Você está na página 1de 58

TANAMAN OBAT PILIHAN MASYARAKAT YANG

DIGUNAKAN SEBAGAI OBAT ASAM URAT DI DESA


TOKKONAN KECAMATAN ENREKANG
KABUPATEN ENREKANG

OLEH :
MUTMAINNA
PO.71.3.251.11.1.082

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN FARMASI
2014
i

TANAMAN OBAT PILIHAN MASYARAKAT YANG


DIGUNAKAN SEBAGAI OBAT ASAM URAT DI DESA
TOKKONAN KECAMATAN ENREKANG
KABUPATEN ENREKANG

Karya Tulis Ilmiah Diajukan untuk Memenuhi Syarat


dalam Menyelesaikan Tugas Akhir Program
Pendidikan Ahli Madya Farmasi

Oleh :
Mutmainna
PO.71.3.251.11.1.082

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN FARMASI
2014

ii

LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH

TANAMAN OBAT PILIHAN MASYARAKAT YANG


DIGUNAKAN SEBAGAI OBAT ASAM URAT DI DESA
TOKKONAN KECAMATAN ENREKANG
KABUPATEN ENREKANG

Oleh :
Mutmainna
PO.71.3.251.11.1.082

Menyetujui,
Pembimbimg I,

Pembimbing II,

Djuniasti Karim S.Si,.M.Si,.Apt


NIP. 19660601 1991 03 2 001

Dra. Hasnah Ibrahim, S.Farm, M.Mkes


NIP. 19500613 1970 04 2 001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Farmasi
Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Makassar,

Drs. Rusli, Sp.FRS, Apt.


Nip. 19670506 199703 1 002

iii

LEMBAR PENGESAHAN
TIM PENGUJI

Karya TulisI lmiah Telah Dipertahankan di Hadapan Tim Penguji Ujian Karya
Tulis Ilmiah Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Makassar Pada Tanggal 10 Juni 2014

Tim Penguji :

Tanda Tangan

1. Dra. Hasnah Ibrahim, S.Farm, M.MKes

1.

2. Rusdiaman, S.Si, Apt, M.Si

2.

3. Hj. Asmawati, S.Si, Apt, M.Kes

3.

Mengetahui :
Ketua Jurusan Farmasi
Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Makassar,

Drs. Rusli, Sp.FRS, Apt.


Nip. 19670506 199703 1 002

iv

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Rabbil Alamin, segala puji dan syukur ke Hadirat Allah
SWT serta atas siraman nikmat iman, ilmu, kesehatan dan kesempatan yang telah
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, sebagai
salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Ahli
Madya Farmasi Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Makassar.
Sholawat dan salam senantiasa penulis haturkan kepada pejuang
kehidupan sejati, Rasul dan Kekasih Allah Muhammad SAW yang senantiasa
menjadi penguat, motivasi dan panutan bagi penulis. Semoga kita semua mampu
bertahan menjalani risalah beliau hingga memperoleh syafaatnya diakhirat kelak.
Mengawali ucapan terima kasih, penulis persembahkan kepada kedua
orang tuaku tercinta, Ayahanda Sjahadat dan Ibunda Saharia, dan Sudarti yang
telah begitu sabar dalam menasehati, mendidik dan memotivasi ananda hingga
mampu mengenyam pendidikan hingga saat ini. Untuk doa, kasih sayang,
perhatian dan segala dukungan baik moril dan materil semoga menjadi pelengkap
bangunan surgamu diakhirat kelak, aamiin. Buat kakak Nas, Nansur, Nuru, Lia,
Nani, Daya, Naim, Ikbal, Iwan, Rayu, Raodah, Ramlan, Camma kalian adalah
penguat dalam menjalani semua ini, serta untuk seluruh keluarga besar, penulis
ucapkan banyak terima kasih atas segala dukungan dan perhatiannya.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis
sampaikan kepada yang terhormat Ibu Djuniasti Karim, S.S., M.Si., Apt dan Ibu
Dra. Hasnah Ibrahim., S.Farm., M.MKes atas segala waktu, pikiran, perhatian,
motivasi, dan bimbingan yang diberikan kepada penulis selama proses

penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, semoga Allah senantiasa memberi kesehatan
dan membalas segala kebaikan yang telah Ibu berikan.
Tidak lupa pula ucapan terimah kasih dan penghargaan yang setinggitingginya penulis sampaikan kepada :
1. Bapak DR. H. Ashari Rasyid., SKM., MS, selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk mengikuti pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Makassar.
2. Bapak Drs. Rusli., Sp.FRS., Apt, selaku Ketua Jurusan Farmasi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Makassar atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan
kepada penulis selama mengikuti dan menyelesaikan program pendidikan di
Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar. Sekaligus sebagai
Pembimbing Akademik yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan
selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Makassar.
3. Bapak/Ibu Dosen dan Staf serta seluruh Laboran Jurusan Farmasi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Makassar yang telah banyak membantu, memberikan
motivasi, dan arahan selama mengikuti pendidikan.
4. Kepala Desa Tokkonan yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
penelitian di Desa Tokkonan.
5. Sahabat-sahabatku Madi, Khairun, Zulfan, Farah, Aya, Ainun, Husna, Ani,
Ana makasih atas doa dan bantuannya selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
vi

6. Para kader Lembaga Dakwah Kampus GAMAIS Poltekkes Kemenkes


Makassar dan terkhusus Lingkaran 7 ( Kak Chica, ukh k Tuti, ukh k Eby,
ukh puji, ukh Neng, ukh Das, ukh tika, dan Ukh Yanti ) jazakallah khairan
katsiran atas segala nasehat dan makna sebuah ukhuwah yang telah kalian
berikan, kalian telah menjadi bagian kehidupan yang takkan terlupakan dan
semoga Allah SWT menguatkan pundak pundak kalian untuk memikul
amanah dakwah ini.
7. Kepada sahabat dan teman teman seperjuangan Nike, Umi, Icha, Muti,
chanda, Rani, Kiki, Anti, Ruri, Nisda, Nurmi yang senantiasa memberikan
motivasi, mengajarkan makna kesabaran dan perjuangan yang selalu membuat
tersenyum bahagia. Terima kasih pula kepada Ilham, Theo, Andi, Hikma,
Chandra, Widya, Ani serta seluruh keluarga besar Indication atas segala kasih
sayang dan bantuan yang kalian berikan.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan yang kalian
berikan. Penulis sadari bahwasanya Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, olehnya itu krirtik dan saran demi perbaikan tugas akhir ini sangat
penulis harapkan dari pembaca. Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
memberi manfaat. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.
Makassar, Juni 2014

Mutmainna

vii

ABSTRAK
MUTMAINNA, Tanaman Obat Pilihan Masyarakat Yang Digunakan
sebagai Obat Asam Urat di Desa Tokkonan Kecamatan Enrekang
Kabupaten Enrekang. (Dibimbing oleh Djuniasti Karim dan Hasnah Ibrahim ).
Telah dilakukan penelitian mengenai tanaman obat pilihan masyarakat Desa
Tokkonan Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang yang dilaksanakan selama 1
bulan yaitu 19 Februari 1 Maret 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memperoleh informasi tentang tanaman obat pilihan masyarakat yang digunakan
sebagai obat asam urat di Desa Tokkonan Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian
adalah survey dan instrument penelitian berupa wawancara langsung dengan 60
sampel,yang dipilih berdasarkan purposive sampling. Data diolah dengan
ditabulasi, diskoring, kemudian disesuaikan dengan kajian literatur. Dari hasil
penelitian didapatkan 13 jenis tanaman yang digunakan masyarakat sebagai obat
asam urat. Adapun tanaman yang paling banyak digunakan adalah Daun
Kejibeling sebanyak 14 orang (23.33%), dan Daun Kumis kucing sebanyak 14
orang (23.33%).
Kata kunci : Tanaman obat, obat tradisional, obat asam urat.

viii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................

HALAMAN PRASYARAT........................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN KTI .............................................................

iii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ...........................................

iv

KATA PENGANTAR ................................................................................

ABSTRAK ..................................................................................................

viii

DAFTAR ISI ...............................................................................................

ix

DAFTAR TABEL.

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................

B. Rumusan Masalah ...........................................................................

C. Tujuan Penelitian ............................................................................

D. Manfaat Penelitian ..........................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Uraian Wilayah ...............................................................................

B. Tinjauan umum tentang obat tradisional........................................ .

C. Asam urat ........................................................................................

D. Kajian literature

13

BAB III METODE PENELITIAN


A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................

19

ix

B. Jenis Penelitian ................................................................................

19

C. Populasi dan Sampel .......................................................................

19

D. Teknik pengumpulan Data ..............................................................

20

E. Teknik pengolahan Data .................................................................

20

F. Defenisi Operasional................................................................. ......

21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ...............................................................................

22

B. Pembahasan. ....................................................................................

26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan .....................................................................................

29

B. Saran ................................................................................................

29

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

30

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
TABEL 1. Nama Tanaman Obat yang digunakan masyarakat sebagai obat
asam urat. 22
TABEL 2. Sumber informasi yang didaptkan dari masyarakat. 23
TABEL 3. Bagian tanaman yang digunakan dan cara pengolahannya.. 24

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skema kerja. 31
Lampiran 2. Hasil Wawancara. 32
Lampiran 3. Gambar Tanaman 42
Lampiran 3. Surat Keterangan telah melakukan penelitian. 47

xii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gaya hidup kembali ke alam (back to nature) menjadi trend saat ini
sehingga masyarakat kembali memanfaatkan berbagai bahan alam, termasuk
pengobatan dengan tumbuhan obat (herbal). Sebenarnya, sudah sejak zaman
dahulu masyarakat Indonesia mengenal dan menggunakan tanaman
berkhasiat obat sebagai salah satu upaya menanggulangi berbagai masalah
kesehatan, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat modern
menyentuh masyarakat (Agromedia, 2008 ).
Dewasa ini penggunaan tanaman obat masih menjadi pilihan sebagian
masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena kekayaan alam yang penuh
dengan keanekaragaman hayati. Tanaman ini juga mudah diperoleh karena
dapat tumbuh di mana mana, bahkan biasa dijumpai sebagai tanaman hias
yang sering tumbuh atau ditanam di pekarangan rumah.
Bagian tanaman obat yang sering digunakan adalah akar, batang,
daun, buah dan bahkan kulit batang dan kulit buah. Bahan alam ini diolah
secara tradisional dengan berbagai teknik sederhana antara lain, dengan cara
merebus bagian tertentu dari tanaman tersebut kemudian disaring,
didinginkan lalu diminum secara langsung, atau bisa juga ditumbuk daunnya
lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
Walaupun pelayanan kesehatan sudah hampir tersebar di seluruh desa,
tetapi masyarakat dewasa ini masih cenderung untuk memanfaatkan tanaman

obat, hal ini mungkin disebabkan oleh jauhnya pelayanan kesehatan


dari rumah mereka, apalagi mereka melihat dari pengalaman secara turun
temurun yang hanya menimbulkan efek samping yang relatif kecil, serta
tanaman obat mudah didapatkan dan harganya yang lebih ekonomis, sehingga
masyarakat lebih memilih tanaman obat sebagai alternatif dalam mengobati
suatu penyakit, seperti penyakit asam urat.
Banyak penelitian telah dilakukan tentang penggunaan tanaman obat
oleh masyarakat desa untuk mengobati berbagai macam penyakit antara lain,
penelitian yang dilakukan oleh Herliana, E, 2013, menyatakan bahwa saat ini
sudah banyak penderita asam urat yang mengandalkan penyembuhan
penyakit dengan ramuan herbal sebagai alternatif pengobatan setelah terapi
medis.
Salah satu tanaman yang biasa digunakan masyarakat adalah daun
Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus ),

merupakan tanaman liar yang

tumbuh di sekitar sungai dan selokan. Tanaman ini memiliki salah satu
khasiat untuk menurunkan kadar asam urat pada jenis komplikasi asam urat di
saluran kencing (Herliana, E., 2013).
Dari hasil observasi, masyarakat memberikan informasi bahwa di
Desa Tokkonan Kabupaten Enrekang sering menggunakan tanaman obat
yang sudah disediakan oleh alam. Apalagi masyarakat di Desa Tokkonan
Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang sudah lama mengenal pengobatan
secara tradisional. Mereka berfikir bahwa cara ini merupakan salah satu
alternatif yang cepat dan baik, mudah didapatkan serta lebih ekonomis.

Berdasarkan uraian di atas maka telah dilakukan penelitian tentang


tanaman obat apa saja yang digunakan masyarakat Desa Tokkonan sebagai
obat Asam Urat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah tanaman obat apa saja yang menjadi pilihan masyarakat
Desa Tokkonan Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang sebagai obat
asam urat ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi
tentang tanaman obat pilihan masyarakat yang digunakan sebagai obat asam
urat di Desa Tokkonan Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang.
D. Manfaat Penelitian
1. Agar dapat menambah penjelasan tanaman tentang obat tradisional yang
dapat digunakan sebagai obat asam urat.
2. Sebagai ilmu pengetahuan bagi pembaca mengenai tanaman obat yang
digunakan sebagai obat asam urat.
3. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Wilayah
Desa Tokkonan merupakan salah satu Desa di Kecamatan Enrekang
Kabupaten Enrekang. Luas wilayah yaitu 21,23 km2 . Adapun letak
geografis Desa Tokkonan Kabupaten Enrekang adalah:
Sebelah Utara

: Desa Rosoan

Sebelah Timur

: Desa Tobalu

Sebelah selatan

: Desa Kaluppini

Sebelah Barat

: Kelurahan Tuara

Penduduk Desa Tokkonan Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang


berjumlah 572 jiwa, dengan jumlah wanita 251 jiwa sedangkan jumlah lakilaki 321 jiwa. Mata pencaharian masyarakat Desa Tokkonan Kecamatan
Enrekang Kabupaten Enrekang adalah sebagian besar merupakan Petani, PNS
dan pegawai swasta. Pendidikan rata-rata warganya adalah SD, SMP, SMA,
Perguruan Tinggi.
B. Tinjauan Umum Tentang Obat Tradisional
1. Pengertian Obat Tradisional
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional,
turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan,
atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan
tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang
bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih

mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya.


Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa
penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna
oleh tubuh (Wikipedia, 2013).
2. Obat tradisional dalam masyarakat
Penggunaan obat tradisional atau jamu di masyarakat merupakan
suatu kenyataan yang bersifat empiris, untuk mencapai kesembuhan atau
pemeliharaan dan peningkatan taraf kesehatan serta diwariskan turuntemurun, bertahan lestari, dan tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat,
tanpa dibuktikan secara ilmiah.
Sebaliknya dalam fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia (rumah
sakit sampai puskesmas, praktek dokter, dokter gigi, bidan, perawat, dan
apoteker), digunakan obat dan cara pengobatan yang terlebih dahulu secara
ilmiah telah dibuktikan keamanan dan manfaaatnya.
Obat tradisional sering diramu sendiri oleh masyarakat dengan bahan
baku yang berasal dari tanaman di kebun atau pedagang simplisia di pasar.
Selain meramu sendiri, masyarakat dapat memperoleh obat tradisional dari
penjual jamu gendong atau warung jamu (Dep.Kes., 2000, dalam A. Rahmat,
H., 2012).
C. Asam Urat
1. Pengertian Asam urat
Asam urat merupakan produk akhir dari katabolisme atau pemecahan
purin di dalam tubuh. Katabolisme termasuk proses metabolisme tubuh yang

merombak suatu substrat kompleks menjadi molekul yang lebih kecil.


Katabolisme enzim ini membutuhkan enzim xanthin oksidase yang terdapat
di hati dan usus.
Purin merupakan salah satu komponen asam nukleat yang terdapat di
dalam inti sel tubuh semua makhluk hidup. Purin diproduksi oleh ginjal dan
pasti terdapat di dalam tubuh manusia. Tubuh manusia memproduksi purin
sekitar 80 85%, sisanya berasal dari makanan yang dikonsumsi.
2. Kadar Asam urat
Kadar asam urat berkaitan erat dengan produksi purin dan asupan
purin yang dikonsumsi. Purin di dalam tubuh yang telah dikatabolisme akan
menjadi asam urat. Asam urat merupakan hasil buangan ini harus di
keluarkan oleh ginjal dari dalam tubuh melalui urine dan sebagian kecil
melalui feses. Kadar asam urat yang normal tergantung dari usia dan jenis
kelamin, kadar asam urat wanita dewasa 2,4 5,7 mg/dL, pria dewasa 3,4
7,0 mg/dL, dan anak-anak 2,8 4,0 mg/dL.
Pada kadar yang normal, asam urat tidak berbahaya. Bahkan, bisa
berfungsi sebagai anti oksidan alami di dalam plasma. Namun, fungsi dari
asam urat ini akan hilang dan berbahaya jika kadarnya melebihi batas normal
(hiperurisemia) (Herliana, E., 2013).
3. Penyebab Asam Urat
Dalam

proses

metabolisme

tubuh,

sisa

asam

urat

yang

berlebihan dilarutkan oleh urine dan dibuang dalam proses sekresi. Mayoritas
penyakit asam urat diawali dari ginjal yang tidak mampu membuang asam

urat secara sempurna melalui urine. Di samping itu, penderita penyakit asam
urat umumnya memiliki keluhan lain seperti hipertensi, diabetes, atau
aterosklerosis. Dalam jangka panjang, penyakit asam urat akan memicu batu
ginjal atau mengakibatkan batu ginjal.
Penyakit asam urat bisa disebabkan oleh bebrapa factor yaitu sebagai berikut
a. Genetik dan hormonal
Secara alamiah, tubuh kita memiliki kemampuan untuk mengolah
zat purin, dan membuang sisa-sisanya lewat proses sekresi. Namun, pada
beberapa kasus ditemukan gangguan metabolisme yang disebabkan oleh
kombinasi genetik dan hormonal, yang menyebabkan produksi asam urat
tidak terkendali, atau ketidakmampuan system sekresi mengeluarkan sisa
purin secara sempurna.
b. Penyakit darah dan obat-obatan
Penyakit darah seperti penyakit sumsum tulang belakang dan
polisitemia juga bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit asam urat.
c. Konsumsi purin terlalu tinggi
Konsumsi makanan berkadar purin tinggi menyebabkan system
metabolisme kita kewalahan. Ginjal dipaksa untuk mengolah purin secara
berlebihan. Semakin lama kemampuan ginjal pun semakin menurun
(Wibowo, S., 2013).
Diperkirakan bahwa gangguan asam urat terjadi pada 840 dari
setiap 100.000 orang, dan mewakili sekitar 5% dari total penyakit radang
sendi. Penyakit ini dapat dikelompokkan menjadi bentuk gout primer yang

umum terjadi (90% kasus). Penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, tapi
diperkirakan akibat kelainan proses metabolisme dalam tubuh, tapi yang
pasti ada hubungannya dengan obesitas, hipertensi, hiperlipidemia, dan
diabetes mellitus. Umumnya dialami oleh laki-laki berusia dari 30 tahun,
sedangkan gout sekunder (10% kasus) dialami oleh umumnya wanita
setelah menopause. Penyebabnya karena gangguan hormone (Vitahealth,
R., 2008 ).
4. Gejala Asam Urat
Gejala asam urat perlu diketahui agar tidak berkembang ketahapan
yang lebih parah. Gejala asam urat yang sering dialami berupa rasa nyeri
dipersendian yang terjadi secara mendadak. Umumnya terjadi pada malam
hari atau menjelang pagi hari. Gejala lain yang muncul diantaranya
kemerahan dan pembengkakan dibagian yang diserang, demam, kedinginan,
dan detak jantung cepat.
Pada umumnya, serangan pertama terjadi pada suatu bagian sendi dan
serangan akan cepat menghilang. Serangan dapat terjadi lagi, tetapi dalam
jangka waktu yang lama hingga bertahun-tahun. Serangan awal yang cepat
menghilang ini membuat banyak penderita tidak menyadari bahwa telah
mengalami gejala asam urat. Gejala asam urat yang sudah berat dapat
menyebabkan perubahan bentuk di bagian bagian tubuh yang terserang.
Perubahan bentuk biasanya terjadi dipergelangan kaki, punggung, lengan,
lutut, tendon belakang, dan daun telinga.

Empat Tahap Klinis Gejala Asam Urat


a. Tahap Asimtomatik
Pada tahap asimtomatik ini terjadi peningkatan kadar asam urat
tanpa disertai munculnya rasa nyeri dan terbentuknya kristal asam urat di
saluran kemih. Kondisi ini biasa disebut dengan hiperurisemia, yang
berarti kondisi kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal (lebih
dari 7 mg/dL).
b. Tahap Akut
Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan nyeri di bagian
persendian secara mendadak dan hebat yang disertai dengan rasa panas
dan kemerahan. Serangan biasa terjadi pada malam atau menjelang pagi
hari, sehingga menyebabkan penderita terbangun dari tidurnya. Serangan
yang terjadi pada umumnya akan menghilang secara cepat dalam waktu
sekitar 10 hari tanpa pengobatan. Pada tahap ini, serangan yang muncul
tidak hanya menyerang penderita yang kadar asam uratnya tinggi, tetapi
sekitar 12,5% orang dengan kadar asam urat normal bisa juga mengalami
serangan ini.
c. Tahap Interkritikal
Pada tahap ini, penderita asam urat tidak mengalmi serangan
selama beberapa waktu yang lama, sekitar 1 2 tahun bahkan 10 tahun.
Sebagian penderita tidak mengalami terjadinya serangan lanjutan,
sehingga dapat menjalankan aktivitasnya tanpa ada rasa sakit dan nyeri.

d. Tahap Kronis
Tahap kronis biasanya muncul apabila penderita tidak melakukan
penanganan setelah terjadi serangan pertama. Tahap ini ditandai dengan
terbentuknya tofus, sekitar 10 11 tahun setelah terjadinya serangan yang
pertama. Tofus adalah benjolan-benjolan pada sendi yang terserang atau
sendi yang sering meradang. Pada tahap ini, serangan akan lebih sering
muncul, sekitar 5 6 kali dalam setahun. Rasa nyeri pada tahap ini
berlangsung lama dan terus menerus, sehinnga dapat menyebabkan
pembengkakan. Bagian-bagian sendi yang sering terserang yaitu bagian
sendi yang sering mendapatkan tekanan, seperti sendi ujung ibu jari kaki,
lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari tangan.
5. Upaya pencegahan penyakit asam urat
a. Mengatur pola makan
Mencegah penyakit asam urat dapat dilakukan dengan mengatur
pola makan yang seimbang. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
mencegah asam urat.
1) Membatasi makanan yang mengandung kandungan purin tinggi.
2) Mengkonsumsi makanan yang cukup kalori dan karbohidrat.
3) Mengkonsumsi makanan yang rendah protein dan lemak.
b. Berolahraga
Olahraga memiliki banyak manfaat untuk tubuh dan pikiran. Salah
satunya untuk mencegah dan mengatasi penyakit asam urat. Dengan
berolahraga, system metabolisme akan berjalan lancar sehingga proses

10

distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan
efisien. Sistem metabolisme yang berjalan lancar akan mengurangi resiko
menumpuknya asam urat di dalam tubuh.
Olahraga yang dilakukan secara rutin akan melancarkan sirkulasi
darah dan mengatasi penyumbatan pada pembuluh darah. Kondisi ini akan
berpengaruh positif bagi tubuh. Dengan berolahraga, pikiranpun akan
menjadi lebih rileks sehingga stres dapat dikurangi dan dikendalikan.
c. Menghindari alkohol
Makanan atau minuman yang mengandung alkohol perlu dihindari
untuk mencegah terjadinya asam urat. Dampak dari konsumsi alkohol
terhadap kesehatan, terutama asam urat tidak dapat dianggap remeh.
Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa konsumsi alkohol dapat
menyebabkan kenaikan kadar asam urat.
Kadar alkohol yang tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan
kerusakan beberapa fungsi organ di dalam tubuh. Contohnya, mengurangi
fungsi jantung untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh dan
mengganggu fungsi ginjal dalam mengekskresikan asam urat.
d. Meminum Air Putih Secara Rutin
Tubuh membutuhkan asupan air untuk menjalani berbagai macam
system di dalam tubuh. Air terbaik yang dibutuhkan tubuh berupa air putih
tanpa dicampur dengan zat apapun. Air putih memiliki daya larut paling
tinggi. Air putih dapat melarutkan semua zat yang larut di dalam cairan,
termasuk asam urat.

11

Asam urat yang terlarut di dalam air akan dibuang dan


diekskresikan melalui ginjal bersama urine. Pasokan air di dalam tubuh
sebaiknya dijaga agar tubuh tidak mengalami kekurangan cairan. Jika
tubuh kekurangan air, ekskresi asam urat dapat terhambat sehingga akan
memicu peningkatan asam urat. Salah satu indikator yang menunjukkan
bahwa tubuh kekurangan air dapat diamati dari warna urine. Urine yang
berwarna kuning pekat menunjukkan tubuh kekurangan air.
Tubuh membutuhkan air dalam jumlah tertentu. Beberapa ahli
menganjurkan agar orang dewasa meminum air putih sebanyak 8 10
gelas per hari. Namun, setiap orang memiliki kebutuhan air yang berbeda.
Hal ini ditentukan oleh beberapa faktor di antaranya kondisi iklim, cuaca,
dan aktivitas fisik. Seseorang dengan aktivitas fisik yang tinggi
membutuhkan asupan air yang lebih banyak daripada orang yang hanya
berdiam diri (Herliana, E,. 2013 ).
D. Kajian Literatur
Tabel 1 Kajian Literatur penggunaan tanaman sebagai obat asam urat.
1

Bawang putih
Nama lokal : Lessuna puteh
Nama ilmiah : Allium sativum
Family

: Alliaceae

Kandungan zat aktif : Minyak atsiri, yang bersifat antibakteri dan


antiseptic.

Kandungan

alisin

dan

aliin

menghasilkan

daya

antikolesterol.

Kegunaan : Hipertensi, sakit kepala, borok, luka akibat benda tajam,


sakit asma, wasir.

12

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : Pada tahun 1992, oleh


Universitas Brigham Young di Utah melaporkan bahwa bawang yang
ditumbuk di dalam minyak dapat membunuh virus penyebab flu
(rhinivirus tipe-2), 2 jenis herpes, dan beberapa virus umum lainnya.

Jahe merah
Nama lokal : Pana malea
Nama ilmiah : Zingiber officinale linn var rubrum
Family

: Zingiberaceae

Kandungan zat aktif : Minyak atsiri, oleoresin, dan pati


Kegunaan : Menghilangkan rasa nyeri, masuk angin, obat pencahar
dan nyeri otot.
Penelitian yang dilakukan sebelumnya : Penelitian yang dilakukan
oleh Ambar Dwi Widhi Astuti, mahasiswa

fakultas kedokteran

Universitas Semarang, menunjukkan bahwa ekstrak jahe merah


sebanyak 4,8 g per hari yang dikonsumsi selama 10 hari dapat
mengatasi nyeri otot ringan pada atlet sepak takraw.
3

Jarak pagar
Nama lokal : Pallan betteng
Nama ilmiah : Jatropha Curcas L.
Family

: Euphorbiaceae

Kandungan zat aktif : Mengandung senyawa kaemfesterol, sitosterol,


stigmasterol, amirin, tarakserol, dan senyawa aromatic yang sama
seperti minyak atsiri.
Kegunaan : Mengobati nyeri akibat asam urat, melancarkan darah,

menghilangkan bengkak, menghentikan perdarahan ( hemostatik )


dan menghilangkan gatal.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

: Penelitian yang

dilakukan oleh Eko Widaryanto dari Fakultas Pertanian di


Universitas Brawijaya pada tahun 2009 menemukan bahwa daun
dan ranting dari tanaman jarak pagar memiliki kandungan minyak
atsiri yang dapat digunakan sebagai bahan obat.

13

Kejibeling
Nama lokal : Kejibeling
Nama ilmiah : Strobilanthes crispus
Family

: Acanthaceae

Kandungan zat aktif : Mengandung 51 % kalium, 24% kalsium,


24% natrium, 1% ferum, 1%, fosforus, asam salisilat, asam silikat,
dan Kristal kalsium karbonarat.
Kegunaan

: Melancarkan air seni, menghancurkan batu dalam

empedu, ginjal dan kandungan kemih.


Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : Penelitian Dr. dr.
Indwiani Astuti, Dr. dr. Praseno Sp.MK dan Lubena telah
membuktikan keji beling manjur mengatasi infeksi saluran kemih
dan infeksi E. coli yang menyebabkan saluran kemih terasa panas
bagai terbakar saat kencing.
5

Kunyit
Nama lokal : Kunyi
Nama ilmiah : Curcuma domestica L
Family

: Zingiberaceae

Kandungan zat aktif : Kunyit mengandung senyawa aktif yang


berkhasiat obat yang biasa disebut kurkuminoid yang terdiri dari
kurkumin,

10%

desmetoksikumin,

dan

1-5%

bisdesmetoksikurkumin. Juga mengandung minyak atsiri.


Kegunaan

: Anti-inflamasi, antioksidan, antimikroba, pencegah

kanker, antitumor, dan mengurangi rasa nyeri bagi penderita asam


urat.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : Penelitian yang
dilakukan oleh Bunga Dwinugrahaning A. dan Drs. Gunardi yang
menemukan bahwa dosis ekstrak etanol kunyit sebesar 38 mg atau
20 gram bobot badan dapat menekan rasa nyeri paling baik.

14

Kumis kucing
Nama lokal : Kumis kucing
Nama ilmiah : Orthosiphon stami
Family

: Labiatae

Kandungan zat aktif : Glikosid ortositonin, zat lemak, minyak atsiri,


minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium dan flavonoid.
Kegunaan : Menurunkan kadar asam urat, diuretic, mengobati
infeksi ginjal, dan hipertensi.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : Dalam jurnal
penelitian tahun 2011, Ismarani Dyah dan Latifah menyampaikan
bahwa flavonoid yang terkandung dalam kumis kucing memilki
khasiat sebagai anti-inflamasi dan telah banyak digunakan oleh
masyarakat untuk obat asam urat dan hipertensi.
7

Mengkudu
Nama lokal : Mengkudu
Nama ilmiah : Morinda
Family

: Rubiaceae

Kandungan zat aktif : Mengandung xeronin, scopoletin, proxeronin,


proxeronase, damnacamthal, asam amino, vitamin enzim alkaloid,
serta mineral.
Kegunaan

: Mengobati batuk, radang amandel, hipertensi, masuk

angin, asam urat, dan kencing manis.


Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : Dalam analisisnya,
Solomon seorang peneliti asal Utah pada tahun 1998 menemukan
bahwa didalam 1000 gram sari buah mengkudu mengandung 1200
mg vitamin C yang berkhasiat sebagai antioksidan.
8

Pegagan
Nama lokal : Pegagan
Nama ilmiah : Centella asiatica L.
Family

: Mackinlayaceae

Kandungan zat aktif

: Mengandung asiatikosida, madekosida,

15

brahmosida, brahmic acid, tannin, pectin, gula, triterpenoids,


minyak atsiri, vitamin B, asam amino, serta garam mineral.
Kegunaan : Anti-infeksi, antirematik, antitoksik, penurun panas,
melancarkan sirkulasi darah ke otak, anti-inflamasi.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : Penelitian yang
dilakukan

Yonet

dan

Dhimas

mahasiswa

Universitas

Muhammadiyah pada tahun 2010, menyatakan bahwa asiatikosida


juga mempunyai aktifitas sebagai antioksidan yang cukup kuat dan
efek

farmakologis

pegagan

sebagai

antioksidan,

diuretik,

antirematik, menunjukkan bahwa pegagan dapat digunakan untuk


mengobati asam urat.
9

Salam
Nama lokal : Salam
Nama ilmiah : Syzigium polyanthum
Family

: Myrtaceae

Kandungan zat aktif : Minyak atsiri, tannin, flavonoid, saponin,


triterpen, polifenol, dan alkaloid
Kegunaan : Menurunkan tekanan darah, mengobati diare, mengatasi
maag, mengatasi diabetes, dan mengobati asam urat.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : Penelitian yang
dilakukan oleh Syaefudin, mahasiswa Program Studi Biokimia, di
IPB tahun 2008, menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% pada daun
salam memiliki aktivitas antioksidan sebesar 70%.
10

Sambiloto
Nama lokal : Sambiloto
Nama ilmiah : Andrographis paniculata ness
Family

: Acanthaceae

Kandungan zat aktif : Sambiloto mengandung flavonoid, alkana,


keton, aldehid, dan beberapa mineral seperti kalium, kalsium, dan
natrium.

16

Kegunaan : Mengatasi hepatitis, diabetes, asam urat, infeksi


lambung, kerusakan hati, darah tinggi, demam dan tumor paru.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : Uji preklinis yang
dilakukan oleh tim peneliti UGM menemukan bahwa komponen
aktif sambiloto berkhasiat sebagai obat diabetes mellitus.
11

Temulawak
Nama lokal : Temulawak
Nama ilmiah : Curcuma xanthorrhiza roxb
Family

: Zingiberaceae

Kandungan zat aktif : Temulawak mengandung zat tepung,


kurkumin, kurkuminoid, glukosidan, flavonoid dan minyak atsiri.
Kegunaan : Hepatoprotektor, menurunkan kadar kolesterol, laxative,
anti-inflamasi, tonikum, dan menghilangkan rasa nyeri sendi.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : Hasil penelitian yang
dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Padjajaran, menyatakan
bahwa kurkumin rimpang temulawak berkhasiat menetralkan racun,
menghilangkan rasa nyeri sendi

menurunkan kadar kolesterol

darah, mencegah pembentukan lemak dalam sel hati dan sebagai


antioksidan.
12

Sirsak
Nama lokal : Sarekaja
Nama ilmiah : Annona squamosa L.
Family

: Annonaceae

Kandungan zat aktif : Minyak atsiri, sineol 50 65%, rinen,


senyawa Acetoginin (bulatacin, asimisin dan squamosin).
Kegunaan : Mengobati kanker, mengobati asam urat, dan membantu
sistem kekebalan tubuh dan menghindari infeksi.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : Menurut penelitian
yang dilakukan oleh para ahli dari Purdue University Amerika
Serikat, menyatakan bahwa daun sirsak ini memiliki kandungan
yang sangat baik untuk pengobatan berbagai macam penyakit

17

terutama penyakit kanker


13

Serang semut
Nama lokal : Sarang kamecu
Nama ilmiah : Myrmecodia pendans
Family

: Rubiaceae

Kandungan zat aktif : Mengandung senyawa-senyawa kimia dari


golongan flavonoid dan tanin.
Kegunaan : Anti-inflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai
antibiotik.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : Hasil penelitian Pusat
Bioteknologi LIPI dimana menurut Dr. M. Ahkam Subroto, seorang
Ahli Peneliti Utama LIPI mengungkapkan bahwa senyawa aktif
yang terkandung dalam Sarang Semut itu adalah flavonoid, tanin,
dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh dan
peneliti juga melihat adanya penghambatan aktivitas enzim xanthine
oxidase oleh ekstrak Sarang Semut, hal ini menunjukkan bahwa
ekstrak Sarang Semut setara dengan aktivitas allopurinol, obat
kimia komersial yang digunakan untuk pengobatan asam urat.
Sumber : Data sekunder 2014

18

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Tokkonan Kabupaten Enrekang, dan
waktu

pengumpulan

data

dari

responden

dilakukan

pada

tanggal

19 Februari 1 Maret 2014.


B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu dengan cara observasi dan
wawancara langsung sebagai instrumen pengumpulan data.
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang
berdomisili di Desa Tokkonan Kabupaten Enrekang sebanyak 572 jiwa
2. Sampel
Sampel penelitian adalah penduduk Desa Tokkonan Kabupaten
Enrekang. Sampel penelitian diambil 60 orang sebagai responden dengan
tekhnik penentuan sampel purposive sampling, yaitu

tekhnik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu berdasarkan kriteria sebagai berikut :


a. Pernah menggunakan obat tradisional
b. Bisa berkomunikasi
c. Siap jadi responden
Sampel dihitung berdasarkan Nomogram Herry King dengan tingkat
kesalahan 10%, sehingga diperoleh sampel 60 orang.

19

D. Pengumpulan Data
Sumber Data :
1. Data primer yaitu dengan mewawancarai sejumlah masyarakat Desa
Tokkonan Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang yang memenuhi
kriteria.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan dengan
membaca dan mencatat literature dan hasil hasil penelitian yang
memanfaatkan tanaman sebagai obat asam urat.
Penggunaan bahasa pada waktu wawancara menggunakan bahasa
Indonesia dan bahasa Enrekang, penggunaan bahasa ini disesuaikan dengan
kemampuan responden.
E. Teknik Pengolahan Data
Pendekatan yang dilakukan dalam pengolahan data yakni dengan
mengarah pada model penelitian yang rasional berdasarkan data dan fakta
yang diperoleh di lapangan, disajikan dalam bentuk tabulasi, kemudian
diskoring dan ditentukan jenis tanaman apa saja yang menjadi pilihan
masyarakat Desa Tokkonan Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang yang
digunakan sebagai obat asam urat.
F. Defenisi Operasional
1. Asam urat yang dimaksud disini adalah suatu penyakit yang diderita oleh
masyarakat Desa Tokkona Kecamatan Enrekang Kabupaten Enreknag
yang ditandai dengan adanya bengkak pada bagian persendian, serta rasa
nyeri dipersendian yang terjadi secara mendadak.

20

2. Jenis tanaman obat yang dimaksud adalah jenis tanaman obat yang
digunakan masyarakat Desa Tokkonan Kabupaten Enrekang untuk
mengobati penyakit asam urat. Jenis tanaman obat yang digunakan
ditentukan dengan mendeskripsikan nama tanaman, bagian tanaman yang
digunakan, dan cara pengolahan tanaman tersebut
3. Masyarakat adalah sekelompok orang

yang bertempat tinggal di Desa

Tokkonan Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang.

21

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dari Penelitian yang dilakukan di Desa Tokkonan Kecamatan
Enrekang Kabupaten Enrekang yang dilaksanakan pada tanggal 19 Februari
1 Maret 2014 dengan jumlah responden sebanyak 60 orang, diperoleh hasil
wawancara tanaman yang digunakan masyarakat sebagai obat asam urat.
Hasil penelitian dapat dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
1. Nama Tanaman yang digunakan
Tabel 1 : Nama tanaman obat yang digunakan masyarakat sebagai obat
asam urat.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Nama Tanaman
Sirsak
Sarang semut
Kejibeling
Kumis kucing
Bawang putih
Jarak pagar
Sambiloto
Pegagan
Jahe merah
Kunyit
Mengkudu
Temulawak
Salam
Jumlah
Sumber : Data primer 2014

Jumlah
4
2
14
14
5
5
3
1
3
1
2
2
4
60

Persentase (%)
6.66 %
3.33 %
23.33 %
23.33 %
8.33 %
8.33 %
5%
1.66 %
5%
1.66 %
3.33 %
3.33 %
6.66 %
100 %

Dari tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa dari 60 responden sebanyak


4 responden (6.66%) menggunakan tanaman Sirsak, 2 responden (3.33%)
mengggunakan

tanaman

serang

semut,

14

responden

(23.33%)

menggunakan tanaman Kejibeling, 14 responden (23.33%) menggunakan

22

Kumis kucing, 5 responden (8.33%) menggunakan tanaman Bawang


putih, 5 responden (8,33%) menggunakan tanaman Jarak pagar, 3
responden (5%) menggunakan tanaman Sambiloto, 1 responden (1.66%)
menggunakan tanaman Pegagan, 3 responden (5%) menggunakan tanaman
Jahe merah, 1 responden (1.66%) menggunakan tanaman Kunyit, 2
responden (3.33%) menggunakan tanaman Mengkudu, 2 responden
(3.33%) menggunakan tanaman Temulawak, dan 4 responden (6.66%)
menggunakan tanaman Salam.
2. Sumber Informasi
Tabel 2 : Sumber informasi yang didapatkan dari masyarakat
No

Sumber Pengetahuan

Jumlah

Persentase (%)

Tetangga

46

76.66 %

Pengalaman

15 %

Tenaga kesehatan

8.33 %

Jumlah

60

100 %

Sumber : Data primer 2014


Dari tabel 2 di atas menunjukkan bahwa dari 60 responden
sebanyak 46 orang ( 76.66%) memperoleh informasi dari tetangga,
9 orang (15%) memperoleh informasi secara pengalaman, dan 5 orang
(8.33%) memperoleh informasi dari tenaga kesehatan.

23

3. Bagian tanaman yang digunakan dan cara pengolahannya


Tabel 3 : Bagian tanaman yang digunakan dan cara pengolahannya
No

Nama tanaman

Bagian yang digunakan

Sirsak

Daun

Sarang semut

Serang yang kering

Kejibeling

Daun

Kumis kucing

Daun

Bawang putih

Umbi

Jarak pagar

Daun

Sambiloto

Daun

Pegagan

Daun

Jahe merah

Rimpang

10

Kunyit

Rimpang

11

Mengkudu

Buah

12

Temulawak

Rimpang

13

Daun salam

Daun

Cara pengolahan
Diambil 3 lembar daun,
direbus dengan 3 gelas air
sampai sisa hanya 1 gelas,
lalu diminum 2 kali sehari
Direbus dengan 3 gelas air
sampai sisa hanya 1 gelas,
lalu diminum 1 kali sehari
Diambil 7 lembar daun,
direbus dengan 5 gelas air,
sampai sisa hanya 2 gelas,
lalu diminum 2 kali sehari
Diambil 7 lembar daun,
direbus dengan 5 gelas air,
sampai sisa hanya 2 gelas,
lalu diminum
Di tumbuk, lalu dioleskan
pada pergelangan yang
bengkak, dioleskan 2 kali
sehari
Dilumatkan daunnya lalu
dikompreskan pada bagian
yang nyeri, dioleskan 2 kali
sehari
Diambil 1 genggam
daunnya, direbus dengan 3
gelas air sampi tersisa 1
gelas, lalu diminum 2 kali
sehari
Diambil 7 lembar daun,
direbus dengan 3 gelas air
sampai mendidih,
didinginkan lalu diminum 2
kali sehari
Ditumbuk lalu ditempelkan
pada bagian yang bengkak,
dioleskan 2 kali sehari
Ditumbuk, lalu
ditempelkan pada bagian
yang bengkak, dioleskan 2
kali sehari
Direbus sampai sisa 2 gelas,
didinginkan lalu diminum, 1
kali sehari
Direbus dengan 5 gelas air,
sampai tersisa 2 gelas, lalu
diminum 1 kali sehari
Diambil 7 lembar daun,
direbus sampai sisa 2 gelas,
lalu diminum 2 kali sehari

Sumber : Data primer 2014

24

Tabel 3 Menunjukkan bahwa dalam penggunaan tanaman sebagai


obat asam urat, tanaman Sirsak bagian yang digunakan adalah daun, dan cara
pengolahannya diambil 3 lembar daun, direbus dengan 3 gelas air sampai sisa
hanya 1 gelas lalu diminum 2 kali sehari ; Serang semut bagian yang
digunakan adalah serang yang sudah kering, dan cara pengolahannya direbus
dengan 3 gelas air sampai sisa hanya 1 gelas, lalu diminum 1 kali sehari ;
Kejibeling bagian yang digunakan adalah daun, dan cara pengolahannya
diambil 7 lembar daun, direbus dengan 5 gelas air, sampai sisa hanya 2 gelas,
lalu diminum 2 kali sehari ; Kumis kucing bagian tanaman yang digunakan
adalah daun, dan cara pengolahannya diambil 7 lembar daun, direbus dengan
5 gelas air, sampai sisa hanya 2 gelas, lalu diminum 2 kali sehari; Bawang
putih bagian yang digunakan adalah umbi, dan cara pengolahannya di
tumbuk, lalu dioleskan pada pergelangan (persendian) yang bengkak,
dioleskan 2 kali sehari ; Jarak pagar bagian yang digunakan adalah daun, dan
cara pengolahannya dilumatkan lalu dikompreskan pada bagian yang nyeri,
dioleskan 2 kali sehari ; Sambiloto bagian yang digunakan adalah daun, dan
cara pengolahannya diambil 1 genggam daunnya, direbus dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas, lalu diminum 2 kali sehari ; Pegagan bagian yang
digunakan adalah daun, dan cara pengolahannya diambil 7 lembar daun,
direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih, didinginkan lalu diminum 2 kali
sehari ; Jahe merah bagian yang digunakan adalah rimpang, dan cara
pengolahannya ditumbuk lalu ditempelkan pada bagian yang bengkak,
dioleskan 2 kali sehari ; Kunyit bagian yang digunakan adalah rimpang, dan

25

cara pengolahannya ditumbuk, lalu ditempelkan pada bagian yang bengkak,


dioleskan 2 kali sehari ; Mengkudu bagian yang digunakan adalah buah, dan
cara pengolahannya direbus sampai sisa 2 gelas, didinginkan lalu diminum 1
kali sehari ; Temulawak bagian yang digunakan adalah rimpang, dan cara
pengolahannya direbus dengan 5 gelas air, sampai tersisa 2 gelas, lalu
diminum 1 kali sehari ; Salam bagian yang digunakan adalah daun, dan cara
pengolahannya diambil 7 lembar daun, direbus sampai sisa 2 gelas, lalu
diminum 2 kali sehari.
B. Pembahasan
Pada penelitian yang dilakukan di Desa Tokkonan Kecamatan
Enrekang Kabupaten Enrekang pada tanggal 19 Februarai 1 Maret 2014
dengan sampel sebanyak 60 orang dengan kriteria sampel yang dianggap
mewakili berdasarkan pada kriteria tertentu seperti pernah menggunakan obat
tradisional, bisa berkomunikasi, dan siap jadi responden.
Hasil wawancara yang dilakukan di Desa Tokkonan Kecamatan
Enrekang Kabupaten Enrekang mengenai tanaman yang digunakan sebagai
obat asam urat yaitu ada 13 jenis tanaman di antaranya Daun Sirsak dan Daun
Salam (6.66%), Serang semut, Buah Mengkudu dan Rimpang Temulawak
(3.33%), Daun Kejibeling dan Daun Kumis kucing (23.33%), Umbi Bawang
putih dan Daun Jarak pagar (8.33%), Daun Pegagan dan Rimpang Kunyit
(1.66%), Rimpang Jahe merah dan Daun Sambiloto (5%).
Adapun bagian tanaman yang digunakan sebagai obat asam urat di
Desa Tokkonan Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang antara lain Sirsak

26

bagian yang digunakan yaitu daun, Serang semut bagian yang digunakan
yaitu serang yang sudah kering, Kejibeling bagian yang digunakan yaitu
daun, Kumis kucing bagian yang digunakan yaitu daun, Bawang putih bagian
yang digunakan yaitu umbi, Pegagan bagian yang digunakan yaitu daun,
mengkudu bagian yang digunakan yaitu buah, Jahe merah bagian yang
digunakan yaitu rimpang, Kunyit bagian yang digunakan yaitu rimpang,
salam bagian yang digunakan yaitu daun, Sambiloto bagian yang digunakan
yaitu daun, Temulawak bagian yang digunakan yaitu rimpang, Jarak pagar
bagian yang digunakan yaitu daun.
Adapun cara pengolahan tanaman ini yaitu dengan cara mengambil
bagian yang dianggap berkhasiat sebagai obat asam urat misalnya daun,
dimasak dengan beberapa gelas air, sampai mendidih, didinginkan lalu
diminum airnya, adapula yang mengola dengan cara ditumbuk lalu
ditempelkan pada bagian yang bengkak atau nyeri seperti umbi dan rimpang.
Adapun sumber informasi masyarakat Desa Tokkonan Kecamatan Enrekang
Kabupaten Enrekang berasal dari informasi dari mulut ke mulut baik dari
lingkungan keluarga (pengalaman secara turun temurun) maupun dari
tetangga yang didasarkan oleh pengetahuan mereka dalam menggunakan
jenis tanaman obat tersebut, serta adapula yang mendapatkan informasi dari
tenaga kesehatan.
Tanaman ini juga sebagian besar merupakan tanaman yang mudah
didapatkan seperti daun Sirsak, Jarak pagar, Kunyit dan Jahe merah banyak
tumbuh di daerah tempat tinggal mereka, Kumis kucing, Kejibeling dan

27

Sambiloto mudah didapatkan dipekarangan rumah masyarakat karena


tanaman ini mereka jadikan sebagai tanaman hias bahkan tanaman Kejibeling
ada yang jadikan sebagai pagar, Bawang putih dan Salam juga mudah
didapatkan di rumah masyarakat sendiri karena tanaman ini merupakan salah
satu bumbu dapur mereka, tetapi tanaman Mengkudu, Temulawak, Pegagan
masih jarang terdapat di Desa Tokkonan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya atau
berdasarkan kajian literatur yang ada beberapa tanaman memang sudah
terbukti secara klinis dapat digunakan sebagai obat asam urat. Umumnya bagi
tanaman yang mengandung flavonoid akan memberikan efek sebagai obat
asam urat. Flavonoid yang terkandung dalam tanaman berkhasiat sebagai
antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas, anti-inflamasi, antialergi,
antifirus, diuretik, antirematik dan juga dapat digunakan untuk mencegah
terjadinya hipertensi, menurunkan kadar asam urat, dan menurunkan kadar
gula darah. Selain itu, kandungan flavonoid golongan kuersetin, miristin, dan
mirisetin mampu menghambat aktivitas xanthine oxidase yang merupakan
salah satu penyebab meningkatnya kadar asam urat.
Penggunaan tanaman tradisional sebagai obat asam urat di Desa
Tokkonan Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang masih sering
digunakan, karena selain tanaman tersebut mudah didapatkan, masyarakat
juga lebih senang menggunakan tanaman obat karena efek samping yang
ditimbulkan relatife kecil, dan harganya lebih terjangkau.

28

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian tentang tanaman obat pilihan masyarakat
yang digunakan sebagai obat asam urat di Desa Tokkonan Kebupaten
Enrekang maka dapat disimpulkan secara berurut tanaman yang menjadi
pilihan masyarakat adalah Rimpang Kunyit sebanyak 1 oarang (1.66%),
Herba Pegagan sebanyak 1 orang (1.66%), Serang semut sebanyak 2 orang
(3.33%), Rimpang Temulawak sebanyak 2 orang (3.33%), Buah Mengkudu
sebanyak 2 orang (3.33%), Rimpang Jahe merah sebanyak 3 orang (5%),
Daun Sambiloto sebanyak 3 orang (5%), Daun Sirsak sebanyak 4 orang
(6.66%), Daun Salam sebanyak 4 orang (6.66%), Daun Jarak pagar sebanyak
5 orang (8.33%), Umbi Bawang putih sebanyak 5 orang (8.33%), Daun
Kejibeling sebanyak 14 orang (23.33%), dan Daun Kumis kucing sebanyak
14 orang (23.33%).
B. Saran
1. Diharapkan agar masyarakat Desa Tokkonan Kecamatan Enrekang
Kabupaten Enrekang senantiasa mengembangkan tanaman obat yang
sering dimanfaatkan sebagai obat asam urat, dan dapat mengetahui lebih
luas khasiat lain dari tanaman obat tersebut. Selain itu, perlu juga
ditingkatkan pengetahuan tentang cara pengolahan tanaman yang baik dan
benar agar lebih banyak memberikan efek terapi.
2. Diharapakan agar peneliti selanjutnya melakukan uji kombinasi antara 2
atau 3 tanaman yang berkhasiat sebagai anti asam urat.

29

DAFTAR PUSTAKA
Agromedia, Redaksi, 2008, Buku Pintar Tanaman Obat, Agromedia, Jakarta.
Anonim, 2013, Daun Salam, Daun Ajaib Penghalau Hipertensi, Diabetes,
Asam Urat, dan Hiperkolesterol, http://www.sehatraga.com/daun-salamdaun-ajaib-penghalau-hipertensi-diabetes-asam-urat-dan-hiperkolesterol/,
diakses 4 Mei 2014.
Antoni, F, 2012, Sarang Semut untuk Pengobatan Berbagai Penyakit,
http://pei-pusat.org/opini/159-sarang-semut-untuk-pengobatan-berbagaipenyakit-feri-antoni, diakses 4 Mei 2014.
Herliana, Ersi STP, 2013, Penyakit Asam Urat Kandas Berkat Herbal, FMedia
(Imprint AgriMedia Pustaka), Bogor, 2, 8, 9, 21 .
Hidayatullah, A.R., 2012, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat
Kelurahan
Benteng
Kabupaten
Selayar
Terhadap
Penggunaan Obat Tradisional, Karya Tulis Ilmiah, Jurusan Farmasi
Poltekkes Makassar.
Latief, A, 2012, Obat Tradisional (2012) Makassar, Buku Kedokteran EGC,
Makassar.
Siregar, A, 2011, Formularium Obat Herbal Asli Indonesia, Kementrian
Kesehatan RI, Jakarta.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,
Alfabeta, Bandung ( 88 ).
Vitahealth, redaksi, 2008, Asam Urat, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta ( 12 ).
Wibowo.S, 2013, Herbal Ajaib, Pustaka Makmur, Jakarta ( 9,10).
Wikipedia, 2013, Obat Tradisional, http://id.wikipedia. org/wiki/Obat_tradisionl,
diakses 24 januari 2014.

30

Lampiran 1. Skema Kerja


Tanaman Obat Pilihan Masyarakat Desa Tokkonan
Kabupaten Enrekang yang Digunakan sebagai Obat
Asam Urat

Masyarakat
Mengkaji Jenis jenis tanaman
yang digunakan masyarkat sebagai
obat Asam Urat

Kajian Literatur

Pengumpulan Data

Wawancara

Pengolahan Data

Kesimpulan

31

Lampiran 2. Hasil Wawancara


Hasil Wawancara
No

Nama
responden

Nama daerah

Nama
Indonesia

Nama Latin

TN. S

Daun sarekaja

Daun sirsak

Annona squamosa
L..

Ny. B

Sarang kamecu

Sarang semut

Myrmecodia pendans

Daun sirsak

Annona squamosa
L..

Ny. A

Daun sarekaja

Bagian yang
digunakan

Cara pengolahan

Sumber
informasi

Daun

Diambil 3 lembar daun, direbus


dengan 3 gelas air sampai sisa
hanya 1 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

Serang yang
sudah kering

Direbus dengan 3 gelas air sampai


sisa hanya 1 gelas, lalu diminum
1 kali sehari

Pengalaman
turun temurun

Daun

Diambil 3 lembar daun, direbus


dengan 3 gelas air sampai sisa
hanya 1 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

.
4

Ny. Rabi

Daun kumis
kucing

Daun
Daun kumis
kucing

Orthosiphon
stamineus.

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum

Tetangga

32

TN. C

Ny. R

Lessuna puteh

Kejibeling

Bawang putih

Allium sativum linn.

Kejibeling

Strobilanthes
crispus.

Umbi

Di tumbuk, lalu dioleskan pada


pergelangan yang bengkak,
dioleskan 2 kali sehari

Pengalaman
turun temurun

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

Tetangga

Tn. T

Kejibeling

Kejibeling

Strobilanthes crispus

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tn. Z

Sarang kamecu

Sarang semut

Myrmecodia pendans

Serang semut
yang sudah kering

Direbus dengan 3 gelas air sampai


sisa hanya 1 gelas, lalu diminum
1 kali sehari.

Pengalaman
turun temurun

Tn. A

Daun pallan
benteng

Daun jarak
pagar

Jatropha curcas L

Daun

Dilumatkan lalu dikompreskan


pada bagian yang nyeri, dioleskan
2 kali sehari

Tetangga

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 3 gelas air sampai
mendidih, didinginkan lalu
diminum 2 kali sehari

Tenaga
kesehatan

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

10

11

Ny. Sari

Ny. A

Daun pegagan

Daun pegagan

Daun kejibeling

Daun
kejibeling

Centella Asiatica L

Strobilanthes crispus

33

12

Ny. T

13

Ny. H

Lessuna puteh

Bawang putih

Allium sativum

Umbi

Ditumbuk lalu dioleskan pada


bagian yang bengkak , dioleskan
2 kali sehari

Tetangga

Pana malea

Jahe merah

Zingiber officinale
linn.

Rimpang

Ditumbuk lalu ditempelkan pada


bagian yang bengkak, dioleskan 2
kali sehari

Tetangga

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

Ny. M

Daun kumis
kucing

Daun kumis
kucing

15

Ny. L

Daun
pallanbetteng

Daun jarak
pagar

Jatropha curcas L

Daun

16

Ny. D

Mengkudu

Mengkudu

Morinda citrifolia L

Buah

Direbus sampai mendidih dengan


2 gelas air, lalu diminum 1 kali
sehari

Tenaga
kesehatan

17

Tn. C

Temulawak

Temulawak

curcuma
xanthorrhiza

Rimpang

Direbus dengan 5 gelas air,


sampai tersisa 2 gelas, lalu
diminum 1 kali sehari

Tenaga
kesehatan

Daun sambiloto

Daun
sambiloto

Andrographis
paniculata ness

14

18

Tn. L

Orthosiphon
stamineus.

Daun

Daunnya dilumatkan, lalu


ditempelkan pada bagian yang
bengkak, dioleskan 2 kali sehari

Diambil 1 genggam daunnya, direbus


dengan 3 gelas air sampi tersisa 1
gelas, lalu diminum 2 kali sehari

Tetangga

Tenaga
kesehatan

34

19

20

21

22

23

24

Ny. B

Daun kejibeling

Daun
kejibleing

Strobilanthes
crispus.

Tn. A

Daun salam

Daun salam

Syzygium Polyantum

Ny. M

Daun kumis
kucing

Daun kumis
kucing

Orthosiphon
stamineus.

Tn. Ambe
sana

Tn. A

Ny. N

Daun kejibeling

Daun kumis
kucing

kunyi

Daun
kejibeling

Daun kumis
kucing

kunyit

Strobilanthes
crispus.

Orthosiphon
stamineus.

Curcuma domestica
L

Daun

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari
Diambil 7 lembar daun, direbus
sampai sisa 2 gelas, lalu diminum
2 kali sehari

Tetangga

Tetangga

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Pengalaman
turun temurun

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Pengalaman
turun temurun

Rimpang

Ditumbuk, lalu ditempelkan pada


bagian yang bengkak, dioleskan 2
kali sehari

Pengalaman
turun temurun

35

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

25

Tn. L

Daun kumis
kucing

Daun kumis
kucing

Orthosiphon
stamineus.

Daun

26

Ny. R

Mengkudu

Mengkudu

Morinda Citrifolia L

Buah

Direbus sampai sisa 2 gelas,


didinginkan lalu diminum 1 kali
sehari

Tetangga

Daun kejibeling

Daun
kejibeling

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Pengalaman
turun temurun

Daun kumis
kucing

27

Tn. D

28

Ny. K

Daun kumis
kucing

29

Tn. U

Daun kejibeling

Daun
kejibeling

30

Tn. N

Daun kejibeling

Daun
kejibeling

31

Ny. K

Daun salam

Daun salam

Strobilanthes
crispus.

Orthosiphon
stamineus.

Daun

Strobilanthes
crispus.

Daun

Strobilanthes
crispus.

Daun

Syzygium Polyantum

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari
Diambil 7 lembar daun, direbus
dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari
Diambil 7 lembar daun, direbus
dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari
Diambil 7 lembar daun, direbus
sampai sisa 2 gelas, lalu diminum
2 kali sehari

Pengalaman
turun temurun

Tetangga

Tetangga

Tetangga

Tetangga

36

32

33

34

Tn. Sb

Tn. H

Tn. Ht

Daun kumis
kucing

Daun sambiloto

Daun
sambiloto

Daun kejibeling

Daun
kejibeling

Jatropha curcas L

Allium sativum linn.

35

Ny. Nh

Pallan betteng

Daun jarak
pagar

36

Ny. Nm

Lessuna puteh

Bawang putih

37

Tn. T

Daun pallan
betteng

Daun jarak
pagar

Daun kumis
kucing

Daun kumis
kucing

38

Ny. Li

Orthosiphon
stamineus.

Daun kumis
kucing

Andrographis
Paniculata Ness

Strobilanthes
crispus.

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Daun

Diambil 1 genggam daunnya,


direbus dengan 3 gelas air sampi
tersisa 1 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

Daun

Dilumatkan daunnya lalu


ditempelkan pada bagian yang
bengkak/nyeri, dioleskan 2 kali
sehari

Tetangga

Umbi

Ditumbuk lalu ditempelkan pada


bagian yang sakit, dioleskan 2
kali sehari

Tetangga

Daun

Dilumatkan daunnya lalu


ditempelkan pada bagian yang
bengkak, dioleskan 2 kali sehari

Tetangga

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

Jatropha curcas L

Orthosiphon
stamineus.

Tetangga

37

Strobilanthes
crispus.

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

Tetangga

Ny. Jm

Daun kejibeling

Daun
kejibeling

40

Ny. Ln

Daun kumis
kucing

Daun kumis
kucing

Orthosiphon
stamineus.

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

41

Ny. Ba

Lessuna puteh

Bawang putih

Allium sativum linn.

Umbi

Di tumbuk, lalu dioleskan pada


bagian yang bengkak.karena
asam urat, dioleskan 2 kali sehari

Tetangga

Tetangga

Tetangga

39

42

Ny. Mi

Daun sarekaja

Daun sirsak

Annona squamosa L.

Daun

Diambil 3 lembar daun, direbus


dengan 3 gelas air sampai sisa
hanya 1 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

43

Tn. A

Pana malea

Jahe merah

Zingiber officinale
linn

Rimpang

Ditumbuk lalu ditempelkan pada


bagian yang bengkak, dioleskan
2 kali sehari

44

Tn. Bd

Daun kumis
kucing

Daun kumis
kucing

45

Ny. C

Daun kejibeling

Daun
kejibeling

Orthosiphon
stamineus.

Daun

Strobilanthes
crispus.

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum

Tetangga

Tetangga

38

46

47

48

Tn. J

Ny. Ha

Ny. At

Daun salam

Daun salam

Syzygium Polyantum

Daun sarekaja

Daun sirsak

Annona squamosa L

Daun kejibeling

Daun
kejibeling

Strobilanthes
crispus.

49

Ny. As

Daun sambiloto

Daun
sambiloto

50

Ny. Id

Pallan betteng

Jarak pagar

51

Tn. Kr

Lessuna puteh

Bawang putih

Allium sativum linn.

Kumis kucing

Orthosiphon
stamineus.

52

Tn. Sp

Kumis kucing

Andrographis
Paniculata Ness

Jatropha curcas L

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


sampai sisa 2 gelas, lalu diminum
2 kali sehari

Tetangga

Daun

Diambil 3 lembar daun, direbus


dengan 3 gelas air sampai sisa
hanya 1 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

Daun

Diambil 1 genggam daunnya,


direbus dengan 3 gelas air sampi
tersisa 1 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

Daun

Dilumatkan daunnya lalu


ditempelkan pada bagian yang
bengkak, dioleskan 2 kali sehari

Tetangga

Umbi

Ditumbuk lalu dioleskan pada


bagian yang sakit, dioleskan 2
kali sehari

Tetangga

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

39

Orthosiphon
stamineus.

53

Tn. Nm

Kumis kucing

Kumis kucing

54

Ny. Ry

Pana malea

Jahe merah

Zingiber officinale
linn

55

Ny. SL

Daun Kejibeling

Daun
kejibeling

Strobilanthes
crispus.

56

Ny Ip

Temulawak

Temulawak

curcuma
xanthorrhiza

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Rimpang

Ditumbuk, lalu ditempelkan pada


bagian yang bengkak, dioleskan 2
kali sehari

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa hanya
2 gelas, lalu diminum 2 kali sehari

Tetangga

Rimpang

Direbus dengan 5 gelas air,


sampai tersisa 2 gelas, lalu
diminum 1 kali sehari

Tenaga
kesehatan

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


dengan 5 gelas air, sampai sisa
hanya 2 gelas, lalu diminum 2
kali sehari

Tetangga

Tetangga

Pengalaman
turun temurun

57

Tn. Yn

Kumis kucing

Kumis kucing

Orthosiphon
stamineus.

58

Tn. Lo

Daun salam

Daun salam

Syzygium Polyantum

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


sampai sisa 2 gelas, lalu diminum
2 kali sehari

Tetangga

59

Tn. D

Kumis kucing

Kumis kucing

Orthosiphon
stamineus.

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


sampai sisa 2 gelas, lalu diminum
2 kali sehari

Tetangga

60

Ny. St

Daun kejibeling

Daun
kejibeling

Strobilanthes
crispus.

Daun

Diambil 7 lembar daun, direbus


sampai sisa 2 gelas, lalu diminum
2 kali sehari

Tetangga

40

Lampiran 3 : Gambar Tanaman


1. Kumis kucing

2. Kejibeling

3. Salam

41

4. Sambiloto

5. Kunyit

6. Temulawak

42

7. Sirsak

8. Serang semut

9. Pegagan

43

10. Jarak pagar

11. Jahe merah

12. Mengkudu

44

13. Bawang putih

45

46

Você também pode gostar