Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Mata kuliah ini akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang isi dan
makna dari kitab 1 dan 2 Korintus secara mendalam.
I.
Tujuan Umum
1. Setelah mempelajari Mata Kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat
memahami apa yang menjadi alasan penulisan surat 1 dan 2 Korintus.
2. Setelah mempelajari Mata Kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat
memahami bagaimana Rasul Paulus mengatasi permasalahan di Gereja
Korintus.
3. Setelah mempelajari Mata Kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat
memahami bagaimana pengejaran Paulus secara umum kepada gereja
Korintus.
Page 1
Huruf
:A
: AB
:B
: BC
:C
: CD
:D
:E
Bobot
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0
Predikat
Sangat Baik
Baik +
Baik
Cukup +
Cukup
Kurang +
Kurang
Sangat Kurang
Page 2
I. PENGANTAR
A. Kota Korintus
B. Jemaat Korintus
C. Penulis
D. Waktu dan Tempat Penulisan
E. Penerima Surat 1 Korintus
F. Penulisan Surat Korintus
G. Alasan Penulisan Surat 1 Korintus
H. Ciri Khas Surat 1 Korintus
Page 3
EKSPOSISI 1 KORINTUS
I. PENGANTAR
A. Kota Korintus
A.1 Secara Geografis
Korintus, sebuah kota kuno di Yunani, merupakan kota metropolitan Yunani
yang terkemuka pada zaman Paulus. Terletak di tempat yang strategis dan
penting, yaitu terletak di tengah, yang menjembatani Yunani Utara dengan
Peloponesus. Letaknya ialah di antara Teluk Korintus dan Teluk Sardonis
(bagian selatan negara Yunani). Oleh karena di sebelah timur dan barat
teluk itu terbentang laut, maka Korintus menjadi pusat perdagangan antara
negara-negara timur dan barat. Sekaligus menjadi kota yang angkuh secara
intelek, kaya secara materi dan bejat secara moral. Segala macam dosa
merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.
Kota itu mempunyai dua pelabuhan, yang satu menghadap ke timur, dan
yang lain menghadap ke barat, yakni Lekheum, 2,5 km sebelah barat
di teluk Korintus, yang dihubungkan dengan kota Korintus oleh temboktembok yang panjang; dan Kengkrea, 14 km sebelah timur. Hampir semua
kapal, baik kapal perang maupun kapal perdagangan harus melewati kota
itu.
Segi lain yang menarik bagi penghuninya adalah pegunungan Akro Korintus
yang berwarna coklat yang menjulang 1.875 kaki (566 m) di belakang kota
itu. Batu karang yang curam, dengan puncaknya yang datar ini berfungsi
sebagai menara pengintai untuk mengawasi musuh. Juga merupakan suatu
tempat pengungsian. Nama Korintus berasal dari tempat itu. Korintus
berarti pengawasan atau penjagaan.
A.2 Secara Historis dan Politis
Kota Korintus dibinasakan oleh tentara Romawi pada tahun 146 S.M
dibawah pimpinan panglima Mummius, disebabkan karena Korintus
mempelopori suatu pemberontakan orang Yunani melawan orang Romawi.
Setelah sekitar 100 tahun ditinggalkan sebagai puing-puing oleh Romawi,
maka antara tahun 44 50 S.M Kaisar Yulius membangun kembali kota itu.
Tidak lama sesudah dimusnahkan, Korintus dijadikan ibukota propinsi
Akhaya (Kis. 18:12). Sebabnya ialah bahwa Korintus dianggap strategis
baik dari segi militer maupun dari segi perdagangan.
Kota Korintus tetap menjadi kota penting hingga tahun 1.458 M ketika
direbut oleh Turki. Pada tahun 1.558 M kota itu dimusnahkan oleh gempa
bumi yang dahsyat dan tidak dibangun kembali. Orang-orang yang terluput
Page 4
B. Jemaat Korintus
Jemaat di Korintus didirikan pada waktu Perjalanan Misi Paulus yang kedua
(Kis. 18:1-17). Waktu itu Paulus tinggal kurang lebih 1,5 tahun di sana
(sekitar tahun 50 M s/d 51 M). Paulus tinggal di rumah Akwila dan Priskila
dan mulai mengabarkan Injil di rumah ibadat orang Yahudi setiap hari
Sabat. (Kis. 18:4).
Setelah mengalami pertentangan dari orang Yahudi, Paulus menaruh
perhatian kepada bangsa-bangsa lain dengan mengadakan kebaktian rumah
tangga di sebuah rumah (TitiusYustus) yang berdampingan dengan rumah
ibadat. Banyak orang menjadi percaya, termasuk juga kepala rumah ibadat.
Sebagaimana disebutkan dalam Kis. 18:8 bahwa banyak orang Korintus,
yang mendengar pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri
dibaptis.Dalam pelayanan itu Paulus mengalami banyak bahaya dan
pergumulan, khususnya dari pihak Yahudi. Tetapi Tuhan menguatkan dia
melalui suatu penglihatan (Kis. 18:9-).
Setelah selama satu setengah tahun ia tinggal di Korintus, Paulus
meninggalkan Korintus sudah ada satu jemaat yang mandiri. Kebanyakan
anggota jemaatnya berlatar belakang agama kafir. Umumnya mereka
berasal dari tingkat sosial rendah seperti budak dan karyawan (1 Kor. 1:26).
Ada juga dari kalangan atas, seperti Krispus (kepala rumah ibadah Yahudi
[Kis. 18:8] ) dan Erastus, bendahara negri yang mengirim salam kepada
Page 5
Page 6
Karunia-karunia Roh
Page 7
Page 8
Sostenes
Siapa dia? Ada yang berpendapat bahwa kemungkinan besar dia adalah
sekretaris Paulus yang menuliskan surat 1 Korintus. Hal ini tersirat dari
kata ganti kami yang muncul beberapa kali dalam surat ini. Tentunya,
Paulus pasti memiliki alasan lain ketika menyebutkan nama Sostenes,
karena di suratnya yang lain dia tidak menyebutkan nama sekretarisnya
(bdg. Rm. 1:1 dan 16:22). Terlepas dari sedikitnya data Alkitab yang ada,
Sostenes di sini tampaknya lebih tepat dilihat sebagai kepala rumat ibadat
orang Yahudi di Korintus ketika Paulus pertama kali mengabarkan Injil
di sana (Kis. 18:17).
1:3 Istilah kasih karunia adalah ucapan salam yang biasanya dipakai oleh
orang Yunani, dimana mereka biasanya menyampaikan dengan kata kairein
(kairein) yang berarti kiranya kamu senang. Tetapi Paulus
mengampaikannya dengan kata karis (karis) yang berarti kasih karunia,
yaitu mengingatkan kita akan karunia Allah oleh karena kasihnya, berupa
keselamatan dalam Yesus Kristus.
Istilah damai sejahtera adalah salam yang biasanya dipakai oleh orang
Yahudi. Kata asli dalam bahasa Ibrani adalah shaloom (shaloom).
Bagi
orang Kristen, konsep ini berarti kita bukan saja hidup dalam keadaan tidak
cekcok, melainkan kita menikmati segala berkat dan kesejahteraan yang
berupa akibat/hasil keselamatan yang terdapat dalam Kristus. (Misal: kasih,
sukacita, dsb).
Page 9
akhir zaman).
Memperhatikan Sembilan ayat pertama dari 1 Korintus pasal 1, terlihat
bahwa pendahuluan surat Paulus sangat Theosentris dan Kristosentris.
Kata Allah secara eksplisit muncul 6 kali, tidak termasuk dalam beberapa
kata kerja yang secara jelas menunjukkan bahwa subjeknya adalah Allah.
Kata Kristus atau Kristus Yesus muncul 8 kali dalam bagian salam
pembukaan dan 6 kali dalam bagian ucapan syukur dan harapan.
Page 10
1:10
Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita
Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di
antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati
sepikir.
Paulus mengawali nasihatnya dengan mengatakan, saudarasaudara. Dalam surat-suratnya Paulus sering menggunakan istilah
ini (saudara). Tak terkecuali dalam suratnya kepada jemaat di
Korintus, ia menggunakan kata ini sebanya 36 kali dalam 1 Korintus
dan 14 kali dalam 2 Korintus. Melalui sapaan ini Paulus ingin
mengajarkan bahwa persaudaraan di dalam Kristus tidak akan dapat
Kasiatin Widianto, M.Th
Page 11
Page 12
Page 13
Page 14
2:5, apa tujuan Paulus berlaku demikian (2:1-4)? supaya iman kamu
jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah
2:7 yang kami beritakan ialah hikmat Allah, yakni Kristus (bdk
1:24). Dia adalah rahasia yang tersembunyi (Kol 1:26,27) yang telah
ditentukan, ditetapkan sebelum dunia dijadikan
2:7 ...sebelum dunia dijadikan. Hal ini menunjukkan bahwa
eksistensi hikmat Allah (yakni Kristus) keberadaanNya ialah sejak
kekekalan; dan Dia adalah hikmat Allah yang tersembunyi dan
rahasia. Dialah yang Allah sediakan bagi kemuliaan kita. Itulah
sebabnya Paulus terpanggil untuk memberitakan, supaya kemuliaan
Allah itu sampai dan menjadi milik kita (bdk. Kol 3:4 - hari ini
Kristus adalah hidup kita; tetapi kelak adalah kemuliaan kita (Kol
1:27); Allah telah memanggil kita kepada kemuliaan ini (1 Pet 5:10)
dan akan memimpin kita masuk ke dalam kemuliaan ini ( 1br 2:10).
Page 15
Page 16
Page 17
Page 18
Page 19
b.
c.
Page 20
b.
Page 21
2. 6:7-11 Paulus menegur mereka bahwa orang Kristen tidak patut kalau
saling menggugat. Karena seharusnya sebagai orang percaya mereka
tidak boleh saling menggugat; seraya berkata:
Page 22
Orang Kristen tidak terikat oleh peraturan atau hukum seperti orang
Yahudi. Kita diselamatkan oleh kasih karunia dan dibebaskan dari
hukum yang mematikan (Roma 7:9-11), tetapi kebebasan itu tidak
berarti kita boleh melakukan segala hal menurut keinginan kita
sendiri, sebab tidak semua hal berguna untuk membangun iman kita.
Sebaliknya ada hal-hal yang justru dapat memperhambakan kita pada
dosa, sehingga hal-hal semacam itu harus kita hindari.
2.
Page 23
Page 24
Page 25
Page 26
Page 27
Page 28
8:12-13 sebaliknya, jika kita tidak mau peduli dan sebaliknya justru
menjadi sandungan bagi yang lemah, maka hal itu berdosa terhadap
Kristus. Kalau memang demikian: aku untuk selama-lamanya
tidak akan mau makan.
Beberapa pertimbangan yang perlu dipikirkan sebelum
mengambil keputusan makan atau tidak makan makanan yang
sudah dipersembahkan kepada berhala. (look at 1 Kor w.b 157159). Sebenarnya pertanyaan-pertanyaan ini bukan hanya
sebatas untuk hal makanan, tetapi untuk hal-hal yang lain,
seperti ke Bar, Merokok, Minum minuman keras dlsb.
9:8-9 Paulus mengambil cohtoh lagi, kali ini dari Firman Tuhan
(Ul.25:4) yang menetapkan bahwa lembu yang sedang bekerja di
tempat pengirikan harus dibiarkan makan dari sisa-sisanya.
Page 30
Page 31
3.
Page 32
Page 33
4.
b. Mengenai hati nurani, hal ini mencakup dua aspek antara lain:
o Hati nurani diri sendiri (10:25-26)
o Hati nurani orang lain (10:27-30)
Page 34
Page 35
Page 36
Page 37
Page 38
Calvin : Pada saat seseorang makan dan minum roti dan anggur,
pada waktu itu juga ia sungguh dihubungkan oleh Roh Kudus
dengan tubuh dan darah Kristus yang disurga.
b.
c.
Page 39
Page 40
Page 41
Page 42
Kis 21:9
1 Kor 11:5
Kis 11:27
Kis 13:1
1 Tes 5:19-20
Kis 21:10-11
Kis 15:32
1 Tim 1:18
1 Tim 4:14
Page 43
Page 44
Page 45
Page 46
Page 47
Page 48
Page 49
Page 50
Page 51
Page 52
Page 53
Page 54
Page 55
Page 56
Page 57
itu sama seperti pada zaman ini keliru sekali mengenai keadaan manusia
setelah kematian.
Ada yang menganggap bahwa roh manusia tidur. Yang lain percaya bahwa
kita lenyap habis seperti binatang. Yang lain lagi percaya bahwa roh
manusia kembali seperti binatnag atau orang lain. Ada yang percaya
bahwa kita kembali kepada sumber kita dan dihisap ke dalam otak ilahi
yang unifersal atau oknum unifersal.
Satu kepercayaan di antara orang Yunani ialah bahwa yang rohani adalah
baik dan yang jasmani adalah jahat. Ini disebut dualisme maka gagasan
bahwa tubuh ini akan dibangkitkan menjijikkan. Mereka menganggap
tubuh sebagai penjara. Paulus diejek oleh orang-orang di Atena karena
mengajar tentang kebangkitan (Kis 17:23). Mungkin juga jemaat Korintus
dipengaruhi oleh ajarn ini sehingga tidak menerima kebenaran
kebangkitan. Kebangkitan di ajar dalam Perjanjian Lama (Ayub 19:26;
Dan. 12:2) tetapi ajaran itu singkat saja. Tetapi dalam Perjanjian Baru
sangat banyak ajarannya. Tuhan Yesus berkata, tidak ada seorangpun
yang dapat dating kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh bapa yang
mengutus Aku, dan ia akan Kubangitakan pada akhir jaman (Yoh. 6:44).
Kepada Marta Ia berkata, Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa
percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati (Yoh. 11:25).
Dasar ajaran rasul-rasul ialah bahwa Kristus telah mati dan bangkit.pada
waktu Petrus dan Yohanes sedang berkotbah di Yerusalem mereka
didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang
Saduki. Oran-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang
banyak dan memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara
orang mati (Kis 4:1-2). Sebelum ia menulis surat I Korintus, Rasul
paulus pernah menulis kepada jemaat Tesalonika, pada waktu penghulu
malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan
turun dari surga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dulu
bangkit (I Tes. 4:16). Pasti hal ini telah diajar oleh Paulus kepada jemaat
Korintus dan dalam surat berikutnya kepada mereka ia berkata, Ia yang
telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga
bersama-sama dengan Yesus (II kor. 4:14).
Meskipun kebangkitan orang pecaya diajar dalam Perjanjianj lama, dalam
ajaran Tuhan Yesus, dan para rasul, tetapi keragu-raguan telah menular di
antara jemaat Korintus. Keragu-raguan ini yang diserang dengan kuat oleh
rasul Paulus di sini.
15 :12: Jika mereka percaya (ayat 1, 11) bahwa Kristus telah bangkit
bagaimanakah mereka secara logis dapat menyangkal kebangkitan? Jika
Kistus bangkit berarti kebangkitan sungguh mungkin terjadi.
Dalam ayat 13-19 Paulus menunjukkan bahwa kebangkitan itu bukan
hanya mungkin tetapi sangat penting. Dia menyatakan tujuh akibat
(malapetaka) jika tidak ada kebangkitan. Apa jadinya kalau tidak ada
kebangkitan orang mati ?
Page 58
Page 59
Page 60
Page 61
Page 62
Page 63
Ayat 50 Tubuh manusia yang terdiri dari darah dan daging tidak
dapat masuk sorga, sebab tubuh alamiah itu bersifat binasa,
sedangkan hidup di sorga bersifat tidak binasa. Oleh karena itu harus
terjadi suatu perubahan pada tubuh manusia supaya menyesuaikan
dengan keadaan baru itu. Kapan dan bagaimana perubahan itu akan
terjadi? Jawabnya terdapat pada ayat 51-57.
Page 64
Page 65
BIBLIOGRAFI
Barclay, William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari, Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2008.
Barrett, C. K. The Second Epistle to the Corintians. Harper`s New Testament
Commentariaes. New York: Harper & Row, 1973.
Baxter, Sidlow. Menggali Isi Alkitab 4. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1982.
Brill, J. Wesley. Surat 1 Korintus. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, n.d
____________. Surat 2 Korintus. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, n.d
Brill, J. Wesley Tafsiran Surat Korintus. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2003.
Carson, D. a. From Triumphalism to Maturity. Grand Rapids: Baker Book House,
1984.
Douglas, J.D. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini: Jilid I (A-L). Jakarta: Yayasan Bina
Kasih/OMF. 1992.
Drane, John. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis-Teologis. Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 1996
Furnish, Victor Paul. 2 Corinthians. The Anchor Bible. New York: Doubleday,
1984.
Gering, Howard M. Analisis Alkitab Perjanjian Baru. Jakarta: Yayasan Pekabar Injil
"IMMANUEL", 1992.
Grosheide, F. W. The First Epistle to the Corinthians. Grand Rapids, Michigan:
Wm. B. Eerdmans Publishing Company, 1953.
Hafemanm, S. J. Corinthians, Letters to The. In Dictionary of Paul and his
Letters. 164-179. Edited by Gerald F. Hawthorne and Ralph P. Martin.
Downers Grove, IL: InterVarsity Perss, 1993.
Hakh, Samuel B. Perjanjian Baru: Sejarah, Pengatar dan Pokok-pokok Teologisnya.
Bandung: Bina Media Informasi, 2010.
Harris, Murray J. 2 Corinthians.In The Expositor`s Bible Commentary. 10:300406. Edited by frank E. Gaebelein. Grand Rapids: Zondervan, 1979.
Kent, Homer A., Jr. A Heart Opened Wide. Winona Lake. Indiana: BMH Books,
1982.
Koch, Klaus. Kitab Yang Agung. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997.
Kasiatin Widianto, M.Th
Page 66
Page 67