Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PROMOSI KESEHATAN
BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN
I.
Latar Belakang
Merokok merupakan suatu masalah sosial yang sangat erat
kaitannya dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Dimana rokok
memiliki dua sisi, satu sisi rokok merupakan sektor penyerap tenaga
kerja terbesar di Indonesia dan sumber pemasukan pertama bagi
pemerintah, satu sisi rokok merupakan salah satu sumber penyakit di
Indonesia karena apa ? tidak hanya mereka yang merokok secara aktif
saja yang kesehatannya berbahaya tapi mereka yang secara tidak
sengaja ikut menghirup ( perokok pasif ) asap rokok tersebut memiliki
resiko yang lebih besar terkena penyakit pernafasan. Dikalangan
remaja merokok dianggap sebagai sesuatu yang menunjukkan jati diri
mereka dan jika mereka merokok maka mereka akan dianggap jantan
hal itulah yang membuat angka kasus merokok pada kalangan remaja
meningkat. Hal itu mungkin dikarenakan pengaruh dari iklan rokok
yang terlalu berlebihan menampilkan produk-produk rokok mereka.
Sejarah rokok pada mulanya dimulai oleh Columbus memperkenalkan
tembakau pada masyarakat dunia Barat pada abad XVI. Sejak saat itu,
ternyata tembakau sangat diminati, terutama oleh kaum pria, karena
hanya dengan membakar dan menghisapnya dapat menghangatkan
tubuh. Dalam perkembangannya hingga saat ini, bukan hanya kaum
pria yang menikmati kebiasaan menghisap gulungan daun tembakau
tersebut, namun juga kaum wanita. Bahkan bukan hanya di dunia
Barat saja, kebiasaan merokok telah melanda dunia Timur, seperti Asia
dan termasuk Indonesia sendiri (Efendi, 2003).
Indonesia menduduki peringkat ke-tiga negara perokok
terbanyak di dunia setelah China dan India. Hal ini ironis karena
memicu 500 ribu nyawa/tahun melayang. Lebih memprihatinkan lagi,
dilihat dari profil perokok lebih dari sepertiganya (30%) adalah
kalangan pelajar.Rata-rata sebagian besar dari mereka memulai
merokok saat usia di bawah 10 tahun, ujar Menteri Kesehatan Endang
Rahayu Setianingsih dalam sambutannya. Hingga kini tak kurang
sekitar satu miliar warga dunia merupakan perokok, dengan 80% di
antaranya disumbang dari negara berkembang. Khusus Indonesia, dari
50% keluarga ditemukan satu keluarga sebagai perokok, sehingga tak
mengherankan lebih dari separuh penduduk Indonesiadiduga sebagai
perokok. Dari jumlah itu, sekitar 40% berasal dari perokok laki-laki,
sedangkan sisanya disumbangkan wanita. Berdasarkan data Riskesdas
2007, hampir sepertiga warga Indonesia merupakan perokok. Sebagai
gambaran, bila data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk
Indonesia 2010 237,56 juta, artinya terdapat 80 juta orang perokok di
negeri ini (Smet, 1994).
Pada tahun 2001, dalam skala nasional, Departemen Pendidikan
Nasional telah mencatat bahwa jumlah perokok di kalangan remaja
dengan usia rata-rata 15-24 tahun, sekitar 26,56 %. Yayasan Kanker
Indonesia (YKI) juga telah mencatat secara khusus bahwa 18 % remaja
yang duduk di bangku SLTP diketahui mulai merokok, dan pengalaman
anak pertama kali mulai merokok dari 19,8 % siswa perokok yang
diteliti baik remaja putra maupun putri, ternyata mulai dari tingkat SMP
(Bawazeer; Hattab; Morales, 1999). Beberapa penelitian sejenisnya
juga menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya remaja merokok pada
usia antara 11-13 tahun dan 85-90 % remaja perokok dimulai sebelum
usia 18 tahun (Smet, 1994). Berdasarkan hasil penelitian terhadap 120
orang siswa yang menjadi responden, 59,17 % diketahui merokok. Dari
jumlah perokok tersebut, 67,60 % siswa diketahui merokok sejak
duduk di kelas III SMP. Secara kuantitas, 67,87 % responden mengaku
mampu menghabiskan 1-3 batang rokok perhari, 25,35 % responden
mampu menghabiskan 4-6 batang rokok perhari, 4,23 % responden
mampu menghabiskan 7-10 batang rokok perhari, sementara 2,55 %
sisanya mengaku mampu menghabiskan lebih dari 10 batang rokok
perhari(Efendi, 2003).
Berdasarkan data pengkajian yang dilakukan didesa tanjung
gunung dari 1025 rumah hanya 401 rumah yang tidak merokok dalam
rumah, jadi sekitar 60,9% rumah yang ada didesa tanjung gunung
anggota keluarga merokok didalam rumahnya.
Data-data hasil penelitian di atas hanyalah segelintir fakta yang
tercatat. Seperti fenomena gunung es, pada kanyataannya masih
banyak terdapat remaja dan kalangan usia dewasa yang masih
menjalani dan menjadikan aktivitas menghisap batang rokok sebagai
salah satu gaya hidup. Kecenderungan-kecenderungan remaja menjadi
perokok terjadi seiring dengan gencarnya promosi di berbagai media,
serta kurangnya pemahaman dan pengertian yang cukup, tentang
dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan. Adapun
kecenderungan-kecenderungan tersebut dapat dibendung apabila
remaja memperoleh apa yang mereka butuhkan, seperti pemahaman
dan informasi yang cukup cermat dan tentu harus mampu mereka
VI.
VII.
VIII.
1.
2.
30 menit
Kegiatan Penyuluh
Pembukaan:
Membuka kegiatan dengan mengucapkan
salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan diberikan
Kegiatan Peserta
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
memperhatikan
Pelaksanaan:
menjelaskan tentang pengertian rokok,
perokok aktif dan perokok pasif
menjelaskan komponen rokok yang
membahayakan
memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
Memperatikan
Memperhatikan
3.
4.
IX.
X.
13 menit
2 menit
untuk bertanya.
Evaluasi
Menyakan kepada peserta tentang materi
yang telah diberikan, dan reinforcement
kepada ibu yang dapat menjawab
pertanyaan.
Terminasi
Mengucapkan terima kasih atas peran
serta peserta.
Memperhatikan
Mendengarkan
Menjawab salam
PENGORGANISASIAN
Pembicara
:
Fasilitator
:
Pembimbig Lahan
:
Pembimbing Akademik :
Rencana Evaluasi
A. Struktur
1. Persiapan Alat / Media
Media / alat yang digunakan dalam penyuluhan ini antara lain
LCD, layar, leaflet / brosur, dan mikrofon. Semua lengkap dan
siap untuk digunakan.
2. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan disajikan dalam
bentuk Power Point Presentation untuk mempermudah proses
penyampaian kepada sasaran.
3. Undangan / Sasaran / Peserta
Adapun undangan yang akan menghadiri penyuluhan ini
kurang lebih 50 orang. Peserta penyuluhan terdiri dari
remaja, dewasa, pra lansia fokus untuk putra
B. Proses Penyuluhan
1. Kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan diharapkan
dapat berjalan lancar dan sasaran mampu memahami
dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.
2. Dalam proses penyuluhan yanag akan berjalan, diharapkan
terjadi interaksi antara penyuluh dengan peserta / sasaran.
3. Para undangan yang datang diharapkan minimal 35 orang.
Materi Penyuluhan
DAMPAK NEGATIF KEBIASAAN MEROKOK BAGI KESEHATAN
A. Pengertian Rokok
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung /
dubungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking
dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar
ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya
dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat
diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun
dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat
menyebabkan kanker.
Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan
adiksi (ketagihan) dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang
menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk golongan NAPZA
(Narkotika,Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif).
B. Perokok Aktif
Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap
lintingan atau gulungan tembakau yang dibungkus biasanya dengan
kertas, daun, dan kulit jagung. Secara langsung mereka juga
menghirup asap rokok yang mereka hembuskan dari mulut mereka.
Tujuan mereka merokok pada umumnya adalah untuk menghangatkan
badan mereka dari suhu yang dingin. Tapi seiring perjalanan waktu
pemanfaatan rokok disalah artikan, sekarang rokok dianggap sebagai
suatu sarana untuk pembuktian jati diri bahwa mereka yang merokok
adalah keren
Ciri-ciri fisik seorang perokok :
1. Gigi kuning karena nikotin.
2. Kuku kotor karena nikotin.
3. Mata pedih.
4. Sering batuk batuk.
5. Mulut dan nafas bau rokok.
C. Perokok Pasif
Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang
menghirup asap rokok orang lain. Telah terbukti bahwa perokok pasif
mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama seperti perokok
aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.
Adapun gejala awal yang dapat timbul pada perokok pasif :
1. Mata pedih
2. Hidung beringus
3. Tekak yang serak
4. Pening / pusing kepala
Apabila perokok pasif terus-menerus menekuni kebiasaanya,
maka akan mempertinggi risiko gangguan kesehatan, seperti :
1.
2.
3.
4.
5.
Kanker paru-paru,
Serangan jantung dan mati mendadak,
Bronchitis akut maupun kronis,
Emfisema,
Flu dan alergi, serta berbagai penyakit pada organ tubuh seperti
yang disebutkan di atas.
D. Komponen-Komponen pada Rokok yang Membahayakan Kesehatan
Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis
bahankimia berbahaya bagi tubuh. 400 diantaranya bisa berefek
racun, sedangkan 40 diantaranya bisa mengakibatkan kanker. Ini
adalah sebagaian dari contoh-contohnya :
1. Nikotin
Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan)
dengan toleransi tinggi, yaitu semakin lama dikonsumsi semakin
bertambah. Gejala-gejala ketagihan juga terjadi pada seseorang
yang mulai berhenti merokok. Memang pada awalnya nikotin dapat
merangsang kerja otak, sehingga si perokok menjadi cerdas.
Namun, apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka justru
akan melemahkan kecerdasan otak itu sendiri. Hal ini diakibatkan
oleh nikotin yang memacu produksi hormon adrenalin. Terpacunya
produksihormon ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat
Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat pada accu atau aki
kendaraan bermotor.
8. Arsenik
Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan untuk
membasmi seranga-serangga pengganggu. Biasanya kutu atau serangga
sekelasnya akan mempan bila diberantas dengan arsenik ini.
9. Ammonia
Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat dalam pembersih lantai.
10. Polonium-210
Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat yang mampu
mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan struktur dan
fungsi sel normal. Bahan -bahan radioaktif juga bisa menyebabkan kanker.
11. Hidrogen sianida
Hidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan sebagai racun dalam
bentuk gas.
12. Vinil klorida
Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik.
13.Naftalena
Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-obat pembasmi
serangga.
Berbagai Penyakit akibat Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan bahkan
bisa menyebabkan kematian. Berbagai penyakit berdasarkan organ tubuh
yang terkena, adalah sebagai berikut.
1. Penyakit pada organ sitem pernapasan
a. Kanker paru-paru
b. Kanker tenggorokan
c. Asma dan berbagai bentuk alergi
d. Apabila lahir, perkembangan fisik dan mental bayi akan terganggu, seperti
terjadi retardasi mental dan gangguan pertumbuhan
Cara Menghindari dan Menghentikan Kebiasaan Merokok
Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita
menanamkan keyakinan yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan
pernah menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Kita harus terbiasa untuk
bersikap asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok. Apabila telah
mampu kita terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan
kader pendidik sebaya.
Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan
merokok bukanlah suatu hal yang mustahil. Apabila remaja meninggalkan
kebiasaan merokok hari ini, maka badan akan terbebas dari nikotin dalam
masa 8 jam. Setelah satu minggu efek dari kebiasaan merokok tersebut akan
hilang. Lama-kelamaan, tubuh akan memperbaiki kerusakannya akibat
tembakau dan bahan kimia lain yang pada rokok. Menghentikan kebiasaan
merokok, bisa tetap dilakukan, antara lain dengan cara sebagai berikut.
1. Berhenti secara mendadak
Tidak ada suatu cara terbaik bagi perokok untuk berhenti merokok, karena
pengaruhnya terhadap setiap perokok adalah berbeda. Namun, hanya ada
satu hal yang sama diantara mantan perokok yang berhasil, yaitu mereka
semua memang berkeinginan untuk berhenti merokok. Sebagaian besar,
perokok memilih cara ini untuk menghentikan kebiasaannya. Cara ini bisa
dipilih sebagai salah satu alternatif.
2. Cara menunda secara perlahan
Cara ini mengajak anda menunda masa menghisap batang rokok yang
pertama sehingga anda tetap dapat bertahhan tanpa rokok. Atau anda bisa
menunda untuk menyalakan batang rokok dalam beberapa menit, sampai
anda bisa bertahan sepenuhnya setiap kali anda ingin merokok.
3. Cara mengurangi
Cara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah batang rokok yang anda hisap
setiap merokok. Dalam satu hari, setiap kali merokok, bisa dikurangi jumlah
rokok yang anda hisap, mulai dari hitungan satu batang, dua batang, hingga
separuh dari jatah rokok anda setiap harinya, atau bahkan mengurangi
sepenuhnya.
Kunci Jawaban
Pengertian Rokok :
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus
dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang
8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya.Rokok
merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar dan
menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan
kimia.400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam
tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
Komponen rokok yang berbahaya :
1. Nikotin
2. Karbon monoksida (CO)
3. Tar
4. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
5. Aseton
6. Kadmium
7. Arsenik
8. Ammonia
9. Polonium-210
10. Hidrogen Sianida
11.Vinil Klorida
12. Naftalena
13. Formaldehid (Formalin)
Organ yang rusak akibat merokok :
a. organ pernapasan
b. organ pencernaan
c. organ peredaran darah
d.organ perkemihan
e. organ genetalia
f. organ pada kelompok khusus, seperti ibu hamil dan menyusui
Pengertian Perokok Pasif :
Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup
asap rokok orang lain.Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko
gangguan kesehatan yang sama seperti perokok aktif, yaitu orang yang
menghirup asap rokoknya sendiri.
Cara menghindari dan menghentikan kebiasaan merokok :
a. cara menghindari kebiasaan merokok :
Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan
keyakinan yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah
menguntungkan diri sendiri dan orang lain.Kita harus terbiasa untuk bersikap
asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok.Apabila telah mampu kita
terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader
pendidik sebaya.
b. cara menghentikan kebiasaan merokok :
1. Berhenti secara mendadak
2. Cara menunda secara perlahan
3. Cara mengurangi
4. Tidak mengikuti kebiasaan perokok