Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ENDOFTALMITIS
Oleh :
Feby Oktaviani
0810312139
0810314267
Pembimbing :
Dr. Hj. Getry Sukmawati, Sp.M (K)
ILUSTRASI KASUS
Seorang pasien perempuan berumur 67 tahun datang ke poli mata RS Dr M Djamil
Padang dengan:
Keluhan Utama: Mata kanan merah dan sakit sejak 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Mata kanan merah dan sakit sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit
Pasien rujukan dari RSUD painan
Riwayat operasi pengangkatan katarak sebulan sebelum masuk rumah sakit
Penglihatan bagus setelah operasi tersebut
Riwayat trauma pada mata sebelumnya tidak ada
Riwayat mata merah sebelumnya tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak penah merasakan keluhan yang sama sebelumnya.
Status Oftalmologi
Visus tanpa koreksi
Refleks fundus
Silia/supersilia
Palpebra superior
OD
1/~ proyeksi baik
madarosis (-), trkikhiasis (-)
Udem (-)
OS
5/7
+
madarosis (-), trkikhiasis (-)
Udem (-)
Palpebra inferior
Margo palpebra
Aparat lakrimalis
Konjungtiva tarsalis
Udem (-)
Hordeolum (-), khalazion (-)
Lakrimasi N
Hiperemis (-), folikel (-),
Udem (-)
Hordeolum (-), khalazion (-)
Lakrimasi N
Hiperemis (-), folikel (-), papil
Konjungtiva fornicis
papil (-)
Hiperemis (-), folikel (-),
(-)
Hiperemis (-), folikel (-), papil
papil (-)
Injeksi konjungtiva (+)
(-)
Injeksi konjungtiva (-)
Konjungtiva bulbi
Sklera
Kornea
Kamera Okuli Anterior
Iris
Pupil
Lensa
Korpus Vitreus
Fundus
posterior
bening
keruh
Papila N. Optikus
Retina
Tidak tembus
aa/vv : 2/3
Makula
perdarahan (-)
aa/vv Retina
Tekanan bulbus okuli
Gerakan bulbus okuli
Posisi bulbus okuli
Normal (palpasi)
Bebas kesegala arah
ortho
Posop ED 6 x OD
Noncort ED 6 x OD
Ciprofloxacin 2 x 500 mg
Metylprednisolone 1 x 8 mg
DISKUSI
Telah dilaporkan seorang pasien perempuan berusia 67 tahun datang ke
poliklinik RS Dr. M Djamil Padang tanggal 29 Maret
endoftalmitis eksogen OD dan
Dari anamnesis didapatkan mata kiri sakit dan semakin kabur sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit,
Acute-onset
postoperatif,
endophthalmitis:
biasanya
muncul
disebabkan
dalam
oleh
minggu
Staphylococcus
b. Endoftalmitis Endogen
Pada endoftalmitis
seperti
lewat sistem vaskular, maka masuknya sumber infeksi melalui jalur endogen. Setelah
bakteri dan jamur memperoleh jalan masuk ke dalam mata, proliferasi akan
berlangsung dengan cepat.
Vitreus bertindak sebagai media yang sangat bagus bagi pertumbuhan bakteri.
Bakteri yang sering menyebabkan endoftalmitis adalah stafilokokus, streptokokus,
pneumokokus, pseudomonas dan bacillus cereus. Bakteri, sebagai benda asing,
memicu suatu respons inflamasi. Masuknya produk-produk inflamasi menyebabkan
tingginya kerusakan pada rintangan okular-darah dan peningkatan rekrutmen sel
inflamasi.
Kerusakan pada mata terjadi akibat sel-sel inflamasi yang melepaskan enzimenzim proteilitik serta racun-racun yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri. Kerusakan
terjadi di semua level jaringan yang berhubungan dengan sel-sel inflamasi dan racunracun.
MANIFESTASI KLINIS
Endoftalmitis mengakibatkan peradangan dimana pada gambaran kliniknya
terdapat rasa sakit, kelopak mata merah dan bengkak, kelopak mata sukar dibuka,
kaburnya pandangan, fotofobia, kehilangan proyeksi cahaya, konjungtiva kemotik,
kornea keruh, bilik mata depan keruh yang kadang-kadang disertai dengan hipopion.
Hipopion adalah terdapatnya nanah dalam bilik mata depan bagian bawah atau nanah
dalam gelembung di bagian terendah. Hipopion ini terbentuk pada penyakit radang
kornea, iris dan badan siliar akibat dari sel radang yang masuk ke dalam bilik mata
depan. Bila sudah terlihat hipopion berarti keadaan sudah lanjut sehingga
prognosisnya buruk.
Pada pemeriksaan luar mata, funduskopi dan slit lamp dapat ditemukan :
palpebra udem dan eritem, injeksi konjungtiva dan silier, hipopion, vitreitis, kemosis,
red reflek berkurang atau hilang, proptosis, papilitis, leukokoria, udem kornea,
keratitis, gambaran flare pada COA, dan uveitis.
Manifestasi klinis dari endoftalmitis dapat digunakan untuk membedakan
etiologi dari endoftalmitis, yaitu :
1.
Bakteri
-
Hipopion
Diffuse Glaukoma
2.
Jamur
-
Transient hipopion
PEMERIKSAAN
a. Laboratorium
Melakukan kultur dan sensitivitas terhadap sampel-sampel aqueous dan sampel
vitreus untuk menentukan jenis organisme dan sensitivitas antibiotik. Yaitu dengan
aspirasi 0,5 1 ml korpus vitreus dengan anestesi lokal melalui sklerotomi pars plana
dengan menggunakan jarum 20-23, kemudian aspirat diperiksa secara mikroskopis.
Jika bakteri-bakteri endophthalmitis endogen dicurigai, pemeriksaan sumber
tersebut perlu dilakukan. Penanganan ini meliputi kultur darah, kultur sputum, dan
kultur urin.
b. Studi Pencitraan 4,5
1. B-scan ultrasound
buruk.
Biasanya, penebalan korodial dan gema-gema ultrasound dalam vitreus
2. CT scan
Jarang dilakukan kecuali terjadi trauma. Penebalan sclera dan jaringanjaringan uveal yang berhubungan dengan berbagai tingkatan densitas yang
Kortikosteroid
Diindikasikan untuk endofthalmitis karena infeksi bakteri
Tindakan Bedah
Vitrektomi
Apabila dengan pengobatan gagal maka dapat dipertimbangkan vitrektomi
untuk memungkinkan visualisasi fundus yang lebih jelas.
DAFTAR PUSTAKA
1. American Academy of Ophthalmology. 2011. Endophthalmitis chapter 8. In
Intraocular Inflamation and Uveitis.
2. American Academy of Ophthalmology. 2011. Vitreoretinal Surgery chapter 15. In
Retina and Vitreous
3. Ilyas S., Ilmu Penyakit Mata, cetakan ke-4, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta 2000, hal 175- 176.
4. Graham, R, 2006, Endopthalmitis Bacterial, www.Emedicine//emerg 2006htm
5. Trattler, W, 2006, Endopthalmitis Postoperatif, www.Emedicine//emerg.2006htm