Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. TUJUAN
Mengetahui besarnya kadar zat padat yang terlarut dalam air
2. PERINCIAN KERJA
Analisa zat padat total
Analisa zat padat total organik dan anorganik
Analisa zat padat tersuspensi
Analisa zat padat tersuspensi organik dan anorganik
3. ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
Furnace
Oven
Cawan porselin
Petridish
Timbangan analitis
Eksikator
Gegep besi
Kasa asbes
Pipet volume 10 mL
Corong
Erlenmeyer 250 mL
Kertas saring
3.2 Bahan
4. DASAR TEORI
Dalam air ditemui dua kelompok zat, yaitu zat terlarut seperti garam dan
molekul organik, dan zat padat tersuspensi dan koloidal seperti tanah liat dan kwarts,
perbedaan antara kedua kelompok zat yang ada dalam air alam cukup jelas dalam
praktek namun kadang-kadang batas itu tidak dapat dipastikan secara defenitif.
Dalam kenyataan sesuatu molekul organik polimer tetap bersifat zat yang terlarut,
walaupun panjangnya lebih dari 10 m, sedangkan beberapa jenis zat padat koloid
mempunyai sifat bereaksi seperti zat-zat yang terlarut.
Analisa zat padat dalam air sangat penting bagi penentuan komponenkomponen air secara lengkap, juga untuk merencanakan serta pengawasan prosesproses pengolahan dalam bidang air buangan.
Zat-zat padat yang terdapat dalam suspensi dapat dibedakan menurut ukuran
sebagai partikel tersuspensi koloid dan pertikel tersuspensi biasa. Jenis partikel koloid
tersebut adalah menyebabkan kekeruhan dalam air yang disebabkan oleh
penyimpangan sinar nyata yang menembus suspensi tersebut. Partikel-partikel koloid
tidak dapat terlihat secara visual, sedangkan larutannya yang terdiri dari ion-ion dan
molekul-molekul tidak pernah keruh. Larutan menjadi keruh bila terjadi pengendapan
yang merupakan keadaan kejenuhan dari suatu senyawa kimia. Partikel-partikel
tersuspensi biasa, mempunyai ukuran yang lebih besar dari partikel koloid dan dapat
menghalangi sinar yang akan menembus suspensi, sehingga tidak dapat dikatakan
keruh karena sebenarnya air diantara molekul-molekul tersuspensi tidak keruh dan
sinar tidak menyimpang. Seperti halnya ion-ion dan molekul-molekul yang terlarut,
zat padat koloid dan tersuspensi dapat bersifat organik dan inorganik. Dalam metode
analisa zat padat, pengertian zat padat total adalah semua zat yang tersisa sebagai
residu dalam suatu bejana bila sampel air dalam bejana tersebut dipanaskan pada suhu
tertentu. Zat padat total terdiri dari zat padat tersuspensi dan zat padat terlarut yang
dapat bersifat organik dan anorganik.
Parameter
1.
2.
3.
FISIKA
Bau
Jumlah Zat Terlarut
Kekeruhan
4.
5.
Rasa
Warna
6.
Suhu
7.
1.
2.
3.
4.
5.
KIMIA ANORGANIK
Air raksa
Aluminium
Arsen
Barium
Besi
Satuan
Mg/L
Skala
NTU
Skala
TCU
C
Gol. A
1000
5
Kadar maksimum
Gol. B
Gol. C
1000
1000
1000
15
Suhu
udara
Umhos/c
m
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Gol. D
2250
0,001
0,2
0,005
1
0,3
0,001
0,002
0,005
0,05
1
5
Flourida
Kadmium
Kesadahan CaCO3
Klorida
Chromium valensi 6
Mangan
Natrium
Nitrat sebagai N
Nitrit sebagai N
Perak
pH
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Selenium
Seng
Cianida
Sulfat
Sulfida sebagai H2S
Tembaga
Timbal
Oksigen terlarut (OD)
Nikel
SAR (Sodium Absortion
Ratio)
KIMIAORGANIK
Aldrin dan Dieldrin
Benzona
Benzo (a) Pyrene
Chlordane (total isomer)
Chlordane
2,4 D
DDT
Detergent
1,2 Dichloroethane
1,1 Dichloroethane
Heptachlor
heptachlor
epoxide
Hexachlorobenzene
Lindane
Metoxychlor
Pentachlorophenol
Pestisida total
2,4,6 Trichlorophenol
Zat Organik (KmnO4)
Enderin
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
0,01
5
0,1
400
0,05
1,0
0,05
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
0,0007
0,01
0,00001
0,0003
0,03
0,10
0,03
0,5
0,01
0,0003
0,003
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
0,0001
0,004
0,03
0,01
0,1
0,01
10
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
0,5
0,005
500
250
0,005
0,1
200
10
1,0
0,005
6,5 8,5
1,5
0,01
1,5
0,01
600
0,05
0,5
0,003
0,05
10
1
5,0
9,0
0,01
5
0,1
400
0,1
1,0
0,01
6
0,01
1
2
60
0,06
6,0
9,0
0,05
0,02
0,02
0,002
0,02
0,03
>3
5,0
9,0
0,05
2
0,1
1,0
0,5
1,5
2,5
0,017
0,003
0,042
0,002
0,018
0,056
0,035
0,001
0,004
5
1.
Fenol
Karbon kloroform ekstrak
Minyak dan lemak
Organophosfat
dan
carbanat
PCD
Senyawa aktif biru metilen
Toxaphene
BHC
MIKROBIOLOGIK
Koliform tinja
2.
Total koliform
1.
2.
RADIOAKTIVITAS
Gross Alpha activity
Gross Beta activity
24.
25.
26.
27.
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
0,002
0,05
Nihil
0,1
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Nihil
0,5
0,005
Jml/100
ml
Jml/100
ml
2000
10000
Bq/L
Bq/L
0,1
1,0
0,1
1,0
0,001
1
0,1
0,2
0,21
0,1
1,0
0,1
1,0
5. PROSEDUR KERJA
1) Analisa Zat Padat Total
a) Cawan dan residu dari hasil analisa zat padat total dibakar dalam furnace 550
C selama 1 jam.
(e mg).
di cawan porselin yang telah dipanaskan 550oC selama 1 jam dan ditimbang,
setelah itu masukkan dalam oven 105oC selama 15 menit.
b) Membakar cawan dan kertas saring dalam furnace 550oC selama 1 jam,
6. DATA PENGAMATAN
1. Analisa Zat Padat Total
= 23,1226 gram
= 23,1277 gram
= 25 mL
= 23,1252 gram
= 22,1360 gram
= 22,9193 gram
= 0,7765 gram
Cawan dan kertas saring kertas saring kosong (g) = 22,1428 gram
Volume sampel (c)
= 25 mL
= 20,7072 gram
= 20,7128 gram
= 20 ml
7. PERHITUNGAN
( b - a) gram
x 1000 mg/gr x 1000 mL/L
c mL
=
(23,1277 - 23,1226)gr
x 1000 mg/gr x 1000 mL/L
25 mL
= 204 g/ml
Zat Padat Total Organik
( b - d) gram
x 1000 mg/gr x 1000 mL/L
c mL
=
(23,1277 - 23,1252)gr
x 1000 mg/gr x1000mL/L
25 mL
= 100 g/ml
9
( d - a) gram
x 1000 mg/gr x 1000 mL/L
c mL
=
(23,1252 - 23,1226)gr
x 1000 mg/gr x1000mL/L
25 mL
= 104 g/ml
( f - e) gram
x 1000 mg/gr x 1000 mL/L
c mL
=
(22,9193 - 22,9125)gr
x 1000 mg/gr x 1000 mL/L
25 mL
= 272 g/ml
Zat Padat Tersuspensi Organik =
( h - g) gram
x 1000 mg/gr x 1000 mL/L
c mL
=
(22,1470 - 22,1428)gr
x 1000 mg/gr x1000mL/L
25 mL
= 168 g/ml
Zat Padat Tersuspensi Anorganik =
(h - e) gram
x 1000 mg/gr x 1000 mL/L
c mL
= (22,1470 - 22,1360)gr
x 1000 mg/gr x1000mL/L
25 mL
= 440 g/ml
Zat Padat Terlarut
(k - i) gram
x 1000 mg/gr x 1000 mL/L
j mL
=
(20,7128 - 20,7072)gr
x 1000 mg/gr x1000mL/L
20 mL
10
(k - l) gram
x 1000 mg/gr x 1000 mL/L
j mL
=
(20,7128 - 20,7099)gr
x 1000 mg/gr x1000mL/L
20 mL
145 g/ml
(l - i) gram
x 1000 mg/gr x 1000 mL/L
j mL
=
(20,7099 - 20,7072)gr
x 1000 mg/gr x1000mL/L
20 mL
135 g/ml
8. PEMBAHASAN
Pada praktikum analisa zat padat ini kami menggunakan air sumur sebagai sampel
percobaan. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar kadar zat padat yang
terlarut di dalam air sumur tersebut.
Air yang tersebar di alam tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, tetapi bukan
berarti semua air sudah terpolusi. Sebagai contoh, meskipun di daerah pegunungan
atau hutan yang terpencil dengan udara yang bersih dan bebas polusi, air hujan selalu
mengandung bahan-bahan terlarut seperti CO 2, O2 dan N2, serta bahan-bahan
tersuspensi seperti debu dan partikel-partikel lainnya yang terbawa dari atmosfer. Air
permukaan dan air sumur biasanya mengandung bahan-bahan metal terlarut seperti
Na, Ca dan Fe. Air yang mengandung komponen-lomponen tersebut dalam jumlah
tinggi disebut air sadah. Air minum pun bukan merupakan air murni. Meskipun
bahan-bahan tersuspensi dan bakteri mungkin telah dihilangkan dari air tersebut,
tetapi air minum mungkin masih mengandung komponen-komponen terlarut. Bahkan
air murni sebenarnya tidak enak untuk diminum karena beberapa bahan yang terlarut
mungkin memberikan rasa yang spesifik terhadap air minum. Oleh karena itu analisa
zat padat dalam air sangat penting bagi kepentingan komponen - komponen air secara
11
9. KESIMPULAN
Analisa zat padat dalam air sangat penting bagi kepentingan komponen komponen air secara lengkap juga proses - proses dalam bidang air minum
maupun air buangan.
Zat padat total terdiri dari zat padat tersuspensi dan zat padat terlarut yang dapat
bersifat organik dan anorganik.
Berat cawan yang konstan dan menjaga agar cawan tidak terkontaminasi dengan
udara bebas yang mengandung uap air sangat penting saat proses analisa zat
padat. Karena hal ini dapat berpengaruh terhadap perhitungan nilai zat padat yang
terkandung di dalam sampel.
12
Alaerts, G. dan Santika, S. S., 1987, Metode Penelitian Air, Usaha Nasional,
Surabaya, Indonesia.
Anonim, 2005, Petunjuk Praktikum Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Teknik
Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar.
Anonim, 1981, Pedoman Pengamatan Kualitas Air, Dir. Penyelidikan Masalah Air,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Sawyer, C. N. and Perry, L. M., 1984, Chemistry for Environmental Engineering, 3 rd
edition, Mc. Graw-Hill Book Company, New York.
13