Você está na página 1de 7

AUTOIMUNITAS

A Pengertian
Autoimunitas adalah kegagalan suatu organisme untuk mengenali bagian dari dirinya
sendiri sebagai bagian dari dirinya, yang membuat respon kekebalan melawan sel dan
jaringan miliknya sendiri.
Atau dengan kata lain Autoimunitas adalah responimunterhadap antigen
jaringansendiri yang disebabkankegagalanmekanisme normal yang
berperanuntukmempertahankan self-tolerance sel B, sel T ataukeduanya.
Potensiautoimunditemukanpadasemuaindividuolehkarenalimfositdapatmengeskpresikanre
septorspesifikuntukbanyak self antifen. (Baratawidjaya,2006)
Sedangkan Penyakit AutoImune adalah penyakit dimana sistem kekebalan yang
terbentuk salah mengidentifikasi benda asing, dimana sel, jaringan atau organ tubuh
manusia justru dianggap sebagai benda asing sehingga dirusak oleh antibodi. Jadi adanya
penyakit autoimmune tidak memberikan dampak peningkatan ketahanan tubuh dalam
melawan suatu penyakit, tetapi justru terjadi kerusakan tubuh akibat kekebalan yang
terbentuk.
B Penyebab Autoimunitas
Genetik : Telah ditunjukkan pada manusia bahwa gen Major Histocompatibility
Complex (MHC) dikaitkan dengan kejadian spesifik dari penyakit autoimmune. Gen MHC
ada pada semua vertebrata, gen ini menandai 2 katagori pokok molekul yang membentuk
bagian dari sel membran dan seluruh bagian membran. Secara khusus gen tersebut
memiliki peranan dalam menseleksi antigen yang dapat dikenali oleh sel-T. Sebuah analisa
keturunan dari anjing beardies menunjukan bahwa hypoadrenocorticism mempengaruhi
sifat keturunan yang dihasilkan. Kejadian ini disebabkan adanya autosomal recessive gene
yang melakukan penetrasi secara tidak lengkap.
Para peneliti berharap dapat mengidentifikasi gen atau gen-gen pada satu atau lebih
loci yang memiliki hubungan dengan hypoadrenocorticism. Analisa pedigree pada
populasi besar Old English Sheepdogs dan breeds lainnya yang pada populasi lebih kecil,
menunjukkan bahwa hampir semua kasus autoimmune terjadi pada hewan yang memiliki
darah segaris. Namun demikian data tersebut juga menjelaskan bahwa anjing-anjing yang
dalam segaris keturunan tidak selalu menderita penyakit autoimmune dimana mayoritas
dalam kondisi normal, sehat walaupun beberapa menderita gangguan subklinis penyakit

autoimmune. Kesimpulan yang dapat ditarik dari kasus diatas bahwa ; Tampaknya anjing
memiliki kecendurungan secara genetik untuk menderita penyakit autoimmune.
Fakta lain menunjukkan bahwa gen spesifik atau kelompok gen sebagai predisposisi
suatu keluarga terhadap Psoriasis. Sebagai tambahan, individu anggota suatu keluarga
dengan penyakit autoimmune dapat berperan dalam membentuk abnormalitas gen yang
mendorong kejadian penyakit autoimmune walaupun mungkin menurunkan penyakit
autoimmune dalam jenis penyakit autoimmune lainnya. Sebagai contoh; salah satu
orangtuanya menderita lupus, maka keturunannya dimungkinkan menderita
dermatomyositis dan mungkin keturunan lainnya penderita Rheumatoid arthritis.
(http://blogifan77.blogspot.com/2012/12/autoimmune.html)

C Faktor yang berperan pada Autoimunitas


1

InfeksidanKemiripanMolekular
Banyakinfeksi yang

menunjukkanhubungandenganpenyakitautoimuntertentu.Beberapapenyakitmemiliki
epitope yang samadengan antigen sendiri. Responimun yang
timbulterhadapbakteritersebutbermulapadarangsanganterhadapsel T yang
selanjutnyamerangsangsel B untukmembentukautoantibodi.
Contohpenyakit yang ditimbulkanolehkemiripandengan antigen
sendiriadalahdemamreumapascainfeksistreptokok, disebabkanantiboditerhadapstreptokok
yang diikatjantungdanmenimbulkanmiokarditis.

Sequestered Antigen
Sequestered antigen adalah antigen sendiri yang karenaletakanatominya,

tidakterpapardengansistemimun.Padakeadaan normal, sequestered antigen


tidakditemukanuntukdikenalsistemimun.
Perubahananatomikdalamjaringansepertiinflamasi (sekunderolehinfeksi,
kerusakaniskemiaatau trauma), dapatmemajankan sequestered antigen dengansistemimun
yang tidakterjadipadakeadaan normal. Contohnya protein intraoktakularpadasperma.

KegagalanAutoregulasi

Regulasiimunberfungsiuntukmempertahankan
homeostasis.Gangguandapatterjadipadapresentasi antigen, infeksi yang
meningkatkanrespon MHC, kadarsitokin yang rendah (misalnya TGF-)
dangangguanresponterhadap IL-2.
PengawasanbeberapaselautoreaktifdidugabergantungpadaselTsatau Tr.
BilaterjadikegagalanselTsatauTr,
makaselThdapatdirangsangsehinggamenimbulkanautoimunitas.

AktivasiSel B Poliklonal
Autoimunitasdapatterjadiolehkarenaaktivasisel B poliklonaloleh virus (EBV), LPS

danparasit malaria yang dapatmerangsangsel B secaralangsung yang


menimbulkanautoimunitas.Antibodi yang dibentukterdiriatasberbagaiautoantibodi.

Obat-obatan
Antigen asingdapatdiikatolehpermukaanseldanmenimbulkanreaksikimiadengan

antigen permukaanseltersebut yang dapatmengubahimunogenitasnya.Trombositopeniadan


anemia merupakancontoh-contohumumdaripenyakitautoimun yang
dicetuskanobat.Mekanismeterjadinyareaksiautoimunpadaumumnyabelumdiketahuidenganj
elas.Padaseseorang yang
mendapatprokainamiddapatditemukanantibodiantinukleardantimbulsindromaberupa
LES.Antibodimenghilangbilaobatdihentikan.

FaktorKeturunan
Penyakitautoimunmempunyaipersamaanpredisposisi

genetic.Meskipunsudahdiketahuiadanyakecendrunganterjadinyapenyakitpadakeluarga,
tetapibagaimanahaltersebutditurunkan,
padaumumnyaadalahkompleksdandidugaterjadiataspengaruhbeberapa gen.
(http://glameestoryofaizee.blogspot.com/2012/04/penyakit-autoimun.html)

D Beberapa Penyakit Autoimun

1 Penyakit Graves
Penyakit Graves adalah
penyakittiroidautoimun (Autoimmune
Thyroid Disease = AITD;
PenyakitTiroidAutoimun = PTAI) yang
paling seringditemukan di klinik,
tergolongdalampenyakitautoimunbersifat
organ-specific. Varian lain PTAI
adalahtiroiditisatrofik, tiroiditis postpartum,
tiroiditiskarenaobat (drug-induced
thyroiditis) sepertiamiodaronedan interferon-, tiroiditis yang
menyertaisindromautoimunpoliglandular.Sering pula ditemukanantibodiantitiroid (antiTPO dan anti-Tg) dalam serum tanpagejalaklinik (2).Temuantemuantersebutmemunculkan paradigm barutentangpenyakitautoimun; PTAI yang
merupakanpenyakitautoimunklasikseringdijadikan model
untukmemahamipatogenesispenyakitautoimun organ-specific lainnya.
2 Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
SLE merupakanpenyakitautoimun yang
ditandaiolehproduksiantiboditerhadapkomponenkomponenintisel yang
berhubungandenganmanifestasiklinis yang luas.
Penyakitini multi
sistimdenganetiologidanpatogenesis yang
belumjelas.
Terdapatbanyakbuktibahwapatogenesis SLE
bersifatmultifaktor yang melibatkanfaktorlingkungan, genetikdan hormonal.
Terganggunyamekanismepengaturanimunsepertieliminasidarisel-sel yang mengalami
apoptosis dankompleksimunberperanpentingterhadapterjadinya SLE.

Penyakit Sjogren

SindromSjogrenatauseringdisebut autoimmune
exocrinopathyadalahpenyakitautoimunsistemik yang

terutamamengenaikelenjereksokrindanbiasanyamemberikangejalakekeringanpersistenpadamu
lutdanmataakibatgangguanfungsionalkelenjer saliva danlakrimalis.
SindromSjogrendiklasifikasikansebagaiSindromSjogren Primer
bilatidakberkaitandenganpenyakitautoimunsistemikdanSindromSjogrenSekunderbilaberkaita
ndenganpenyakitautoimunsistemik lain dan yang paling seringadalahArtritisReumatoid,
SLE danSklerosisSistemik. SindromSjogren Primer paling
banyakditemukansedangkanSindromSjogrenSekunderhanya 30 % kejadiannya.

Penyakit Skleroderma
Kelainan ini ditandai dengan fibrosis terutama pada kulit, yang dapat disertai atau
kemudian melibatkan berbagai organ seperti saluran
pernapasan, saluran cerna, jantung, ginjal, vaskuler.
Berdasarkan luasnya sistem yang terjangkit, akhir-akhir ini
dibuat kategori atas :
a Skleroderma difus, jika dalam waktu singkat
b

sudah melibatkan berbagai organ;


Skleroderma lokal, jika baru melibatkan berbagai

organ setelah waktu yang lama.


Kelainan ini terutama dijumpai pada wanita pada usia
sekitar 50-60 tahun. Manisfestasi pada kulit berupa atrofi
kulit yang biasanya dimulai dari jari-jari kemudian menjalar ke arah proksimal yaitu ke
leher dan muka. Kelainan saluran cerna ditandai dengan kesulitan menelan, malabsorbs,
obstruksi, nyeri perut, anemi dan berat badan yang menurun. Hal ini disebabkan terjadi
fibrosis lapisan muskularis dan lapisan mukosa. Sesak napas dapat terjadi akibat fibrosis
paru, dan hal ini dapat pula berakibat pada terjadinya payah jantung kanan. Manifestasi
ginjal berupa proteinuria ringan serta hipertensi yang sering berat atau progresif.
5

Penyakit Psoriasis
OLEH FELICIANUS NAITILI
TINGKAT IIB
NIM PO 530 3333 1212
24

Psoriasisadalahsejenispenyakitkulit yang penderitanyamengalami proses pergantian


(kulit) yang terlalucepat.
Kemunculanpenyakitinikadangkadangdalamjangkawaktu lama
ataukambuhandalamwaktu yang

tidakmenentu.Penyakitinisecaraklinisbersifattidakmengancamjiwadantidakmenular.A
kan tetapi,
penyakitinidapatmunculpadabagiantubuhmanasajasehinggadapatmenurunkankualitash
idupdanmengganggukekuatan mental
penderitabilatidakdirawatdenganbaik.Bilatidakdiobatidenganbenar,
penyakitbisamengalamikomplikasi (penyakitmenjadilebihburuk) sepertipsoriatic
eritroderma (seluruhkilittubuhmenjadimerah) ataupsoriasis pustulosageneralisata
(psoriasis dengangelembung-gelembungkecilberisinanah) yang
dapatmembahayakanjiwapenderita.

DAFTAR PUSTAKA

http://blogifan77.blogspot.com/2012/12/autoimmune.html dilihat pada 18 juni 2014 pukul


18.00
Baratawidjaya, KarnenGarna. 2006. ImunologiDasar. UniversitasIndonesia Press.
http://glameestoryofaizee.blogspot.com/2012/04/penyakit-autoimun.htmldilihat pada 18 juni
2014 pukul 18.00

OLEH

Você também pode gostar