Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Para wanita hamil, masa iddahnya sampai mereka melahirkan. (QS. At-Thalaq: 4)
Dengan demikian, menikahi wanita hamil yang berpisah dari suaminya, sejatinya sama
dengan menikahi wanita di masa iddah. Pernikahan yang dilakukan di masa iddah ini
termasuk pernikahan yang terlarang, dan statusnya batal. Allah berfirman,
Dan janganlah kamu berazam (bertekadi) untuk melakukan akad nikah, sampai masa iddah
telah habis. (QS. Al Baqarah: 235).
Al-Fairuz Abadzi asy-Syafii menyebutkan,
) (
Tidak boleh menikahi wanita yang menjalani masa iddah setelah berpisah dari suaminya,
berdasarkan firman Allah pada ayat di atas, dan mengingat adanya masa iddah adalah untuk
menjaga nasab. Jika kita membolehkan nikah pada masa tersebut, tentu akan bercampurlah
nasab dan tujuan nikah pun menjadi sia-sia. (al-Muhadzab beserta syarh, 16:240).
Salah satu diantara tujuan nikah adalah memperjelas nasab manusia.
Ketiga, menikahi istri yang sedang hamil
Sebagai contoh kasus, ada seorang suami yang menceraikan istrinya ketika hamil satu bulan.
Setelah sang suami menyesali perbuatannya, dia ingin kembali lagi ke istrinya. Bagaimana
hukumnya?
Ada beberapa keadaan untuk menjawab kasus ini,
Jika cerai yang dijatuhkan sang suami belum cerai tiga, maka dia masih punya hak untuk
rujuk. Dan ketentuan rujuk ini hanya berlaku jika istri belum melahirkan janinnya. Kaitannya
dengan ini, istilah yang lebih tepat untuk kasus di atas bukan menikah, tapi rujuk. Karena
selama istri masih menjalani masa iddah, suami punya hak untuk rujuk, tanpa harus akad
nikah.
Cerai yang dijatuhkan sang suami belum cerai tiga, namun istri sudah melahirkan bayinya.
Dalam kondisi ini, suami tidak punya hak untuk rujuk, hanya saja dia bisa kembali ke istrinya
dengan jalan menikah ulang. Artinya, dalam acara itu harus ada akad nikah baru, wali, saksi,
dan suami wajib memberi mahar.
Jika cerai yang dijatuhkan suami adalah cerai yang ketiga maka suami tidak punya hak untuk
rujuk, juga tidak boleh nikah lagi dengan istrinya, karena sudah 3 kali cerai. Selanjutnya sang
istri menjalani masa iddah di tempat yang terpisah dari suaminya, sampai dia melahirkan.
Setelah melahirkan, dia menjadi wanita tanpa suami, sehingga boleh menerima pinangan
lelaki lain.
Allahu alam