Você está na página 1de 7

Jenis-Jenis dan Tahap pada Persinyalan Sel

Chrisanto-102014046
Jl. Arjuna Utara No.06 Jakarta Barat 11510
Telp : (021)56942061. Fax (021)5631731
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta
Abstrak
Dalam biologi, sel adalah

kumpulan materi paling

sederhana

yang

dapat hidup dan

merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas
kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di
dalam sel. Ada dua jenis sel yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel eukariotik memiliki
struktur yang lebih kompleks daripada struktur sel prokariotik dan organel-organel pada sel
eukariotik juga memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan dengan sel prokariotik.
Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler,
misalnya bakteri dan ameba.

Makhluk

hidup

lainnya,

termasuk tumbuhan, hewan,

dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari

banyak tipe sel

terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Sel-sel pada organisme multiseluler tidak


akan bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan
menjadi jaringan, yang membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk
tubuh organisme tersebut. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yang
disebut organel.
Kata kunci: Sel, Sel Eukariotik, Sel Prokariotik, Uniseluler, Multiseluler
Abstract
In biology, a cell is the simplest collection of materials that can live and is a constituent unit
of all living things. Cells are able to do all the activities of life and most of the chemical
reactions to sustain life goes on inside the cell. There are two types of cells are prokaryotic
and eukaryotic cells. Eukaryotic cells have a more complex structure than the structure of
prokaryotic cells and organelles in eukaryotic cells also have a more complex structure than
prokaryotic cells. Most living things are composed of a single cell, or so-called unicellular
organisms, such as bacteria and amoeba. Other living beings, including plants, animals, and

humans, are multicellular organisms that consist of many specialized cell types with their
respective functions. Cells in a multicellular organism will not survive long if each stands
alone. The same cells are grouped into networks, which build organs and organ systems then
form the body of the organism. Meanwhile, the cell itself is made up of components called
organelles.
Keywords: Cell, Eukaryotic Cells, Prokaryotic Cells, Unicellular, multicellular
Pendahuluan

Sel adalah unit terkecil penyusun kehidupan dari suatu organisme. Sebagai kesatuan
struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel
disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang
terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler. Sel yang kecil bergabung
membentuk kumpulan sel yang disebut jaringan, kemudian jaringan terkumpul membentuk
organ, organ yang terkumpul membentuk sistem organ dan seterusnya sampai terbentuklah
mahluk hidup dengan tubuhnya yang kompleks. 1
Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas kehidupan
(proses metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi dan lainnya) pada makhluk
hidup bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh sel.1
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan.
Sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang
lebih kecil yang berdiri sendiri. sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan
respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui pembelahan sel, dan terhadap
rangsangan. Perkembang biakan dilakukan melalui pembelahan sel, pembelahan sel
dilakukan baik oleh organisme bersel satu mengadakan pembelahan secara langsung
sedangkan sel-sel pada organisme bersel banyak mengalami pembelahan secara mitosis.2

Persinyalan Sel
Persinyalan sel merupakan kemampuan sel untuk interaksi antara satu sel dgn sel yg
lain ataupun antara sel dengan lingkungannya. Sehingga sel-sel yang ada didalam tubuh kita
dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Selain itu memberi respon terhadap lingkungan,

misalnya pada sel tumbuhan, berperan dalam respon terhadap cahaya, nutrisi, patogen dan
yang lainnya.3

Tahap-Tahap Persinyalan Sel


Tahap persinyalansel terbagi atas 3, yaitu:4
1. Penerimaan (reception)
merupakan pendeteksian sinyal yang dating dari luar sel oleh sel target. Sel
kimiawi terdeteksi apabila sinyal itu terikat pada protein seluler, biasanya pada
permukaan sel yang bersangkutan.
2. Tranduksi
diawali dengan pengikatan molekul sinyal mengubah protein reseptor. Tahap
transduksi ini mengubah sinyal menjadi suatu bentuk yang dapat menimbulkan respon
seluler spesifik. Pada system Sutherland, pengikastan epinefrin kebagian luar protein
reseptor dalam membrane plasma sel hati berlangsung melalui serangkaian langka untuk
mengaktifkan glikogen fosforilase. Transduksi ini kadang-kadang terjadi dalam satu
langkah, tetapi lebih sering membutuhkan suatu urutan perubahan dalam sederetan
molekul yang berbeda (jalur transduksi) sinyal. Molekul di sepanjang jalur itu sering
disebut molekul relay.
Transduksi sinyal meliputi aktifitas sebagai pengenalan berbagai sinyal dari
luar terhadap reseptor spesifik yang terdapat pada permukaan membran sel, penghantaran
sinyal melalui membran sel ke dalam sitoplasma, penghantaran sinyal kepada molekul
efektor spesifik pada bagian membran sel atau efektor spesifik dalam sitoplasma. Hantaran
sinyal ini kemudian akan menimbulkan respon spesifik terhadap sinyal tersebut. Respon
spesifik yang timbul tergantung pada jenis sinyal yang diterima. Respon dapat berupa
peningkatan atau penurunan aktifitas enzim-enzim metabolik, rekonfigurasi sitoskeleton,
perubahan permeabilitas membran sel, aktifitas sintesa DNA, perubahan ekspresi genetik
atau program apoptosis, terputusnya rangkaian sinyal. Terjadi apabila rangsangan dari luar
mulai berkurang atau terputus. Terputusnya sinyal juga terjadi apabila terdapat kerusakan
atau tidak aktifnya sebagian atau seluruh molekul penghantar sinyal. Informasi yang
terjadi akan melewati jalur rangsang (signal transduction pathway) yang terdiri dari
berbagai protein berbeda atau molekul tertentu seperti berbagai ion dan kanalnya, berbagai

faktor transkripsi, ataupun berbagai tipe subunit regulator (factor pendorong mitosis).
Setiap protein yang terlibat pada jalur ini mampu menghambat atau mengaktifasi protein
yang berada dibawah pengaruhnya (down stream). Protein utama yang terlibat dalam jalur
rangsang pada umumnya adalah kinase dan posphatase, yang beberapa diantaranya
merupakan protein yang terdapat/larut dalam sitoplasma. Kedua protein ini mampu
melepaskan atau menerima group posphat dari protein lain sehingga proses penghantaran
atau penghentian sinyal dapat berlangsung.
Secara singkat langkah-langkah transduksi sinyal adalah biosintesis molekul sinyal
oleh sel yang memberi sinyal, pelepasan molekul sinyal oleh sel yang memberi sinyal,
transpor sinyal oleh sel target, pengikatan sinyal oleh reseptor spesifik yang menyebabkan
aktivasi reseptor tersebut, inisiasi satu atau lebih jalur transduksi sinyal intrasel, perubahan
spesifik fungsi, metabolisme, atau perkembangan sel, pembuangan sinyal yang mengakhiri
respon sel.
C. Respon
Pada tahap ketiga pensinyalan sel, sinyal yang ditransduksi akhirnya menimbulkan
respon seluler yang spesifik. Respon ini dapat berupa hampir seluruh aktivitas seluler
seperti katalisis oleh suatu enzim, penyusunan ulang sitoskeleton, atau pengaktifan gen
spesifik di dalam nukleus. proses pensinyalan sel membantu memastikan bahwa aktivitas
penting seperti ini terjadi pada sel yang benar, pada waktu yang tepat, dan pada koordinasi
yang sesuai dengan sel lain dalam organisme bersangkutan.

Jenis Persinyalan Sel


Ada 3 jenis persinyalan sel yaitu :5
1. Persinyalan parakrin
Parakrin merupakan tipe komunikasi sel jarak lokal yang tidak memerlukan kontak
langsung dengan sel target, dan molekul-molekul pesan mencapai sel target dengan cepat
melalui proses difusi.
Pada pensinyalan parakrin molekul pesan dari sel penyekresi akan dilepaskan oleh
sebuah sel target melalui proses difusi yakni berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
yang berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.

Molekul pesan yang diberikan akan ditangkap atau diterima oleh sel target, karna pada
saat molekul pesan dari sel penyekresi akan di sampaikan ke sel target, molekul pesan itu
telah diubah menjadi bentuk yang dapat menimbulkan respon dari sel target.
Molekul pesan dari sel penyekresi hanya berpengaruh terhadap sel terget yang berada di
sekitarnya saja tidak ke sel yang bukan sel target.
2. Persinyalan sinaptik
Sinaptik merupakan tipe komunikasi sel jarak lokal yang terspesialisasi pada sel saraf.
Sel saraf akan melepas molekul neurotransmitter ke dalam sinapsis antar sel lain.
Pada pensinyalan sinaptik yang terspesialisasi pada sel saraf ini sel saraf akan
menghasilkan sinyal kimiawi, neurotransmiter, yang berdifusi ke sel target tunggal yang
hampir menyentuh sel pertama. Sinyal listrik yang dihantarkan di sepanjang saraf memicu
sekresi molekul neurotransmiter ke dalam sinapsis, ruang sempit di antara sel saraf dan sel
targetnya (sering berupa sel saraf lainnya).
3. Persinyalan endoktrin
Sinyal hormonal merupakan bagian dari pengisyaratan sel. Pengisyaratan sel adalah
system komunikasi kompleks pada tingkat seluler yang mengatur seluruh aktifitas dan
koordinasi antar sel.
Sedangkan sinyal hormonal itu sendiri memiliki definisi yaitu senyawa kimia yang
dilepaskan oleh sel ataupun kelenjar disalah satu bagian tubuh yang mengirimkan pesan
untuk mempengaruhi sel-sel lain dari organisme itu sendiri.
Hormon mensinyal sel target pada jarak yang lebih jauh. Pada hewan, sel endokrin
terspesialisasi mensekresi hormone ke dalam cairan tubuh yaitu darah. Hormone dapat
mencapai hamper seluruh sel tubuh, tetapi, jika dengan pengatur local. Hanya sel target
spesifik yang mengenali dan merespons sinyal kimiawi yang diberikan.
Reseptor
Reseptor adalah molekul protein yang menerima sinyal kimia dari luar sel yang
mengarahkan kegiatan sel seperti membelah atau mengizinkan molekul tertentu untuk masuk
atau keluar sel. Reseptor dapat terikat pada membran sel, sitoplasma, atau nukleus, yang
masing-masing hanya dapat dilekati oleh jenis molekul sinyal tertentu. Molekul pemberi

sinyal yang melekat pada suatu reseptor disebut ligan, yang dapat berupa suatu peptida atau
molekul kecil lain seperti neurotransmiter, hormon, obat, atautoksin.6

Kesimpulan
Pada skenario A dikatakan bahwa Suatu malam sekitar pukul 01.30 dini hari, Ani
terbangunmau buang air kecil. Pada saat keluar dari kamar Ani melihat bayangan seseorang
sedang memasuki rumahnya lewat jendela. Ani langsung berdiri tertegun,pucat dan
ketakutan. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa Ani mengalami persinylan sel yang
bersifat parakrin atau jarak dekat karena sikap yang ditunjukkan oleh Ani merupakan gerak
reflek.

Daftar Pustaka
1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC. 2004. Hal. 34.
2. Stansfield WD, Colom JS, Cano RJ. Biologi molekuler dan sel. Jakarta: Erlangga. 2006. H.
97-8.
3. Aryulina D, Muslim C, Munaf S, Winarni EW. Biologi 2. Jakarta: esis. 2006. H. 8.
4. Karina AN. Metode komunikasi antar sel. 2010.
http://www.academia.edu/6893558/METODE_KOMUNIKASI_ANTAR_SEL
5. Campbell A, B Jane, G Reece Lawrence, Mitchell. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga. H.
204-5

6. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: EGC. 2000. H.128

Você também pode gostar