Você está na página 1de 1

Ada beberapa kendala dalam proses belajar mengajar disekolah, yaitu kurangnya minat

belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor baik dari segi guru yang mengajar
ataupun fasilitas dalam belajar. Contohnya saja pada saat melakukan observasi pada beberapa
sekolah di luar dari kota Medan yaitu Binjai dan Perbaungan. Fasilitas yang ada pada
sekolah-sekolah tersebut masih minim, baik didalam laboratorium dan ketersediaan media
belajar seperti buku. Observasi yang pertama yaitu laboratorium yang ada disekolah, mereka
hanya memiliki 1 laboratorium yang digunakan bersama yang dinamakan laboratorium IPA
untuk semua pelajaran science yang akan melakukan praktikum seperti praktikum kimia,
fisika dan biologi. Keterbatasan laboratorium yang ada disekolah-sekolah membuat guruguru malas untuk mengajak siswa praktikum didalam laboratorium, karena mereka harus
bergantian dengan kelas lain dan menyesuaikan jadwal praktikum agar tidak bentrok dengan
kelas yang ingin melakukan praktikum dilaboratorium juga. Namun walaupun hanya
memiliki satu laboratorium, alat dan bahan praktikum yang ada disekolah cukup lengkap.
Observasi yang kedua yaitu minimnya ketersediaan media belajar. Guru dan murid memiliki
keluhan yang beragam tentang keterbatasan dalam belajar, sehingga sangat diperlukan
inovasi dalam kegiatan pembelajaran. Media belajar yang paling umum yang digunakan
disekolah ialah buku. Buku-buku yang ada disekolah yang didapat dari penerbit memang
memiliki isi yang bagus namun banyak siswa yang sulit untuk memahami isi buku tersebut
dan pembahasan materi buku yang kurang lengkap. Selain permasalahan buku teori, sekolahsekolah ini umumnya tidak memiliki buku penuntun praktikum untuk dilaboratorium.
Sekolah-sekolah ini hanya menggunakan buku yang didalam nya ada beberapa isntruksi
percobaan praktikum. Tentunya sebuah buku yang didalam nya ada teori dan praktikum
sangatlah kurang efisien, karena hanya sekedar saja dan tidak secara lebih detail, selain itu
percobaan yang diperintahkan dalam buku tersebut sulit untuk dipahami dan ada beberapa
kesulitan menemukan bahan-bahan serta bahaya pengunaan bahan-bahan untuk praktikum
yang dilakukan untuk siswa tanpa pengawasan ketat dari guru. Dari hasil observasi pada
sekolah-sekolah tersebut sebagai seorang guru harus melakukan inovasi dalam mengajar.
Maka salah satu cara yang efektif yaitu membuat innovative experiment module. Innovative
experiment module pada mata pelajaran kimia ini sangat membantu siswa dalam belajar
secara praktikum maupun mempermudah teori yang dipelajari. Innovative experiment
module ini juga dilengkapi dengan virtual laboratory dimana ini adalah salah satu bentuk
inovasi untuk membantu dalam mengajar dan juga dapat digunakan untuk sekolah-sekolah
yang memiliki minim kelengkapan alat dan bahan untuk melaksanakan praktikum. Selain itu
innovative experiment module ini di design secara lengkap dan mudah untuk dimengerti,
serta percobaan praktikum yang ada dalam module ini sangat mudah dan aman pada saat
dilaksanakan, serta siswa juga tidak perlu membeli bahan-bahan yang mahal karena ada
banyak bahan-bahan yang ada di alam yang dapat digunakan siswa pada saat praktikum.

Você também pode gostar