Você está na página 1de 14

Membangun Negara Kesejahteraan:

Perspektif Pembangunan Ekonomi Indonesia


yang Berbasis Teknologi dan Inovatif

Ir. H. Airlangga Hartarto, MMT., MBA


Ketua Komisi VI DPR RI

Disampaikan pada Kegiatan Sekolah Pemimpin Muda Indonesia (SPMI),


Epicentrum Kebangsaan, 26 Agustus 2013, Jakarta

Outline

Dasar Hukum:
Membangun Negara Kesejahteraan;
Gambaran Umum Perekonomian
Indonesia;
Potensi Ekonomi Indonesia;
Tantangan yang Dihadapi:
Eksternal
Internal
Upaya-Upaya Prioritas:
Percepatan Transformasi Kebijakan
Ekonomi

Dasar Hukum;
Membangun Negara Kesejahteraan
Tujuan Pembentukan Pemerintah Negara Indonesia:
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
(Pembukaan UUD 1945)

Basis Kebijakan Pembangunan Ekonomi Nasional:


Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan;
Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara;
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat;
Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi
dengan
prinsip
kebersamaan,
efisiensi-berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional;
(Pasal 33 ayat 1-4 UUD 1945 Perubahan Keempat)

Gambaran Umum Perekonomian Indonesia

Sekalipun
ekonomi
dunia
mengalami perlambatan, selama
periode
2008-2012,
ekonomi
Indonesia
tumbuh
rata-rata
sebesar 5,9% per tahun, dan
berdasarkan APBN-P 2013, pada
tahun 2013 ditargetkan sebesar
6,3%;
GDP Indonesia merupakan yang
terbesar di kawasan ASEAN, dan
telah menjadi salah satu kekuatan
ekonomi dunia (anggota G-20),
dimana
pada
tahun
2009,
Indonesia
merupakan
negara
dengan GDP terbesar ke-18 dunia
dan saat ini merupakan yang
terbesar ke-16 dunia atau sekitar
1,4% total GDP dunia;
Pendapatan per kapita terus
meningkat dalam beberapa tahun
terakhir, dari USD 2.178 pada
tahun 2008, menjadi USD 3.557
pada tahun 2012, atau rata-rata

Pertumbuhan Ekonomi (%)


10
5
0

2006

2008

2010

2012

2014

-5

Indonesia

Dunia

GDP Beberapa Negara ASEAN 2012


Brunei D
Srilangka
Vietnam
Filipina
Singapura
Malaysia
Thailand
Indonesia

16,954

Juta USD

59,421
141,669
250,265
274,701
303,526
365,564
874,043

Sumber:
World Development Indicators
database, World Bank, 1 July 2013

Potensi Ekonomi Indonesia

Indonesia memiliki basis dukungan yang kuat untuk


membangun ekonomi yang lebih besar dan lebih kuat dalam
rangka mewujudkan amanat konstitusi yaitu kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat;

Faktor-faktor pendukungnya, antara lain:

Jumlah penduduk yang besar yang mencapai sekitar 245 juta


jiwa (lebih dari 90% merupakan usia muda/produktif di bawah
65 tahun) merupakan basis tenaga kerja produktif, sekaligus
pasar yang besar;

Pertumbuhan jumlah kelas menengah (pendapatan minimal


Rp 2 juta per bulan) yang cukup pesat dalam beberapa tahun
terakhir, dimana pada tahun 2012 telah mencapai 74 juta dan
diprediksi akan mencapai 141 juta pada tahun 2020, atau
setidaknya 8 hingga 9 juta pertambahan kelas menengah
setiap tahun selama periode tersebut (The Boston Consulting
Group Report, Maret 2013);

Jumlah wirausaha masih di bawah 1% dari total populasi,


sehingga masih memiliki potensi untuk berkembang di masa
mendatang;

Negara yang luas dengan kekayaan sumber daya alam/energi

Tantangan yang Dihadapi:


Eksternal-Persaingan Global yang Tinggi

Globalisasi/integrasi ekonomi dan keterbukaan pasar yang mendorong


tingkat persaingan global semakin tinggi;

Indonesia sudah menjadi bagian dari pelaku perdagangan bebas, antara


lain melalui:

Ratifikasi Persetujuan Pembentukan WTO (1994);

Asean Free Trade Agreement/AFTA (berlaku parsial 2002 dan berlaku


penuh/tarif 0% 2010)

Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement/IJ-EPA (berlaku


efektif 2008)

China-Asean Free Trade Agreement/CA-FTA (berlaku efektif 2010)

Asean-Korea Free Trade Agreement/AK-FTA (berlaku efektif 2010)

Asean-Australia-New Zealand
(berlaku efektif 2010)

Asean-India Free Trade Agreement/AI-FTA (berlaku efektif 2010)

Asean Economic Community (AEC) tahun 2015: Asean sebagai pasar


tunggal dan basis produksi internasional;

Free

Trade

Agreement/AANZ-FTA

Persoalan ekonomi atau kebijakan ekonomi suatu negara/kawasan


dengan cepat akan berdampak pada negara/kawasan lain;

Tantangan yang Dihadapi;


Internal-Daya Saing Ekonomi Domestik yang Rendah

Infrastruktur yang masih belum memadai dan belum merata,


antara lain sistem logistik, jaringan transportasi/distribusi; dan
listrik/energi;

Peran industri primer/ekspor sumber daya alam bernilai tambah


rendah dalam perekonomian nasional masih cukup besar,
dimana Indonesia merupakan produsen dan eksportir utama
dunia untuk sejumlah komodits, antara lain gas bumi, batubara,
CPO, dan timah;

Bahan baku impor untuk kegiatan produksi di sektor industri


manufaktur masih cukup tinggi;

Produktivitas dan nilai tambah sektor industri masih rendah


akibat:

Masih mengandalkan tenaga kerja murah;

Mayoritas berbasis teknologi rendah;

Peran riset dan teknologi serta inovasi masih lemah

Kepastian hukum yang masih lemah serta konflik antar sektor


dan ketidakharmonisan kebijakan antara pusat dan daerah/antar
daerah masih tinggi;

Tantangan yang Dihadapi;


Daya Saing Bidang Inovasi

Terdapat banyak aspek yang


dipertimbangkan
dalam
penentuan
tingkat
daya
saing
inovasi
tersebut,
antara lain: aspek peraturan,
lingkungan bisnis, tingkat
pendidikan, R&D, tenaga
kerja dan infrastruktur;
Daya saing Indonesia di
bidang inovasi masih jauh di
bawah China, Brazil dan
India;
Di kawasan ASEAN Indonesia
masih berada di bawah
negara-negara
utama
di
kawasan seperti Singapura,
Malaysia, Thailand, Brunei
Darussalam dan Vietnam;

The Global Innovation Index 2013


110

Kamboja
98

Srilangka

90

Filipina

85

Indonesia
Vietnam

76

Brunei D

74

India

66

Brazil

64
57

Thailand
35

China

32

Malaysia
Singapura

Ranking

Sumber: The Global Innovation Index 2013,


Cornell University, INSEAD, and WIPO,
2013

Tantangan yang Dihadapi;


Dukungan Terhadap R&D
Pengeluaran R&D terhadap GDP (%)
2.1

1.8
1.2
0.8

0.6
0.2

0.1

0.1

0.1

Sumber: The Global Innovation Index 2013, Cornell University, INSEAD, and
WIPO, 2013

Dukungan pendanaan riset dan pengembangan di Indonesia masih


relatif rendah, yaitu baru sekitar 0,1 % dari GDP, berada di bawah
China, Brazil, India, dan di kawasan ASEAN berada di bawah
Singapura, Malaysia dan Thailand;

Tantangan yang Dihadapi;


Kolaborasi Industri dan Perguruan Tinggi dalam R&D
Kolaborasi Perguruan Tinggi-Industri
dalam R&D
118
5 18

50 51
35 40 44 46

71 79

97

Sumber: The Global Competitiveness Report 2012-2013, The World Economic


Forum, 2012

Kerja sama di bidang kegiatan riset dan pengembangan antara


perguruan tinggi dan industri di Indonesia berada di bawah China,
namun lebih baik dibanding Brazil dan India.

Di kawasan ASEAN, Indonesia berada di bawah Singapura dan


Malaysia,
namun lebih baik dibanding negara-negara ASEAN
lainnya seperti Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina,
Vietnam dan Srilangka;

Upaya-Upaya Prioritas;
Percepatan transformasi Kebijakan Ekonomi.(1)
Tahapan Pembangunan Eknomi
Factor driven
Transisi

Efficiency
driven

Transisi

Innovation
driven

Percepatan transformasi strategi pembangunan ekonomi, yang


saat ini sudah melepaskan diri dari level factor driven, dan telah
berada pada tahap efisiensi ekonomi (efficiency driven) menuju
perekonomian berbasis inovasi (innovation driven);

Sekalipun sudah berada di level perekonomian berbasis efisiensi,


namun Indonesia perlu melakukan pembenahan yang lebih jauh
di berbagai sektor perekonomian domestik agar lebih mampu
bersaing dengan negara-negara lain, antara lain melalui:

Pembangunan dan pemerataan infrastruktur;

perbaikan iklim investasi;

Penguatan kapasitas kelembagaan; dan

Koordinasi dan harmonisasi kebijakan antar sektor, pusatdaerah dan antar daerah

Upaya-Upaya Prioritas;
Percepatan transformasi Kebijakan Ekonomi.(2)

Konsistensi dan perluasan penerapan kebijakan


peningkatan
produktivitas dan nilai tambah kegiatan produksi di berbagai sektor
ekonomi, antara lain melalui:

Program penguatan /pendalaman struktur industri melalui


hilirisasi industri dan melakukan restriksi terhadap ekspor sumber
daya alam/bahan mentah bernilai tambah rendah;

Prioritas alokasi sumber daya alam/bahan mentah untuk


pemenuhan bahan baku industri pengolahan di dalam negeri;

Prioritas investasi di sektor-sektor ekonomi yang memberikan


nilai tambah yang besar, dan memberikan dampak ekonomi yang
luas dan berkelanjutan, antara lain berupa penciptaan lapangan
kerja yang besar, penyerapan tenaga kerja yang tinggi, dan
penerimaan negara yang tinggi;

Pengembangan kebijakan ekonomi yang dapat membantu


mendorong pertumbuhan, sekaligus pemerataan ekonomi agar
dapat mereduksi:

Kesenjangan pertumbuhan ekonomi antar daerah;

Kesenjangan
pendapatan
antara
kelompok
berpenghasilan tinggi, menengah dan rendah;

masyarakat

Upaya-Upaya Prioritas;
Percepatan transformasi Kebijakan Ekonomi.(3)

Peningkatan peran tenaga kerja berpengetahuan dan R&D sebagai


basis pembangunan ekonomi Indonesia di masa mendatang yang
berbasis inovasi, antara lain melalui:

Peningkatan pendanaan di sektor pendidikan;

Peningkatan pendanaan untuk kegiatan R&D/inovasi, baik oleh


pemerintah maupun swasta, atau melalui kolaborasi swasta
dengan perguruan tinggi dan lembaga riset pemerintah;

Pengaturan ketentuan
paket investasi asing;

transfer

pengetahuan/teknologi

dalam

Peningkatan kemandirian di sektor ekonomi agar Indonesia mampu


bersaing sekaligus dapat menjaga kedaulatan dalam pengelolaan
perekonomian nasional, antara lain melalui:

Peningkatan kemampuan pembiayaan/investasi baik pemerintah


maupun swasta nasional;

Pengembangan sumber daya manusia berpengetahun/memiliki


keterampilan yang tinggi; dan

Peningkatan kemampuan dalam penciptaan dan penguasaan


teknologi;

Terimakasih

Você também pode gostar