Você está na página 1de 10

Thoracic Wall

True thoracic
tersusun atas
cage
dan
intercostal
serta

wall
thoracic
muscle

komponen otot, kulit, subkutan, dan fascia yang menutupi anterolateral dari thorax.
Struktur yang sama pada bagian posterior termasuk pada regio punggung. Kelenjar
susu dari payudara terletak pada jaringan subcutaneous dari thoracic wall, dan otot
anterolateral axioappendicular menjadi bantalan untuk terletaknya payudara
sehingga dapat dikatakan payudara juga sebagai batas bagian anterior dari thoracic
wall.
Thoracic cage yang memiliki bentuk seperti kubah yang kokoh memiliki peranan :
1. Proteksi : vital thoracic dan abdominal organ dari tekanan luar (sebagian besar
udara atau terisisi cairan)
2. Resist : negative (sub-atmospheric) internal pressure yang dihasilkan elastic
recoil dari pulmo dan gerakan saat inspirasi terjadi
3. Attachment : Memberikan tempat penempelan upper limb, dan sebagai
penyangga berat upper limb
4. Sebagai tempat berlabuhnya perlekatan (origin) dari banyaknya otot-otot yang
memiliki peranan dalam pergerakan dan menjaga posisi upper limb yang
berhubungan dengan trunk, serta tempat perlekatan untuk otot abdomen, leher,
punggung, dan respirasi.
Walaupun thoracic cage bersifat kokoh dan kaku; sendi, ketipisan, dan fleksibilitas
dari tulang rusuk membuat thoracic cage dapat menerima pukulan dari luar dan
tekanan tanpa membuat adanya fraktur dan memiliki kemampuan untuk berubah
bentuk untuk respirasi. Fungsi fleksibilitas ini diperlukan dikarenakan organ yang
dilindungi thoracic cage bergerak secara konstan.
Skeleton of Thoracic Wall
Thoracic skeleton menyusun osteocartilagenous thoracic cage, yang memiliki
peranan dalam proteksi organ dalam. Thoracic skeleton tersusun atas 12 tulang
rusuk dan tulang rawan , 12 thoracic vertebrae, dan Intervertebral Disc (IV) , dan
sternum. Tulang rusuk dan costal cartilage penysusun sebagian besar dari thoracic
cage.
Ribs, Costal cartilage, and Intercostal space
Tulang rusuk atau iga (costae) : tulang berbentuk curved, flat bone yang ringan
namun memiliki gaya pegas tinggi. Tiap tulang terdapat adanya spongy interior
berisi bone marrow (hematopoietic tissue).
Tulang rusuk diklasifikasikan menurut tyical dan atypical :
1. True (vertebrocostal rib), tulang rusuk sejati (1 st 7th ) : menempel langsung pada
sternum melaluil kartilago mereka sendiri
2. False (vertebrochondral rib), tulang rusuk palsu (8 th 10th ) : kartilogao
berhubungan dengan kartilago tulang rusuk diatasnya, sehingga tulang ini
menempel tidak langsung dengan sternum
3. Floating (vertebral, free rib), tulang rusuk melayang (11 th 12th ) : kartilago tidak
sempurna dan tidak terdapat penempelan pada sternum, namun ujung berakhir
pada posterior abdominal musculature.
Typical Ribs (3rd 9th )

1. Head : wedge shape dan memiliki 2 facet


2. Neck : menghubungkan head dengan body pada level tubercle
3. Tubercle : terletak pada junction neck dan body, suatu bagian tonjolan halus yang
berartikulasi dengan tranverse process dari vertebrae, dan bagian non-articular
memberikan tempat penempelan untuk costotransverse ligament.
4. Body : thin, flat, curved, ditandai dengan costal angle dimana tulang akan
melengkung secara anteriorlateral. Permukaan internal berbentuk konkaf
memiliki costal groove yang berjalan secara paralalel di inferior dari tulang, yang
memiliki peranan dalam proteksi untuk intercostal nerve and vessel.

Atypical Ribs (1st, 2nd , 10th 12th)


1. 1st rib : merupakan tulang terluas (body terluas dan hampir horizontal),
terpendek, dan sharply curved of seven true rib. Memiliki 1 facet untuk
berartikulasi dengan T1 vertebrae dan 2 transverse directed groove menyilang
pada bagian superior untuk tempat subclavian vessel. Groove ini dipisahkan oleh
scalene tubercle dimana anterior scalence muscle melekat.
2. 2nd rib : memiliki tubuh yang lebih tipis dan kurang melengkung dan lebih
panjang dibanding 1st rib. Memiliki 2 facet untuk berartikulasi dengan T1 dan T2.
Bagian yang atypical dari tulang ini adalah bagian atas, tuberosity for serratus
anterior, dimana tempat otot tersebut berasal.
3. 10th 12th : hanya memiliki 1 facet di head dan berartikulasi dengan 1 tulang
vertebrae saja
4. 11th 12th : pendek dan tidak memilki neck atau tubercle
Costal cartilage
Perpanjangan dari tulang rusuk secara anterior dan berkontribusi untuk elastisitas
thoracic wall, menghasilkan suatu perlekatan fleksibel untuk ujung anterior end.
Tulang rawan ini akan bertambah dalam hal panjangnya berurutan dimulai dari 7
tulang pertama dan kemudian akan semakin pendek. 7 kartilago pertama melekat
langsung dan independen pada tulang sternum. Kartilago 8-10 melekat pada
kartilago diatasnya membentuk suatu kelanjutan bernama costal margin. Kartilago
11 dan 12 membentuk cap atau penutup pada bagian akhir anterior dan tidak
melekat pada sesuatu.
Intercostal space
Celah yang memisahkan tulang rusuk satu dan lain. terdapat 11 intercostal space
dan 11 intercostal nerve. Intercostal space diisi intercostal muscle dan membran,

dan dua set (main dan collateral) dari intercostal blood vessle dan nerve. Space
dibawah tulang rusuk 12 dinamakan subcostal space, dan anterior ramus dari spinal
nerve T12 dinamakan subcostal nerve. Intervostal space semakin lebar secara
anterolateral dan akan mengembang saat inspirasi. Hal ini bisa semakin lebar bila
ada extension dan atau lateral fleksi dari thoracic vertebral column ke contralateral
side.

Sternum
Sternum adalah flat, elongated bone yang terbentuk di daerah middle anterior dari
thoracic cage. Memiliki peranan dalam proteksi mediastinal viscera. Tulang ini

terdiri atas 3 bagian : manubrium, body, dan xyphoid process. Pada remaja dan
orang dewasa muda, ketiga bagian dihubungkan dengan sendi kartilago dan akan
mengalami osifikasi pada middle-late adulthood.
Thoracic Apperture
Thorax adalah daerah antara diafragma dan leher.
Superior thoracic aperture

Posterior

: vertebra T1

Lateral
: the 1st pair of
ribs and their costal cartilages

Anterior
: superior border of the
manubrium
Struktur
yang
melewatinya
termasuk
trachea, esophagus, nerves, dan vessels
yang mensuplai kepala, leher, dan upper
limbs. Superior thoracic aperture pada orang
dewasa
lebarnya
sekitrar
6,5
cm
anteroposterior dan 11 cm transvers.

Inferior
thoracic
thoracic outlet)

aperture

(anatomical

Posterior

: 12th thoracic vertebra

Posterolater : the 11th and 12th pairs of ribs

Anterolateral: costal cartilages of ribs 7-10

Anterior

: xiphisternal joint

Muscles of Thoracic Wall


Beberapa otot menempel dan menutupi thoracic wall, namun memiliki peranan
dalam pergerakan daerah lain yaitu sebagian besar adalah otot-otot upper limb.
Beberapa otot axioappendicular memanjang dari thoracic cage (axial skeleton) dan
menempel ke tulang upper limb (appendicular skeleton). Namun ada beberapa otot
axioappendicular seperti, pectoralis major, pectoralis minor, dan bagian inferior
dari serratus anterior berperan dalam otot assesoris respirasi (membantu dalam
mengankat tulang rusuk untuk mengembangkan thoracic cavity saat inspirasi). Tak
hanya itu scalene muscle, yang memanjang dari vertebrae of neck sampai tulang
rusuk ke-1 dan ke-2, berperan sebagai otot assesoris untuk membantu mengangkat

tulang rusuk sehingga otot respirasi lebih efektif dalam mengangkat lower rib saat
inspirasi.
Otot sejati dari thoracic wall adalah serratus posterior, levatores costarum,
intercostal, subcostal, dan tranversus thoracis.

Muscle
Serratus
posterior
superior

Serratus
posterior
inferior
Levator
costarum

Superior
Attachment
Nuchal
ligament,
spinous
process of C7
T3
Spinous
process of T11
L2

Interior
Attachment
Superior
border of 2nd
4th ribs

Transverse
process of T711

Subjacent ribs
betweeb
tubercle
and
angle

Inferior border
of 8th 12th ribs
near the angle

Innervation
2nd 5th
intercostal
nerve

Propioception
(elevate rib)

Anterior rami
T9

T12
thoracic spinal
nerve
Posterior
primary
rami
of C8 T11
nerve

Propioception
(depress ribs)

External
intercostal
Internal
intercostal
Innermost
intercostal

Subcostal

Transversus
thoracis

Inferior border
of ribs

Internal
surface
lower rib
Posterior
surface
sternum

of

of

Superior
border of ribs

Superior
border of 2nd to
3rd ribs below
Internal
surface
of
costal cartilage
2-6

Main Action

Intercostal
nerve

Elevate rib

Elevate
ribs
during
force
inspiration
Interosseious
(depress),
Interchondral
(elevate);
during
force
inspiration
Same
with
internal
intercostal
muscle
Weakly
depress ribs

Nerve of Thoracic Wall

12 pasang thoracic spinal nerve mensuplai thoracic wall. Setelah saraf thoracic
spinal ini keluar dari IV foramina, mereka akan terbagi dua cabang ke arah anterior
dan posterior. Cabang anterior akan T1-T11 akan membentuk intercostal nerve
yang berjalan pada intercostal space. Dan cabang anterior T12 akan membentuk
subcostal nerve. Cabang posterior akan berjalan di daerah posterior, lateral
terhadap articular process dan mempersarafi joint, deep back muscle, dan kulit
pada bagian punggung thorax.
Vasculature of thoracic Wall
Arteries of thoracic wall
1. Thoracic aorta, melalui posterior intercostal dan subcostal artery
2. Subclavian artery, melalui internal thoracic dan supreme intercostal artery
3. Axillary artery, melalui superior dan lateral thoracic artery
Artery
Posterior
intercostals

Internal thoracic

Origin
Superior intercostal
artery (intercostal
spaces 1 and 2)
and thoracic aorta
(remaining
intercostal spaces)
Internal thoracic
(intercostal spaces
1-6) and
musculophrenic
arteries (intercostal
spaces 7-9)
Subclavian artery

Subcostal

Thoracic aorta

Anterior
intercostals

Course

Distribution

Pass between
internal and
innermost
intercostal muscles

Intercostal
muscles, overlying
skin, and parietal
pleura

Passes inferiorly
and lateral to
sternum between
costal cartilages
and transverse
thoracic muscle to
divide into superior
epigastric and
musculophrenic
arteries
Courses along
inferior border of
12th rib

By way of anterior
intercostal arteries
to intercostal
spaces 16

Muscles of
anterolateral
abdominal wall

Vein of thoracic wall


Intercostal vein berjalan berbarengan dengan intercostal vein dan nerve pada
superior costal groove. Terdapat 11 posterior intercostal vein dan 1 subcostal vein

pada tiap sisi. Posterior intercostal vein beranastomosis dengan anterior intercostal
vein. Intercosral vein 4-11 akan drainase ke azygous/hemiazygous venpus system
dan akhirnya akan masuk ke SVC. Sedangkan vena ke-1 akan masuk langsung
masuk ke brachiocephalic vein. Vena 2-3 akan menyatu membentuk trunk yang
disebut superior intercostal vein.
Right superior intercostal vein akan drainase ke azygous dan berakhir di SVC,
sedangkan Left superior intercostal akan drainase ke brachiocephalic vein. Selain itu
pula ada internal thoracic vein yang berjalan bersama dengan internal thoracic
artery.

Você também pode gostar