Você está na página 1de 30

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF TIPE

DEPRESI (F25.1)
Disusun Oleh:
SITI KARLINA
Pembimbing:
dr.Vista Nurasti
P,Mkes,SpKj

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Tn. F
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur
: 62 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan
: ibu rumah tangga
Bangsa/suku
: Indonesia
Alamat
: depok rt 3 Bantul.
No. RM
: 513xxx
Tanggal masuk rumah sakit : 5 januari 2015

SEBAB DATANG KE RUMAH SAKIT


(KELUHAN UTAMA)

OS datang seorang diri ke rumah sakit untuk


kontrol dan obatnya telah habis.
OS mengatakan saat ini OS sudah merasa lebih
baik, gejala-gejala yang dulu OS rasakan sudah tak
ada.

RIWAYAT PERJALANAN
PENYAKIT PSIKIATRI
Berdasarkan keterangan pasien sekitar 10 tahun yang lalu, pasien
mulai timbul keluhan keluhan, sebelum timbul keluhan. pada
mulainya pasien sering bertengkar dengan adik kandung pasien
karena masalah sepele seperti membicarakan pasien dan selalu
berkomentar tetang kehidupan pasien, apabila bertengkar pasien
tidak mau melawan, selain itu pasien juga mengaku tidak tahan
terhadap omongan orang tetang dirinya mempunyai anak tiri,
oleh karena hal tersebut pasien hanya memendam kemarahan nya
sendiri, Kemudian setelah itu pasien mulai timbul gejala seperti
sulit tidur, murung, sedih marah- marahterhadap suami,
membanting barang-barang dirumah, sering berbicara sendiri ,
sering melamun, gelisah, mondar-mandir, dan pasien merasa
tidak nyaman berada didalam rumah karena anak pasien selalu
memarahi pasien apabila penyakitnya kambuh.

Menurut pasien, pada saat sakit pasien juga mulai


mendengar bisikan-bisikan aneh, seperti menyuruhnya
melakukan bunuh diri dan pasien juga mengaku dulu
sering melihat hal-hal yang aneh seperti bayangan ular
didalam rumah yang sering datang menghampiri sehingga
pasien sering sekali merasa ketakutan apa bila berada
didalam rumah, selain itu pasien juga merasa tidak
nyaman dirumah karena pasien tidak suka suasana rumah
yang bersih, dan rapi. Sehingga pasien selalu ingin keluar
dari rumah , pasien juga mengaku tidak bisa melakukan
aktifitas seperti mandi dan memakai baju, karena pasien
merasa bingung, bagaimana memakai baju yang benar,
sehingga pasien sering terbaik dan tidak bisa memakai
baju dengan baik.

Pada tahun 2006 pasien dibawa oleh keluarganya mondok


di RSJ Grhasia karena penyakit pasien kambuh dan tidak
bisa dikendalikan, pasien dirawat selama 1bulan . Pada
tahun yang sama pasien kambuh kembali dan dirawat
selama 2 minggu. Tetapi pasien tidak betah dan tidak
mau mondok di RSJ Grhasia karena pasien merasa
perawat yang bekerja di RSJ tersebut galak terhadap
pasien dan pasien juga merasa obatnya tidak cocok, dan
akhirnya pasien dipindahkan ke RSS Sardjito selama 1,5
bulan mondok di rs tersebut , dan merasa cocok dengan
obat yang telah di resepkan oleh RSS Sardjito,
Sejak tahun 2007 sampai sekarang pasien tidak pernah
dirawat kembali ke RSJ dan penyakitnya tidak pernah
kambuh

Saat ini pasien mengatakan aktif di kampungnya


sebagai ibu PKK, sering ikut pengajian dan arisan
bersama tetangganya.
Untuk makan mandi dan kebutuhan hidup sehari-hari
pasien bisa mengurusnya sendiri.
pasien tak pernah melihat maupun mendengar suara
yang aneh-aneh, pasien lebih banyak diam dari
pada bicara. Tidak memeperdulikan oramg lain mau
berkata apa tetang dirinya dan keluarga Komunikasi
dengan keluarga masih berjalan dengan lancar
Pada tahun 2014 pasien merasa sangat sedih dan
terpukul oleh karena meninggalnya putra terakhir
pasien. Tetapi sekarang pasien sudah bisa menerima
kepergian anak nya.

ANAMNESIS SISTEM (KELUHAN FISIK DAN DAMPAK


TERHADAP FUNGSI SOSIAL DAN KEMANDIRIAN)

Secara organik, saat ini tidak terdapat


keluhan dan tidak terdapat hambatan
dalam fungsi sosial dan kemandirian.
Secara sosial, saat ini pasien dapat bergaul
secara normal. pasien sering berkumpul
dengan tetangga sekitar, rutin mengikuti
pengajian dan arisan. Hambatan dalam
kemandirian tak tampak, pasien Mengerjakan
pekerjaan rumah tangga

Grafik Perjalanan Penyakit (Mental Health


Line/Time)

Gejala Klinis

2007
Fungsi Peran

2012

2013

2014

2015

RIWAYAT KELUARGA

Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai


penyakit serupa dengan pasien

HAL-HAL YANG MENDAHULUI


PENYAKIT

Pasien mengatakan tidak pernah mengalami


kecelakaan
Faktor Organik
Tidak terdapat kelainan
Faktor Predisposisi
Penyakit herediter (-)
Faktor Presipitasi
Tidak ditemukan faktor presipitasi pada
pasien

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien belum pernah mengalami gejala


serupa sebelumnya
Riwayat penyakit berat/ opname disangkal
oleh pasien

RIWAYAT PENGGUNAAN ZAT


PSIKOAKTIF DAN ALKOHOL

Pasien mengatakan tidak pernah


mengkonsumsi obat obatan terlarang
Pasien mengatakan tidak pernah meminum
alkohol dan merokok

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI


Riwayat Prenatal dan perinatal
Pasien lahir spontan dan ditolong oleh dukun beranak
di kampung.
Masa Kanak Awal (0 3 tahun)
Kurang mendapat informasi mengenai perkembangan
awal
Masa Kanak Pertengahan (3 11 tahun)
Kurang mendapat informasi mengenai perkembangan
awal
Hubungan Sosial
Saat sekolah pasien mempunyai sedikit teman dan
kurang dapat bersosialisasi

Riwayat Sekolah
Bersekolah hanya sampai SLTA .dulu pasien merasa biasa-biasa
saja saat di sekolah. Tidak pernah melawan guru, atau
membuat masalah.
Perkembangan Kognitif dan Psikomotor
pasien mengaku prestasinya rata-rata saja.
Riwayat psikoseksual
Pasien belum pernah memiliki pacar saat ia masih sekolah dan
belum pernah melakukan hubungan seksual dengan laki laki
sebelum menikah.
pubertas pada masa SMP
tertarik dengan lawan jenis
Latar Belakang Agama
Agama Islam
Rajin sholat
Rajin ikut pengajian

MASA DEWASA
Riwayat Pekerjaan
pasien pernah bekerja sebagai penjait
Aktivitas Sosial
Di lingkungan rumahnya baik saat ini, pasien dapat bersosialisasi dengan baik. pasin
sering mengikuti kegiatan pkk , arisan dan mengikuti pengajian di kampung
pasien.Warga di sekitar rumah mengetahui saat pasien sedang sakit tetapi mereka tetap
menerima OS untuk ikut kegiatan di kampung.
Riwayat Psikoseksual / pernikahan
pasien menikah pada usia 19 tahun
Dan memiliki 3 anak kandung berjeniskelamin laki laki
2 anak tiri
8 cucu
Riwayat Pelanggaran Hukum
pasien menyangkal pernah terlibat masalah pelanggaran hukum sejak muda sampai
sekarang.

G. PERSEPSI PASIEN TERHADAP


DIRINYA DAN KEHIDUPAN
Impian:
Pasien bercita-cita sebagai guru
Fantasi:
Tidak ada.
Dorongan kehendak:
Hal yang menjadi sumber kemarahan atau frustasi dan yang membuat bahagia
atau senang:
Pasien sedih apabila pasien tidak pernah bertemu dengan anak-anaknya. dan
merasa sedih karena ekonomi keluarganya yang kurang , sedangkan pasien tidak
bisa membantu apa apa. Pasien merasa bahagia mempunyai suami yang sabar
yang selalu menemani dan membantu menyembuhkan kondisi pasien . Dan
pasien merasa bahagia apabila pasien berkumpul dengan semua anak dan cucu
pasien.
Riwayat Khusus
Pengalaman militer (-)
Urusan dengan polisi (-)

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Keluarga pasien merupakan keluarga yang


sederhana, pasien sebelumnya bekerja
sebagai tukang jahit karena suami pasien
hanya buruh biasa tetapi faktror usia
akhirnya tidak lagi melakukan pekerjaan
tersebut dan terkadang anaknyalah yang
memberikan uang.

POHON KELUARGA

POHON KELUARGA

POHON KELUARGA

II. STATUS MENTAL

No

STATUS
PSIKIATRI

HASIL

KETERANG
AN

Kesadara Kuantitatif : GCS = E4V5M6

OS sadar penuh tanpa rangsang apapun dapat diajak

Kualitatif : Compos mentis

berkomunikasi

Orang

OS dapat mengenal orang dengan baik

: Baik

Waktu : Baik

OS dapat mengingat waktu dan kejadian penting


dalam hidupnya.

Orientasi

Tempat : Baik

OS mengetahui dimana letak rumahnya dan


menunjukkan denah menuju rumahnya.

Situasi : Baik

OS dapat membedakan suasana di rumah sakit dan


tempat lain.

Sikap

Kooperatif

Kooperatif : Dapat diajak bicara

5
6

Perilaku Cara berjalan normal

Cara berjalan normal

motorik Normoaktivitas
Penampil Cukup, sesuai umur, dan sesuai gender.

Normoaktivitas
OS berpenampilan rapi,

an/rawat

pakaian wajar dan sesuai

diri

umur dan jenis kelamin

Mood

eutimia

Afek

Appropriate

Apa yang
diucapka
n
OS
sesuai
dengan
kenyataa
n

a. Bentuk pikiran: Realistik

b. Progresi pikir
Kuantitatif: cukup bicara

Pikiran

Kualitatif
:

relevan

OS tampak dalam suasana


perasaan yang normal.
Os menunjukkan ekspresi
yang sesuai

OS menjawab dengan detil

dan terinci jika ditanya


OS dapat dipahami bicaranya

Hubungan Jiwa

Baik

Mudah dibina hubungannya dengan


pemeriksa

10

Perhatian

Persepsi

Mudah ditarik mudah OS mau menjawab bila ditanya dan


dicantum

jawaban OS dapat dimengerti

Halusinasi :

Tak ada suara yang menyuruh OS untuk

- Halusinasi

melakukan sesuatu perbuatan bunuh diri

auditorik (-)

OS mengaku tak ada penglihatan seperti

- Halusinasi visual

ular di tembok rumah

(-)

11

Insight 5

baik

OS menyadari bahwa dirinya sakit dan


sakitnya harus bisa dikendalikan

RANGKUMAN DATA YANG


DIDAPATKAN PADA PENDERITA

Kesan Umum : Perempuan berusia 62 tahun,


tampak suasana normal dan tenang,
berpakaian wajar, kooperatif, sesuai dengan
usianya dan jenis kelaminnya, rawat diri baik.
Kesadaran : CM
Orientasi : baik
Penampilan : sikap kooperatif, pakaian biasa,
Perilaku dan Aktivitas Psikomotor : normoaktif
Mood : eutimia

Insight : 5

GEJALA (SYMPTOM)

Afek : appropiate
Bentuk pikiran : Realistik
Kualitas : koheren relevan
Kuantitas : bicara cukup (normal)
Waham bizarre (-)
Halusinasi visual (-)
Halusinasi auditorik (-)

DIAGNOSIS BANDING

F 25.1.3 skizoafektif tipe depresif remisi


F 20 Skizofrenia
F 32.2 Episode depresif berat dengan gejala
psikotik

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

AKSIS I (Gangguan jiwa, kondisi yang menjadi fokus


perhatian)
F25.1.4 skizoafektif tipe depresif remisi
AKSIS II (Gangguan kepribadian )
F. 60.4= tak bisamengungkkan perasaannya, mudah
sedih,murung
AKSIS III (Kondisi Medik Umum)
Tidak ada
AKSIS IV (Stressor Psikososial)
Masalah dengan lingkungan sosial
AKSIS V (Fungsi Sosial)
GAF 80-71 : Gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas
ringan dalam sosial, pekerjaan, dan sekolah, dll

RENCANA
TERAPI/PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi
1. Farmakoterapi
- Risperidon 2 mg 1x1/2 tab
2. Psikoterapi

RENCANA TERAPI
Psikoterapi
Terapi interpersonal
Berfokus pada konteks sosial dan hubungan pasien dengan orang
lain. Memberikan ventilasi yakni memberikan kesempatan kepada
pasien untuk mengungkapkan isi hati dan keinginannya supaya
pasien merasa lega.
Terapi kognitif-behavioral
Berfokus pada mengoreksi pikiran-pikiran negatif, perasaaan
bersalah yang tidak rasional dan rasa pesimis pasien. Dapat juga
dengan memberikan nasehat dan pengertian kepada pasien
mengenai penyakitnya dan cara menghadapinya agar pasien
mengetahui kondisi dirinya.
Sosioterapi
Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien dan orang
sekitar agar memberi dukungan kepada pasien. Dukungan moral
dan suasana kondusif sehingga membantu proses penyembuhan.

Você também pode gostar