Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Deskripsi
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya dengan
keluhan tidak dapat diatur di rumah, misalnya amuk, diam saja, tidak mandi,
keluyuran, mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan dirawat di
rumah sakit, hal yang sama sering terjadi banyak klien diam, menyendiri tanpa
ada kegiatan. Hari hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat dan tidur.
Ada di antara klien yang dengan inisiatif sendiri mencari perubahan situasi
dengan jalan jalan di rumah sakit namun ada diantara mereka yang tidak tahu
jalan pulang sehingga jika tertangkap ia dicap sebagai klien yang melarikan diri
kemudian dimasukan lagi ke dalam ruang isolasi. Apa sebenarnya yang dilakukan
klien??
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan
untuk klien gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya
merupakan tanggung jawab penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu seorang
perawat khususnya perawaat jiwa haruslah mampu melakukan terapi aktivitas
kelompok secara tepat dan benar.
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu dibuat suatu pedoman
pelaksanaan terapi aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas kelompok
sosialisasi, penyaluran energi, stimulasi sensori dan orientasi realitas.
2.
Tujuan
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi
psikoterapis terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan
meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota.
Secara umum tujuan terapi aktivitas kelompok adalah meningkatkan
kemampuan uji realitas melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari
orang lain, melakukan sosialisasi, meningkatkan kesadaran terhadap hubungan
reaksi emosi dengan tindakan atau perilaku denfensif, dan meningkatkan
motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif. Secara khusus tujuannya
adalah meningkatkan identitas diri, menyalurkan emosi secara konstruktif,
meningkatkan ketrampilan hubungan interpersonal atau social.
Karakteristik Pasien
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik klien
yang dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan masalah
keperawatan seperti resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan,
perilaku kekerasan, defisit perawatan diri, isolasi social : menarik diri, dan
perubahan persepsi sensori.
4.
Landasan teori
1). Model Terapi Aktivitas Kelompok
a.
b.
Model komunikasi
Dikembangkan berdasarkan teori dan prinsip komunikasi,
bahwa tidak efektifnya komunikasi akan membawa kelompok
menjadi tidak puas. Tujuan membantu meningkatkan ketrampilan
interpersonal dan social anggota kelompok. Tugas leader adalah
memfasilitasi komunikasi yang efektif antar anggota dan
mengajarkan pada kelompok bahwa perlu adanya komunikasi
dalam kelompok, anggota bertanggung jawab terhadap apa yang
diucapkan, komunikasi pada semua jenis : verbal, non verbal,
terbuka dan tertutup, serta pesan yang disampaikan harus
dipahami orang lain.
c.
Model interpersonal
Tingkah laku (pikiran, perasaan dan tindakan) digambarkan
melalui hubungan interpersonal dalam kelompok. Pada model ini
juga menggambarkan sebab akibat tingkah laku anggota
Model psikodrama
Dengan model ini dapat memotivasi anggota kelompok untuk
berakting sesuai dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa
yang lalu, sesuai peran yang diperagakan. Anggota diharapkan
dapat memainkan peran sesuai peristiwa yang pernah dialami.
2). Metoda
Kelompok didaktik
Psikodrama
Orientasi realitas
Maksudnya adalah memberikan terapi aktivitas kelompok
yang mengalami gangguan orientasi terhadap orang, waktu dan
tempat. Tujuan adalah klien mampu mengidentifikasi stimulus
internal (pikiran, perasaan, sensasi somatic) dan stimulus eksternal
(iklim, bunyi, situasi alam sekitar), klien dapat membedakan
antara lamunan dan kenyataan, pembicaraan klien sesuai realitas,
klien mampu mengenal diri sendiri dan klien mampu mengenal
orang lain, waktu dan tempat. Karakteristik klien : gangguan
orientasi
realita
(GOR),
halusinasi,
waham,
ilusi
dan
Sosialisasi
Maksudnya
adalah
memfasilitasi
psikoterapist
untuk
kelompok,
berkomunikasi,
saling
memperhatikan,
Stimulasi persepsi
Maksudnya
adalah
membantu
klien
yang
mengalami
orang
lain
dan
mengemukakan
perasaannya.
Stimulasi sensori
Maksudnya adalah menstimulasi sensori pada klien yang
mengalami
kemunduran
sensoris.
Tujuan
meningkatkan
Penyaluran energy
Maksudnya
adalah
untuk
menyalurkan
energi
secara
mengekspresikan
perasaan
dan
meningkatkan
hubungan interpersonal.
4). Tahap tahap dalam terapi aktivitas kelompok.
Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuart dan Sundeen, 1995, fase
fase dalam terapi aktivitas kelompok adalah sebagai berikut :
a.
Pre kelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang
menjadi leader, anggota, dimana, kapan kegiatan kelompok
tersebut dilaksanakan, proses evaluasi pada anggota dan
kelompok, menjelaskan sumber sumber yang diperlukan
kelompok seperti proyektor dan jika memungkian biaya dan
keuangan.
b.
Fase awal
Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi
yaitu orientasi, konflik atau kebersamaan.
Orientasi.
Anggota mulai mengembangkan system social masing
masing, dan leader mulai menunjukkan rencana terapi
dan mengambil kontrak dengan anggota.
Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota
mulai memikirkan siapa yang berkuasa dalam kelompok,
bagaimana
peran
anggota,
tugasnya
dan
saling
Fase kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif
dan engatif dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah
dibina, bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati,
kecemasan menurun, kelompok lebih stabil dan realistic,
mengeksplorasikan lebih jauh sesuai dengan tujuan dan tugas
kelompok, dan penyelesaian masalah yang kreatif.
d.
Fase terminasi
Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota
kelompok mungkin mengalami terminasi premature, tidak sukses
atau sukses.
peraturan.
Pemimpin
dan
anggota
kelompok
Fasilitator
kepada anggota
5.
Pelaksanaan
JENIS TAK
Sosialisasi
SESI
1
HARI
Rabu
menarik
diri
6.
TGL
31 -07-
WAKTU
Pagi jam
TEMPAT
Ruang melati,RSJ
2013
10.00
Dr.radjiman
WIB
wediodiningrat
Penutup
Demikian proposal ini dibuat dalam meningkatkan peran dan fungsi perawat
professional dalam menangani klien dengan masalah gangguan jiwa dalam
bentuk terapi aktivitas kelompok. Semoga bermanfaat bagi rekan rekan
seprofesi atau tim kesehatan lainnya.
TUJUAN
Klien mampu memeperkenalkan diri dengan menyebutkan nama : nama
lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
2.
KRITERIA KLIEN
1). Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil.
2). Sehat fisik
3.
SETTING
Setting tempat : Peserta duduk berhadapan dan leader, co leader, fasilitator,
observer seperti dalam bagan
CL
F
K
K
O
Keterangan :
CL
K
: leader
: fasilitator
: co-leader
: observer
: Klien
Tugas
:
Mengobservasi jalannya therapi aktivitas kelompok mulai dari
4.
6.
MEDIA
5.
Tape recorder
Bola pimpong
Karpet
Ppan nama
METODE
Dinamika kelompok
Bermain peran/stimulasi
LANGKAH KEGIATAN
a.
b.
Pra Orientasi
Proposal / Terapis
Orientasi
1.
Salam terapeutik
2.
Kontrak:
Waktu
: 45 menit
Tempat
Ruang
Melati
RSJ
DR.Radjiman
Wediodiningrat lawang
Topik
3.
Tujuan aktifitas
4.
Aturan main
Fase Kerja
a. Fase Terminasi
Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK. Contoh : bagaimana perasaannya setelah mengikuti
kegiatan hari ini ?
Terapis memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
Terapis meminta anggota kelompok untuk mencoba
mengenalkan diri pada orang lain dalam kehidupan seharihari.
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
TAK
Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
yang berikutnya, yaitu cara berkenalan kepada orang lain,
membuat kesepakatan waktu dan tempat
1). Waktu : 45 menit
2). Tempat ruang melati RSJ Dr.Radjiman
Wediodiningrat
3). Topik/kegiatan : berkenalan dengan anggota
kelompok
7.
ANTISIPASI MASALAH
Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi
kemungkinan yang terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang
diambil dalam program antisipasi masalah adalah :
10
1.
Bila peserta yang telah bersedia untuk mengikuti TAK tetapi pada saat
pelaksanaan,ternyata tidak bersedia maka langkah yang diambil
adalah dengan mempersiapkan peserta cadangan yang telah diseleksi
sesuai dengan criteria dan disepakati oleh anggota kelompok lainnya.
2.
3.
4.
5.
8.
9.
11
1.
TUJUAN
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok.
1). Memperkenalkan diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan,
asal, dan hobi
2). Menanyakan diri anggota kelompok : nama lengkap, nama
panggilan, asal, dan hobi.
2.
KRITERIA KLIEN
1). Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi
dalam kelompok kecil.
2). Sehat fisik
12
3.
SETTING
Setting tempat : Peserta duduk berhadapan dan leader, co leader, fasilitator,
observer seperti dalam bagan
CLC
L
K
F
K
K
O
13
Keterangan :
CL
K
: leader
: fasilitator
: co-leader
: observer
: Klien
Tugas
:
Mengobservasi jalannya therapi aktivitas kelompok mulai dari
4.
MEDIA
5.
Tape recorder
Bola pimpong
Karpet
Papan nama
METODE
1). Dinamika kelompok
2). Diskusi dan tanya jawab
3). Bermain peran/stimulasi
6.
LANGKAH KEGIATAN
a.
b.
Pra Orientasi
Orientasi
c.
salam terapeutik
Evaluasi / validasi
d.
Kontrak:
Waktu
: 45 menit
Tempat
lawang
Topik
e.
Tujuan aktifitas
f.
Aturan main
:
15
g.
Fase Kerja
1). Terapis akan memainkan music dan mengedarkan bola pimpong
searah jarum jam
2). Pada saat music dimatikan anggota kelompok yang memegang
bola mendapatkan
Fase Terminasi
Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK. Contoh : bagaimana perasaannya setelah mengikuti
kegiatan hari ini ?
Terapis memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
16
TAK
Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
yang berikutnya, yaitu menyakan kehidupan pribadi
anggota kelompok yag ada di sebelah kanannya.
membuat kesepakatan waktu dan tempat
1). Waktu : 45 menit
2). Tempat
ruang
melati
RSJ
Dr.Radjiman
Wediodiningrat
3). Topik/kegiatan : menyakan kehidupan pribadi
anggota kelompok lain.
7.
ANTISIPASI MASALAH
Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi
kemungkinan yang terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang
diambil dalam program antisipasi masalah adalah :
Bila peserta yang telah bersedia untuk mengikuti TAK tetapi pada
saat pelaksanaan,ternyata tidak bersedia maka langkah yang
diambil adalah dengan mempersiapkan peserta cadangan yang
telah diseleksi sesuai dengan criteria dan disepakati oleh anggota
kelompok lainnya.
17
8.
9.
EVALUASI
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khusus nya
pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek
yang dievaluasikan adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK sesi 1I, dievaluasikan kemampuan klien memperkenalkan diri
secara verbal dan non verbal dengan menggunakan format evaluasi berikut.
1.
TUJUAN
Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok.
1). Menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang anggota kelompok.
2). Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi.
2.
KRITERIA KLIEN
3). Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi
dalam kelompok kecil.
4). Sehat fisik
18
3.
SETTING
Setting tempat : Peserta duduk berhadapan dan leader, co leader, fasilitator,
observer seperti dalam bagan
CLC
L
K
F
K
K
O
19
Keterangan :
CL
K
: leader
: fasilitator
: co-leader
: observer
: Klien
Tugas
:
Mengobservasi jalannya therapi aktivitas kelompok mulai dari
4.
6.
MEDIA
5.
Tape recorder
Bola pimpong
Karpet
Papan nama
METODE
Dinamika kelompok
Bermain peran/stimulasi
LANGKAH KEGIATAN
a.
b.
c.
Pra Orientasi
Orientasi
salam terapeutik
Evaluasi / validasi
d.
Kontrak:
Waktu
: 45 menit
Tempat
lawang
Topik
21
e.
Tujuan aktifitas
kehidupan pribadi.
f.
g.
Aturan main
Fase Kerja
1). Terapis akan memainkan music dan mengedarkan bola pimpong
searah jarum jam
2). Pada saat music dimatikan anggota kelompok yang memegang
bola mendapatkan
kehidupan
pribadi:
orang
terdekat/diercayai/disegani, pekerjaan.
Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
3). Ulangi 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
4). Ulangi sampai semua anggota mendapat giliran.
5). Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
h.
Fase Terminasi
Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK. Contoh : bagaimana perasaannya setelah mengikuti
kegiatan hari ini ?
Terapis memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
TAK
Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
yang berikutnya, yaitu menyakan kehidupan pribadi
anggota kelompok yag ada di sebelah kanannya.
membuat kesepakatan waktu dan tempat
1). Waktu : 45 menit
22
2). Tempat
ruang
melati
RSJ
Dr.Radjiman
Wediodiningrat
3). Topik/kegiatan : berdiskusi hasil dari setiap sesi
terapi kelompok.
7.
ANTISIPASI MASALAH
Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi
kemungkinan yang terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang
diambil dalam program antisipasi masalah adalah :
Bila peserta yang telah bersedia untuk mengikuti TAK tetapi pada saat
pelaksanaan,ternyata tidak bersedia maka langkah yang diambil
adalah dengan mempersiapkan peserta cadangan yang telah diseleksi
sesuai dengan criteria dan disepakati oleh anggota kelompok lainnya.
Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak menaati
tata tertib yang telah disepakati maka berdasarkan kesepakatan,di
tegur terlebih dahulu dan dikeluarkan dari kegiatan.
Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan,terapis
menyatakan bahwa kekerasan fisik tidak diperkenankan selama
kegiatan berlangsung.
Bila ada anggota kelompok yang ingin keluar harus dibicarakan
dengan semua anggota kelompok.
Bila ada anggota kelompok yang melakukan kegiatan sesuai dengan
tujuan,terapis mengekplorasi dalam kegiatan.
8.
23
PROPOSAL
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
DI RUANG MELATI RSJ Dr.RADJIMAN
WEDIODININGRAT LAWANG
NN
24
OLEH KELOMPOK 8 :
Aprilianti
Fifin hidayati
Moch.mabrur maarif
Agustinho mendonca
Afrianti putri w.
Addhani teguh p.
Sofil faris
LEMBAR PENGESAHAN
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
ISOLASI SOSIAL:MENARIK DIRI
DIRUANG MELATI RSJ Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT
LAWANG
Kelompok 8
Ketua
Aprilianti
2010.03.0257
25
Mengetahui
Pembimbing ruangan
kepala ruangan
Pembimbing akademik
26