Você está na página 1de 19

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

ANATOMI KULIT
Kulit adalah organ yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup
manusia. Luas kulit orang dewasa 1,5 m 2 dengan berat kira-kira 15% berat badan. Kulit
merupakan organ yang esensial dan vital vserta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan.
Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitive, bervariasi pada keadaan iklim, umur, jenis
kelamin, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Kulit mempunyai berbagai fungsi
seperti sebagai perlindung, pengantar haba, penyerap, indera perasa, dan fungsi pergetahan.
Warna kulit berbeda-beda, dari kulit yang berwarna terang, pirang dan hitam, warna
merah muda pada telapak kaki dan tangan bayi, serta warna hitam kecoklatan pada genitalia
orang dewasa.
Demikian pula kulit bervariasi mengenai lembut, tipis dan tebalnya; kulit yang elastis dan
longgar terdapat pada palpebra, bibir dan preputium, kulit yang tebal dan tegang terdapat di
telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka, yang berambut kasar
terdapat pada kepala.
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu lapisan
epidermis atau kutikel, lapisan dermis, dan lapisan subkutis. Tidak ada garis tegas yang
memisahkan dermis dan subkutis, subkutis ditandai dengan adanya jaringan ikat longgar dan
adanya sel dan jaringan lemak.

Gambar : 3 lapisan utama kulit

R S U D C I A N J U R S TA S E KU L I T D A N K E L A M I N | 1

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

1. Lapisan epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum, stratum
granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale.
a. Stratum korneum adalah lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa
lapisan sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah
menjadi keratin (zat tanduk).
b. Stratum lusidum terdapat langsung di bawah lapisan korneum, merupakan lapisan
sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang
disebut eleidin. Lapisan tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki.
c. Stratum granulosum, (lapisan keratohialin) merupakan 2 atau 3 lapis sel- sel
gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya. Butirbutir kasar ini terdiri atas keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan
ini. Stratum garnulosum juga tampak jelas di telapak tangan dan telapak kaki.
d. Stratum spinosum, (stratum Malphigi ) atau disebut pula prickle cell layer (lapisan
akanta ) terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya
berbeda-beda karena adanya proses mitosis.

Protoplasmanya jernih karena

banyak mengandung glikogen, dan inti terletak ditengah-tengah. Sel-sel ini makin
dekat ke permukaan makin gepeng bentuknya. Di antara sel-sel stratum spinosum
terdapat jembatan-jembatan antar sel yang terdiri atas protoplasma dan tonofibril
atau keratin. Pelekatan antar jembatan-jembatan ini membentuk penebalan bulat
kecil yang disebut nodulus Bizzozero. Di antara sel-sel spinosum terdapat pula
sel Langerhans. Sel-sel stratum spinosum mengandung banyak glikogen.
e. Stratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubus (kolumnar) yang tersusun
vertical pada perbatasan dermo-epidermal berbasis seperti pagar (palisade).
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Sel-sel basal ini
mengalami mitosis dan berfungsi reproduktif. Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel
yaitu
a. Sel- sel berbentuk kolumnar dengan protoplasma basofilik inti lonjong dan
besar, dihubungkan satu dengan yang lain oleh jembatan antar sel.
b. Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell merupakan sel- sel
berwarna muda, dengan sitoplasma basofilik dan inti gelap, dan
mengandung butir pigmen (melanosomes).
Fungsi epidermis : Proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin,
pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel
Langerhans).

R S U D C I A N J U R S TA S E KU L I T D A N K E L A M I N | 2

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

Melanosit
Warna rambut disebabkan oleh aktivitas melanosit yang terdapat antara papilla
dan sel-sel epitel akar rambut. Sel epitel akar rambut menghasilkan pigmen yang
terdapat dalam sel-sel medulla dan korteks batang rambut. Melanosit
menghasilkan dan memindahkan melanin ke sel-sel epitel.
Sel Langerhans
Sel berbentuk bintang ini terutama ditemukan di stratum spinosum epidermis dan
mewakili 2-8% sel-sel epidermis. Sel langerhans merupakan makrofag turunan
sumsum tulang yang mampu mengikat, mengolah, memresentasikan antigen
kepada limfosit T dan sel Sel Langerhans berperan pada perangsangan sel limfosit
T. Akibatnya sel Langerhans mempunyai peran yang berarti dalam reaksi
imunologi kulit.
Sel Markel
Sel Markel biasanya terdapat dalam kulit tebal telapak tangan dan kaki yang agak
menyerupai sel epitel epidermis tetapi memiliki granula padat kecil di dalam
sitoplasmanua. Sel ini dapat berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris meskipun
ada bukti lain yang mengatakan bahwa sel ini juga memiliki fungsi yang
berhubungan dengan system neuroendokrin difus.
Aktivitas Imunologi Dalam Kulit
Karena ukurannya yang besar, kulit memiliki jumlah limfosit dan sel penyajiantigen (Sel Langerhans) yang sangat besar dan karena lokasinya, kulit berkontak
langsung dengan banyak molekul antigen. Itulah sebabnya epidermis mempunyai
peran penting untuk beberapa jenis respons imun. Kebanyakn limfosit yang
ditemukan di kulit menetap di dalam epidermis.

R S U D C I A N J U R S TA S E KU L I T D A N K E L A M I N | 3

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

2. Lapisan dermis
Lapisan yang terletak dibawah lapisan epidermis adalah lapisan dermis yang jauh
lebih tebal daripada epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastis dan fibrosa
padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Secara garis besar dibagi
menjadi 2 bagian yakni pars papilare yaitu bagian yang menonjol ke epidermis, berisi
ujung serabut saraf dan pembuluh darah, dan pars retikulare yaitu bagian bawahnya
yang menonjol kea rah subkutan, bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang
misalnya serabut kolagen, elastin dan retikulin. Dasar lapisan ini terdiri atas cairan
kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat, di bagian ini terdapat pula fibroblast,
membentuk ikatan yang mengandung hidrksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda
bersifat lentur dengan bertambah umur menjadi kurang larut sehingga makin stabil.
Retikulin mirip kolagen muda. Serabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk
amorf dan mudah mengembang serta lebih elastis.

R S U D C I A N J U R S TA S E KU L I T D A N K E L A M I N | 4

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

3. Lapisan subkutis
Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis yang terdiri atas jaringan ikat longgar
berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan
inti terdesak ke pinggir sitoplasma lemak yang bertambah.
Sel-sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan satu dengan yang lain oleh
trabekula yang fibrosa. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adipose, berfungsi
sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh
darah, dan getah bening. Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama bergantung pada
lokasinya. Di abdomen dapat mencapai ketebalan 3 cm, di daerah kelopak mata dan
penis sangat sedikit. Lapisan lemak ini juga merupakan bantalan.
Vaskularisasi di kulit diatur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus yang terletak di bagian
atas dermis (pleksus superficial) dan yang terletak di subkutis (pleksus profunda).
Pleksus yang di dermis bagian atas mengadakan anastomosis di papil dermis, pleksus
yang di subkutis dan di pars retikulare juga mengadakan anastomosis, di bagian ini
pembuluh darah berukuran lebih besar.

Bergandengan dengan pembuluh darah

teedapat saluran getah bening

ADNEKSA KULIT
R S U D C I A N J U R S TA S E KU L I T D A N K E L A M I N | 5

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

Adneksa kulit terdiri atas kelenjer- kelenjer kulit, rambut dan kuku.
1. Kelenjer kulit
Terdapat di lapisan dermis, terdiri atas :
a. Kelenjer keringat ( glandula sudirofera)
Ada dua macam kelenjer keringat, yaitu kelenjer ekrin yang kecil- kecil, terletak
dangkal di dermis dengan sekret yang encer, dan kelenjer apokrin yang lebih
besar, terletak lebih dalam dan sekretnya lebih kental.
Kelenjer ekrin telah dibentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan dan baru
berfungsi 40 minggu setelah kelahiran. Saluran kalenjer ini berbentuk spiral dan
bermuara langsung di permukaan kulit. Terdapat di seluruh permukaan kulit dan
terbanyak di telapak tangan dan kaki, dahi dan aksila. Sekresi bergantung pada
beberapa faktor dan dipengaruhi oleh saraf kolinergik, faktor panas dan stres
emosional.
Kelenjer apokrin dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, aerola
mammae, pubis, labia minora dan saluran telinga luar. Fungsi apokrin pada
manusia belum jelas, pada waktu lahir kecil, tetapi pada pubertas mulai besar dan
mengeluarkan sekret. Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat dan
glukosa. Biasanya pH sekitar 4- 6, 8.
b. Kelenjer palit ( glandula sebasea)
Terletak dis eluruh permukaan kulit manusia kecuali di telapak tangan dan kaki.
Kelenjer palit disebut juga kelenjer holokrin karena tidak berlumen dan sekret
kelenjer ini berasal dari dekomposisi sel- sel kelenjer. Kelenjer palit biasanya
terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut
( folikel raambut ). Sebum mengandung trigliserida, asam lemak bebas, skualen,
wax ester, dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen, pada anakanak jumlah kelenjer palit sedikit, pada pubertas menjadi lebih besar dan banyak
serta mulai berfungsi secara aktif.

2. Kuku
Adalah bagian terminal lapisan tanduk ( stratum korneum ) yang menebal. Bagian
kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku ( nail root ), bagian yang
terbuka di atas dasar jaringan lunak pada ujung jari tersebut badan kuku ( nail plate )
dan yang paling ujung adalah bagian kuku yang bebas. Kuku tumbuh dari akar kuku
keluar dengan kecepatan tumbuh kira- kira 1 mm perminggu.
R S U D C I A N J U R S TA S E KU L I T D A N K E L A M I N | 6

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

Sisi kuku agak mencekung membentuk alur kuku (nail groove ). Kulit tipis yang
menutupi kuku di bagian proksimal disebut eponikium sedang kulit yang ditutupi
bagian kuku bebas disebut hiponikium.

3. Rambut
Terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit ( akar rambut ) dan bagian yang berada
di luar kulit ( batang rambut ). Ada dua macam tipe rambut, yaitu lanugo yang
merupakan rambut halus, tidak mengandung pigmen dan terdapat pada bayi dan
rambut terminal yaitu rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai
medula dan terdapat pada orang dewasa.
Pada manusia dewasa selain rambut di kepala juga terdapat bulu mata, kumis dan
janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi hormon seks ( androgen ). Rambut halus
di dahi dan badan lain disebut rambut velus.
R S U D C I A N J U R S TA S E KU L I T D A N K E L A M I N | 7

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

Rambut tumbuh secara siklik, dibagi menjadi 3 fase :


a. Fase anagen ( pertumbuhan)
Sel- sel matriks melalui mitosis membentuk sel- sel baru mendorong sel- sel lebih
tua ke atas. Aktivitas ini berlangsung selama 2- 6 tahun dengan kecepatan tumbuh
kira- kira 0, 35 mm perhari.
b. Fase katagen ( peralihan)
Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut.
Bagian tengah akar rambut menyempit dan di bagian bawahnya melebar dan
mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada ( club ). Fase ini berlangsung
selama 2- 3 minggu.
c. Fase telogen ( istirahat )
Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut akan mengalami kerontokan. 50- 100
lembar rambut rontok perharinya.

R S U D C I A N J U R S TA S E KU L I T D A N K E L A M I N | 8

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

Rambut normal dan sehat berkilau, elastis dan tidak mudah patah, dan dapat
menyerap air. Kompisis rambut terdiri dari atas karbon 50- 60 %, hidrogen 6, 36
%, nitrogen 17, 14 %, sulfur 5 % dan oksigen 20, 8%. Rambut akan mudah
dibentuk dengan mempengaruhi gugusan disulfida misal dengan panas atau bahan
kimia.

FISIOLOGI KULIT
Kulit dapat dengan mudah dilihat dan diraba, hidup, dan menjamin kelangsungan hidup.
Kulit punmenyokong penampilan dan kepribadian seseorang. Dengan demikian kulit pada
manusia mempunyai peranan yang sangat penting, selain fungsi utama yang menjamin
kelangsungan hidup juga mempunyai arti lain yaitu estetik, ras, indikator sistemik, dan sarana
komunikasi non verbal antara individu satu denga yang lain.
Fungsi utama kulit ialah proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi), pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D dan keratinisasi.
1. Fungsi proteksi, kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau
mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, misalnya zat- zat kimia
R S U D C I A N J U R S TA S E KU L I T D A N K E L A M I N | 9

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

terutama yang bersifat iritan, contohnya lisol, karbol, asam dan alkali kuat lainnya,
gangguan yang bersifat panas, misalnya radiasi, sengatan ultraviolet, gangguan infeksi
luar terutama kuman atau bakteri maupun jamur.
Hal di atas dimungkinkan karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan
serabut- serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap ganngguan
fisis.
Melanosit turut berperan dalam melindungi kulit terhadap pajanan sinar matahari dengan
mengadakan tanning. Proteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena sifat stratum
korneum yang impermeabel terhadap berbagai zat kimia dan air, disamping itu terdapat
lapisan keasaman kulit yang melindungi kontak zat- zat kimia dengan kulit. Lapisan
keasaman kulit ini mungkin terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan sebum, keasaman
kulit menyebabkan pH kulit berkisar pada pH 5- 6,5 sehingga merupakan perlindungan
kimiawi terhadap infeksi bakteri maupun jamur. Proses keratinisasi juga berperan sebagai
sawar (barrier) mekanis karena sel- sel mati melepaskan diri secara teratur.
2. Fungsi absorpsi, kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat,
tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitupun yang larut lemak.
Permebailitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil
bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya
kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat
berlangsung melalui celah antar sel, menembus sel- sel epidermis atau melalui muara
saluran kelenjer, tetapi lebih banyak yang melalui sel epidermis daripada melalui muara
kelenjer.
3. Fungsi eksresi, kelenjer- kelenjer kulit mengeluarkan zat- zat yang tidak berguna lagi
atau sisa metabilosme tubuh berupa NaCl, urea, asam urat dan amonia. Kelenjer lemak
pada fetus atas pengaruh hormon androgen dari ibunya yang memproduksi sebum untuk
melindungi kulitnya terhadap cairan amnion, pada waktu lahir dijumpai sebagai vernix
caseosa. Sebum yang diproduksi melindungi kulit karena lapisan sebum ini selain
meminyaki kulit juga menahan evaporasi air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi
kering. Produksi kelenjer lemak dan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pada
pH 5- 6,5.
4. Fungsi persepsi, kulit mengandung ujung- ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.
Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan- badan Ruffini di dermis dan subkutis.
Terhadap dingin diperankan oleh badan- badan Krause yang terletak di dermis. Badan
taktil Meisnsner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan
Merkel Renvier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh
R S U D C I A N J U R S T A S E K U L I T D A N K E L A M I N | 10

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

badan Paccini di epidermis. Saraf- saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di
daerah yang erotik.
5. Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), kulit melakukan peranan ini dengan
cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan (kontraksi otot) pembuluh darah kulit. Kulit
kaya kana pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup
baik. Tonus vaskular dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin). Pada bayi biasanya
dinding pembuluh darah belum terbentuk sempurna, sehingga terjadi ekstravasasi cairan,
karena itu kulit bayi tampak lebih edematosa kerana lebih banyak megandung air dan Na.
6. Fungsi pembentuk pigmen, sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak di lapisan basal
dan sel ini berasal dari rigi saraf. Perbandingan jumlah sel basal : melanosit adalah 10 : 1.
Jumlah melanosit dan jumlah serta besarnya butiran pigmen (melanosomes) menentukan
warna kulit ras maupun individu. Pada pulasan H.E sel ini jernih berbentuk bulat dan
merupakan sel dendrit, disebut pula sebagai clear cell. Melanosom dibentuk oleh alat
Golgi dengan bantuan enzim tirosinase, ion Cu dan O 2. Pajanan terhadap sinar matahari
mempengaruhi produksi melanosom. N ke lapisan kulit dibawahnya dibawa oleh sel
melanofag ( melanofor ). Warna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit,
melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.
7. Fungsi keratinisasi, lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis sel utama yaitu
keratinosit, sel Langerhans, melanosit. Keratinosit dimulai dari sel basal mengadakan
pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi
sel spinosum, makin ke atas sel menjadi makin gepeng dan bergranula menjadi sel
granulosum. Makin lama inti menghilang dan keratinosit ini menjadi sel tanduk yang
amorf. Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup, dan sampai sekarang masih
belum spenuhnya dimengerti. Matolsty berpendapat mungkin keratinosit melalui proses
sintesis dan degradasi menjadi lapisan tanduk. Proses ini berlangsung normal selama kirakira 14- 21 hari, dan memberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis
fisiologik.
8. Fungsi pembentukan Vit D, dimungkinkan dengan mengubah 7 dihidroksi kolesterol
dengan pertolongan sinar matahari. Tetapi kebutuhan tubuh akan vitamin D tidak cukup
hanya dari hal tersebut, sehingga pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.
9. Fungsi ekspresi emosi, pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena
adanya pembuluh darah, kelenjer keringat dan otot- otot dibawah kulit.

R S U D C I A N J U R S T A S E K U L I T D A N K E L A M I N | 11

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

ANATOMI ALAT KELAMIN


Alat kelamin di bagi dalam dua yaitu alat kelamin laki-laki dan alat kelamin perempuan.
Alat kelamin laki-laki :
STRUKTUR LUAR
1. Penis
Di dalam zakar (Penis) terdapat 3 badan pengembung (erektil):
- Korpus spongiosum penis yang meliputi uretra.
Badan pengembung ini melebar di kedua ujungnya dengan membentuk umbi zakar
-

(bulbus penis) di akar penis dan diujung bebasnya (gland penis).


korpus kavernosum penis di akar penis berpencar masing-masing membentuk krus
penis yang memperoleh fiksasi pada ramus inferior osis pubis dan ramus superior osis
iskii.

R S U D C I A N J U R S T A S E K U L I T D A N K E L A M I N | 12

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

Penis terdiri dari


a) Pangkal / Akar(radix) (menempel pada didnding perut)
b) Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
c) Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di ujung glans
penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi),
kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis. Badan
penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil
2. Skrotum

Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar
sperma terbentuk secara normal

3. Testis
a) Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam
skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
b) Testis memiliki 2 fungsi, yaitu :
- menghasilkan sperma
- membuat testosteron (hormon seks pria yang utama)

R S U D C I A N J U R S T A S E K U L I T D A N K E L A M I N | 13

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

STRUKTUS DALAM
1. Vas deferens

merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini berjalan ke
bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus
ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan
bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.

R S U D C I A N J U R S T A S E K U L I T D A N K E L A M I N | 14

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

2. Uretra

Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi
menyalurkan air kemih ke luar. Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm.

Terdiri dari tiga bagian yaitu uretra pars prostatika, pars membranasea, pars
spongiosa.

- Pars prostatika terletak didalam glandula prostate, antara ostium uretra internum dan fasia
diafragma urogenital superior, ini merupakan bagian uretra terlebar dan dilapisi oleh epitel
transisional, pada dinding belakang

Pars membranasea, merupaka uretra terpendek ( 1,2 cm) dimulai dari ujung prostat
sampai umbi zakar. Di sebelah dorsolateral masing-masing sebelah kanan dan kiri
terletak glandula bulbo uretralis cowper. Bagian uretra ini dilingkari oleh m. Sfingter
uretra ekternum

Pars spongiosa merupakan uretra terpanjang ( 15 cm), di mulai dari fasia diagfragma
urogenital inferior sampai ostium uretra eksternum.

Uretra berfungsi 2 fungsi:

Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih

Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

3.

Kelenjar prostat
R S U D C I A N J U R S T A S E K U L I T D A N K E L A M I N | 15

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi
bagian tengah dari uretra.

Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan
usia. Prostat menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk
semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.

4.

Vesikula seminalis

Struktur yang didalam berbentuk tabung berkelok-kelok. Berfungsi menghasilkan


cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Kedua saluran vasikulasi
masing-masing bersatu membentuk duktus deferent kemudian menjadi duktus
ejakulasi

Alat kelamin wanita


GENITALIA EKSTERNA
1. Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons
pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum,
kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
2.

Mons pubis / mons veneris


Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas daerah ini

mulai ditumbuhi rambut pubis.


3. Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung
pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria. Ligamentum rotundum uteri
berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu
(pada commisura posterior).
4. Labia minora

R S U D C I A N J U R S T A S E K U L I T D A N K E L A M I N | 16

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak
terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
5. Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus
clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog embriologik dengan
penis pada pria dengan panjang 2,5 cm. Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris.
Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.
6. Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora.
Berasal dari sinus urogenital.
7.

Introitus / orificium vagina


Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis

bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.

GENITALIA INTERNA
1. Vagina

Vagina adalah saluran yang menghubungkan bagian luar tubuh (vulva) dengan rahim
dan bersifat elastis (mudah meregang). Saluran ini memiliki panjang 7-10 cm dan
lebar kurang dari 2,5 cm. Fungsi vagina adalah sebagai tempat terjadinya hubungan
seksual (kopulasi), jalan keluar darah haid dan persalinan.
R S U D C I A N J U R S T A S E K U L I T D A N K E L A M I N | 17

R E F R E S H I N G A N AT O M I DA N F I S I O LO G I KU L I T

2. Uterus

Rahim (uterus) adalah organ yang berongga dengan dinding otot tebal berlapis tempat
tumbuh kembang janin. Pada saat tidak hamil ukuran rahim sebesar telur ayam
dengan ukuran panjang 7 cm dan berat sekitar 60 gram. Dalam rongga rahim dilapisi
oleh selaput lendir rahim (endometrium) yang berguna sebagai bantalan bagi janin
yang tumbuh.

3. Tuba uterina falopii

Saluran telur (tuba uterina falopii) adalah saluran antara rongga rahim dengan indung
telur. Pada bagian ujungnya saluran telur berbentuk seperti jemari disebut fimbria
berfungsi menangkap sel telur yang dilepaskan indung telur saat ovulasi.

Setiap wanita yang normal memiliki sepasang di kiri dan kanan. Panjang masingmasing saluran ini sekitar 10-12 cm. Saluran telur bagian ujung

4. Ovarium

Indung telur (ovarium) adalah sepasang kelenjar yang berbentuk oval kira-kira
sebesar ibu jari yang merupakan tempat produksi sel telur dan hormon terutama
estrogen dan progesteron

R S U D C I A N J U R S T A S E K U L I T D A N K E L A M I N | 18

DAFTAR PUSTAKA

Wasitatmadja, Syarif M Anatomi dan Faal kulit In : Djuanda A, Hamzah M, Aisah S


editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Jakarta. Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia; 2007.


Fitzpatrick TB, Eisen AZ, Wolff KK, Frredberg IM dan Austen KF (eds).2008.

3
4

Dermatology in General Medicine, 7th edition. New York : McGraw Hill Inc
Lit, Bensouillah. Skin Structure. Ch 1 p 1- 11.
Ackerman, A. B : Structure and Fuction of the Skin; in Moschella, S.L; Rillsburry,
D.M. and Hurley, H.J.s; Dermatology, p 1- 64 ( W.B. Saunders Company,
Philadelphia).

Você também pode gostar