Você está na página 1de 7

PERHITUNGAN BEBAN AKSIAL KRITIS PADA KOLOM BAJA

DALAM SEBUAH STRUKTUR PORTAL BAJA


Dedy Khairul Amin1 dan Sanci Barus2
1

Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan
Email : dedykhairulamin@yahoo.com
2
Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1
Kampus USU Medan

ABSTRAK
Kolom adalah elemen penting yang ikut mendukung gaya tekan aksial pada suatu bangunan. Dalam
pembahasan ini yang di tinjau adalah kolom baja pada sebuah struktur kolom tunggal dan portal baja. Kolom yang
akan ditinjau adalah kolom baja profil IWF dengan perletakan sendi-sendi serta kondisi portal baja adalah tanpa
goyangan dan dengan adanya goyangan. Gaya aksial tekan merupakan gaya yang utama dalam menyebabkan tekuk
batang (kolom). Jika beban yang bekerja pada kolom ditambah besarnya secara berangsur-angsur, maka akibatnya
kolom akan mengalami lenturan lateral dan kemudian mengalami keruntuhan. Beban yang mengakibatkan
terjadinya lentur lateral pada kolom disebut beban kritis. Dalam pembahasan ini akan ditinjau mengenai besarnya
beban kritis kolom berdasarkan kondisi portal yang bervariasi yaitu portal baja sederhana, Portal baja berjajar dua,
portal baja berjajar tiga dan portal baja berjajar empat. Kemudian besarnya nilai beban kritis kolom tersebut
dibandingkan satu sama lain sehingga diperoleh kesimpulan. Hasil dari perhitungan nilai beban kritis tersebut
menunjukkan bahwa penambahan kolom dan balok pada portal baja sederhana sehingga menjadi portal baja berjajar
ternyata berpengaruh bagi kekuatan kolom yang ditinjau beban kritisnya. Selain itu, Nilai beban kritis pada kolom
baja tunggal lebih kecil dari pada nilai beban kritis kolom pada portal baja.
Kata kunci : beban kritis, tekuk kolom, portal baja

ABSTRACT
Column is an important element supporting the axial compressive force on a building. In this discussion in
the review is that the steel columns on a single column structure and portal steel. Column is a column that will be
reviewed by the IWF profile steel placement and condition joints are steel portal without sway and with sway. Axial
force hit a major force in causing buckling rods (columns). If the load acting on the column plus the amount
gradually, then the result column will experience lateral bending and then collapse. Load resulted in lateral bending
in the column is called the critical load. This will be reviewed in the discussion of the magnitude of the critical load
of columns based on the varying conditions that portal simple steel portal, Portal two lined steel, lined steel portal
steel lined three and four portals. Then the value of the column critical load compared to one another so that it is
concluded. Results of the calculation of the critical load shows that addition of columns and beams on simple steel
portal so that it becomes a portal lined steel column was influential for power critical loads are reviewed. In
addition, the critical load value on a single steel column is smaller than the value of the critical load on the portal
steel columns.
Keywords: critical loads, buckling columns, steel portal

1.

PENDAHULUAN

Baja merupakan suatu bahan yang memiliki homogenitas tinggi yang merupakan campuran dari besi, zat
arang (karbon), mangan, silikon, dan tembaga. Dalam tugas akhir ini yang di tinjau adalah kolom baja. Apabila
sebuah batang lurus di bebani gaya tekan aksial dengan pemberian beban semakin lama semakin tinggi, maka pada
batang tersebut akan mengalami perubahan. Perubahan dari keadaan sumbu batang lurus menjadi sumbu batang
melengkung dinamakan tekuk. Tekuk (Buckling) merupakan suatu proses dimana suatu struktur tidak mampu
mempertahankan bentuk aslinya dengan sedemikian rupa sehingga berubah bentuk dalam rangka menemukan
keseimbangan baru. Untuk struktur yang ramping dimana ukuran panjangnya sangat besar dibanding dengan jari-jari
inersianya, kestabilan bukan hanya di tentukan oleh deformasi seperti diatas tetapi harus di tinjau tekuk batang
akibat gaya aksial tekan. Apabila gaya aksial tekan di perbesar, maka tekukan akan semakin besar sehingga dapat
mengakibatkan ketidakstabilan struktur tersebut. Besarnya gaya yang mengakibatkan struktur berada dalam batas
stabil disebut Beban Kritis. Beban Kritis yang biasa disebut juga dengan Pcr dapat didefenisikan sebagai besarnya
gaya yang bekerja pada suatu batang struktur yang berupa gaya tekan aksial, dimana batang struktur tersebut masih

mampu memikul basaran gaya dimaksud dengan kondisi kesetimbangan yang masih dalam batas stabil, sekalipun
telah mulai melentur. Besarnya beban kritis ini di pengaruhi oleh: Elastisitas bahan, Dimensi Struktur, Jenis
Pembebanan, dan Faktor Pengukuran.

2.

PERMASALAHAN

Dalam tugas akhir ini, analisa nilai beban kritis kolom ditinjau pada sebuah struktur kolom baja tunggal dan
portal baja. Adapun kondisi dan variasi kolom pada sebuah struktur dimaksud adalah berupa perhitungan beban
kritis pada kolom baja tunggal, portal baja sederhana, portal baja berjajar dua, portal baja berjajar tiga dan portal
baja berjajar empat. Permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah berapakah besarnya nilai beban kritis
dari masing-masing kolom pada portal baja dengan kondisi kolom portal yang bervariasi, dan apa kesimpulan yang
dapat diambil dari perbandingan nilai beban kritis dari masing-masing kolom pada portal baja dengan kondisi portal
yang bervariasi tersebut.

3.

TUJUAN

Tujuan pembahasan pada tugas akhir ini adalah menghitung dan membandingkan besarnya beban kritis
pada berbagai kondisi/variasi portal baja yaitu beban kritis pada kolom baja tunggal, pada portal baja sederhana, dan
pada portal baja berjajar. Kemudian dari hasil perhitungan tersebut diambil kesimpulan dari perbandingan nilai
beban kritis kolom tersebut.

4.

METODOLOGI

Metodologi yang digunakan pada penulisan tugas akhir ini adalah secara literature dimana penulis
melakukan riset ke perpustakaan dan mengumpulkan materi serta data-data yang mendukung isi objek penulisan,
sehingga dapat memenuhi pembahasan dan mendapatkan kesimpulan yang sesuai dengan judul tugas akhir ini.
Berdasarkan tinjauan literatur digunakan metode kemiringanlendutan (slope-deflection) dalam menentukan
besarnya nilai beban kritis kolom pada beberapa variasi struktur kolom yang dibahas dalam tugas akhir ini.

5.

PEMBAHASAN

Metode slope-deflection menggunakan rotasi batang sebagai variablenya, sehingga metode ini
dikategorikan flexibility method. flexibility method (metode fleksibilitas) merupakan metode dimana gaya (reaksi
tumpuan atau gaya-gaya dalam) merupakan variabel utama yang tidak diketahui, dan dicari lebih dahulu. Secara
keseluruhan rumus umum momen batang/portal yang tidak bergoyang untuk penampang prismatis tanpa beban
aksial dan tanpa beban transversal adalah sebagai berikut:
= a
+ b

= b
+ a
Portal yang dimaksud dalam tugas akhir ini adalah portal yang terdiri dari balok dan kolom dengan
perletakan dasar kolom sendi-sendi. Adapun profil baja yang digunakan untuk balok dan kolom adalah Profil IWF
150 x 150. Selain itu, portal baja dimaksud juga merupakan portal baja tidak bergoyang. Dalam bab ini penulis akan
menambahkan contoh perhitungan kolom baja tunggal dan kolom pada portal baja untuk melengkapi aplikasi
perhitungan kolom baja tunggal dan kolom pada portal baja. Data yang diperoleh dari Profil IWF 150x150 adalah:
tinggi profil (H) = 15 cm; lebar profil (B) = 15 cm; tebal web (t1) = 0,7 cm; tebal flens (t2) = 1 cm; luas tampang (A)
= 40,14 cm2; jari-jari inersia (i) = ix = rx = 6,39 cm dan iy = ry = 3,75 cm; momen Inersia (I): Ix = 1640 cm4 dan Iy =
563 cm4. Tegangan Leleh (Bj. 37) = fy = 2400 kg/cm2.

a.

Kolom Baja Tunggal Dengan Perletakan Sendi-Sendi.

Analisis tekuk kolom baja tunggal dengan perletakan sendi-sendi dapat dihitung dengan persamaan/rumus
Euler untuk memperoleh besar beban kritis kolom dimaksud. Perhitungan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
P

L =450

Gambar 1. Kolom Dengan Perletakan Sendi-Sendi

Maka, dengan menggunakan rumus perhitungan beban kritis diperoleh:


=

b.

. .

Portal Baja Sederhana Tidak Bergoyang Dengan Perletakan Sendi-Sendi Pada Dasar Kolom

Analisis tekuk kolom pada portal baja sederhana yang tidak bergoyang menggunakan metode kemiringanlendutan (slope-deflection) untuk menghitung besarnya beban kritis kolom AB. Perhitungan tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
P
L1

C
IWF 150 x 150

L2

IWF 150 x 150

IWF 150 x 150

L2

Gambar 2. Portal Baja Sederhana Tidak Bergoyang


Dimana: L1 = 360 cm
L2 = 450 cm
L =
= 0,8. L
Dari gambar 2 terlihat bahwa portal baja sederhana dengan perletakan sendi-sendi pada dasar kolom yaitu
pada titik A dan D diberikan beban P pada titik B. Maka, dari persamaan umum metode kemiringan-lendutan (slopedeflection) diperoleh:

Untuk balok BC:


(2.
)
o
=
+
(1)
(2.

(2)

Untuk kolom CD:


(2.
o
=

(3)

(2.

(4)

Untuk kolom BA:


(2.
o
=

(5)

(2.

(6)

Dari persamaan (4) dimana momen di titik D = 0, maka:


(2.
)
=
+
0 = 2.
+
= .
Dari persamaan (3) disubstitusikan ke persamaan (7) maka diperoleh:
(2.
), dimana
=
+
= .
=

(7)

(8)

Dimana;

=0
+
=0
Dari persamaan (2) disubstitusikan ke persamaan (8), maka diperoleh:
+
=0
(2.
)+
+
.
=0
Dari persamaan (9), diperoleh:
(2.
)+
+
.

.
+

=0
.

= 0,

dimana

= 0,8.

(9)

, .

, .

=0

6,4. + 2.
=0
= 0,3125.
Dari persamaan (1) disubstitusikan ke persamaan (10), maka diperoleh:
(2.
), dimana
=
+
= 0,3125.
,

(10)

= 0,8.

dimana

=
Penambahan momen akibat gaya P diabaikan.
Persamaan keseimbangan:
"+
=
.
"+
=
"+

(11)

. .

. =

Dimana;
=
Solusinya
=

sin

cos

(12)

Dengan metode kondisi syarat batas (boundary condition), maka:


x = 0 ; y = 0,
= sin 0 + cos 0 0
B=0
Dengan metode kondisi syarat batas (boundary condition), maka:
x=L ;
( ) =0
Batas diatas dimasukkan ke dalam persamaan (12), menjadi:
.
sin
+ cos
. , dimana = 0
( ) =
( )

A=

sin

(13)

+0

(14)

Dengan metode kondisi syarat batas (boundary condition), maka:

x = L2 ;
=
( )
( )

. cos

+ . sin

0,237. . ( ) =

1,

0,237.

.( ) =

0,237. (

.
.

, dimana B = 0

dimana

dan; A =

+1=0

Maka, Dengan metode trial and error diperoleh nilai KL2 = 3,685
Sehingga diperoleh nilai Pkritis (Pcr) pada kolom AB adalah:
= 3,685
(
) = (3,685)
=

)
)

( ,

( ,
) . .

, dimana

( ,

=
=

( ,

. .

serta;

c.

Portal Baja Berjajar Dua Yang Tidak Bergoyang Dengan Perletakan Sendi-Sendi Pada Dasar
Kolom
P
L1

IWF 150 x 150

E
IWF 150 x 150

IWF 150 x 150

IWF 150 x 150

L2

L1

IWF 150 x 150

L2

L2

Gambar 3. Portal Baja Berjajar Dua Tidak Bergoyang


Dimana: L1 = 360 cm
L2 = 450 cm
L =
= 0,8. L
Dengan cara dan perhitungan yang sama seperti pada portal baja sederhana, maka pada akhirnya diperoleh nilai:
,
. .
=
Sehingga, dengan metode kondisi syarat batas (boundary condition), maka:

x = L2 ;
=
( )

( )

. cos

+ . sin

.
.

dimana B = 0

dan; A =

serta;

Maka, dengan cara perhitungan seperti pada portal baja sederhana diperoleh sebuah persamaan :
0,223. (
)
+1=0
.
Maka, Dengan Metode trial and error diperoleh nilai KL2 = 3,735
Sehingga diperoleh nilai Pkritis (Pcr) pada kolom AB adalah:
= 3,735
(
) = (3,735)
=

( ,

( ,
) . .

, dimana

d.

( ,

=
=

( ,

. .

Portal Baja Berjajar Tiga Yang Tidak Bergoyang Dengan Perletakan Sendi-Sendi Pada Dasar
Kolom
P

IWF 150 x 150

L2

L1
IWF 150 x 150

L2

G
IWF 150 x 150

L1
IWF 150 x 150

IWF 150 x 150

L2

IWF 150 x 150

IWF 150 x 150

L1

L2

Gambar 4. Portal Baja Berjajar Tiga Tidak Bergoyang


Dimana: L1 = 360 cm
L2 = 450 cm
L =
= 0,8. L
Dengan cara dan perhitungan yang sama seperti pada portal baja sederhana, maka pada akhirnya diperoleh nilai:
,
. .
=
Sehingga, dengan metode kondisi syarat batas (boundary condition), maka:

x = L2 ;

( )

( )

. cos

+ . sin

.
.

dimana B = 0

dan; A =

serta;

Maka, dengan cara perhitungan seperti pada portal baja sederhana diperoleh sebuah persamaan :
0,222. (
)
+1=0
.
Maka, Dengan Metode trial and error diperoleh nilai KL2 = 3,735
Sehingga diperoleh nilai Pkritis (Pcr) pada kolom AB adalah:
= 3,738
(
) = (3,738)
=

( ,

( ,
) . .

, dimana

e.

( ,

=
=

( ,

. .

Portal Baja Berjajar Empat Yang Tidak Bergoyang Dengan Perletakan Sendi-Sendi Pada
Dasar Kolom
P

L2

IWF 150 x 150

L1

L2

IWF 150 x 150

I
IWF 150 x 150

L1

IWF 150 x 150

IWF 150 x 150

IWF 150 x 150

L2

L1
IWF 150 x 150

IWF 150 x 150

L1
IWF 150 x 150

L2

L2

Gambar 5. Portal Baja Berjajar Empat Tidak Bergoyang


Dimana: L1 = 360 cm
L2 = 450 cm
L =
= 0,8. L
Dengan cara dan perhitungan yang sama seperti pada portal baja sederhana, maka pada akhirnya diperoleh nilai:
,
. .
=
Sehingga, dengan metode kondisi syarat batas (boundary condition), maka:

x = L2 ;
=
( )

( )

. cos

+ . sin

.
.

dimana B = 0

dan; A =

serta;

Maka, dengan cara perhitungan seperti pada portal baja sederhana diperoleh sebuah persamaan :
0,222. (
)
+1=0
.
Maka, Dengan Metode trial and error diperoleh nilai KL2 = 3,735
Sehingga diperoleh nilai Pkritis (Pcr) pada kolom AB adalah:
= 3,738
(
) = (3,738)
=

( ,

=
=

( ,

( ,

)
)

) . .
.

, dimana

. .

Dari perhitungan beban kritis diatas maka dapat ditunjukkan dalam sebuah tabel dan grafik hasil
perhitungan beban kritis dengan metode kemiringan-lendutan (slope-deflection) pada struktur baja tunggal dan
portal baja yang tidak bergoyang. Adapun tabel dan grafik tersebut adalah sebagai berikut:

Beban Kritis Kolom (Pcr)

Grafik 1.1 Beban Kritis Pada Struktur Baja Tunggal Dan Portal Baja Tidak Bergoyang
Dengan Perletakan Sendi-Sendi Pada Dasar Kolom.
1,70
1,65
1,60
1,55
1,50
1,45
1,40
1,35
1,30
1,25
1,20
1,15
1,10
1,05
1,00
0,95
0,90

1,415 Pcr

1,417 Pcr

1,417 Pcr

Portal Baja Berjajar


Dua Yang Tidak
Bergoyang Dengan
Perletakan SendiSendi Pada Dasar
Kolom

Portal Baja Berjajar


Tiga Yang Tidak
Bergoyang Dengan
Perletakan SendiSendi Pada Dasar
Kolom

Portal Baja Berjajar


Empat Yang Tidak
Bergoyang Dengan
Perletakan SendiSendi Pada Dasar
Kolom

1,377 Pcr

Beban Kritis
Kolom (Pcr)

Pcr

Kolom Baja Tunggal


Dengan Perletakan
Sendi-Sendi

Portal Baja
Sederhana Yang
Tidak Bergoyang
Dengan Perletakan
Sendi-Sendi Pada
Dasar Kolom

Kolom Baja Pada Beberapa Kondisi Struktur Baja

6.

KESIMPULAN

Sesuai dengan hasil perhitungan yang dilakukan dalam menentukan besarnya beban kritis untuk struktur
kolom baja, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a.

b.
c.

d.

. .

Untuk kolom baja tunggal diperoleh beban kritis atau


=
; Portal baja sederhana tidak bergoyang
diperoleh nilai
= 1,377.
; Portal baja berjajar dua tidak bergoyang diperoleh nilai
= 1,415.
;
Portal baja berjajar tiga tidak bergoyang diperoleh nilai
= 1,417.
; dan Portal baja berjajar empat
tidak bergoyang diperoleh nilai
= 1,417.
Nilai beban kritis pada kolom baja tunggal lebih kecil dari pada nilai beban kritis kolom pada portal baja.
Nilai beban kritis kolom pada portal baja berjajar berjajar tiga sama dengan nilai beban kritis kolom pada
portal berjajar empat. Hal ini dikarenakan portal telah mencapai kondisi jenuh dimana tambahan balok dan
kolom tidak lagi memberikan pengaruh pada kolom yang ditinjau beban kritisnya.
Penambahan kolom dan balok pada kolom baja tunggal sehingga menjadi portal baja sederhana ternyata
berpengaruh bagi kekuatan kolom yang ditinjau beban kritisnya.

DAFTAR PUSTAKA
Bowles, J. E. (1985). Desain Baja Konstruksi. Penerbit Erlangga, Jakarta
Gunawan, R. (1987). Tabel Profil Konstruksi Baja. Penerbit Kanisius
Salmon, C. G. and Jhonson, J. E. (1997).Struktur Baja Desain dan Prilaku Jilid 1, Edisi Kedua. PT. Gelora
Aksara Pratama
Salmon, C. G. and Jhonson, J. E. (1995).Struktur Baja Desain dan Prilaku Jilid 2, Edisi Kedua. PT. Gelora
Aksara Pratama
Salmon, C. G. and Jhonson, J. E. (1995).Struktur Baja Desain dan Prilaku 1, Edisi Ketiga. PT. Gelora Aksara
Pratama
Schodek, D. L. (1999). Struktur, Edisi Kedua. Penerbit Erlangga, Jakarta
Sunggono.K.H, Ir. (1984). Buku Teknik Sipil. Penerbit Nova

Você também pode gostar