Você está na página 1de 11

1.

Perbedaan antara PENGERINGAN dan PENGUAPAN

Pengeringan (drying) : mengurangi kadar air dalam bahan padat / semi padat
Pengurangan air pada pengeringan lebih banyak dibanding penguapan
Media yg digunakan bisa berupa gas
Terjadi karena perbedaan konsentrasi air dipermukaan benda padat (jenuh)
dengan udara luar (tidak jenuh) atau perbedaan tekanan antara permukaan bahan
(besar) dengan udara luar (kecil) shg terjadi perpindahan massa dari permukaan benda
ke udara.
Penguapan (evaporasi) : pemisahan uap air dlm bentuk suatu campuran murni yg
mengandung air relatif banyak
Pengurangan air lebih kecil dibanding pengeringan
Dipisahkan dg media pemanasan pada titik didihnya
"1. The differences of Drying and Evaporation
Drying : to reduce the water in solid material / semi solid
Reduce water in drying more than evaporation
Media used is gas
Occur because difference of water concentration in the surface of solid material
(saturated) with outside air (unsaturated) or difference pressure between material
surface (large) with outside air (small) so occur mass transport from material surface to
the air
Evaporation : separation water vapor in pure mixture content much relative water
Reduce water less than drying
Separated by heating media at boiling point"
2. Perbedaan antara EVAPORATOR dan DRYER
Evaporator : alat yg berfungsi menguapkan sebagian kandungan air berdasarkan titik
didihnya
Dryer
: alat yg berfungsi mengeringkan total kandungan air dalam bahan, shg
didapat kandungan air yg sangat minim dari bahan tsb
"2. The differences of Evaporator and Dryer
Evaporator : instrument have function evaporation partial water content at boiling point
Dryer
: instrument have function drying total water content in material, so got
minim water content from that material"
3. Perbedaan antara SEPARATOR dan SPLITTER
Separator : alat utk memisahkan salah satu komponen sehingga komponen akhir
berbeda komposisi dari awal, jadi ada komponen yg diinginkan dan ada pengotor
Splitter
: alat utk memisahkan salah satu komponen dan antara komponen yg
dipisahkan tdk berbeda komposisi, jadi intinya cuma dipecah saja alirannya.
"3. The differences of Separator and Splitter
Separator : instrument to separation one of component so final component different with
inisial, so there is component required and impurities
Splitter
: instrument to separation one of component and between separated
component not different composition, so only broke flow"
4. Perbedaan antara VAPORATOR dan EVAPORATOR
Vaporator : alat utk mengurangi kandungan liquid (bukan hanya air) dalam bahan
berdasarkan volatilitasnya

Evaporator : alat utk mengurangi kandungan liquid (hanya air) dalam bahan
berdasarkan titik didihnya
"4. The differences of Vaporator and Evaporator
Vaporator : instruments to reduce liquid content (not just water) in substances by their
volatility
Evaporator : instrument to reduce liquid content (water only) in substances by their
boiling point
5. Perbedaan antara HEATER / COOLER dan HEAT EXCHANGER
Heater / Cooler : penukar panas yg menggunakan media pemanas / pendingin yg
berasal dari utilitas (steam, cooling water dll)
Heat Exchanger : penukar panas yg menggunakan heat loss dari alat lain /
memanfaatkan energi dari proses alat lain.
"5. The differences of Heater / Cooler and Heat Excahanger
Heater / Cooler : instrument like heat exchanger using heating / cooling media come
from utilities (steam, cooling water etc)
Heat Exchanger : instrument to heat exchanger using heat loss from other instruments /
using energy from process of other instruments"
6. Perbedaan antara KOMPRESOR, BOILER dan FUN
Kompresor : penggerak udara dengan tekanan tinggi
Boiler
: penggerak udara dengan tekanan sedang
Fun
: penggerak udara dengan tekanan rendah
"6. The differences of Compresor, Boiler and Fun
Compressor : air mover with high pressure
Boiler
: air mover with moderate pressure
Fun
: air mover with small pressure"
7. Perbedaan antara SILO, VESSEL dan BIN
Silo
: tempat penampung bahan yg berukuran besar, biasanya di akhir proses
sebelum packaging
Vessel : tempat penampung bahan yg berukuran sedang, biasanya utk reaktor, mixer
Bin
: tempat penampung bahan yg berukuran kecil, biasanya utk penampungan
sementara bahan yg akan masuk ke alat utama
"7. The differences of Silo, Vessel and Bin
Silo
: place a large size container, commonly used in final process before packaging
Vessel : place a moderate size , commonly for reactor, mixer
Bin
: place a small size , commonly for temporary container of material will go into
main instrument"
8. Perbedaan antara PENGUAPAN dan PENDIDIHAN

Penguapan :
proses terjadi pada permukaan zat cair
tekanan zat cair pada permukaan benda >>> tekanan udara luar
Pendidihan :
proses tjd pada seluruh bagian volume air
tekanan zat cair pada permukaan benda = tekanan udara luar

"8. The differences of Evaporation and Boiling


Evaporation :
process occuring on liquid surface

liquid pressure on the surface material >>> outside air pressure

Boiling

:
process occuring at all parts water volume

liquid pressure at surface material = outside air pressure"


9. Perbedaan antara PENGADUKAN dan PENCAMPURAN
Pengadukan (agitation) : suatu operasi yg menyebabkan bahan bergerak acak dari
satu bahan ke bahan lain, shg mengurangi ketidaksamaan komposisi dan sifat lainnya
Pencampuran (mixing) : suatu operasi yg menyebabkan bahan bergerak acak dari
satu bahan ke bahan lain, dimana bahan terpisah dalam 2 fase / lebih
"9. The differences of Agitation and Mixing
Agitation : an operation that causes material to move randomly from one material to
another material, so reduce unequality composition and other properties
Mixing : an operation that causes material to move randomly from one material to
another material , which material is separated in 2 phases or more."
10. Perbedaan antara YIELD, RENDEMEN, KONVERSI, SELECTIVITY
Yield
: perbandingan antara massa produk dengan massa bahan awal
Rendemen : perbandingan antara massa produk dengan massa awal (per berat kering
atau per berat basah)
Konversi : perbandingan mol reaksi dengan mol mula-mula
Selectivity : perbandingan antara mol / massa produk tertentu dengan mol / massa
produk lain
"10. The differences of Yield, Rendemen, Conversion and Selectivity
Yield
: comparation between product mass to the first material mass
Rendemen : comparation between product mass to the first material mass (per dry
weight or wet weight)
Conversion : comparation reaction mole with first mole
Selectivity : comparation between specific product mass / mole with other product"
11. Perbedaan antara BY PASS, RECYCLE dan PURGE
By Pass : proses aliran yg melewati 1 tahapan atau lebih menuju proses aliran
berikutnya, jadi aliran melompat shg lebih singkat
Recycle : mengembalikan zat yg masih digunakan ke proses aliran awal
Purge
: membuang akumulasi inert yg tdk diinginkan, karena jika tdk dikeluarkan
akan tertimbun di aliran recycle
"11. The differences of By Pass, Recycle and Purge
By Pass : process that flow through one or more step to next flow process, so stream
jump and shorter path
Recycle : return the material that are used to start flow process
Purge : removing inert accumulation unwanted, because if not released will burried in
recycle flow"
12. Perbedaan antara KOAGULASI dan FLOKULASI
Koagulasi : proses destabilisasi koloid dan partikel dg menggunakan koagulan yg
menyebabkan pembentukan inti gumpalan

Flokulasi

: proses penggabungan inti flok shg menjadi lebih besar

"12. The differences of Coagulation and Flocculation


Coagulation : destabilization of colloid and particle process by using coagulant that
causes formation nuclei granules
Flocculation : process of fusion for larger flock nuclei"
13. Perbedaan antara ABSORPSI dan STRIPPING
Absorpsi : proses pengikatan gas oleh zat cair
Stripping : proses pengikatan zat cair oleh gas
"13. The differences of Absorption and Stripping
Absorption : process bond of gas by liquid
Stripping : process bond of liquid by gas
14. Perbedaan antara MIXER dan AGITATOR
Mixer

: alat yg berfungsi melakukan pengadukan antar bahan

Agitator : fungsi seperti mixer tapi mempunyai banyak fungsi tambahan seperti
(memasukkan partikel padat ke fluida, dispersi gas sbg penggelembung dlm liquida,
emulsifikasi, dan menaikkan perpidahan panas antar fluida)
"14. The differences of Mixer and Agitator
Mixer
: instrument have function to blending between material
Agitator : function like mixer but has many add function such as (enter solid particle to
fluid, gas dispersion as bubbler in liquid, emulsification and raise heat transpor between
fluid)"
15. Perbedaan antara DESIKATOR dan EKSIKATOR
Desikator : alat pengering yg dibawahnya ada zat (desikan) utk mengikat air
Eksikator : alat pengering bentuk mirip desikator yg dibawahnya tdk ada zat pengering
"15. The differences of Desiccator and Eksiccator
Desiccator : dryer instrument which bottom there is drying substances (desiccant) to
bond the water
Eksiccator : dryer instrument same with desiccator which bottom there is not drying
substances"
16. Perbedaan antara MASSA dan BERAT
Massa : ukuran beban dari suatu material dimanapun nilainya sama, dilambangkan (m),
termasuk besaran pokok dan satuannya kilogram
Berat : ukuran beban dari suatu material yg nilainya berubah-ubah antar tempat
tergantung nilai percepatan gravitasi, dilambangkan (w) = massa (m) x percepatan
gravitasi (g), termasuk besaran turunan dan satuannya Newton
17. Perbedaan antara MASSA JENIS dan BERAT JENIS

Massa Jenis : kerapatan suatu zat yg dihitung berdasarkan rumus massa jenis () = massa
(m) / volume (v)
Berat Jenis : kerapatan suatu zat yg dihitung berdasarkan rumus berat jenis (s) = berat
(w) / volume (v)
18. Perbedaan antara KECEPATAN dan KELAJUAN
Kecepatan : hasil perhitungan dari kecepatan (v) = perpindahan (x) / waktu (t)
Kelajuan : hasil perhitungan dari kecepatan (v) = jarak (s) / waktu (t)
19. Perbedaan antara JARAK dan PERPINDAHAN
Jarak

: jumlah lintasan total dari suatu perjalanan

Perpindahan : pertemuan titik awal dengan titik akhir dari suatu perjalanan
20. Perbedaan antara HEAT dan HOT
Heat : panas yg timbul sbg energi dan mempunyai satuan Joule
Hot : panas yg dirasakan oleh indera, tidak mempunyai satuan
21. Perbedaan antara TITIK LELEH dan TITIK LEBUR
Titik Leleh : keadaan (suhu) dimana fase padat berubah menjadi fase cair pada kondisi
tekanan atmosfer dan komposisi keduanya dalam kesetimbangan (hampir sama)
Titik lebur : keadaan (suhu) dimana fase padat berubah menjadi cair
22. Perbedaan antara NORMALITAS, MOLARITAS dan MOLALITAS
Normalitas : jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan
Molaritas
Molalitas

: jumlah mol terlarut dalam 1 liter larutan


: mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut

23. Perbedaan antara AIR (WATER) dan AQUADES


Air (Water) = air biasa dari sumber mata air langsung, masih banyak mengandung ionion logam. Baik utk kesehatan karena kaya mineral tapi tdk baik utk proses kimia, karena
ion logamnya bisa mengganggu jalannya reaksi kimia dan bisa menyebabkan kerak /
korosi pada perpipaan
Aquades : air yg sudah dihilangkan ion-ion logamnya, penghilangan biasanya
menggunakan ion exchanger. Baik utk prose kimia tapi tdk baik utk minuman kesehatan
Source : http://caesarvery.blogspot.com/2012/11/istilah-mirip-tapi-tidak-samaartinya.html

Diposkan oleh Ema Loveta di 21.22 1 komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Selasa, 18 Juni 2013

Istilah-istilah dalam Teknik Kimia (PART 1)


CALORIFIC VALUE

Calorific value (nilai kalori) adalah besarnya kalori atau panas yang dihasilkan oleh setiap
satuan masa atau volume suatu zat melalui reaksi pembakaran. Nilai kalori untuk zat padat
atau cair umunya dinyatakan dalam satuan Btu/lb atau kcal/kg, sedangkan untuk gas
umumnya dinyatakan dalam satuan Btu/scf atau kcal/scm.
SPECIFIC HEAT
Specific heat (panas jenis) adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur
satu sekala derajat suhu setiap satuan masa zat. Satuan yang sering digunakan adalah
Btu/lb.oF, Btu/lbmol.oF, cal/g.oC dan cal/gmol.oC.
Contoh: untuk menaikkan suhu 1 oF setiap 1 lb air diperlukan panas sebesar 1 Btu, artinya
specific heat untuk air adalah 1 Btu/lb.oF. Harga Cp (panas jenis pada tekanan konstan)
bervariasi terhadap perubahan suhu, dan untuk menentukan harga panas jenis pada tekanan
konstan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan seperti berikut:
Cp = a + b T + c T2 + d T3
dimana: a,b,c dan d adalah konstanta yang besarnya berbeda untuk suatu zat dengan zat yang
lainnya.
VAPOR PRESSURE
Vapor pressure (tekanan uap) adalah besarnya tekanan yang dihasilkan oleh suatu zat yang
dalam keadaan setimbang antara uap dan cairannya pada suhu tertentu. Yang dimaksud dalam
keadaan setimbang disini dapat diartikan bahwa penguapan telah mencapai keadaan jenuh
yaitu jumlah cairan yang menguap sama dengan jumlah uapnya yang mengembun dan
tekanan sudah tidak berubah lagi.
CRITICAL TEMPERATURE
Critical temperature (temperatur kritis) adalah temperatur minimal dimana gas tidak dapat
dicairkan pada tekanan kritisnya. Pada tekanan berapapun jika temperaturnya berada diatas
temperatur kritisnya tidak akan dapat dicairkan. Dapat juga dikatakan bahwa zat yang berada
pada temperatur kritisnya panas penguapannya sama dengan nol, dengan demikian tidak jelas
fasenya, apakah sebagai fase cair ataukah sebagai fase gas.
Sebagai contoh: temperatur kritis methane adalah -116,6 oF, jika temperatur methane
diatas -116,6 oF maka pada tekanan berapapun tidak akan dapat dicairkan. Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka di dalam proses pencairan gas alam harus selalu memperhatikan
titik kritis sebagai batasan dalam menetapkan kondisi operasi.
FASE
Fase adalah bagian dari sistem yang secara fisis berbeda dan dapat dipisahkan secara
mekanis. Dapat dipisahkan secara mekanis berarti fase tersebut dapat dipisahkan dengan
cara-cara seperti: filtrasi, sedimentasi, dekantasi, sentrifugas dan sebagainya. Dalam hal ini
tidak termasuk pemisahan dengan cara penguapan, distilasi, adsorpsi, absorpsi, atau ekstraksi.
Contoh:
Dalam sistem air dapat berupa tigafase, yakni fase padat (es), fase cair (air) dan fase gas (uap
air).
Jumlah fase padat banyak sekali, jumlah fase cair yang terdapat dalam satu system ternyata
maksimum hanya delapan. Gas selalu bercampur secara sempurna, dengan demikian hanya
ada satu fase gas.
CRITICAL PRESSURE

Dalam mendefinisikan critical temperature harus sejalan dengan definisi critical pressure.
Critical pressure (tekanan kritis) adalah tekanan minimal yang diperlukan untuk mencairkan
gas pada temperatur kritisnya. Sebagai contoh: tekanan kritis methane adalah 667,8 psia.
Artinya, untuk mencairkan methane pada temperatur kritisnya (-116,6 oF) diperlukan tekanan
paling tidak sebesar 667,8 psia.
DEW POINT
Dew point (titik embun) adalah temperatur dimana tetesan cairan pertama kali terbentuk dari
dalam uap/gas yang didinginkan sesuai dengan tekanan yang diberikan. Atau dapat
dinyatakan sebagai suhu dimana uap/gas mulai mengembuh sesuai dengan tekanan yang
diberikan
SPECIFIC GRAVITY
Salah satu faktor penting dalam pengukuran gas adalah specific gravity. Specific gravity
dinyatakan sebagai perbandingan density gas terhadap density udara pada kondisi tekanan
dan temperatur yang sama. Karena udara digunakan sebagai zat standard pembanding, maka
dapat dinyatakan bahwa specific gravity udara sama dengan 1. Specific gravity merupakan
besaran yang tidak bersatuan karena menunjukkan harga perbandingan density
Molecular weight (berat molekul) adalah jumlah masa atau berat setiap satuan molekul
zat. Sebagai contoh: berat molekul methane adalah 16,042, angka ini menunjukkan bahwa 1
molekul methane (CH4) terdiri dari 1 atom carbon dan 4 atom hydrogen (H), dimana 1
atom Carbon mempunyai masa 12,01 dan 4 atom hydrogen mempunyai mempunyai masa 4 x
1,008.
BUBBLE POINT
Bubble point adalah temperatur dimana gelembung uap pertama kali terbentuk di dalam
cairan pada saat dipanaskan seseuai dengan tekanan yang diberikan. Atau dapat dinyatakan
sebagai tempertur dimana cairan mulai membentuk gelembung uap sesuai dengan tekanan
yang diberikan.
BOILING POINT
Boiling point (titik didih) adalah keadaan dimana cairan akan mendidih ketika tekanan uap
cairannya sama dengan tekanan diatas permukaan cairan tersebut. Karena tekanan uap cairan
berubah menurut perubahan temperaturnya, maka cairan mempunyai banyak titik didih yang
berbeda, yaitu tergantung pada tekanan diatas permukaannya. Didalam praktek sehari-hari
boiling point sering diartikan sama dengan bubble point. Jika titik didih dicapai pada tekanan
atmosfir (760 mm Hg) maka disebut sebagai titk didih normal (normal boiling point).
DENSITY
Density adalah suatu besaran yang menunjukkan banyaknya masa per satuan volume. Density
gas biasanya dinyatakan dalam satuan pound per cubic foot (lb/cuft), gram per liter (g/liter),
kilogram per cubicmeter (kg/m3). Volume yang dipakai biasanya dinyatakan pada
pengukuran dalam keadaan standard, yaitu diukur pada temperatur 60 oF dan tekanan 14,7
psia. Sebagai contoh udara mempunyai normal density 0,0763 lb/cuft, artinya di dalam 1
standard cubic foot gas mempunyai masa sebesar 0,0763 pounds. Densitas gas sangat
dipengaruhi oleh suhu dan tekanan, semakin tinggi suhunya akan semakin rendah
densitasnya, sebaliknya semakin tinggi tekanannya akan semakin tinggi densitasnya
FLOW

Flow rate adalah banyaknya/jumlah fluida yang mengalir persatuan waktu. Sedangkan
Volume adalah banyaknya ruang di dalam suatu benda.
Satuannya : cm3, ltr, m3, gallon.
Volume kubus = sisi3
Volume tabung = phi x r3 x t
Volume bola = 4/3 x phi x
Laju alir volumetric satuannya : (volume/waktu) GPM, m3/jam, liter/detik, dll.
Laju alir massa satuannya : (massa/waktu) kg/detik, ton/jam dll.
Persamaan laju alir Q = v . A
Prinsip pengukuran flow adalah perbedaan tekanan antara dua sisi (U/S dan D/S)
Alat ukur flow : Orifice meter, Venturi Tube, Annubar, Rotameter dll.
Level
Level adalah ketinggian cairan dalam suatu bejana/vessel dinyatakan dalam persen atau
satuan panjang. Pengukuran level memakai prinsip :
1. Bejana berhubungan.
- pada Vessel dapat dilihat dari selang indikator.
- pada level glass
2. Gaya tekan level cairan.
- Ketinggian level cairan tertentu akan memberikan suatu besaran tekanan ter tentu pula.
- Perbedaan tekanan di dasar cairan dengan tekanan di permukaan cairan akan
menggambarkan ketinggian cairan yang sebenarnya
Pressure
Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu bidang per satuan luas areanya.
Satuan yang biasa digunakan antar lain :
PSIA, PSIG, Kgf/cm2, Kpa, MmHg, mmH2O, bar.
P = F/A
P = Tekanan
F = Gaya yang bekerja pada bidang.
A = Luas Area.
10 meter ketinggian air tekanan static dasarnya = 1 kgf/cm2
1 atm = 14.7 psi
Ada beberapa istilah tekanan antara laian :
Tekanan vacuum adalah tekanan di bawah tekanan atmosphere (besarnya tekanan antara 0

absolute sampai 1 atm absolute).


Tekanan absolut : Tekanan pengukuran (gage) ditambah tekanan atmosfer.
Tekanan atmosfer : tergantung dari ketinggian dari permukaan laut, semakin tinggi semakin
kecil tekanannya.
Tekanan static : tekanan di dasar cairan karena ketinggian level cairan.
Dll
Temperatur
Temperature/ Suhu adalah ukuran derajat/intensitas panas dari suatu benda dengan satuan
derajat. Prinsip pengukuran temperatur yaitu konversi energi panas suatu benda/objek ke
besaran lainnya
Ada dua sekala suhu yang biasa digunakan didalam industri migas , yaitu derajad Fahrenheit
(oF) dan Celsius (oC). Juga sering dijumpai untuk merubah dari satu sekala ke sekala yang
lainnya. Keduanya menggunakan titik beku dan titik didih air pada tekanan 1 atmosfir
sebagai patokannya. Sering juga dalam menyatakan suhu dengan menggunakan derajad
mutlak K (untuk standard SI) atau derajad Rankine (R) (untuk standard FPS) sebagai
pengganti oC atau oF.
Tabel menunjukkan ekivalensi empat sekala suhu.
Celsius oC
Titik didih air
100
Titik lebur es
0
Nol mutlak
-273,15

Fahrenheit oF
212
32
-459,7

Kelvin oK
373,15
273,15
0

Rankin oR
671,7
491,7
0

Perbedaan antara titik didih air dan titik leleh es pada 1 atm adalah 100 oC atau 180 oF.
Dengan demikian setiap perubahan 1,8 oF sama dengan perubahan 1 oC. Biasanya harga
-273,15 oC dibulatkan menjadi -273 oC dan -459,7 dibulatkan menjadi -460 oF. Persamaan
berikut dapat digunakan untuk mengubah sekala suhu dari satu sekala ke sekala yang lain.
oF = 32 + 1,8 (oC)
oC = 1/1,8 (oF - 32)
oR = oF + 460
oK = oC + 273
Contoh:
Suatu gas didalam bejana mempunyai suhu 120 oC. Nyatakan suhu tersebut ke dalam sekala
oF, oR dan oK
Penyelesaian:
oF = 32 + 1,8 (oC) = 32 + 1,8 (120) = 248 oF
oR = oF + 460 = 248 + 460 = 708 oR
oK = oC + 273 = 120 + 273 = 393 K
Diposkan oleh Ema Loveta di 06.21 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Kamis, 16 Mei 2013

DISTILASI FRAKSIONASI
1. Pengertian Umum
Destilasi fraksinasi merupakan suatu teknik pemisahan untuk larutan yang
mempunyai perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30 oC atau lebih. Dalam
destilasi fraksional atau destilasi bertingkat proses pemisahan parsial diulang berkali-kali
dimana setiap kali terjadi pemisahan lebih lanjut. Hal ini berarti proses pengayaan dari uap
yang lebih volatil juga terjadi berkali-kali sepanjang proses destilasi fraksional itu
berlangsung.
2. Karakteristik Bahan Olahan
Karakteristik bahan pada destilasi fraksinasi adalah cairan yang mempunyai
perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30 oC atau lebih . Aplikasi dari
distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponenkomponen dalam minyak mentah
3. Dasar Teori (Mekanisme Pemisahan)
Destilasi terfraksi ini berbeda dengan destilasi biasa, karena terdapat suatu kolom
fraksionasi dimana terjadi suatu proses refluks. Proses refluks pada destilasi ini dilakukan
agar pemisahan campuran dapat terjadi dengan baik. Kolom fraksionasi berfungsi agar
kontak antara cairan dengan uap terjadi lebih lama. Sehingga komponen yang lebih ringan
dengan titik didih yang lebih rendah akan terus menguap dam masuk kondensor. Sedangkan
komponen yang lebih besar akan kembali kedalam labu destilasi.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom
fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda
pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk
pemurniandistilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin
tidak volatilcairannya.

4. Peralatan Destilasi Fraksinasi (skala industri)


Kolom fraksionasi: digunakan untuk memberikan luas permukaan yang besar agar
uap yang berjalan naik dan cairan yang turun dapat bersentuhan.dalam praktek, kolom tutup
gelembung kurang efektif untuk pekerjaan di laboratorium. Hasilnya relatif terlalu sedikit bila
dibandingkan dengan besar bahan yang tergantung di dalam kolom. Dengan kata lain kolom
tutup gelembung memiliki keluaran yang kecil dengan sejumlah besar bahan yang masih
tertahan di dalam kolom.
Keefektifan kolom ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cara
pengaturan materi di dalam kolom, pengaturan temperatur, panjang kolom dan kecepatan
penghilangan hasil destilasi. Satuan dasar efisiensi adalah tinggi setara dengan sebuah
lempeng teoritis (HETP atau H). Besarnya H sama dengan panjang kolom dibagi dengan
jumlah plat teoritis. Banyaknya plat teoritis H bergantung pada sifat campuran yang
dipisahkan.
5. Proses Destilasi Fraksinasi
Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur)
sampai dengan suhu 370C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian
masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga
bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).

Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan
selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih
tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut
sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut
makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah,
sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi.
Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang
pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum,
kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas). Fraksi minyak mentah yang
tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residuresidu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.

Você também pode gostar