Você está na página 1de 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Deret
Deret adalah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan sesuai kaidah
tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk sebuah deret
dinamakan suku. Keteraturan rangkaian bilangan yang membentuk sebuah deret terlihat
pada pola perubahan bilangan-bilangan tersebut dari satu suku kesuku berikutnya. Di
dalam deret ada pembahasan mengenai deret tak berhingga yang konvergen.

2.2 Kekonvergenan Deret Bilangan Real


Konvergen artinya memiliki jumlah. Deret konvergen adalah deret yang jika
dijumlahkan sampai suku yang tak hingga jumlahnya masih dapat ditentukan (berhingga).
Contoh deret yang konvergen, yaitu:
1 1 1 1
+ + + +
2 4 8 16
Deret di atas adalah termasuk dalam deret yang konvergen karen jika dijumlahkan
sampai suku yang tak berhingga, jumlahnya masih bisa ditentukan. Kita akan mencari
hasil dari deret tak hingga tersebut. Misalnya:
N=

1 1 1 1
+ + + +
2 4 8 16

2N = 1 +

2N N = (1 +

1 1 1 1
+ + + +
2 4 8 16

1 1 1 1
1 1 1 1
+ + + +
+ + + +
) ( 2 4 8 16
2 4 8 16
N=1
3

Maka jumlah deret tak hingga tersebut adalah 1.


Dari suatu barisan bilangan dapat selalu dibuat suatu barisan baru dengan
menjumlahkan suku-sukunya secara beraturan. Misalnya pada barisan dengan suku-suku
u1 ,u 2 , u3 ,u 4

, . . . dapat dibentuk jumlah parsial sebagai berikut:


s 1=u1

Jumlah suku pertama adalah

s 3=u1 +u2 +u3

Jumlah 3 suku pertama adalah

s 4 =u1 +u2 +u3 +u4

. Jumlah 2 suku pertama adalah

s 2=u1 +u2

. Jumlah suku 4 pertama adalah

. Sehingga jumlah n suku pertama adalah:


n

S n=u 1+u 2+u 3+u 4 ++u n= ak


k=0

Barisan {Sn} yang diperoleh dari barisan {Un} dengan cara seperti ini disebut
deret tak hingga.
Definisi 2.2.1
Jika {Un} suatu barisan dan

S n=u 1+u 2+u 3+u 4 ++u n

. Maka barisan {Sn}

disebut deret tak hingga. Deret tak hingga ini dinyatakan dengan

u n=u1 +u2 +u3 +. ..+u n+


n=1

Bilangan-bilangan

bilangan

s 1 , s2 , s 3 , s 4

u1 ,u 2 , u3 , ,u n

, . . .,

sn

. . . disebut deret suku tak hingga. Bilangan-

. . ., disebut barisan parsial deret tak hingga.

Perhatikan bahwa definisi 2.2.1 menyatakan deret tak hingga merupakan barisan
jumlah-jumlah parsial.
Contoh 2.2.1
4

Un=

Tinjau Barisan {Un} dimana

1
2

, . . . , 2 n1 . Dari barisan ini kita bentuk barisan jumlah-jumlah parsial:

1
2

=1+

15
8

1
8

3
s
2 , 3

s5

=1+

1
16

1
2

=1+

1
2

1
4

1
4

1
8

7
4 ,

1 1 1
, ,
2 3 4

. Jadi barisannya adalah 1,

n1

1
16

s4

=1+

1
2

s2

1
4

1
8

31

= 16

s 1=1

, Sn = 1 +

1
2

1
4

1
+...+

n1

+....

Ini merupakan contoh deret geometris (ukuran). Jika {Sn} barisan jumlah-jumlah

parsial maka :
Jadi, Sn =

s n1

s n1 +un

u1

u2

u3 +. ..

un1

Contoh 2.2.2.
Diberikan deret tak hingga sebagai berikut :

n=1

n=1

1
u n= un n ( n+
1)

Tentukan :
a) Empat elemen pertama dari barisan jumlah-jumlah parsial {Sn} dan
b) Rumus untuk Sn dalam n.
Penyelesaian :

1
1.2

s2

u3

b. Karena

uk

1
k (k +1) , maka dari pecahan parsial diperoleh

a.

s1

s3

u1

1
s
s
u
2 , 2 = 1 + 2 =

2
3

1
3.4

3
4 ,

1 1
+
2 2.3

1
4.5

uk

1 1

3 4 , ...

un1

karena

sn

s4

3
4

2
3 ,

4
5 .

1
k
Jadi

u1

1
k +1

=1-

1
1

n1 n ,

1
2 ,

un

u1 +u2 +. ..+u n1+u n


sn

u2

1
= (1- 2 ) +

1 1

2 3 ,

u3

1
1

n n+ 1 .

Jadi

.
1 1
( )
2 3

1 1
( )
3 4

+ . . . +

1
1
)
n1 n

1
1
(
)
n n+1 , dengan membuang tanda kurung dan menggabungkan suku-

sukunya, maka diperoleh

sn

= 1 -

1
n+1

n
n+1 . Dengan

mengambil n = 1, 2, 3, 4 maka hasilnya sesuai dengan sebelumn. Dengan


6

mengambil n = 1, 2, 3, 4 maka hasilnya sesuai dengan sebelumnya. Metode


ini digunakan hanya untuk kasus tertentu. Sekarang didefinisikan jumlah
suatu deret tak hingga.

Definisi 2.2.2
Misalkan

{sn }

suatu deret tak hingga dan

barisan jumlah-jumlah

parsial yang mendefinisikan deret tak hingga.


Bila

lim s n=s

, maka deret tersebut dikatakan konvergen, S adalah

jumlah deret tak hingga tersebut. Bila

lim S n

tidak ada maka deret

adalah divergen dan deret tersebut tidak mempunyai limit.

Definisi 2.2.3
Ini mengatakan bahwa deret tak hingga konvergen jika dan hanya jika
barisan jumlah-jumlah parsialnya konvergen. Bila deret suatu tak hingga
mempunyai jumlah S maka kita sebut deret tersebut konvergen ke S.
Contoh 2.2.3
Deret tak hingga pada contoh 2.8.1, yaitu :

dan barisan jumlah-jumlah parsialnya adalah

1 1 1 1
1+ + + + n1 +
2 4 8 2

{sn }

dimana Sn =

(*). Untuk menentukan apakah deret ini

mempunyai jumlah,

lim S n

kita harus menghitung

sn

menentukan rumus untuk

. Mula-mula kita

. Dalam aljabar kita mengetahui kesamaan :

an bn = (a-b)(an-1+an-2b+an-3b2+...+abn-2+bn-1). Dengan menggunakan

rumus

ini untuk

a =

1
2 , kita

1 dan b =

peroleh

: 1

(*) dan

(**)

1
1
1 1 1
1
=( 1 )(1+ + 2 + 3 ++ n1 )
n
.
2
2 2 2
2
2

1 1 1
1
>1+ + + ++ n1 =
2 4 8
2

didapat

Sn

lim S n=2 .
n

( 21 ) .

2 1

1
2n

1
2

Karena

...(**).

lim

Dari

1
=0,
2n

maka

Karena

Jadidret ini mempunyai jumlah 2 . Oleh karena deret

mempunyai jumlah 2, maka deret konvergen.


Contoh 2.2.4
Tentukan apakah deret tak hingga pada contoh 2.8.2, mempunyai suatu
jumlah.
Penyelesaian :
Pada penyelesaian contoh 2.8.2, telah diperlihatkan bahwabarisan jumlah-

jumlahparsial dari deret tersebut adalah

{ }

n
{ sn }= n+1 .

Jadi,

Sehingga deret mempunyai

jumlah

dan

kita

tulis

maka dapat disimpulkan bahwa deret tersebut adalah konvergen.


Teorema 2.2.1
Bila deret tak hingga

konvergen, maka

lim un=0

Bukti :
Misalkan

{ sn } barisan jumlah-jumlah parsial untuk deret yang diberikan

dan sebut s adalah jumlah deret tersebut. Dari definisi 2.8.3


Jadi,

>0, N

sehingga untuk n bilangan bulat berlaku : jika n > N,

1
Ssn
maka
2

1
Ssn
2 , maka :

Jadi, jika jika n > N, maka


un+1 Ss n

Ssn + s n+1S
Ss n+ sn +1S

Jadi, jika jika n > N maka

. Oleh karena itu berlaku

|un +1|< 2 + 2 =

Sehingga

lim un=0.

Teorema ini memberikan suatu uji kedivergenan


lim un 0

yang sederhana, karena jika

, kita dapat menyimpulkan bahwa

divergen.
Contoh 2.2.5
Buktikan bahwa deret
Bukti :
lim 1+

lim n2 +1

lim un= n

1
2
n

=1 0.

Jadi menurut teorema 2.8.1 deret

divergen.
Contoh 2.2.6
Tentukan deret tak hingga yang mempunyai barisan-barisan jumlah-jumlah

berikut :

{ sn }=

{ }

1
.
2
n

Tentukan pula apakah deret tersebut konvergen atau

divergen, jika konvergen berapa jumlahnya.


Penyelesaian :
Karena

1
1
s 1 , makau 1= , jika n>1.
2
2

un=s nsn1=

1
1
1
= n1 = n
n
2 n
2
lim 1

n=
Jadi, deret tak hingga adalah

. Karena

n
n

2
lim s

deret tersebut konvergen dan jumlahnya adalah 0.


10

, maka

Teorema 2.2.2 Sifat-sifat Deret Tak Hingga


a) Jika m suku pertama dari deret

dan

berbeda,

deretnya bersama-sama konvergen atau divergen.


b) Jika c konstanta tak nol, maka deret
dan

maka

kedua

bersama-sama

konvergen dan divergen.


c) Jika deret

konvergen ke S dan

konvergen ke S + T dan deret


d) Jika deret
konvergen dan

konvergen

ke

T,

maka

deret

konvergen ke S T.
divergen, maka deret

divergen.
Contoh 2.2.7
Selidiki kekonvergenan deret berikut :
+

a .

n=1

1
4 n+12

n
4 n+1
1
(
)
n ( n+1 )
+

b .
n =1

Penyelesaian :
a) Tulis deretnya dalam bentuk :
+

1
1
1
=
4 n+12
4
n+
3
n=1
n=1

Karena deret

, hanya berbeda tiga suku pertama dari deret

yang divergen, maka deret yang diberikan juga divergen.

11

lim n

b) Karena

1
= 0 , maka deret
4 n+1 4
n

deret ini divergen dan deret


maka deret yang diberikan juga divergen.

12

divergen. Karena

konvergen contoh 2.8.5,

Você também pode gostar