Você está na página 1de 3

Catatan Penting dalam Penentuan Kc

(Tetapan Kesetimbangan Kimia)


Posted on 21 November 2012 by Urip Kalteng
Tetapan kesetimbangan (Kc) memiliki makna yang luas dalam memahami
reaksi kimia ketika dalam keadaan setimbang secara kuantitatif. Dalam
penentuan Kc semua komponen adalah dalam satuan molar, artinya jumlah
mol tiap zat yang ada dalam kesetimbangan itu dibagi volume wadah yang
digunakan untuk reaksi tersebut.
Pada pelajaran kimia di sma beberapa hal telah jadi kebiasaan dalam soal
ada klasifikasi kapan volume tidak perlu dilibatkan dan kapan volume turut
dilibatkan dalam perhitungan Kc. Kata boleh tidaknya itu punya arti cukup
hanya memandang jumlah masing-masing mol saja meskipun konsep
awalnya

semua

harus

dihitung

dalam

satuan

molar,

namun

untuk

penyelesaian berikutnya jumlah koefisien itu bisa dijadikan pedoman untuk


dua hal tersebut.
Ketika koefisien zat antara ruas kiri dan kanan sama

maka bisa tanpa

memperhatikan volume, toh memang secara matematis itu tidak akan


berpengaruh. Namun ketika jumlah koefisien ruas kiri dan kanan berbeda
jumlahnya maka volume turut mempengaruhi dalam perhitungan Kc.
Misal pada persamaan H2 + I2
2 HI. Pada persaaman reaksi yang
setara seperti itu, total koefisien pereaksi 2 dan ini sebanding dengan total
koefisien hasil reaksi, 2 juga. Maka berapapun wadah yang digunakan untuk
tempat berlangsungnya reaksi itu tidak akan berpengaruh.
Jika pada keadaan setimbang terdapat 1 mol gas H 2 dan 2 mol I2 dan 3 mol
gas HI dalam wadah 0,50 L maka kalkulasi Kc-nya dapat ditentukan secara
sederhana seperti persamaan berikut:

Untuk kasus lain:


Ketika jumlah total koefisien ruas kiri tidak sama dengan ruas kanan maka
kita harus melibatkan volume dalam penentuan besaran Kc itu sebagai
komponen konsentrasi zat yang terlibat. Kecuali jika volume tidak sama
dengan 1 Liter maka volume turut mempengaruhi besar kecilnya harga Kc.
Seperti reaksi N2(g) + 3 H2(g)
2 NH3(g) . Total koefisien pereaksi
(1 N2+ 3 H2) adalah 4 dan total koefisien hasil reaksi di ruas kanan (2 NH3)
total koefisiennya 2.
Sebagai ilustrasi, pada keadaan setimbang reaksi N2(g) + 3 H2(g)

NH3(g) terdapat 1 mol gas N 2 dan 2 mol H2 dan 3 mol gas NH3 dalam wadah
0,50 L maka kalkulasi Kc-nya dapat ditentukan secara sederhana seperti
berikut:

Andai kita tidak memperhatikan volume (yang tentu saja tidak benar) maka
hasilnya beda jauh, silahkan bandingkan dengan hasil hitung Kc berikut.
Kesimpulan:

Ketika jumlah koefisien zat pereaksi (ruas kiri) sama dengan


koefisien zat hasil reaksi (ruas kanan) maka volume berapapun besarnya
tidak akan mempengaruhi besarnya Kc.

Ketika jumlah koefisien zat pereaksi (ruas kiri) tidak sama dengan
koefisien zat hasil reaksi (ruas kanan) maka volume akan mempengaruhi
besarnya Kc, kecuali jika volume-nya 1 liter.

Você também pode gostar