Você está na página 1de 5

Lab Skill Pemeriksaan Fisik Sistem

Urogenital PDL
I.

PENDAHULUAN
Tujuan pemeriksaan fisik umum adalah mendapatkan atau
mengidentifikasi keadaan umum pasien saat diperiksa, dengan
pnekanan pada tanda-tanda kehidupan, keadaan sakit, keadaan gizi
, keadaan berbaring atau pun berjalan.
Tujuan pemeriksaan fisik sistem urogenital : mendapatkan atau
mengidentifikasi kelainan pada sistem urogenital.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


Setelah kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu:

III. LEARNING OBJECTIVE


Setelah kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu.
1. Pemeriksaan bimanual pada ginjal
2. Pemeriksaan pada vesica urinaria

IV. RANCANGAN ACARA PEMBELAJARAN

Waktu ( menit)
20 menit

2O menit

60 menit

Aktivitas belajar
mengajar
Pendahuluan Kuliah
singkat pemeriksaan
fisik urogenital
Demonstrasi oleh
instruktur, mahasiswa
melakukan simulasi
secara bergantian,
mahasiswa dibagi
menjadi 10 kelompok,
tiap kelompok
dibimbing 1 instruktur.
Self practice,
mahasiswa melakukan
sendiri secara
bergantian dan diawasi
oleh instruktur.

Keterangan
Dr.Novadian,SpPD,FINAS
IM
TEAM

TEAM

V. SARANA DAN ALAT YANG DIPERLUKAN


RUANGAN DAN BED PASIEN

VI. PROSEDUR
1. Pemeriksaan fisik merupakan kelanjutan dari anamnesis

VII. PELAKSANAAN
1. Lama pelaksanaan 100 menit
2. Jadwal pelaksanaan: Hari Kamis tgl 22 maret 2012, Pukul 08.20
s/d 10.00 WIB
( Grup Madang), 10.20 s/d 12.00 WIB ( Grup Bukit ).
3. Tempat pelaksanaan: Lab Skill di FK Bukit

VIII. Rujukan (Referensi)


Penuntun anamnesis danor pemeriksaan fiisis, Editor.
H.M.S.Markum, 2011

Anamnesa akan menentukan apakah dibutuhkan pemeriksaan lengkap


atau sebagian.
Misal:
discharge uretra tdk perlu pemeriksaan yang menyeluruh
Painless hematuria perlu pemeriksaan yang lengkap

Pemeriksaan Ginjal

Inspeksi
Massa di abdominal atas, massa keras dan padat
(keganasan/infeksi perinefritis).

Palpasi
Sukar dipalpasi
Pria lebih terfiksir drpd wanita (otot perut pria lebih keras)
Pada yg kurus lebih mudah
Ginjal terletak pada daerah retroperitoneal sehingga
pemeriksaan harus dengan cara bimanual. Tanagan kiri
diletakkan pada pinggang bagian belakang dan tangan kanan
pada dinding abdomen di ventralnya. Pembesaran ginjal ( akibat
tumor atau hidroneprosis ) akan teraba di antara kedua tangan
tersebut, dan bila salah satu tangan digerakkan akan teraba
benturannya di tangan lain. Fenomena ini dinamakan
ballotement positif. Pada keadaan normal ballotement negative.
Temuan: nyeri tekan, teraba massa hipertropi
kompensasi,tumor, dll

Pemeriksaan Ginjal

Perkusi
Memiliki nilai tersendiri

Transiluminasi
Pada anak < 1th

Nyeri Renal atau Radikuler


Renal nyeri ketok CVA- Nephrolitisis, Pyelonephritis
Radikular bisa menyerupai (Th 11 sp L2) mis; herpes zoster

Auskultasi
Bruit stenosis arteri renal.

Pemeriksaan Buli
Pemeriksaan Supra Pubis.
Inspeksi:

Normal: Kosong atau volume < 150 cc Tidak teraba/ terlihat


a. Lihat penonjolan yang bulat antara symphisis os pubis dan
umbilicus buli-buli penuh.
b. Benjolan tidak tidak teratur di supra pubis Tumor buli buli
c. Periksa testis di skrotum bila kosong/ hanya 1 seminoma testis
intra abdominal.

Palpasi:
a. Nyeri tekan supra pubis : Cystitis
b. Tumor buli buli, uterus, ovarium yang besar teraba di supra pubis.
c. Urin sisa banyak teraba dengan colok dubur bimanual
Perkusi:
a. Buli- buli kosong : tidak dapat di identifikasi dengan perkusi
b. Pekak (dullness ) di supra pubik: Isi buli buli > 150 cc atau kista
ovarium pada wanita.
.

Nvd2012

Você também pode gostar