Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kehidupan dalam ambalan Raden Wijaya Parameswari merupakan suatu Persaudaraan Bakti,
yaitu persaudaraan yang kekal, erat, menyenangkan dan dinamis. Anggota ambalan ini bahu-membahu
dalam mengamalkan baktinya untuk menegakkan citra serta jiwa Pramuka Indonesia. Adat ambalan
adalah tradisi khas milik Ambalan Raden Wijaya Parameswari yang dirahasiakan dari orang luar yang
bukan termasuk anggota ambalan. Adat dalam ambalan merupakan suatu hal yang utama karena adat
itulah sebagai jantung yang menghidupkan persaudaraan bakti tersebut. Selain itu adat ambalan dapat
mengekang segala sesuatu, baik kekangan fisik maupun kekangan moral. Kekangan/ikatan dalam hal
ini bukan merupakan batas dalam gerak, melainkan agar dapat mendatangkan suatu pandangan hormat
dari pihak lain. Dalam suatu kehidupan ambalan, adat-istiadat itu sendiri dimaksudkan untuk memberi
bobot serta mewarnai suatu upacara, agar makna yang mendalam dari upacara dapat dimengerti,
dirasakan, diresapi, dan diterima oleh mereka yang mengalaminya.
BAB I
NAMA, PANGKALAN, DAN WAKTU
Pasal 1
Nama
Ambalan panegak putera bernama Ambalan Raden Wijaya dan untuk ambalan panegak puteri
bernama Ambalan Parameswari.
Pasal 2
Pangkalan
Pangkalan Ambalan Raden Wijaya Parameswari bertempat di SMAN Bali Mandara tepatnya di Jalan
Air Sanih, Desa Kubutambahan, Buleleng, Bali.
Pasal 3
Waktu
Hari jadi Ambalan Raden Wijaya Parameswari diperingati setiap tanggal 14 Agustus
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 4
Anggota
1. Anggota Ambalan Raden Wijaya Parameswari adalah mereka yang telah memenuhi persyaratan
menjadi anggota Ambalan.
2. Anggota Ambalan Raden Wijaya Parameswari terdiri dari:
a. Tamu Panegak,
b. Panegak, dan
c. Dewan Panegak.
3. Tamu Panegak adalah anggota ambalan yang sedang menyelesaikan persyaratan untuk menjadi
Pramuka Panegak serta berstatus aktif belajar di SMAN Bali Mandara.
4. Panegak yaitu anggota ambalan yang telah resmi memenuhi persyaratan sebagai Panegak dan telah
dilantik menjadi pramuka panegak, serta berstatus masih aktif belajar di SMAN Bali Mandara.
5. Dewan Panegak yaitu panegak Ambalan Raden Wijaya Parameswari yang terwadahi dalam ikatan
pramuka panegak SMAN Bali Mandara sebagai kelengkapan Gugus Depan Buleleng 005 - 006
yang bersifat kolegial.
Pasal 5
Persyaratan Anggota
Syarat-syarat untuk menjadi anggota Ambalan Raden Wijaya Parameswari yaitu:
1. Mengikuti Ekstrakulikuler Pramuka.
2. Telah melaksanakan Perkemahan Calon Tamu Panegak.
3. Telah dilantik menjadi Tamu Panegak oleh Pembina Panegak/Pembina Gudep.
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 6
Hak
1. Setiap anggota ambalan memiliki hak bicara dalam pertemuan rutin, diskusi, sidang dan
Musyawarah ambalan.
2. Setiap anggota ambalan memiliki hak suara dalam pengambilan suatu keputusan.
3. Setiap anggota ambalan berhak menjadi panitia atau reka kerja dalam setiap kegiatan ambalan baik
itu menjadi panitia pengarah ataupun panitia pelaksana sesuai dengan hasil rapat dan SK yang telah
diterbitkan.
4. Seluruh anggota ambalan berhak memperoleh kesempatan dalam mengembangkan kepribadian,
kemampuan, kepemimpinan, dan pengabdian kepada masyarakat.
5. Seluruh anggota ambalan berhak diikutsertakan dalam kegiatan kepramukaan di tingkat ranting,
cabang, daerah, nasional, dan internasional berdasarkan surat tugas yang sesuai dengan hasil rapat
ambalan.
Pasal 7
Kewajiban
1. Berkewajiban mengikuti segala kegiatan/acara dalam Rapat Ambalan yang telah disepakati.
2. Mengikuti latihan rutin minimal 15 kali dalam 1 tahun kepengurusan.
3. Membayar iuran wajib anggota sebesar Rp 5000,- setiap bulan untuk biaya operasional
kepengurusan.
4. Menjaga nama baik diri sendiri, ambalan dan ikut serta dalam usaha pengembangan Ambalan.
5. Melaksanakan segala keputusan rapat ambalan dengan penuh tanggung jawab.
6. Menaati Adat Ambalan.
BAB IV
ATRIBUT AMBALAN
Pasal 8
Lambang
b. Kuning (pada kedua lingkaran) artinya ambalan Raden Wijaya Parameswari ini akan selalu
bersinar terang layaknya Sang Surya yang tidak henti hentinya menyinari manusia yang kita
umpamakan adalah anggota ambalan itu sendiri.
c. Warna Merah dan Putih (di dalam pada segi lima) artinya , ambalan ini merupakan bagian dari
Pramuka Indonesia.
d. Emas (pada tulisan ambalan Raden Wijaya Paramewari), yang artinya kebanggaan, yaitu
kebanggaan menjadi seorang anggota pramuka di ambalan Raden Wijaya Parameswari
e. Coklat (pada simbol tunas kelapa), artinya Persahabatan, yang memiliki arti bahwa anggota
ambalan Raden Wijaya Parameswari selalu terbuka, dan selalu bersahabat dengan semua orang.
Pasal 9
Bendera Ambalan
Sebagai alat pengembang semangat kebangsaan bagi anggota ambalan untuk memberikan
dorongan , semangat, dan kebanggaan tiap-tiap anggota Ambalan Raden Wijaya Parameswari.
5. Upacara adat Ambalan adalah upacara adat yang diselenggarakan dan hanya diikuti oleh intern
anggota Ambalan Raden Wijaya Parameswari yang terdiri dari :
-
6.
Acara resmi program Ambalan adalah acara yang diselenggarakan oleh Ambalan dan diikuti oleh
anggota pramuka di luar Ambalan dalam pelaksanaan program kerja Ambalan.
7.
Ketentuan resmi penggunaan bendera atau kibaran cita Ambalan Raden Wijaya Parameswari
adalah sebagai berikut :
-
Penggunaan bendera ambalan saat pelaksanaan adat ambaln harus disertakan pula bendera
merah putih, Wosm, dan Pramuka Indonesia.
Bendera ambalan diserahkan dengan tahap dari Pembina kemudian diserahkan kepada ketua
ambalan dan selanjutnya diserahkan kepada ketua reka kerja.
Bendera ambalan diperlakukan oleh seluruh anggota ambalan dengan penuh penghormatan
yang tinggi serta wajib dan siap menerima sanksi jika melanggar ketentuan penggunaan
bendera atau kibaran cita Ambalan Raden Wijaya berupa sanksi dengan memberi hormat dan
mencium bendera ambalan.
Bendera ambalan diletakkan dengan posisi tiang lebih rendah berjejer sebelah paling kiri,
setelah bendera pramuka Indonesia,wosm, dan bendera merah putih.
Pasal 10
Pusaka Ambalan
Maksud Pusaka Ambalan adalah lambang supremasi yang menjadi
1.
simbul pemersatu bagi warga Ambalan Raden Wijaya Parameswari guna menumbuhkan rasa
persatuan dan patriotisme.
Bentuk pusaka Ambalan adalah berupa wayang yang disesuaikan dengan
2.
pendiri kerajaan nusantara yaitu kerajaan Majapahit, dengan permaisurinya yaitu Parameswari
3. Sebagaimana layaknya sebuah benda adat, di dalam memperlakukan benda adat atau pusaka
hendaknya diperlakukan secara adat pula dengan ketentuan sebagai berikut :
- Pusaka Ambalan digunakan bersamaan dengan dua lambang supremasi adat ambalan, yaitu
pusaka wayang raden wijaya dan wayang parameswari yang digunakan dalam bentuk
penancapan wayang raden wijaya dan wayang paremaswari di pelepah pisang.
- Sebelum penancapan pusaka ambalan Pembina atau ketua ambalan atau orang yang diberi
amanat menggunakan pusaka ambalan wajib :
a. mengucapkan kalimat-kalimat semangat atau ucapan motivasi kepada seluruh anggota
ambalan.
d. saat pusaka ditancapkan seluruh anggota ambalan memberi penghormatan dengan posisi
sikap berdiri tegap yang dipimpin oleh petugas khusus.
Pasal 11
Sandi Ambalan
1.
2.
BAB V
SANKSI
1. Sanksi diberikan kepada anggota apabila telah melakukan perbuatan yang melanggar Adat
Ambalan, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga(AD/ART) Gerakan Pramuka, dan aturan
SMAN Bali Mandara yang berlaku.
2. Jenis sanksi ditentukan dalam Musyawarah Ambalan Raden Wijaya Parameswari.
3. Bila dipandang perlu sidang Dewan Kehormatan bisa sewaktu - waktu dibentuk dan dilaksanakan
apabila terdapat anggota ambalan yang melanggar adat ambalan, AD/ART Gerakan Pramuka, aturan
SMAN Bali Mandara yang berlaku.
BAB VI
PENUTUP
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam rumusan adat ini akan diatur kemudian.
2. Apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan adat ambalan ini maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
3. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di
: Kubutambahan
Tanggal
: 9 Januari 2015
Pukul
: 13.39 WITA
Isi Pembina
Isi kamabigus
Isi kop ambalan]