Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DEPRESI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan jiwa
dengan dosen koordinator Sawab, S.Kep, Ns, M.Kep
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dessy Tamara
Desy Krissanti
Dewi Susilowati
Elly Dwi Rahmawati
Etika Dharavina
Gita Prastika
Ida Kanti Romdani
Imam Irvani
(P.17420113048)
(P.17420113049)
(P.17420113050)
(P.17420113051)
(P.17420113052)
(P.17420113053)
(P.17420113054)
(P.17420113055)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Keperawatan Jiwa yang berjudul Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Depresi.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini,
1. Bapak Sawab S.Kep, Ns, M.Kep, selaku dosen Mata Kuliah Keperawatan
Jiwa, DIII Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Semarang yang telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini.
2. Dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Jiwa
3. Pihak perpustakaan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Semarang yang telah membantu mendapatkan bahan-bahan yang
diperlukan dalam pembuatan makalah ini.
4. Keluarga dan teman-teman yang telah memberikan semangat sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa,
penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan
maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin
menyelesaikan makalah meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya. Penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai
pihak yang bersifat membangun.
Semarang,
Januari 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam hidupnya pasti akan menemukan berbagai
permasalahan. Masalah masalah ini dapat menjadi stressor yang
mempengaruhi kesehatan mereka. Apabila stressor ini tidak di atasi dan
diselesaikan dengan baik, kondisi stress akan berlanjut dan seseorang
dapat jatuh ke fase depresi. Depresi didefinisikan sebagai kondisi
emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat,
perasaan tidak berarti dan bersalah , menarik diri dari orang lain, tidak
dapat tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual dan minat serta
kesenangan dalam aktivitas yang biasa dilakukan (Davidson dkk, 2006).
Depresi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius dan
sering terjadi di masyarakat. WHO menyatakan bahwa depresi berada
dalam urutan ke empat penyakit di dunia. Sekitar 20% wanita dan 12%
pria , pada suatu waktu dalam kehidupannya pernah mengalami depresi.
Depresi biasanya berasal dari stress yang tdak diatasi. Penyakit ini
biasa diabaikan karena dianggap bias hilang sendiri tanpa pengobatan.
Padahal, depresi dapat menimbulkan dampak yang serius bahkan dapat
berakhir dengan bunuh diri. Diperkirakan 60% dari seluruh kejadian
bunuh diri dikaitkan dengan depresi. Secara global , 50% dari penderita
depresi berfikiran untuk bunuh diri, tetapi yang akhirnya mengakhiri
hidupnya adalah 15%. Selain itu, depresi berat juga dapat menimbulkan
munculnya berbagai penyakit fisik, seperti gangguan pencernaan
(gastritis), asma , gangguan pada pembuluh darah (kardiovaskuler), serta
menurunkan produktivitas. Sejak depresi sering di diagnosis, WHO
memperkirakan depresi akan menjadi penyebab utama masalah penyakit
dunia pada tahun 2020 (Sianturi, 2006 dalam luky, 2011). Berdasarkan
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. Pengertian
Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan
kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya
kegairahan hidup. (Hawari, 2001, hal.19). Depresi adalah suatu mood sedih
(disforia) yang berlangsung lebih dari empat minggu, yang disertai prilaku seperti
perubahan tidur, gangguan konsentrasi, iritabilitas, sangat cemas, kurang
bersemangat, sering menangis, waspada berlebihan, pesimis, merasa tidak
berharga, dan mengantisipasi kegagalan. (DSM-IV-TR,2000 dalam Videbeck,
2008, hal.388)
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan
perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan. (Purwaningsih,
2009, hal. 130). Depresi adalah keadaan emosional yang ditunjukkan dengan
Menurut gejalanya
a) Depresi neurotik
Depresi neurotik biasanya terjadi setelah mengalami peristiwa
yang menyedihkan tetapi yang jauh lebih berat daripada biasanya.
Penderitanya seringkali dipenuhi trauma emosional yang mendahului
penyakit misalnya kehilangan orang yang dicintai, pekerjaan, milik
berharga, atau seorang kekasih. Orang yang menderita depresi neurotik
bisa merasa gelisah, cemas dan sekaligus merasa depresi. Mereka
menderita hipokondria atau ketakutan yang abnormal seperti agrofobia
tetapi mereka tidak menderita delusi atau halusinasi.
b) Depresi psikotik
Secara tegas istilah 'psikotik' harus dipakai untuk penyakit depresi
yang berkaitan dengan delusi dan halusinasi atau keduanya.
c) Psikosis depresi manik
Depresi manik biasanya merupakan penyakit yang kambuh
kembali disertai gangguan suasana hati yang berat. Orang yang
mengalami gangguan ini menunjukkan gabungan depresi dan rasa cemas
tetapi kadang-kadang hal ini dapat diganti dengan perasaan gembira,
gairah, dan aktivitas secara berlebihan gambaran ini disebut 'mania'.
2.
Menurut Penyebabnya
a) Depresi reaktif
Pada depresi reaktif, gejalanya diperkirakan akibat stres luar
seperti kehilangan seseorang atau kehilangan pekerjaan.
b) Depresi endogenus
Pada depresi endogenous, gejalanya terjadi tanpa dipengaruhi oleh
faktor lain.
3.
perubahan suasan hati, depresi, hilang kendali, selain gejala fisik seperti
pembengkakan atau kembung pada perut atau kaki, perubahan nafsu
makan dan payudara terasa sakit.
c) Depresi musiman, umumnya terjadi pada Negara-negara 4 musim,
dimana depresi kambuh pada musim dingin dan akan membaik kembali
pada musim semi atau panas.
C. Etiologi
a. Faktor Predisposisi
Terdapat 2 teori untuk menjelaskan faktor pendukung terjadinya depresii
1. Teori Biologis
a) Genetik. Dari sejumlah penyelidikan yang telah dilakukan ditemukan
bahwa terdapat dukungan keterlibatan herediter dalam penyakit depresi.
Luasnya akibat pada pokoknya tampak menjadi lebih tinggi diantara
individu-individu yang memiliki hubungan keluarga dengan kelainan
tersebut daripada diantara populasi umum
b) Biokimia. Ketidakseimbangan elektrolit tampak memainkan peranan
dalam penyakit depresif. Suatu kesalahan hasil metabolisme dalam
perubahan natrium dan kalium di dalam neuron. Teori biokimia yang
lainnya menyangkut biogenik amin norepinefrin, dopamin, dan
serotinin. Tingkatan zat-zat kimia ini mengalami defisiensi dalam
individu dengan penyakit depresif.
2. Teori Psikososial
a) Psikoanalisa. Teori ini melibatkan suatu ketidakpuasan dalam
hubungan awal ibu-bayi sebagai suatu predisposisi untuk penyakit
depresif. Kebutuhan bayi tidak terpenuhi, suatu kondisi yang
digambarkan sebagai suatu kehilangan. Respons berduka belum
terpecahkan, dan kemarahan dan permusuhan ditunjukkan kepada diri
b. Faktor Pencetus
Ada empat sumber utama stresor yang dapat mencetuskan gangguan alam
perasaan
1. Kehilangan keterikatan, yang nyata atau yang dibayangkan, termasuk
kehilangan cinta, seseorang, fungsi fisik, kedudukan, atau harga diri.
Karena elemen aktual dan simbolik melibatkan konsep kehilangan, maka
persepsi pasien merupakan hal yang sangat penting.
2. Peristiwa besar dalam kehidupan sering dilaporkan sebagai pendahulu
episode depresi dan mempunyai dampak terhadap masalah-masalah yang
dihadapi sekarang dan kemampuan menyelesaikan masalah.
peningkatan steroid
penurunan metabolisme
penurunan perawatan diri dan kebersihan diri
kehilangan energi dengan lelah dan lemah
penurunan aktivitas motorik
depresi mungkin berhubungan dengan adanya gangguan sistem
imun
2) Dimensi Intelektual
a. pemikiran negatif terhadap diri sendiri, dunia/lingkungan dan masa
depan
b. tidak mampu berfikir rasional
c. merasa tidak mampu mengontrol dirinya sendiri maupun
lingkungan
3) Dimensi Emosional
a. merasa takut dan cemas
b. merasa tidak berdaya dan putus asa
c. perasaan marah ditekan
4) Dimensi Sosial
a. hubungan antara orang depresi dengan orang lain kadangkala
terlihat seperti ketergantungan yang berlebihan
b. tingkah laku depresi mungkin sebagai usaha untuk memanipulasi
orang lain untuk memenuhi kebutuhannya
c. orang depresi merasa tidak mempunyai pendukung
d. menarik diri dari lingkungan dan hilang ketertarikan
E. Psikopatologi
Ada beberapa hipotesis tentang psikopatologi depresi, yaitu:
6.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai
komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak
bahagia, serta komponen somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa
dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun.
Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer
dan genetik, faktor konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik,
faktor psikobiologi, faktor neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor
keseimbangan elektrolit dan sebagainya.
B. Saran
Sebagai tenaga profesional tindakan perawat dalam penangan
masalah keperawatan khusunya klien dengan Gangguan Alam Perasaan
harus memiliki pengetahuan yang luas dan tindakan yang dilakukan harus
rasional sesuai gejala penyakit dan asuhan keperawatan hendaknya
diberikan secara komprehensif, biopsikososial cultural dan spiritual.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat B.A. 1999. Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Keperawatan
Jiwa.
Jakarta : FIK-UI
Keliat B.A. 2005. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Marilynn E Doenges. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri. Jakarta :