Você está na página 1de 11

Apa itu CSR?

CSR adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh


perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial atau lingkungan sekitar
dimana perusahaan itu berada. Sedangkan definisi CSR menurut World Business Council on
Sustainable Development adalah komitmen dari bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan
berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan
kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas. Wacana
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang kini menjadi isu
sentral yang semakin populer dan bahkan ditempatkan pada posisi yang penting, karena itu
kian banyak pula kalangan dunia usaha dan pihak-pihak terkait mulai merespon wacana ini,
tidak sekedar mengikuti tren tanpa memahami esensi dan manfaatnya.
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan
keberlanjutan (sustainability) perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost
centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre). Program CSR
merupakan

komitmen

perusahaan

untuk

mendukung

terciptanya

pembangunan

berkelanjutan (sustainable development). Disisi lain masyarakat mempertanyakan apakah


perusahaan yang berorientasi pada usaha memaksimalisasi keuntungan-keuntungan ekonomis
memiliki komitmen moral untuk mendistribusi keuntungan-keuntungannya membangun
masyarakat lokal, karena seiring waktu masyarakat tak sekedar menuntut perusahaan untuk
menyediakan barang dan jasa yang diperlukan, melainkan juga menuntut untuk bertanggung
jawab sosial.
Penerapan program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep tata
kelola perusahaan yang baik (Good Coporate Governance). Diperlukan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) agar perilaku pelaku bisnis mempunyai
arahan yang bisa dirujuk dengan mengatur hubungan seluruh kepentingan pemangku
kepentingan (stakeholders) yang dapat dipenuhi secara proporsional, mencegah kesalahankesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan memastikan kesalahan-kesalahan yang
terjadi dapat diperbaiki dengan segera.
Dengan pemahaman tersebut, maka pada dasarnya CSR memiliki fungsi atau peran
strategis bagi perusahaan, yaitu sebagai bagian dari manajemen risiko khususnya dalam
membentuk katup pengaman sosial (social security). Selain itu melalui CSR perusahaan
juga dapat membangun reputasinya, seperti meningkatkan citra perusahaan maupun
pemegang sahamnya, posisi merek perusahaan, maupun bidang usaha perusahaan.

Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa CSR berbeda dengan charity atau sumbangan
sosial. CSR harus dijalankan di atas suatu program dengan memerhatikan kebutuhan dan
keberlanjutan program dalam jangka panjang. Sementara sumbangan sosial lebih bersifat
sesaat dan berdampak sementara. Semangat CSR diharapkan dapat mampu membantu
menciptakan keseimbangan antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Pada dasarnya
tanggung jawab sosial perusahaan ini diharapkan dapat kembali menjadi budaya bagi bangsa
Indonesia khususnya, dan masyarakat dunia dalam kebersamaan mengatasi masalah sosial
dan lingkungan.
Keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan program-program CSR secara
berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang rasional. Sebab implementasi
program-program CSR akan menimbulkan efek lingkaran emas yang akan dinikmati oleh
perusahaan dan seluruh stakeholder-nya. Melalui CSR, kesejahteraan dan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat luas akan lebih terjamin. Kondisi ini pada
gilirannya akan menjamin kelancaran seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta
pemasaran hasil-hasil produksi perusahaan. Sedangkan terjaganya kelestarian lingkungan dan
alam selain menjamin kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan bahan
baku produksi yang diambil dari alam.
Bila CSR benar-benar dijalankan secara efektif maka dapat memperkuat atau
meningkatkan akumulasi modal sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Modal sosial, termasuk elemen-elemennya seperti kepercayaan, kohesifitas,
altruisme, gotong royong, jaringan dan kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar
terhadap pertumbuhan ekonomi. Melalui beragam mekanismenya, modal sosial dapat
meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam
proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kekerasan dan
kejahatan.
Tanggung jawab perusahaan terhadap kepentingan publik dapat diwujudkan melalui
pelaksanaan program-program CSR yang berkelanjutan dan menyentuh langsung aspekaspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian realisasi program-program CSR merupakan
sumbangan perusahaan secara tidak langsung terhadap penguatan modal sosial secara
keseluruhan. Berbeda halnya dengan modal finansial yang dapat dihitung nilainya kuantitatif,
maka modal sosial tidak dapat dihitung nilainya secara pasti. Namun demikian, dapat
ditegaskan bahwa pengeluaran biaya untuk program-program CSR merupakan investasi
perusahaan untuk memupuk modal sosial.

Program CSR sudah mulai bermunculan di Indonesia seiring telah disahkannya


Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, adapun isi Undang-Undang tersebut yang
berkaitan dengan CSR, yaitu:
Pada pasal 74 di Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, berbunyi:
1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
3)

Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan
Peraturan Pemerintah.

MANFAAT BAGI MASYARAKAT


CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat, ini akan sangat tergantung dari
orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia
(Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi
pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan
politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi.
Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah
daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran
penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di
tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus
berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social
Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus,
dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung,
dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini.
Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-

kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses
manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.
Intinya manfaat CSR bagi

masyarakat yaitu dapat mengembangkan diri dan usahanya

sehingga sasaran untuk mencapai kesejahteraan tercapai.

MANFAAT BAGI PERUSAHAAN


1. Meningkatkan Citra Perusahaan
Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai
perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat.
2.

Memperkuat Brand Perusahaan

Melalui kegiatan memberikan product knowledge kepada konsumen dengan cara


membagikan produk secara gratis, dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan keberadaan
produk perusahaan sehingga dapat meningkatkan posisi brand perusahaan.
3.

Mengembangkan

Kerja

Sama

dengan

Para

Pemangku

Kepentingan

Dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentunya tidak mampu mengerjakan sendiri,
jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah,
masyarakat, dan universitas lokal. Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan
para pemangku kepentingan tersebut.
4.

Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya

Jika CSR dilakukan sendiri oleh perusahaan, perusahaan mempunyai kesempatan


menonjolkan keunggulan komparatifnya sehingga dapat membedakannya dengan pesaing
yang menawarkan produk atau jasa yang sama.
5.

Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh

Perusahaan
Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan memerlukan
kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi dalam
perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi perusahaan dalam
bisnis global.
CONTOH PERUSAHAAN
Program CSR di tahun 2008 memiliki tema khusus Indosat Cinta Indonesia, yang
kemudian pada tahun 2009, tema CSR Indosat berkembang menjadi Satukan Cinta Negeri

sebagai bentuk refleksi komitmen dan tanggungjawab Indosat sebagai perusahaan di


Indonesia yang Peduli atas kesejahteraan masyarakat dan lingkungan, serta upayanya untuk
senantiasa berkarya, memberikan manfaat, serta mengajak peran serta seluruh stakeholder
untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih baik, yang merupakan terjemahan dari
keinginan masyarakat pada umumnya untuk terlibat secara aktif dalam berbagai program
sosial Indosat.

Analisis:
CSR adalah salah satu program yang bisa dilakukan perusahaan untuk melakukan
kepedulian terhadap konsumen atau masyarakat umum. Hal ini tidak merupakan kewajiban
melainkan kesukarelaan pihak perusahaan. Melihat penerapan CSR yang dilakukan indosat
tersebut, saya berpendapat bahwa perusahaan yang menyediakan jasa telekomunikasi tersebut
tidak hanya berorientasi pada profitabilitas internal tetapi sangat peduli terhadap lingkungan
sekitar perusahaan. 5 hal yang inisiatif saya rasa cukup untuk memenuhi kepedulian terhadap
lingkungan yang notabene bukan hanya lingkungan mikro tetapi lingkungan bangsa secara
global. Dan untuk merealisasikan teori inisiatif diatas sebaiknya perusahaan menggunakan
langkah-langkah yang strategis sesuai yang dikemukakan diatas. Dengan demikian
akan ditemukan titik temu antara makna tindakan CSR yang memberikan dampak positif bagi
kehidupan sosial dan sekaligus mendatangkan manfaat ekonomi baik bagi masyarakat
maupun perusahaan. Sepanjang keseimbangan ini dijaga dengan saksama, CSR bisa
dipastikan diselenggarakan dengan penuh tanggung jawab.

CONTOH

PERUSAHAAN

PT.SIDO

YANG

MELAKUKAN

CSR
MUNCUL

PT SidoMuncul menggandeng Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) selama tiga bulan
terakhir merealisasikan bakti sosial operasi katarak terhadap 1.693 mata (1 mata = 1 pasien),
yang merupakan bagian dari rencana pengoperasian serupa sebanyak 12.000 mata hingga
akhir

Desember

mendatang.

Regional Marketing Manager SidoMuncul Rico Hidayat menyebutkan perusahaan obat


herbal tersebut telah mengadakan operasi katarak sejak 2011 terhadap 6.000 pasien, sebagai
bagian dari pencanangan gerakan penanggulangan buta katarak di Indonesia. Bakti sosial
serupa dilanjutkan tahun lalu dengan mengoperasi 12.746 mata. bakti sosial (baksos) operasi
katarak secara nasional ditargetkan menjangkau 12.000 pasien, dan hingga pertengahan
bulan ini terealisasi 1.693 mata antara lain 100 pasien di Surabaya dan pasien dengan jumlah
sama

di

Malang.

Kegiatan tersebut selain melibatkan Perdami, SidoMuncul juga didukung Pundi Amal SCTV
guna membiayai operasi katarak bagi 600 pasien pada tahun ini. Penanggulangan buta
katarak itu telah dilakukan di Bandung, Karawang, Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan
Malang.
Untuk membiayai operasi katarak terhadap 12.000 pasien pada 2012 pihak SidoMuncul
disebutkan mengeluarkan dana Rp12 miliar, yang merupakan perwujudan program tanggung
jawab sosial (corporate social responsibility/CSR) perusahaan obat tradisional itu.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Sebagai warga korporasi yang bertanggung jawab, BCA tidak hanya ingin dikenal sebagai
sebuah perusahaan perbankan terkemuka di Indonesia. Lebih dari itu, BCA juga mempunyai
komitmen kuat untuk memaknai kehadirannya di tengah masyarakat melalui kepedulian dan
berbagai kontribusinya terhadap upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, yang
mencakup tiga komponen besar: pembangunan ekonomi, keseimbangan ekologi dan
kesejahteraan sosial.
BCA juga menyadari adanya saling ketergantungan antara keberlangsungan pertumbuhan
perusahaan dan pembangunan kesejahteraan masyarakat sekitar. Perusahaan dapat terus
bertumbuh bila masyarakat dimana perusahaan itu berada juga tumbuh bersamanya. Itu
sebabnya, bagi BCA, kegiatan CSR bukan sekedar bentuk kepatuhan pada peraturan, namun
merupakan bagian penting yang menentukan masa depan perusahaan.
Beranda CSR
CSR
Komitmen Direksi PT Nusantara Regas (mengacu pada UU Perseroan No.40 Tahun 2007
pasal 74 tentang kewajiban perusahaan BUMN dan Anak Perusahaannya melaksanakan
program sosial dan Permen BUMN No.05/MBU/2007 perihal penggunaan anggaran yang
dialokasikan oleh perusahaan) bahwa kegiatan sosial Nusantara Regas merupakan irefleksi

nilai dan budaya perusahaan yang terintegrasi dengan strategi bisnis masa kini dan
mendatang, program sosial Nusantara Regas harus mampu memberikan manfaat bagi
shareholder dan stakeholders, maka program tanggung jawab sosial perusahaan dipriortaskan
untuk membantu masyarakat secara bersama dengan pemerintah daerah setempat untuk
mengatasi permasalahan sosial di sekitar kegiatan bisnis Nusantara Regas. Program CSR
tersebut dikembangkan dan diprioritaskan untuk penyuluhan, pelestarian lingkungan dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat seitar lokasi bisnis perusahaan di Teluk Jakarta.
PROGRAM CSR PT Nusantara Regas (NR)
Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu
11 November 2012
Program CSR yang dilakukan oleh Nusantara Regas Kesehatan, Pendidikan, Pelestarian
Lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat dan Infrastruktur.
Perencanaan Program CSR di NR meliputi kegiatan yang bersifat sustainable (berkelanjutan);
berupa pelatihan dan pemberdayaan potensi masyarakat melalui keterlibatan usaha
peningkatan sumber daya alam contoh nya adalah Penanaman Rumah Ikan di sekitar Pulau
Untung Jawa (pulau terdekat dari keberadaan FSRU).
Sejalan dengan usia perusahaan th 2013 berusia 4 th, saat ini PT Nusantara Regas masih
berkonsentrasi pada wilayah terdekat dari keberadaan FSRU, yaitu Pulau Untung Jawa di
Teluk Jakarta.
Pengembangan Masyarakat Merupakan salah satu wujud tanggung jawab perusahaan untuk
meningkatkan kemandirian masyarakat dari berbagai aspek. Sebagai wujud implementasinya,
Perusahaan secara sadar berinisiatif untuk mengajak masyarakat aktif bersama menemukan
solusi guna meningkatkan kondisi ekonomi, sosial, lingkungan, dan budaya. Di kalangan
Kontraktor Kontrak Kerja Sama, Program Pengembangan Masyarakat merupakan kegiatan
yang dilaksanakan oleh Kontraktor KKS sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan
implementasi dari komitmen perencanaan pengelolaan lingkungan hidup. Program ini
dilaksanakan melalui kegiatan bidang lingkungan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan
infrastruktur (fasilitas sosial/fasilitas umum).
Pendidikan Sejumlah kegiatan pengembangan masyarakat dilakukan di sejumlah daerah
operasi sepanjang tahun 2011. Kegiatan tersebut antara lain adalah melaksanakan sejumlah
kegiatan peningkatan kualitas dan keamanan pendidikan dengan memfasilitasi perbaikan
sarana belajar mengajar antara lain seperti gedung, material bangunan sekolah, pagar sekolah,
komputer, dan lain sebagainya. Sebagai upaya mendukung kelancaran pelaksanan pendidikan
para siswa, Perusahaan juga menyalurkan bantuan beasiswa yang merupakan bagian dari
program Cerdas Bersama Pertamina. Kegiatan ini dilaksanakan di sejumlah wilayah operasi
mulai dari Sumatera hingga Kawasan Timur Indonesia. Program pemberian beasiswa ini
merupakan bagian dari program besar CSR Pertamina yang diberikan kepada para siswa yang
berada di sekitar daerah operasi perusahaan

Pengembangan Potensi Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang cukup
banyak. Namun demikian, pada kenyataannya kuantitas tersebut tidak didukung dengan
kualitas yang sesuai dengan kebutuhan industri. Oleh karenanya banyak sumber daya
manusia yang tidak mendapatkan pekerjaan yang baik. Melihat kondisi ini, Perusahaan
memetakan kebutuhan peningkatan kualitas SDM potensial di sekitar daerah operasi menjadi
sebuah kebutuhan yang dapat dikembangkan. Hal ini pada akhirnya akan membukakan
peluang kerja dan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
Kebutuhan masyarakat mendapat respon proaktif dari perusahaan berupa penyelenggaraan
pelatihan yang dilaksanakan bersama dengan pemangku kepentingan yang memiliki
kompetensi seperti lembaga pendidikan. Dengan program ini diharapkan dapat menjawab
kebutuhan masyarakat dan memberikan dampak langsung serta tepat sasaran. Setelah melalui
masa pelatihan, para peserta diharapkan memiliki kemampuan yang mumpuni dan rasa
percaya diri sebagai generasi muda yang mandiri.
Keterlibatan Pemangku Kepentingan Pertamina EP menyadari bahwa pemangku
kepentingan memegang peran penting dalam mendukung keberlanjutan perusahaan. Untuk
mengelola hubungan dengan para pemangku kepentingan, perusahaan mengacu pada prinsip
tata kelola yang telah ditetapkan.
Pengelolaan hubungan dengan pemangku kepentingan diarahkan pada kepentingan bisnis
perusahaan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan, keselamatan dan
kesehatan kerja, dan lingkungan serta memperhatikan skala prioritas dan saling menghargai
sehingga tercapai keseimbangan dan keharmonisan antara:
1. Dimensi bisnis yang berorientasi pada penciptaan nilai (value creation) dan kepuasan
pelanggan
2. Dimensi sosial yang menyangkut aspek etika usaha dan tanggung jawab sosial
perusahaan, kondisi kesehatan dan keselamatan serta kesejahteraan pekerja dan aspek
sosial kemasyarakatan
3. Dimensi lingkungan yang mengarahkan perusahaan untuk memperhatikan aspek
kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup di sekitar unit operasi/lapangan usaha
4. Pengelolaan pemangku kepentingan didasarkan prinsip-prinsip GCG, yaitu
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian, dan kewajaran.
Perusahaan menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak pemangku kepentingan, antara
lain melalui pemberian informasi yang relevan dan penting secara transparan, akurat dan
tepat waktu dan melalui mekanisme komunikasi yang sehat dan beretika. Untuk kepentingan
komunikasi dengan pemangku kepentingan, perusahaan memiliki perangkat penghubung
yakni fungsi Legal & Relations yang menjalai peran Sekretaris Perseroan atau fungsi Humas
untuk unit operasi atau pejabat lain yang ditunjuk berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Pertamina EP juga memiliki mekanisme untuk menampung dan menindaklanjut saran dan
keluhan dari pemangku kepentingan. Hal ini antara lain dapat disampaikan melalui fasilitas
Hubungi Kami di situs jejaring www.pertamina-ep.com. Jika saran dan keluhan yang
disampaikan memiliki relevansi dengan persoalan etika, maka dapat disampaikan secara
khusus melalui email komite etika yaitu pep-etika@pertamina.com.

Dalam pencapaian tujuan bersama demi menjaga keselarasan antara perusahaan dengan
pemangku kepentingan, Pertamina EP menciptakan kondisi yang memungkinkan pemangku
kepentingan berpartisipasi dalam mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kesuksesan CSR AQUA Danone
Sekarang sumber air su dekat Beta sonde terlambat lagi
Begitulah sepenggal kalimat yang meluncur dari mulut seorang anak laki laki berkulit hitam
manis di Papua. Iklan milik Danone Aqua ini kita jumpai pada tahun 2009, sebagai bukti
pelaporan kepada masyarakat bahwa Aqua telah melakukan suatu bentuk program kepeduliannya
terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar (NTT). Program
Coorporate Social Responsibility
(CSR) adalah suatu bentuk wajib yang telah ditetapkan oleh pemerintah sejak tahun 2007,
pasal 74 ayat 1 disebutkan bahwa
Perseroan Terbatas yang menjalankan
usaha dibidang bersangkutan dengan sumber daya
alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Peraturan tentang CSR
yang lebih terperinci tertuang dalam UU yang dijabarkan lebih jauh oleh Peraturan Menteri
Negara BUMN No:Per-07/MBU/2007. Seperti diketahui, CSR milik BUMN adalah program
kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Dalam Undang Undang BUMN dinyatakan bahwa
selain mencari keuntungan, peran BUMN adalah juga memberikan bimbingan bantuan secara
aktif kepada pengusaha golongan lemah serta menyisihkan 2-3% dari laba bersih untuk
program kemitraan dan Bina Lingkungan. CSR memiliki tiga elemen kunci (Aswak dkk,
2011:85) : 1.
CSR adalah komitmen, kontribusi, cara pengolahan bisnis dan pengambilan keputusan pada
perusahaan. 2.
Komitmen, kontribusi, pengelolaan bisnis dan pengambilan keputusan perusahaan didasarkan
pada akuntabilitas, mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan, memenuhi tuntutan etis,
legal dan profesional.
3.
Perusahaan memberikan dampak nyata pada pemangku kepentingan dan secara khusus pada
masyarakat sekitar.
MANAJEMEN PT DANONE AQUA
|8

CSR
PT DANONE
AQUA
Mengingat Aqua adalah perusahaan yang telah melayani masyarakat hampir 40 tahun, Aqua
juga menggunakan sumber daya alam yakni sumber air bersih, oleh karena itu untuk menjaga
kesinambungan serta keseimbangan penggunaan sumber daya agar tetap terjaga dan
manfaatnya bagi masyarakat luas dan menciptakan pertumbuhan sumber daya yang
berkelanjutan. Oleh karena itu dirasa penting Aqua melakukan kegiatan CSR, dalam rangka
sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab sosial perusahaan dengan menerapkan kegiatan
berbasis masyarakat dalam menjalankan programnya. Kampanye yang telah dimulai sejak

tahun 2007 ini juga adalah sebuah kampanye berkelanjutan mengenai kebaikan alam
(Goodness of nature). Salah satu program Aqua adalah
WASH (Water Access, Sanitation, Hygiene Program)
tujuanya untuk memberikan solusi dalam penyediaan air bersih di Indonesia. Didalam
program WASH ini adalah
program Satu Untuk Sepuluh, program ini juga mendukung program
Millenium Development
yang dicanangkan oleh PBB tujuannya untuk memerangi kemiskinan dan kelaparan di
berbagai belahan dunia yang ditarget pada tahun 2015.
1)
PROGRAM 1 LITER AQUA UNTUK 10 LITER AIR BERSIH
Program yang akan dibahas kali ini khusus pada CSR Aqua yang telah terlaksana
yaitu program 1L Aqua untuk 10L Air Bersih, menurut Binahidra Logiardi, manajer PT
Tirta Investama yang membawahi perusahaan Aqua, slogan ini adalah ungkapan simbiolis
untuk memudahkan pemirsa mencerna pesan yang ingin Aqua sampaikan, dimana setiap 1
liter yang terjual telah membantu 10 liter air bersih untuk 4 kecamatan. Program ini
didasarkan pada fakta yang menjelaskan bahwa air adalah kebutuhan mendasar bagi manusia,
namun permasalahanya tidak semua orang dapat mengakses air bersih, karena faktor
demografis yang membutuhkan infrastruktur memadai untuk itu. padahal kesehatan
lingkungan dan diri adalah sesuatu yang mahal dan harus dijaga oleh pribadi individu.
Program ini dilaksanakan di Timor Tengah Selatan karena berdasarkan survey
MANAJEMEN PT DANONE AQUA
|8

CSR
PT DANONE
AQUA
Mengingat Aqua adalah perusahaan yang telah melayani masyarakat hampir 40 tahun, Aqua
juga menggunakan sumber daya alam yakni sumber air bersih, oleh karena itu untuk menjaga
kesinambungan serta keseimbangan penggunaan sumber daya agar tetap terjaga dan
manfaatnya bagi masyarakat luas dan menciptakan pertumbuhan sumber daya yang
berkelanjutan. Oleh karena itu dirasa penting Aqua melakukan kegiatan CSR, dalam rangka
sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab sosial perusahaan dengan menerapkan kegiatan
berbasis masyarakat dalam menjalankan programnya. Kampanye yang telah dimulai sejak
tahun 2007 ini juga adalah sebuah kampanye berkelanjutan mengenai kebaikan alam
(Goodness of nature). Salah satu program Aqua adalah
WASH (Water Access, Sanitation, Hygiene Program)
tujuanya untuk memberikan solusi dalam penyediaan air bersih di Indonesia. Didalam
program WASH ini adalah
program Satu Untuk Sepuluh, program ini juga mendukung program
Millenium Development
yang dicanangkan oleh PBB tujuannya untuk memerangi kemiskinan dan kelaparan di
berbagai belahan dunia yang ditarget pada tahun 2015.

Você também pode gostar