Você está na página 1de 26

PROPOSAL

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK


ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI
1.

Deskripsi
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya dengan
keluhan tidak dapat diatur di rumah, misalnya amuk, diam saja, tidak mandi,
keluyuran, mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan dirawat di
rumah sakit, hal yang sama sering terjadi banyak klien diam, menyendiri tanpa
ada kegiatan. Hari hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat dan tidur.
Ada di antara klien yang dengan inisiatif sendiri mencari perubahan situasi
dengan jalan jalan di rumah sakit namun ada diantara mereka yang tidak tahu
jalan pulang sehingga jika tertangkap ia dicap sebagai klien yang melarikan diri
kemudian dimasukan lagi ke dalam ruang isolasi. Apa sebenarnya yang dilakukan
klien??
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan
untuk klien gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya
merupakan tanggung jawab penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu seorang
perawat khususnya perawaat jiwa haruslah mampu melakukan terapi aktivitas
kelompok secara tepat dan benar.
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu dibuat suatu pedoman
pelaksanaan terapi aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas kelompok
sosialisasi, penyaluran energi, stimulasi sensori dan orientasi realitas.

2.

Tujuan
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi
psikoterapis terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan
meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota.
Secara umum tujuan terapi aktivitas kelompok adalah meningkatkan
kemampuan uji realitas melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari
orang lain, melakukan sosialisasi, meningkatkan kesadaran terhadap hubungan
reaksi emosi dengan tindakan atau perilaku denfensif, dan meningkatkan
motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif. Secara khusus tujuannya
adalah meningkatkan identitas diri, menyalurkan emosi secara konstruktif,
meningkatkan ketrampilan hubungan interpersonal atau social.

Di samping itu tujuan rehabilitasinya adalah meningkatkan ketrampilan


ekspresi diri, social, meningkatkan kepercayaan diri, empati, meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan pemecahan masalah.
3.

Karakteristik Pasien
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik klien
yang dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan masalah
keperawatan seperti resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan,
perilaku kekerasan, defisit perawatan diri, isolasi social : menarik diri, dan
perubahan persepsi sensori.

4.

Landasan teori
1). Model Terapi Aktivitas Kelompok
a.

Focal conflic model


Dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak disadari dan
berfokus pada kelompok individu. Tugas leader adalah membantu
kelompok memahami konflik dan membantu penyelesaian
masalah. Misal ; adanya perbedaan pendapat antar anggota,
bagaimana masalah ditanggapi anggotadan leader mengarahkan
alternatif penyelesaian masalah.

b.

Model komunikasi
Dikembangkan berdasarkan teori dan prinsip komunikasi,
bahwa tidak efektifnya komunikasi akan membawa kelompok
menjadi tidak puas. Tujuan membantu meningkatkan ketrampilan
interpersonal dan social anggota kelompok. Tugas leader adalah
memfasilitasi komunikasi yang efektif antar anggota dan
mengajarkan pada kelompok bahwa perlu adanya komunikasi
dalam kelompok, anggota bertanggung jawab terhadap apa yang
diucapkan, komunikasi pada semua jenis : verbal, non verbal,
terbuka dan tertutup, serta pesan yang disampaikan harus
dipahami orang lain.

c.

Model interpersonal
Tingkah laku (pikiran, perasaan dan tindakan) digambarkan
melalui hubungan interpersonal dalam kelompok. Pada model ini
juga menggambarkan sebab akibat tingkah laku anggota

merupakan akibat dari tingkah laku anggota yang lain. Terapist


bekerja dengan individu dan kelompok, anggota belajar dari
interaksi antar anggota dan terapist. Melalui proses ini, tingkah
laku atau kesalahan dapat dikoreksi dan dipelajari.
d.

Model psikodrama
Dengan model ini dapat memotivasi anggota kelompok untuk
berakting sesuai dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa
yang lalu, sesuai peran yang diperagakan. Anggota diharapkan
dapat memainkan peran sesuai peristiwa yang pernah dialami.

2). Metoda

Kelompok didaktik

Kelompok social terapeutik

Kelompok insipirasi represif

Psikodrama

Kelompok interaksi bebas

3). Fokus Terapi Aktivitas Kelompok


a.

Orientasi realitas
Maksudnya adalah memberikan terapi aktivitas kelompok
yang mengalami gangguan orientasi terhadap orang, waktu dan
tempat. Tujuan adalah klien mampu mengidentifikasi stimulus
internal (pikiran, perasaan, sensasi somatic) dan stimulus eksternal
(iklim, bunyi, situasi alam sekitar), klien dapat membedakan
antara lamunan dan kenyataan, pembicaraan klien sesuai realitas,
klien mampu mengenal diri sendiri dan klien mampu mengenal
orang lain, waktu dan tempat. Karakteristik klien : gangguan
orientasi

realita

(GOR),

halusinasi,

waham,

ilusi

dan

depersonalisasi yang sudah dapat berinteraksi dengan orang lain,


klien kooperatif, dapat berkomunikasi verbal dengan baik, dan
kondisi fisik dalam keadaan sehat.
b.

Sosialisasi
Maksudnya

adalah

memfasilitasi

psikoterapist

untuk

memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal, memberi


tanggapan terhadap orang lain, mengekspresikan iden dan tukar
3

persepsi dan menerima stimulus eksternal yang berasal dari


lingkungan. Tujuan meningkatkan hubungan interpersonal antar
anggota

kelompok,

berkomunikasi,

saling

memperhatikan,

memberikan tanggapan terhadap orang lain, mengekspresikan ide


serta menerima stimulus eksternal. Karakteritistik klien : kurang
berminat atau tidak ada inisiatif untuk mengikuti kegiatan
ruangan, sering berada di tempat tidur, menarik diri, kontak social
kurang, harga diri rendah, gelisah ,curiga, takut dan cemas, tidak
ada inisiatif memulai pembicaraan, menjawab seperlunya,
jawaban sesuai pertanyaan, dan dapat membina trust, mau
berinteraksi dan sehat fisik.
c.

Stimulasi persepsi
Maksudnya

adalah

membantu

klien

yang

mengalami

kemunduran orientasi, stimulasi persepsi dalam upaya memotivasi


proses berpikir dan afektif serta mengurangi perilaku mal adaptif.
Tujuan meningkatkan kemampuan orientasi realita, memusatkan
perhatian, intelektual, mengemukakan pendapat dan menerima
pendapat

orang

lain

dan

mengemukakan

perasaannya.

Karakteristik klien : gangguan persepsi yang berhubungan dengan


nilai nilai, menarik diri dari realita, inisiati atau ide ide yang
negatif, kondisi fisik sehat, dapat berkomunikasi verbal, kooperatif
dan mengikuti kegiatan.
d.

Stimulasi sensori
Maksudnya adalah menstimulasi sensori pada klien yang
mengalami

kemunduran

sensoris.

Tujuan

meningkatkan

kemampuan sensori, memusatkan perhatian, kesegaran jasmani,


dan mengekspresikan perasaan.
e.

Penyaluran energy
Maksudnya

adalah

untuk

menyalurkan

energi

secara

konstruktif. Tujuan menyalurkan energi dari destruktif menjadi


konstruktif,

mengekspresikan

perasaan

dan

meningkatkan

hubungan interpersonal.
4). Tahap tahap dalam terapi aktivitas kelompok.

Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuart dan Sundeen, 1995, fase
fase dalam terapi aktivitas kelompok adalah sebagai berikut :
a.

Pre kelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang
menjadi leader, anggota, dimana, kapan kegiatan kelompok
tersebut dilaksanakan, proses evaluasi pada anggota dan
kelompok, menjelaskan sumber sumber yang diperlukan
kelompok seperti proyektor dan jika memungkian biaya dan
keuangan.

b.

Fase awal
Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi
yaitu orientasi, konflik atau kebersamaan.
Orientasi.
Anggota mulai mengembangkan system social masing
masing, dan leader mulai menunjukkan rencana terapi
dan mengambil kontrak dengan anggota.
Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota
mulai memikirkan siapa yang berkuasa dalam kelompok,
bagaimana

peran

anggota,

tugasnya

dan

saling

ketergantungan yang akan terjadi.


Kebersamaan
Anggota mulai bekerja sama untuk mengatasi masalah,
anggota mulai menemukan siapa dirinya.
c.

Fase kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif
dan engatif dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah
dibina, bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati,
kecemasan menurun, kelompok lebih stabil dan realistic,
mengeksplorasikan lebih jauh sesuai dengan tujuan dan tugas
kelompok, dan penyelesaian masalah yang kreatif.

d.

Fase terminasi
Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota
kelompok mungkin mengalami terminasi premature, tidak sukses
atau sukses.

5). Peran Perawat dalam terapi aktivitas kelompok.

Leader dan Co- Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi


pola-pola komunikasi dalam kelompok, membantu anggota
kelompok untuk menyadari dinaminasi kelompok, menjadi
motivator, membantu kelompok untuk menetapkan tujuan dan
membuat

peraturan.

Pemimpin

dan

anggota

kelompok

mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya, memotivasi


kesatuan kelompok dan membantu kelompok untuk berkembang
dan bergerak secara dinamis.

Fasilitator

bertugas memberikan stimulus

kepada anggota

kelompok lain agar dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam


kelompok.

Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien,


jalannya aktivitas therapi, peserta yang aktif dan pasif dalam
kelompok serta drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan sampai
selesai)

5.

Pelaksanaan
JENIS TAK
Sosialisasi

SESI
1

HARI
Rabu

menarik
diri

6.

TGL
31 -07-

WAKTU
Pagi jam

TEMPAT
Ruang melati,RSJ

2013

10.00

Dr.radjiman

WIB

wediodiningrat

Penutup
Demikian proposal ini dibuat dalam meningkatkan peran dan fungsi perawat
professional dalam menangani klien dengan masalah gangguan jiwa dalam
bentuk terapi aktivitas kelompok. Semoga bermanfaat bagi rekan rekan
seprofesi atau tim kesehatan lainnya.

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK ( TAK):


SOSIALISASI ( SESI 1)
1.

TUJUAN
Klien mampu memeperkenalkan diri dengan menyebutkan nama : nama
lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.

2.

KRITERIA KLIEN
1). Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil.
2). Sehat fisik

3.

SETTING
Setting tempat : Peserta duduk berhadapan dan leader, co leader, fasilitator,
observer seperti dalam bagan
CL

F
K

K
O

Keterangan :

CL
K

: leader

: fasilitator

: co-leader

: observer

: Klien

Jumlah dan nama klien :


Jumlah
: 6 Orang
Nama
: NyR
NyS
NyW
NYY
NYS
NYA
Tim Terapis
:
Leader
: Moch.Mabrur
Tugas
:
Menyusun rencana pembuatan proposal
Memimpin jalan therapi aktivitas kelompok
Merencanakan dan mengontrol therapi aktivitas kelompok
Membuka aktivitas kelompok
Memimpin diskusi dan therapi aktivitas kelompok
Leader memperkenalkan diri dan mempersilahkan anggota diskusi
lainnya untuk memperkenalkan diri
Membecakan kontrak waktu
Membacakan tujuan therapi aktivitas kelompok
Membaca tata tertib
Membaca aturan main
Co-Leader
: aprilianti
Tugas
:
Membantu leader mengorganisani anggota
Apabila therapi aktivitas kelompok pasif maka diskusi di ambil
ahli oleh co-leader
Menggerakkan anggota kelompok
Fasilitator
: Afrianti.P
Sofil faris
Addhani teguh P.
Agustinho M.
Tugas
:
Ikut serta dalam kegiatan kelompok untuk aktif jalannya
permainan
Memfasilitasi anggota kelompok dalam diskusi kelompok
Observer
: Fifin Hidayati
8

Tugas
:
Mengobservasi jalannya therapi aktivitas kelompok mulai dari

4.

6.

persiapan,proses dan penutup.


Mencari dan mengarahkan respon klien
Mencatat semua proses yang terjadi
Memberi umpan balik pada kelompokMelakukan evaluasi pada

therapi aktivitas kelompok


Membuat laporan jalannya therapi

MEDIA

5.

Tape recorder
Bola pimpong
Karpet
Ppan nama

METODE

Dinamika kelompok

Diskusi dan tanya jawab

Bermain peran/stimulasi

LANGKAH KEGIATAN
a.

b.

Pra Orientasi

Proposal / Terapis

Memilih klien sesuai dengan indikasi

Membuat kontrak dg klien

Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

Orientasi
1.

Salam terapeutik

2.

Kontrak:
Waktu

: 45 menit

Tempat

Ruang

Melati

RSJ

DR.Radjiman

Wediodiningrat lawang
Topik

: cara memperkenalkan diri kepada orang lain

3.

Tujuan aktifitas

: klien dapat menyebutkan jati dirinya.

4.

Aturan main

Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai


akhir.
9

Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.


c.

Fase Kerja

Terapis akan memainkan music dan mengedarkan bola pimpong


searah jarum jam

Pada saat music dimatikan anggota kelompok yang memegang


bola mendapatkan

giliran giliran untuk menyebutkan : nama

lengkp, nama panggilan, asal dan hobi.dimulai oleh terapis sebagai


contoh.

Tulis nama panggilan pada kertas dan tempelkan

Ulangi sampai semua anggota mendapat giliran.

Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan


memberikan tepuk tangan.

a. Fase Terminasi
Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK. Contoh : bagaimana perasaannya setelah mengikuti
kegiatan hari ini ?
Terapis memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
Terapis meminta anggota kelompok untuk mencoba
mengenalkan diri pada orang lain dalam kehidupan seharihari.
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

TAK
Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
yang berikutnya, yaitu cara berkenalan kepada orang lain,
membuat kesepakatan waktu dan tempat
1). Waktu : 45 menit
2). Tempat ruang melati RSJ Dr.Radjiman
Wediodiningrat
3). Topik/kegiatan : berkenalan dengan anggota
kelompok

7.

ANTISIPASI MASALAH
Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi
kemungkinan yang terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang
diambil dalam program antisipasi masalah adalah :

10

1.

Bila peserta yang telah bersedia untuk mengikuti TAK tetapi pada saat
pelaksanaan,ternyata tidak bersedia maka langkah yang diambil
adalah dengan mempersiapkan peserta cadangan yang telah diseleksi
sesuai dengan criteria dan disepakati oleh anggota kelompok lainnya.

2.

Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak menaati


tata tertib yang telah disepakati maka berdasarkan kesepakatan,di
tegur terlebih dahulu dan dikeluarkan dari kegiatan.

3.

Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan,terapis


menyatakan bahwa kekerasan fisik tidak diperkenankan selama
kegiatan berlangsung.

4.

Bila ada anggota kelompok yang ingin keluar harus dibicarakan


dengan semua anggota kelompok.

5.

Bila ada anggota kelompok yang melakukan kegiatan sesuai dengan


tujuan,terapis mengekplorasi dalam kegiatan.

8.

HASIL YANG DIHARAPKAN :


75 % anggota kelompok mampu memperkenalkan dirinya dengan
anggota kelompok lain : salam, nama lengkap, nama panggilan , asal dan
hobi.

9.

EVALUASI DAN DOKUMENTASI


Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khusus nya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang
dievaluasikan adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK sesi 1, dievaluasikan kemampuan klien memperkenalkan diri secara
verbal dan non verbal dengan menggunakan format evaluasi berikut.

11

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :


SOSIALISASI (SESI II)

1.

TUJUAN
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok.
1). Memperkenalkan diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan,
asal, dan hobi
2). Menanyakan diri anggota kelompok : nama lengkap, nama
panggilan, asal, dan hobi.

2.

KRITERIA KLIEN
1). Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi
dalam kelompok kecil.
2). Sehat fisik

12

3.

SETTING
Setting tempat : Peserta duduk berhadapan dan leader, co leader, fasilitator,
observer seperti dalam bagan
CLC

L
K

F
K

K
O

13

Keterangan :

CL
K

: leader

: fasilitator

: co-leader

: observer

: Klien

Jumlah dan nama klien :


Jumlah
: 6 Orang
Nama
: NyR
NyS
NyW
NYY
NYS
NYA
Tim Terapis
:
Leader
: Addhani teguh prasojo
Tugas
:
Menyusun rencana pembuatan proposal
Memimpin jalan therapi aktivitas kelompok
Merencanakan dan mengontrol therapi aktivitas kelompok
Membuka aktivitas kelompok
Memimpin diskusi dan therapi aktivitas kelompok
Leader memperkenalkan diri dan mempersilahkan anggota diskusi
lainnya untuk memperkenalkan diri
Membecakan kontrak waktu
Membacakan tujuan therapi aktivitas kelompok
Membaca tata tertib
Membaca aturan main
Co-leader
: Fifin hidayati
Tugas
:
Membantu leader mengorganisani anggota
Apabila therapi aktivitas kelompok pasif maka diskusi di ambil
ahli oleh co-leader
Menggerakkan anggota kelompok
Fasilitator
: Afrianti.P
Sofil faris
M.Mabrur
Agustinho M.
Tugas
:
Ikut serta dalam kegiatan kelompok untuk aktif jalannya
permainan
Memfasilitasi anggota kelompok dalam diskusi kelompok
Observer
: Aprilianti
14

Tugas
:
Mengobservasi jalannya therapi aktivitas kelompok mulai dari

4.

persiapan,proses dan penutup.


Mencari dan mengarahkan respon klien
Mencatat semua proses yang terjadi
Memberi umpan balik pada kelompokMelakukan evaluasi pada

therapi aktivitas kelompok


Membuat laporan jalannya therapi

MEDIA

5.

Tape recorder
Bola pimpong
Karpet
Papan nama

METODE
1). Dinamika kelompok
2). Diskusi dan tanya jawab
3). Bermain peran/stimulasi

6.

LANGKAH KEGIATAN
a.

b.

Pra Orientasi

Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok sesi 1 TAK.

Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

Orientasi

c.

salam terapeutik

Evaluasi / validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

Menanyakan apakah klien telah mencoba memperkenalkan diri


pada orang lain.

d.

Kontrak:

Waktu

: 45 menit

Tempat

: Ruang Melati RSJ DR.Radjiman Wediodiningrat

lawang

Topik

: cara memperkenalkan diri kepada orang lain

e.

Tujuan aktifitas

: klien dapat berkenalan dengan anggota kelompok

f.

Aturan main

:
15

g.

Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai akhir.

Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.

Fase Kerja
1). Terapis akan memainkan music dan mengedarkan bola pimpong
searah jarum jam
2). Pada saat music dimatikan anggota kelompok yang memegang
bola mendapatkan

giliran untuk berkenalan dengan anggota

kelompok yang ada di sebelah kanan dengan cara:


Memberi salam
Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan
hobi
Menyakan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi
lawan bicara.
Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
3). Ulangi 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
4). Hidupkan kembali kaset pada recorder dan edarkan bola. Pada saat
music dimatikan, minta pada anggota kelompok yang memegang
bola untuk memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah
kanannya kepada kelompok, yaitu nama lengkap, nama panggilan,
asal, dan hobi.dimulai dari terapis sebagai contoh.
5). Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang
bola tenis mendapat giliran untuk menyebutkan :salam, nama
lengkap, nama panggilan yang disenangi, asal, dan hobi. Dimulai
dari terapis sebagai contoh.
6). Ulangi sampai semua anggota mendapat giliran.
7). Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
h.

Fase Terminasi

Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK. Contoh : bagaimana perasaannya setelah mengikuti
kegiatan hari ini ?
Terapis memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok

16

Terapis meminta anggota kelompok untuk mencoba


mengenalkan diri pada orang lain dalam kehidupan seharihari.
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

TAK
Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
yang berikutnya, yaitu menyakan kehidupan pribadi
anggota kelompok yag ada di sebelah kanannya.
membuat kesepakatan waktu dan tempat
1). Waktu : 45 menit
2). Tempat
ruang
melati
RSJ
Dr.Radjiman
Wediodiningrat
3). Topik/kegiatan : menyakan kehidupan pribadi
anggota kelompok lain.

7.

ANTISIPASI MASALAH
Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi
kemungkinan yang terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang
diambil dalam program antisipasi masalah adalah :

Bila peserta yang telah bersedia untuk mengikuti TAK tetapi pada
saat pelaksanaan,ternyata tidak bersedia maka langkah yang
diambil adalah dengan mempersiapkan peserta cadangan yang
telah diseleksi sesuai dengan criteria dan disepakati oleh anggota
kelompok lainnya.

Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak


menaati tata tertib yang telah disepakati maka berdasarkan
kesepakatan,di tegur terlebih dahulu dan dikeluarkan dari
kegiatan.

Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan,terapis


menyatakan bahwa kekerasan fisik tidak diperkenankan selama
kegiatan berlangsung.

Bila ada anggota kelompok yang ingin keluar harus dibicarakan


dengan semua anggota kelompok.

Bila ada anggota kelompok yang melakukan kegiatan sesuai


dengan tujuan,terapis mengekplorasi dalam kegiatan.

17

8.

HASIL YANG DIHARAPKAN :


75 % anggota kelompok mampu :
1). Menyepakati kegiatan berikut yaitu: dengan bercakap-cakap tentang
kehidupan pribadi.
2). Menyepakati waktu dan tempat.

9.

EVALUASI
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khusus nya
pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek
yang dievaluasikan adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK sesi 1I, dievaluasikan kemampuan klien memperkenalkan diri
secara verbal dan non verbal dengan menggunakan format evaluasi berikut.

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :


SOSIALISASI (SESI III)

1.

TUJUAN
Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok.
1). Menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang anggota kelompok.
2). Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi.

2.

KRITERIA KLIEN
3). Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi
dalam kelompok kecil.
4). Sehat fisik

18

3.

SETTING
Setting tempat : Peserta duduk berhadapan dan leader, co leader, fasilitator,
observer seperti dalam bagan
CLC

L
K

F
K

K
O

19

Keterangan :

CL
K

: leader

: fasilitator

: co-leader

: observer

: Klien

Jumlah dan nama klien :


Jumlah
: 6 Orang
Nama
: NyR
NyS
NyW
NYY
NYS
NYA
Tim Terapis
:
Leader
: fifin hidayati
Tugas
:
Menyusun rencana pembuatan proposal
Memimpin jalan therapi aktivitas kelompok
Merencanakan dan mengontrol therapi aktivitas kelompok
Membuka aktivitas kelompok
Memimpin diskusi dan therapi aktivitas kelompok
Leader memperkenalkan diri dan mempersilahkan anggota diskusi
lainnya untuk memperkenalkan diri
Membecakan kontrak waktu
Membacakan tujuan therapi aktivitas kelompok
Membaca tata tertib
Membaca aturan main
Co-leader : sofil faris
Tugas
:
Membantu leader mengorganisani anggota
Apabila therapi aktivitas kelompok pasif maka diskusi di ambil
ahli oleh co-leader
Menggerakkan anggota kelompok
Fasilitator
: Afrianti.P
Addhani teguh P.
M.Mabrur
Agustinho M.
Tugas
:
Ikut serta dalam kegiatan kelompok untuk aktif jalannya
permainan
Memfasilitasi anggota kelompok dalam diskusi kelompok
Observer
: Aprilianti
20

Tugas
:
Mengobservasi jalannya therapi aktivitas kelompok mulai dari

4.

6.

persiapan,proses dan penutup.


Mencari dan mengarahkan respon klien
Mencatat semua proses yang terjadi
Memberi umpan balik pada kelompok Melakukan evaluasi pada

therapi aktivitas kelompok


Membuat laporan jalannya therapi

MEDIA

5.

Tape recorder
Bola pimpong
Karpet
Papan nama

METODE

Dinamika kelompok

Diskusi dan tanya jawab

Bermain peran/stimulasi

LANGKAH KEGIATAN
a.

b.

c.

Pra Orientasi

Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok sesi 2 TAK.

Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

Orientasi

salam terapeutik

peserta dan terapis memakai papan nama.

Evaluasi / validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

Menanyakan apakah klien telah mencoba memperkenalkan diri


pada orang lain.

d.

Kontrak:

Waktu

: 45 menit

Tempat

: Ruang Melati RSJ DR.Radjiman Wediodiningrat

lawang

Topik

: cara memperkenalkan diri kepada orang lain

21

e.

Tujuan aktifitas

: klien dapat bertanya dan menjawab tentang

kehidupan pribadi.
f.

g.

Aturan main

Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai akhir.

Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.

Fase Kerja
1). Terapis akan memainkan music dan mengedarkan bola pimpong
searah jarum jam
2). Pada saat music dimatikan anggota kelompok yang memegang
bola mendapatkan

giliran untuk berkenalan dengan anggota

kelompok yang ada di sebelah kanan dengan cara:


Memberi salam
Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan
hobi
Menanyakan

kehidupan

pribadi:

orang

terdekat/diercayai/disegani, pekerjaan.
Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
3). Ulangi 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
4). Ulangi sampai semua anggota mendapat giliran.
5). Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
h.

Fase Terminasi

Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK. Contoh : bagaimana perasaannya setelah mengikuti
kegiatan hari ini ?
Terapis memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

TAK
Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
yang berikutnya, yaitu menyakan kehidupan pribadi
anggota kelompok yag ada di sebelah kanannya.
membuat kesepakatan waktu dan tempat
1). Waktu : 45 menit

22

2). Tempat

ruang

melati

RSJ

Dr.Radjiman

Wediodiningrat
3). Topik/kegiatan : berdiskusi hasil dari setiap sesi
terapi kelompok.
7.

ANTISIPASI MASALAH
Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi
kemungkinan yang terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang
diambil dalam program antisipasi masalah adalah :
Bila peserta yang telah bersedia untuk mengikuti TAK tetapi pada saat
pelaksanaan,ternyata tidak bersedia maka langkah yang diambil
adalah dengan mempersiapkan peserta cadangan yang telah diseleksi
sesuai dengan criteria dan disepakati oleh anggota kelompok lainnya.
Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak menaati
tata tertib yang telah disepakati maka berdasarkan kesepakatan,di
tegur terlebih dahulu dan dikeluarkan dari kegiatan.
Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan,terapis
menyatakan bahwa kekerasan fisik tidak diperkenankan selama
kegiatan berlangsung.
Bila ada anggota kelompok yang ingin keluar harus dibicarakan
dengan semua anggota kelompok.
Bila ada anggota kelompok yang melakukan kegiatan sesuai dengan
tujuan,terapis mengekplorasi dalam kegiatan.

8.

HASIL YANG DIHARAPKAN :


75

% anggota kelompok mampu :Menyepakati kegiatan


berikut yaitu:

1). mampu berdiskusi tentang perasaan setelah mengikuti terapi aktifitas


kelompok.
2). Menyepakati waktu dan tempat.
2. EVALUASI
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khusus nya
pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek
yang dievaluasikan adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

23

Untuk TAK sesi III, dievaluasikan kemampuan klien memperkenalkan diri


secara verbal dan non verbal dengan menggunakan format evaluasi berikut.

PROPOSAL
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
DI RUANG MELATI RSJ Dr.RADJIMAN
WEDIODININGRAT LAWANG

NN

24

OLEH KELOMPOK 8 :
Aprilianti
Fifin hidayati
Moch.mabrur maarif
Agustinho mendonca
Afrianti putri w.
Addhani teguh p.
Sofil faris

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG
2011

LEMBAR PENGESAHAN
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
ISOLASI SOSIAL:MENARIK DIRI
DIRUANG MELATI RSJ Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT
LAWANG

Kelompok 8
Ketua

Aprilianti
2010.03.0257

Lawang, 30 juli 2013

25

Mengetahui
Pembimbing ruangan

kepala ruangan

Retno Dyah G, S.Kep


NIP.196711221988032002

Pembimbing akademik

Yunus Adi wijaya S.Kep.Ns


NIP/NIDN : 010704040/0723057904

26

Você também pode gostar