tereduksi menjadi metilsikloheksana dan etilsikloheksana. Hal ini akan mengurangi
konsentrasi senyawa aromatik dalam gasolin yang mengakibatkan penurunan angka oktan
gasolin.
Tabel di bawah ini menunjukkan pengaruh besarnya persen campuran hidrogen
dengan tekanan tertentu dalam tekanan total yang tetap, yaitu 20 barg :
34
Tabel 3 : pengaruh besarnya persen campuran hidrogen terhadap orde reaksi pada
tekanan total yang tetap
Temperatur sangat mempengaruhi kecepatan reaksi. Hal ini dikarenakan kenaikan
temperatur meningkatkan fraksi molekul yang memiliki energi kinetik yang sangat besar,
yang dapat melampaui nilai energi aktivasi. Namun, dalam eksperimen kali ini, reaksi
hidrogenasi berjalan dengan baik pada suhu 140 2000C.
35
BAB IV
KESIMPULAN
36
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Ali,
F.
M.,
Al-Malki,
A.,
El-Ali, B.,
Martinie,
G.,
Siddiqui,
N.
M.
Deep
desulphurization of gasolin and diesel fuels using non-hydrogen consuming techniques. Fuel
2006; 85: 1354-63.
Ali, Javed (2012).
06
Oktober
Ligang Lin, Ying Kong, Jinrong Yang, Deqing Shi, Kekun Xie, Yuzhong Zhang. Scale-up of
pervaporation for gasolin desulphurization Part 1. Simulation and design. Journal of
Membrane Science 298 (2007) 113.
Ma, X., Zhou, A., Song, C. A novel method for oxidative desulfurization of liquid
hydrocarbon fuels based on catalytic oxidation using molecular oxygen coupled with
selective adsorption. Catal Today 2007; 123: 276-84.
Material Analysis http://www.material.ox.ac.uk [06 Oktober 2012; Pk. 11.00 WIB].
M. J. Rosen, surfactant and Interfacial Phenomena, A Wiley-Interscience Pubs., 1978.
Pil Kim, Younghun Kim, Heesoo Kim, In Kyu Song, Jongheop Yi. Synthesis and
characterization of mesoporous alumina for use as a catalyst support in the
hydrodechlorination of 1,2-dichloropropane : effect of preparation condition of mesoporous
alumina. Journal of Molecular Catalysis A: Chemical 219 (2004) 8795.
Pil Kim, Younghun Kim, Heesoo Kim, In Kyu Song, Jongheop Yi. Synthesis and
characterization of mesoporous alumina with nickel incorporated for use in the partial
oxidation of methane into synthesis gas. Applied Catalysis A: General 272 (2004) 157166.
Seiyama, T.; Kato, A.; Fulishi, K.; Nagatani, M. A new detector for gaseous components
using semiconductive thin films. Anal. Chem. 1962, 34, 15021503.
Sysoev, V.V.; Schneider, T.; Goschnick, J.; Ki selev, I.; Habicht, W.; Hahn, H.; Strelcov, E.;
Kolmakov, A. Percolating SnO2 nanowire network as a stable ga s sensor: Direct comparison
of long-term performance versus SnO nanoparticle films. Sens. Actuat. B 2009 , 139, 699
703.
Yulizar, Yoki. 2005. Teknik Pengukuran Spesies Permukaan/ Antarmuka (KSKF I). Depok :
Departemen Kimia UI.
Yulizar, Yoki., Tresye Utari. 2005. Kimia Permukaan. Depok : Departemen Kimia UI.
38