Você está na página 1de 35

ANGGARAN DASAR

DAN
ANGGARAN RUMAH TAGGA
KOMITE MADRASAH ALIYAH NEGERI
(MAN) JEMBER 1
Jalan Imam Bonjol No 50 Jember

ANGGARAN DASAR
KOMITE MADRASAH
MADRASAH ALIYAH PLUS NURUL ISLAM SEKARBELA

BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
Lembaga ini bernama Komite Madrash Aliyah Plus Nurul Islam Sekarbela

Yang berkedudukan di : Madrasah Aliyah Plus (MA) Sekarbela

Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Plus (MA) Sekarbela

Alamat : Jln. Swasembada XI

Kecamatan : Sekarbela
Kota : Mataram

Provinsi : Nusa Tenggara Barat

Pasal 2
Komite Madrasah sebagaimana dimaksud pada pasal 1 di atas didirikan sejak 19
Agustus 2002 sampai dengan waktu yang tidak ditentukan

BAB II
ASAS, DASAR, TUJUAN, DAN KEGIATAN
Pasal 3
3.1. Komite Madrasah berasaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 45.
3.2. Komite Madrasah bertujuan untuk :
a. Meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan demokratisasi dalam
penyelanggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu disatuan
pendidikan.
b. Mewadahi, menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam
melahirkan kebijakan operasional dan program pendidian di satuan
pendidikan.
c. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam
penyelenggarakan pendidikan di satuan pendidikan.
3.3. Komite Madrasah memiliki kegiatan sebagai berikut:
a. Mendukung terciptanya madrasah yang berkualitas baik di bidang
akademis maupun non akademis.
b. Memberi pertimbangan dalam penentuan pelaksanaan kebijakan
pendidikan.
c. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide yang berkembang di
msayarakat.

d. Pemberi masukan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendidikan


dan Belanja Madrasah (RAPBM).
e. Menggalang dana masyarakat dalam pembiayaan penyelenggaraan
pendidikan di madrasah.

f. Sebagai mediator antara pemerintah dengan masyarakat dalam upaya


peningkatan mutu pendidikan.
g. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaran pendidikan yang bermutuh. Mengembangkan sikap saking
percaya dalam pengelolaan pendidikan antara madrasah dengan pihak lain.
h. Melakukan kerja sama dengan orang tua, masyarakat dan instansi lain
yang terkait dalam rangka peningkatan mutu madrasah.
i. Mengevaluasi kebijakan, program, penyelenggaraan dan keluaran
pendidikan.
BAB III
KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN
Pasal 4
Komite Madrasah beranggotakan unsur masyarakat, guru, karyawan disatuan
pendidikan dan unsur lain yang perduli terhadap pendidikan.
Pasal 5
Kepengurusan komite sekurang-kurngnya sembilan orang yang terdiri atas ketua,
sekertaris, bendahara, dan seksi bidang-bidang.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA DAN PENGURUS
Pasal 6
1. Setiap anggota dan pengurus berkewajiban mematuhi Anggaran Dasar (AD)

dan Anggran Rumah Tangga (ART), serta keputusan komite.

2. Setiap anggota dan pengurus mempunyai hak perlakuan yang sama di dalam
Komite Madrasah untuk memilih dan dipilih memangku jabatan kepengurusan
Komite.
BAB V
KEUANGAN
Pasal 7
Keuangan komite diperoleh dari: anggota, bantuan pemerintah pusat dan atau
daerah, orang tua dan atau wali murid, masyarakat atau donatur, dunia usaha atau
industri dan sumber lain yang sah.
BAB VI
RAPAT PENGURUS DAN ANGGOTA
Pasal 8
1. Komite Madrasah menyelenggarakan rapat pengurus sekurang-kurangnya dua
kali dalam setahun.
2. Komite Madrasah menyelenggarakan rapat anggota sekurang-kurangnya
sekali dalam setahun.
3. Komite Madrasah dapat menyelenggaraka rapat khusus karena alasanalasan
mendesak.

BAB VII
PERUBAHAN ANGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN KOMITE
Pasal 9
Perubahan Anggaran Dasar (AD) dan pembubaran komite hanya dapat dilakukan
oleh kepala madrasah bersama pengurus komite dengan memperhatikan dan

mempertimbangkan hasil musyawarah.


BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 10
1. Hal-hal yang belum diatur dalam anggran dasar akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga (ART)
2. Anggaran Dasar (AD) ini mulai berlaku sejak tanggal penetapan.
Ditetapkan di : Jember
pada tanggal : 12 Febuari 2005
Komite Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) Jember 1
Ketua,
H. Giman Supriatno

ANGGARAN RUMAH TANGGA


KOMITE MADRASAH
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) JEMBER 1
BAB I
KEORGANISASIAN
Pasal 1
1. Nama Komite Madrasah adalah KOMITE MADRASAH MAN JEMBER 1.
2. Struktur organisasi Komite Madrasah adalah terdiri dari : ketua, sekertaris,
bendahara, dan seksi-seksi bidang yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Hubungan Komite Madrasah dengan satuan pendidikan, dewan pendidikan,
institusi lain yang bertangung jawab dalam pengelolaan pendidikan adalah
hubungan koordinatif .

4. Hubungan antara ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi bidang


adalah
hubungan instruktif.
5. Hubungan antara Komite Madrasah dengan Kepala Madrasah adalah
hubungan kemitraan dan koordinatit konsultatif.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Anggota
Anggota komite terdiri dari orang tua atau wali murid, dewan guru,
karyawan,
tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, tokoh dunia usaha atau dunia industri,
organisasi profesi dunia pendidikan dan wakil alumni.
Pasal 3
Syarat-syarat Anggota
1. Anggota Komite Madrasah sebagaimana dimaksud pada pasal 2 memiliki
kemampuan berorganiasi, memiliki jiwa pengabdian, jujur, perpengetahuan
luas, dan mau bekerja keras.
2. Menyetujui Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
komite.
3. Bersedia menjadi anggota komite.
Pasal 4
Kewajiban Anggota
1. Berpartisipasi aktif dalam menjadi anggota Komite Madrasah.
2. Menjunjung tinggi nama baik Komite Madrasah.
3. Menghadiri rapat Komite Madrasah.

4. Berpartisipasi memajukan dan mengembangkan madrasah meliputi sarana


prasarana maupun peningkatan mutu baik secara kualitas maupun secara
kuantitas.

Pasal 5
Hak Anggota
1. Setiap anggota berhak mengajukan usulan tentang pemikiran, ide pendidikan
yang bersifat konstruktif dan inofatif.
2. Anggota berhak mendapatkan perlakuan yang

sama dalam kepengurusan

dengan memperhatikan hasil musyawarah.


Pasal 6
Berakhirnya Keanggotaan
1. Keanggotaan berakhir apabila yang bersangkutan:
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri dari komite madrasah.
c. Komite dinyatakan bubar.
d. Diberhentikan karena melakukan pelanggaran AD/ART dan ketentuan
hukum yang berlaku.
e. Masa jabatan berakhir.
2. Apabila salah satu pengurus komite berhalangan tetap (meninggal dunia),
komite mengadakan rapat untuk menunjuk salah satu pengurus menggantikan
kedudukannya sampai masa jabatan pengurus komite berakhir dengan
persetujuan satuan pendidi

BAB III
RAPAT ANGGOTA

Pasal 7
Rapat Anggota Berwenang:
1. Menetapkan Anggaran Dasar (AD) dan anggaran Rumah Tangga (ART).
2. Mempertanggungjawabkan program atau kegiatan komite.
3. Memilih dan mengesahkan anggota komite yang baru.
Pasal 8
Tata Tertib Rapat Anggota
1. Peserta rapat terdiri dari anggota komoite.
2. Komite adalah penanggungjawab hasil rapat anggota.
3. Pimpinan rapat adalah ketua komite atau yang ditunjuk oleh anggota komite.
4. Rapat dianggap sah bila dihadiri sekurang-kurangnya setengah ditambah 1dari
jumlah anggota.
5. Komite mempertanggungjawabkan kegiatannya kepada satuan pendidikan,

Pasal 9
Susunan Komite
Ketua
Wakil Ketua
Sekertaris 1
Sekertaris 2
Bendahara 1
Bendahara 2
Seksi Bidang Kurikulum
Seksi Bidang Sarana Prasarana
Seksi Bidang Kesiswaan
Seksi Bidang Humas

Pasal 10
Mekanisme Pemilihan dan Masa Jabatan
1. Mekanisme pemilihan pengurus komite:
a. Sebelum berakhir masa jabatan, komite bersama satuan pendidikan
mengajukan nama-nama calon pengurus komite yang baru.
b. Pengurus komita bersama satuan pendidikan mengadakan rapat dengan
mengundang calon pengurus untuk memilih ketua formatur,
c. Ketua formatur bersama dua orang pengurus komite dan dua orang dari
satuan pendidikan menyusun kepengurusan komite,
d. Pengurus komite yang baru ditetapkan dalam rapat anggota,

2. Masa jabatan komite adalah tiga tahun dan selanjutnya dapat dipilih kembali
untuk masa jabatan beruikutnya,
BAB IV
KEUANGAN
Pasal 11
1. Mengelola sumber-sumber keuangan yang telah disepakati oleh pihak satuan
pendidikan dan komite.
2. Keuangan dipergunakan untuk pengembangan satuan pendidikan termasuk
kesejahteraan guru dan karyawan.
3. Berlaku sistem transparansi pelaporan dan paengawasan.

BAB V
LAMBANG DAN ATRIBUT KOMITE
Pasal 12
Lambang dan atribut komite ditetapkan oleh komite.

BAB VI
PENUTUP
Pasal 13
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) ini
akan diatur lebih lanjut oleh komite.
2. Anggaran rumah tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Jember
pada tanggal : 12 Febuari
2005
Komite Madrasah MAN
Jember
Ketua,

H. Giman Supriatno

Hasil Wawancara dengan Anggota Komite

Nama

: Drs. Amri

Tanggal/Thn : 04 Juli 2009P


Lokasi : kediaman Drs. Amri
Keterangan : Peran dan tanggung jawab komite
Jarum jam menunjukkan angka 11 lebih 45 menit ketika peneliti
bersiap-siap berangkat dari rumah untuk menuju kediaman Drs. Amri saat
itu. Inisiatif untuk datang ke kediaman Drs. Amri adalah atas ide dari beliau

(Drs. Amri) kemrin waktu peneliti sempat berbincang mengenai kepentingan


peneliti menemui beliau melalui sambungan telphon. No HP (hand phone)
Drs. Amri peneliti peroleh dari pak Giman (ketua komite) ketika melakukan
wawancara dengan beliau (pak Giman). Akhirnya setelah menempuh
setengah jam perjalanan peneliti tiba di alamat desa Tegal Besar no 5 Rt 1
Rw 2 II yakni tiada lain adalah kediaman Drs. Amri. Kedatngan peneliti
waktu itu disambut oleh seorang ibu rumah tangga yang sangat ramah dan
memiliki wajah yang ayu, beliau adalah istri Drs. Amri ternyata, kemudian
peneliti dipersilahkan masuk keruang tamu dan menunggu pak amri yang
masih dipanggil oleh beliau. Sambil duduk peneliti mengamati setiap sisi
ruang tamu yang sangat asri dengan tatanan yang rapi dan terdapat beberapa
foto keluarga yang terpampang di dinding-dinding ruangan itu, dari situlah
peneliti tahu bahwa pak Amri ini memiliki 2 orang putra. Beberapa menit

peneliti menunggu seorang pria berperawakan sedang, rapi dan sangat ramah
terkesan orang yang berpendidikan terpancar dari aura tubuhnya muncul dari
bilik ruang tamu, beliau adalah Drs. Amri. Beliau menyapa peneliti dengan
kata salam dan serta merta peneliti membalasnya dengan salam pula. Kata
yang terucap pertama kali ketika beliau menyapa peneliti adalah: jam
berapa tadi berangkat dari rumah mbak?, dengan hati sengan karena
ternyata pak Amri adalah sosok yang ramah dan familiar peneliti menjawab:
kira-kira jam 12 kurang pak, tadi masih muter-muter mencari alamat ini,
jadi tiba disini sudah terlalu siang pak, tapi tidak terlalu sulit kan mbak
menemukannya? beliau meninmpali yang kemudian peneliti menjawab:
yah lumayan agak sulit pak, serta merta beliau terkekeh sambil berkata:
yah maklum mbak memang desanya agak nyelempit (istilah agak terpencil

untuk istilah jawa), kira-kira apa yang bisa saya bantu mbak?, peneliti
membalas pertanyaan itu dengan keterangan: kedatangan saya kemari ini
sebenarnya untuk kepentingan penelitian berkenaan dengan tugas akhir saya
pak, dan kebetulan penlitian saya ini berhubungan dengan keberadaan
komite yang ada di MAN Jember 1 yang salah satu pengurusnya adalah
beliau, jadi saya perlu mengorek lebih jauh tentang eksistensi komite yang
ada di MAN Jember 1 itu melalui bapak sebagai salah satu anggota komite,
oh begitu, iya...ya...ya...ya... kata beliau. Peneliti tidka membuang lagi
kesempatan itu dengan langsung melontarkan pertanyaan kepada beliau:

Peneliti : Sejak kapan teptnya bapak di tunjuk sebagai salah satu anggota
komite di MAN jember 1 pak?
Amri : Tepatnya sejak 3 tahun yang lalu kurang labih, pada awal tahun
2006
Peneliti : Kalau boleh tahu bagaimana awal mula bapak bisa terpilih
menjadi salah satu anggota komite di MAN jember 1?
Amri : Awalnya penunjukkan saya sebagai anggota komite adalah
inisiatif dari pihak madrasah, mungkin juga karena pengalaman
saya di dunia pendidikan, itupun juga menurut mereka (pihak
madrasah) yang kemudian disetujui oleh masyarakat
Peneliti : Selain sebagai anggota komite bapak ini juga berprofesi sebagai
apa?
Amri : Saya berprofesi sebagai penilik Diknas, yang seblumnya saya
juga pernah menjadi tenaga pengajar di beberapa sekolah dan
madrasah, diantaranya saya pernah menjadi tenaga pengajar di
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Jember, dan di Madrasah

Aliyah Negeri (MAN) 3 Jember


Peneliti : Jadi sudah bisa dibilang bapak ini pengalamannya sudah cukup
menumpuk di dunia pendidikan ya pak?
Amri : Alhamdulillah kalau mbak memiliki pendangan yang demikian
buat saya (dengan tersenyum)

Peneliti : Selain aktif di komite MAN Jember 1 juga sibuk menjadi penilik
sekolah apa bapak juga masih sempat bergabung diorganisasiorganisasi lain pak?
Amri : Sampai saat ini saya juga masih aktif di organisasi yang
berkembang di masyarakat, seperti organisasi Remaja Masjid
(REMAS) saya menjabat sebagai penasehat, tapi yah begitu mbak
kadang sering terbengkalai karena kesibukan saya, jadi kadang saya
hadir di MAN Jember 1 ya hanya kadang-kadang saja jika memang
sangat diperlukan kehadiran saya, untungnya pak Giman adalah
ketua komite yang sangat mengerti dengan kesibukan-kesibukan
yang dimiliki oleh pengurus komite sehingga beliau sangat
memaklumi, dan juga sering memberikan informasi kepada saya
mengenai hal-hal yang berkenaan dengan komite jika saya tidak
bisa hadir dalam rapat anggota komite
Peneliti : Jadi apakah bisa dibilang bahwa pemilihan pak Giman sebagai
ketua komite adalah langkah yang tepat pak?
Amri : Kalau saya pribadi, pemilihan ketua yang ditujukan untuk pak
Giman itu adalah tindakan yang sangat tepat sekali karena selain
pengalaman beliau di dunia organisasi yang berhubungan dengna
dunia pendidikan, beliau juga orang yang sangat bertanggung jawab

atas apapun yang sedang beliau lakoni termasuk juga sebagai ketua
komite di MAN Jember 1 itu sendiri, beliau juga sosok orang yang

penuh dengan pengertian kepada kami yang meiliki berbagai


macam kesibukan
Peneliti : Rasa mengertinya itu seperti bagaimana pak?
Amri : Yah contoh konkritnya saja, ketika kami tidak bisa menghadiri
rapat komite tidak segan-segan beliau (pak Giman) memberikan
informasi kepada kami, meskipun kadang ketika saya tidak bisa
hadir dalam rapat, saya yang terlebih dulu menghubungi beliau
untuk menanyakan hasil rapat biar nanti saya juga bisa memberikan
sumbangsih pemikiran, karena mau tidak mau saya ini kan juga
sebagai anggota komite
Peneliti : Lalu apa harapan bapak untuk MAN Jember 1 ini kedepan pak?
Amri : Harapan saya terhadap MAN Jember 1, sebagai lembaga
pendidikan Islam yang keberadaannya sangat diperhitungkan harus
mampu menjaga citra tersebut, dan dengan adanya dukungan
masyarakat ini MAN Jember 1 harus terus meningkatkan
prestasinya baik di bidang akademik maupun non akademik.
Tak terasa waktu sudah sangat siang dan hampir sore, tentunya
peneliti harus segera undur diri karena merasa bahwa peneliti sudah merasa
sangat banyak menyita waktu pak Amri. Dengan acapan banyak terimakasih
peneliti mohon untuk undur diri dan akhirnya wawancara hari itu telah
terselesaikan.

Hasil Wawancara dengan Kepala MAN Jember 1

Nama

: Drs. Anwari M.PdI

Tanggal/Thn : 02 Agustus 2008


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jember 1
Keterangan : Penelitian pendahuluan
Ini adalah hari pertama peneliti berkunjung ke MAN Jember 1
untuk melakukan penelitian awal terkait dengan keberadaan komite
madrasah. Dengan berbekal surat pengantar peneliti masuk ruang TU, setelah
memperkenalkan diri, peneliti menyerahkan surat pengentar tersebut. Dan
oleh pak Djahir (Kepala TU yang sedang menemui peneliti) peneliti diminta
untuk menunggu karena pak Djahir akan

mengantarkan surat tersebut

kepada kepala madrasah.setelah kurang lebih 5 menit pak Djahir datang


kembali dan mempersilahkan peneliti ke ruang kepala madrasah untuk
bertemu dengan beliau. Dengan melewati beberapa ruangan dari ruang TU,
peneliti sampai di ruang tamu yang berada tepat di depan ruang kepala
madrasah. Peneliti dipersilahkan duduk menunggu kepala madrasah.
Beberapa saat kemudian, terlihat seorang lelaki berseragam yang keluar dari
ruangan kepala madrasah menunduk hormat kepada peneliti dan duduk
berhadapan dengan peneliti. Saat itu peneliti menyadari bahwa lelaki tersebut
adalah kepala MAN Jember 1. kami saling memperkenalkan diri, dan

peneliti jadi tahu nama beliau adalah Drs. Anwari MP.d atau cukup dipanggil
dengan pak Anwari. Peneliti mengutarakan maksud kedatangan peneliti

menemui beliau adalah untuk menanyakan tentang keberadaan komite


madrasah. Beliau menjawab: hubungan kami dengan komite madrasah itu ya
selayaknya partner kerja, kami saling membantu sama lain.
Selanjutnya ditanya tentang kontribusi yang telah diberikan komite
madrasah, dengan panjang lebar pak Anwari memberikan keterangan sebagai
berikut: Sejauh ini peran komite madrasah disini sangat membantu
perkembangan madrasah ini (MAN Jember 1), komite madrasah ini
diibaratkan partner kerja yang memberikan banyak kontribusi kepada kami
dalam memajukan lembaga misalkan dari segi fisik (yang dimaksud adalah
sarana) komite madrasah membelikan kami tanah pada tahun 2006 di
belakang madrasah seluas kurang lebih 3 m 2 . Tahun 2007 mulai
membangun fondasi untuk lantai pertama dan InsyaAllah nanti akan
dilanjutkan untuk lantai kedua, dan tahun 2008 bulan februari kemarin dari
hasil swadaya komite madrasah, kami berhasil merenovasi mushollah yang
bisa menampung semua siswa MAN Jember 1 ini
Setelah pak Anwari memberikan keterangan terkait dengan
kontribusi komite madrasah,. Peneliti menanyakan pula ruang kerja komite
madrasah di MAN Jember 1. Kemudian pak Anwari memberikan keterangan
bahwa memang sebelumnya komite madrasah memiliki ruang kerja
tersendiri dan ruangannya ada di sebelah utara sambil menunjuk sebuah

ruangan yang bersebelahan dengan

ruang kepala madrasah yang tampak

hanya berisi meja yang dikelilingi beberapa bangku. Namun mulai tahun
2007, pak Anwari melanjutkan karena komite itu kan jarang datang ke
madrasah ruangannya jarang dipake dan kami meminta izin kepada pak
Giman selaku ketua komite untuk menjadikan ruangan mereka menjadi

ruang pertemuan guru mata palajaran. Dan Alhamdulillah pak Giman sangat
mendukung dan tidak keberatan. Kemudian peneliti bertanya kalau ruangan
komite sudah dijadikan ruang rapat guru, bagaimana komite kalau datang ke
madrasah?
Pak Anwari menjawab:kalau datang ke madrasah komite biasanya
langsung menuju ke ruangan saya atau kalau memang kami harus
membicarakan beberapa hal dengan anggota komite yang lain ya kami
menggunakan ruang rapat guru ini mbak.
Selanjutnya, pak Anwari mengajak peneliti masuk ke dalam
ruangan yang dimaksud oleh paka Anwari, di ruangan tersebut memang
hanya terdiri dari sebuah meja dikelilingi 7 buah kursi dan di sudut ruangan
tampak sebuah lemari tempat menyimpanb arsip-arsip. Setelah melihat
ruangan tersebut, pak Anwari mengajak peneliti untuk melihat bangunan dan
tanah yang diperoleh dari swadaya komite MAN Jember 1. peneliti berjalan
disamping kepala madrasah sambil sesekali pak Anwari menunjukkan
bangunan-bangunan yang kami lewati seperti perpustakaan, ruang kelas X
dan XI yang bangunannya berseberangan. Kami juga melewati koperasi

siswa yang saat itu tutup karena sedang beralangsung proses belajar
mengajar, setelah itu kami melewati taman dengan jalan yang menurun kami
sampai di sebuah bangunan yang masih dalam proses renovasi. Kami
berhenti di depan bangunan tersebut dan pak Anwari menjelaskan bahwa
tanah ini hasil swadaya komite madrasah sejak tahun 2006 dan mulai kami
bangun mulai tahun 2007 sampai sekarang. Setelah kami melihat-lihat
bangunan tersebut pak Anwari mengajak peneliti untuk melihat bangunan
musholla yang baru saja diselesaikan pada bulan februari kemarin. Peneliti

memang melihat bangunan mushollah itu tampak masih baru dan terlihat
sangat luas menunjukkan bahwa bangunan tersebut sangat terawat.
Tanpa terasa bel istirahat berbunyi dan telihat para siswa keluar dari
kelas masing-masing dan pak Anwari mengajak peneliti untuk kembali ke
ruang tamu namun karena peneliti merasa informasi yang sudah peneliti
dapatkan sudah cukup dan peneliti juga melihat pak Anwari terlihat capek
sehingga peneliti berpamitan dengan pak Anwari tanpa lupa mengucapkan
terima kasih kepada beliau.

Hasil Wawancara dengan Anggota Komite

Nama

: Drs. Rico Asikin

Tanggal/Thn : 04 Juli 2009


Lokasi : Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jember 1
Keterangan : Peran dan tanggung jawab komite
Tepat pukul 9 pagi peneliti sudah tiba di MAN Jember 1, hari ini
merupakan hari ke dua peneliti berada di MAN jember 1 untuk mengadakan
penelitian setelah kemarin melakukan penelitian pendahuluan dan melakukan
wawancara langsung dengan kepala MAN Jember 1 yakni Drs. Anwari
M.Pd. Peneliti sengaja datang tepat pukul 9 pagi karena pada hari
sebelumnya sudah ada janji bertemu dengan Drs. Rico Asikin yang
merupakan salah satu staf pengajar di MAN Jember 1 juga sekaligus sebagai
salah satu anggota komite MAN Jember 1. sebelum bertemu dengan Drs.
Rico Asikin terlebih dulu peneliti menyapa dan berbincang-bincang dengan
kepala TU yakni pak Djahir yang kebetulan waktu itu peneliti temui sebelum
bertemu dengan Drs. Asikin. Ditanya tentang keberadaan Drs. Anwari yang

merupakan kepala MAN Jember 1, beliau menjelaskan bahwa pada hari ini
Pak anwari tidak ke kantor seperti biasanya dikarenakan ada keperluan yang
menyangkut dengan MAN Jember 1 di luar kota.
Setelah beberapa menit menunggu Drs. Rico Asikin akhirnya
keluar kelas dan dengan santun pak Djahir mempersilahkan peneliti untuk

segera manemui Drs. Rico Asikin. Setelah itu peneliti langsung bertandang
ke ruangan dimana guru-guru biasa berkumpul, sebelum peneliti bingung
mencari siapa diantara guru-guru yang berada di ruangan tersebut yang
memiliki nama Drs. Rico Asikin, ternyata seorang guru lelaki yang nampak
rapi dan wangi menyapa peneliti dengan sangat ramah itulah Drs. Rico
Asikin. Tentunya peneliti tidak membuang kesempatan itu dengan langsung
mengutarakan niat peneliti datang ke MAN Jember 1 kepada beliau bahwa
peneliti berniat untuk melakukan wawancara dengan beliau berkaitan dengan
penelitian tentang komitmen dan tanggung jawab komite di MAN Jember 1
karena beliau sebagai salah satu dari anggota komite MAN Jember 1.
Dengan tersenyum ramah Drs. Rico Asikin menyambut niatan peneliti untuk
berwawancara dengan beliau, dengan celetukan penuh canda beliau
mengatakan: wah berarti hari ini saya mendadak jadi selebritis yang akan
mengadakan jumpa pers ya mbak, tentu saja celetukan pak Rico ini serta
merta membuat peneliti jadi terhenyak dan tertawa, ternyata pak Rico adalah
sosok orang yang humoris diantara penampilan yang serapi dan sesantun itu.
Tentu saja untuk mencairkan suasana dengan segera peneliti menimpali
dengan candaan juga: iya dan saya mendadak jadi persnya, suasana jadi
semakin bersahabat dengan candaan dan tawa kita. Namun peneliti tidak
ingin terhanyut terlalu lama dalam candaan itu karena teringat dengan

beberapa pertanyaan yang ingin peneliti ajukan kepada beliau, maka dengan
serius peneliti mulai bertanya dengan pertanyaan pembuka.

Peneliti : Pak Rico ini sudah lama menjadi tenaga pengajar di MAN
Jember 1?
Rico : saya menjadi tenaga pengajar di MAN Jember 1 ini sejak tahun
2003,

jadi ya terhitung agak lama juga, sekitar 7 tahunan (sambil

berfikir, seolah menghitung jarak antara 2003 hingga sekarang), iya


bener sekitar 7 tahun
Peneliti : Dari awal dulu memang sudah langsung menjadi tenaga pengajar
di MAN ini pak?
Rico : Oh tidak mbak, saya menjadi tenaga pengajar disini setelah
pengangkatan PNS (pegawai negeri sipil) dan kebetulan saya
ditempatkan disini
Peneliti : Berati dulu sempat menjadi tenaga pengajar di sekolah lain ya
pak?
Rico : Tepatnya begitu mbak, sebelum disini dulu saya sempat menjadi
tenaga pengajar di SMP 2 Jember, SMA 1 Jember, dan juga di SMP
1 Tanggul Jember
Peneliti : Berarti bisa dibilang kalo pengalaman bapak di dunia mengajar
dan pendidikan sudah tidak bisa diragukan lagi ya pak?
Rico : ya tidak begitu juga mbak (sambil tertawa renyah)
Peneliti : Selama 7 tahun itu bapak mengampu mata pelajaran apa di MAN
ini?

Rico : Kebetulan dari awal saya mengajar disini sampek detik ini saya

mengampu mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)


Peneliti : Berkaitan dengan komite MAN Jember 1 ini, sejak kapan
tepatnya bapak masuk dalam jajaran keanggotaan komite MAN
Jember 1?
Rico : Sejak awal tahun 2006, saya sendiri juga tidak menyangka akan
masuk dalam jajaran anggota komite he...he..he..(terkekeh)
Penliti : (sambil menuntaskan tawaan saya melanjutkan pertanyaan)
mungkin pihak MAN punya pertimbangan mengapa bapak
dimasukkan dalam jajaran anggota komite
Rico : waktu diawal pemilihan dulu pak Anwari (kepala MAN jember
1) sempat ngomong juga, saya dipilih karena saya akan menjadi
anggota komite yang selalu ada di madrasah, ya maklum mbak kan
anggota komite yang lainnya itu dari kalangan masyarakat yang
tidak selalu ada di madrasah sehingga seolah-olah tidak tahu
menahu tentang seluk beluk MAN Jember 1 ini, dan dari semua
anggota komite saya yang lebih sering ketemu dengan pak Giman
(ketua komite) kalu beliua bertandang ke madrasah
Peneliti : dari intensitas pertemuan bapak dengan pak Giman, kira-kira bisa
diceritakan pak, bagaimana kiprah pak Giman di komite madrasah
ini, berhubungan dengan komitmen dan tanggung jawabnya sebagai
ketua komite

Rico : kalau berhubungan dengan hal itu, menurut saya pak Giman
adalah sosok orang yang yang komit dan tanggung jawab dengan
tugas yang diembannya ya mbak, mungkin itu juga salah satu sikap
yang sudah diterapkan sejak dulu selagi beliau menjabat sebagai

anggota TNI sehingga membentuk beliau menjadi orang yang


bertanggung jawab dan komit dengan apapun yang sudah menjadi
profesinya. Selain itu pak Giman adalah orang yang selalu bisa
menyambungkan komunikasi diantara kita sebagai pengurus komite
disela-sela kesibukan masing-masing
Peneliti : contohnya seperti apa pak?
Rico : ya banyak hal ya mbak, karena setiap kali ada hal-hal yang
berkenaan dengan komite dan madrasah ini beliau selalu
membicarakannya dengan para pengurus komite yang lain satu
persatu, entah itu dilakukan beliau melalui telphon, atau kalau
emang memungkinkan beliau langsung berkunjung ke rumah
beliau-beliau (pengurus komite), beliau juga tidak segan
menceritakan tentang masing-masing pendapat yang diungkapkan
oleh masing-masing pengurus komite, hal itu tentu saja membuat
kami jadi tahu tentang pendapat-pendapat itu dan bisa saling
mempertimbangkannya, jadi bisa dibilang selama ini kekuatan
komunikasi kita ya ada di beliau (pak Giman)

Peneliti : Jadi bisa dibilang beliau (pak Giman) memang seorang ketua
yang memiliki komit dan tanggung jawab penuh ya pak?
Rico : Kalau saya pribadi menilainya seperti itu mbak
Peneliti : Kalau tugas bapak sendiri berkenaan dengan anggota komite itu
sendiri seperti apa?
Rico : Biasanya saya hanya meberikan informasi mengenai hal-hal yang
berkenaan dengan madrasah ini kepada pak Giman mbak, karena
menurut beliau informasi dari saya adalah salh satu informasi yang

penting buat beliau, menurut beliau saya anggota yang tahu akan
seluk-beluk MAN Jember 1 ini
Peneliti : Lantas harapan bapak sebagai tenaga pengajar dan angota
komite, apa yang harus dicapai oleh MAN Jember 1 kedepan?
Rico : MAN Jember 1 segera bisa mewujudkan visi menjadi madrasah
berbasis internasional agar keberadaannya semakin diakui di dunia
pendidikan. Beliau juga berharap bahwa kedepan MAN Jember 1
mampu mencetak generasi Islami yang berwawasan luas dan
berilmu pengetahuan. Dan komite MAN Jember 1 tetap bisa
berjuang demi eksistensi madrasah
Sambil mengangguk-angguk peneliti mendengarkan penjelasan pak
Rico akhirnya peneliti menyadari bahwa hari sudah sangat siang dan pak
Rico juga harus kembali ke kelas untuk memberikan pelajaran yang
diampunya kepada siswa-siswi kelas 1. Akhirnya dengan ramah peneliti

meminta untuk undur diri seraya mengucapkan rasa terimakasih yang dalam
kepada pak Rico atas informasi yang telah peneliti dapatkan hari ini.

Pak giman saat berkunjung ke MAN Jember 1 Wawancara Peneliti dengan pak
Giman

Rapat RAPBM

Wawancara dengan Drs. Rico Asikin (Anggota komite madrasah)

Rapat wali murid

Pertemuan wali murid, dari kiri ke kanan: Drs, Dardiri, (anggota komite), H.
Imam
Baidhowi (bendahara komite), H. Anwari (kepala MAN Jember 1)dan pak Giman
(ketua
komite MAN Jember 1)Supriatno.

Drs. H. Anwari, M.Pd (kepala MAN Jember 1)

Gerbang depan MAN Jember 1

Bangunan lokal baru hasil komite Bangunan lokal baru hasil komite

MAN Jember tampak dari depan

Hasil Wawancara dengan Ketua Komite MAN Jember 1

Nama

: Jendral Purnawirawan Giman Supriatno

Tanggal/Thn : 05 Juli 2009


Lokasi : MAN Jember 1

Keterangan : Komitmen dan tanggung jawab komite


Peneliti datang ke madrasah pada pukul 8 pagi sebagaimana yang telah
dijanjikan dengan pak Giman supriatno, ketua komite MAN Jember 1 untuk
melakukan wawancara. Sebelumnya, melalui telphon peneliti telah berbicara
dengan pak Giman untuk memperkenalkan diri dan atas rekomendasi dari
kepala
madrasah untuk melakukan penelitian terkait dengan komite madrasah. Dalam
pembicaraan itu pak Giman meminta peneliti untuk datang ke rumah beliau
di
perumahan taman dayu Jember, namun sehari setelahnya beliau menghubungi
peneliti untuk bertemu di madrasah saja karena ada sesuatu hal yang ingin
dibicarakan dengan kepala madrasah. Pada waktu yang telah disepakati, oleh
petugas piket madrasah peneliti dipersilahkan masuk ke ruang kepala
madrasah
untuk menemui pak Giman. Di ruang kepala madrasah yang tidak begitu luas
namun tampak bersih dan rapi yang dilengkapi denan seperangkat kursi
tamu itu
peneliti melihat pak Giman tengah berbincang dengan kepala madrasah. Menyadari
kehadiran peneliti, kepala madrasah yang sebelumnya telah bertemu muka dengan
peneliti langsung menyambut kedatangan peneliti dan mempersilahkan duduk
sembari mengatakan kepada pak Giman ini orang yang kita tunggu sudah datang

Pak Giman kemudian menimpali oalah ternyata sampean toh mbak


orangnya, kemarin kan Cuma denger suarane tho sekarang ketemu orangnya
langsung begitu sapa beliau dengan ramah. Dan itu membuat perasaan
peneliti
menjadi lebih tenang setelah sebelumnya peneliti merasa sangat tegang
karena
menurut informasi yang peneliti dengar pak Giman adalah purnawirawan TNI yang

tentu saja tergambar dalam bayangan peneliti seorang yang keras dan tidak
bisa
berbasabasi. Namun setelah pak Giman menyapa dengan ramah bayangan peneliti
langsung berubah bahwa pak Giman adalah seorang yang ramah. Dan dari
cara
berpakaianpun beliau tampak seorang yang sederhana namun tetap terlihat rapi.
Setelah kami (kepala madrasah, ketua komite, dan peneliti) duduk
bersama, pak Anwari memulai pembicaraan. Beliau mengatakan pak Giman
ini
sudah dianggap sebagai orang tua oleh pak Anwari, karena selain masalah-masalah
madrasah diakui pak Anwari kerapkali berkonsultasi tentang masalah pribadi. Dan
memang sebelum peneliti masuk ke ruangan pak Anwari peneliti mendengar
pak
Giman dan pak Anwari tampak sangat akrab membicarakan keluarga masingmasing. setelah pak Anwari dan pak Giman secara bergantian menanyakan tentang
peneliti, 10 menit kemudian pak Anwari mengantarkan kami ke ruang rapat
guru
yang sebelumnya menjadi ruang komite kemudian beliau berpamitan untuk
meninggalkan peneliti dan pak giman untuk memulai wawancara. Dan wawancara
dimulai pada pukul 8.25 WIB.
Peneliti : Sudah lama bapak menjadi komite madrasah?
Giman : Saya menjadi komite itu sejak komite baru disahkan yaitu tahun
2002,
tanggalnya saya lupa tapi nanti bisa dicek di AD/ART.

Peneliti : Sebelum menjadi komite di sini (MAN Jember 1) apakah bapak juga
pernah terlibat dalam organisasi yang sejenis ini?
Giman :Sebelum menjadi komite saya itu sudah beberapa kali menjadi
pengurus

BP3, tau BP3 kan? Pak Giman balik bertanya namun kemudian beliau
melanjutkan, sebelum menjadi komite organisasi ini kan namanya BP3.
saya menjadi sebagai ketua BP3 di SMP 3 Jember pada tahun 1993 dan
menjadi ketua BP3 tahun 1996 di SMA 2 Jember.
Peneliti : Kok bisa bapak dipilih menjadi ketua komite?
Giman : Ya itu tadi, saya juga heran kenapa saya dilih jadi ketua komite?
Pak
Giman menjawab sambil tersenyum, kemudian beliau melanjutkan, begini
mbak saya itu dengan pak Anwari sudah kenal sejak lama. Kebetulan
beliau mengikuti pengajian rutin yang saya pimpin. Kami sering
membicarakan banyak hal termasuk masalah pendidikan. Beliau juga
ngerti kalo saya ini pernah menjadi ketua BP3, jadi waktu itu kebetulan
akan dibentuk pengurus komite, pak Anwari meminta saya agar mau
menjadi ketua komite. Saya jawab kalo orang-orang setuju saya jadi ketua
ya monggo tapi kalo gak mau ya jangan dipakasa. Kemudian dalam acara
pemilihan itu, pak Anwari mengajukan agar saya yang menjadi ketua
komite, dan tanpa ada satupun yang membantah semua langsung setuju.
Dalam hati saya berpikir, mungkin orang-orang ini gak mau direpotin
Peneliti : Kenapa bisa begitu pak?

Giman : Tau sendiri kan mbak, menjadi pengurus komite itu gak dibayar
palingpaling kalo pas ada rapat saja dikasih duit, itupun Cuma 100.000 Cuma
cukup buat beli bensin jawab pak Giman sambil tersenyum.
Peneliti : Kalo bapak sudah tau gak bibayar bapak kok mau dijadikan ketua komite?
Giman : Menurut saya, hidup ini pasti akan mati. Dan ada dalil yang mengatakan
sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat kepada orang

lain jadi, selama kita masih dibutuhkan, masih berguna kenapa tidak kita
jalankan saja? Lawong hidup itu Cuma sekali?iya kan mbak?lagi-lagi pak
Giman tersenyum ramah.
Peneliti : Bapak kan seorang purnawirawan TNI, kok bisa akhirnya terjun ke dunia
pendidikan?
Giman : Sebenarnya sejak remaja saya memang senang dengan organisasi apalagi
yang berkaitan dengan pendidikan, lawong sebenarnya saya itu penegn
jadi guru mbak, tapi karena dulu ada pendaftaran tentara sama bapak saya
disuruh ikut dan diterima jadi ya mau gimana lagi? Trus waktu saya jadi
anggota TNI AD dan waktu itu bertugas di Malang pada tahun 1967 saya
dibantu teman-teman memprakarsai LPPU (Lembaga Pendidikan
Pengetahuan Umum) di arteleri pengudara dimana kami melakukan
pembinaan untuk anggota-anggota TNI yang baru untuk menambah
pengetahuan umum.
Peneliti : Apakah bapak sering melakukan kunjungan ke madrasah pak?
Giman : Kalo dulu masih sering mbak, tapi sekarang ini sudah jarang saya
berkunjung ke madrasah paling-paling kalo ada masalah apa pak Anwari

menelphon lalu kita ngomong lewat telphon kalo perlu ketemu ya kita
ketemuan kadang di rumah saya atau dimana yang dekat dengan rumah
saya.
Peneliti : Untuk anggota yang lain bagaimana pak?
Giman : Yo sama saja mbak, karena mereka itu kan orang-orang sibuk jadi mereka
juga jarang datang ke madrasah tapi saya selalu memberikan informasi
kepada mereka tentang masalah-masalah yang terkait dengan urusan
komite.

Peneliti : Apakah komite juga memiliki program-program tersendiri pak?


Giman : (setelah meminum teh yang dihidangkan beliau menjawab) sesungguhnya
kalo masalah program-program madrasah, dari awal kami pihak komite
sudah sepakat dengan kepala madrasah bahwa program-program yang
disusun madrasah termasuk program komite juga. Karena sejatinya kami
(komite) menyetujui program-program yang diajukan madrasah kan gak
mungkin madrasah akan membuat program yang tidak bagus? Jadi
biasanya, program-program yang sudah dibuat diberitahukan kepada kami
kemudian kami pihak komite menelaah ulang setelah itu baru dirapatkan
bersama dalam rapat RAPBM.
Ditengah perbincangan kami, pak Giman melihat jam tangan, saat itu
waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB. Pak giman kemudian berkata kepada
peneliti: mbak, sebelumnya saya minta maaf, jam 10 ini saya punya janji dengan
seseorang saya kira wawancaranya satu jam sudah cukup ternyata masih
belum
selesai ya mbak, kata pak Giman sembari tersenyum. Peneliti mengerti
maksud

pak Giman, oleh karena itu peneliti mengatakan kepada pak Giman: iya pak,
terima kasih atas waktunya meski sebenarnya wawancara ini belum selesai
pak
Giman menimpali :lah iya itu, kalo mbaknya mau ya kita lanjutkan saja dirumah
saya sekalian biar tahu tempat tinggal saya, nanti kapan-kapannya sampean
telphon
dulu. Peneliti mengangguk hormat seraya berkatabaik pak, nanti saya
hubungi
bapak, sekali lagi terimakasih atas waktunya. Dan pertemuan hari itu
peneliti
akhiri dengan masih meninggalkan banyak pertanyaan.

Hasil Wawancara dengan Ketua Komite MAN Jember 1

Nama

: Jendral Purnawirawan Giman Supriatno

Tanggal/Thn : 08 Juli 2009


Lokasi : Kediaman pak Giman Supriyatno
Keterangan : Komitmen dan tanggung jawab komite
Pertemuan ini adalah pertemuan kedua peneliti dengan pak Giman
setelah sebelumnya peneliti telah melakukan wawancara dengan pak Giman
di MAN Jember 1, namun karena waktu itu pak Giman harus menghadiri
sebuah pertemuan sehingga wawancara saat itu dilanjutkan pada hari ini di
kediaman pak Giman di perumahan Dayu Jember.
Tidak sulit untuk mencari rumah beliau karena letaknya ada di
ujung gang kedua perumahan Dayu. Ketika peneliti sampai di rumah beliau,
peneliti diterima oleh istri pak Giman, peneliti dipersilahkan duduk sambil
menunggu pak Giman yang masih berada di belakang. Pak Giman hanya
tinggal berdua bersama istri. Dalam jeda waktu menunggu pak Giman
peneliti merasakan keasrian rumah pak Giman. Di halaman rumah tampak
taman yang sengaja ditanami beberapa jenis bunga dan di samping barat
rumah ada sebuah pohon rambutan yang melindungi rumah dari terik
matahari sore. Sedangkan di ruang tamu, peneliti tidak melihat ada barangbarang mewah yang dipajang hanya beberapa foto yang berjajar rapi. Mulai

dari foto pak Giman memakai seragam TNI bersama ibu, foto ketika
kampanye Golkar, foto dengan anggota komite madrasah dan foto keluarga

yang lain yang tertata apik dan rapi. Tidak berselang lama, pak Giman
datang dan menyapa peneliti dengan senyum ramahnya. Beliau meminta
maaf telah membuat peneliti menunggu lama. Setelah sedikit berbasa basi,
peneliti langsung memulai wawancara dengan pak Giman:
Peneliti : Jika kemarin sudah membicarakan tentang pembentukan komite
madrasah, sekarang saya mau menanyakan tentang hubungan pak
Giman dengan kepala madrasah dan anggota komite madrasah yang
lain. Sejauh ini bagaimana hubungan bapak dengan kepala
madrasah?
Giman : Seraya berkelakar untuk mencairkan suasana, pak Giman
menjawab: kalo ditanya sejauh mana tentu saja hubungan kami
sudah sangat jauh karena sudah lama. Tetapi sesungguhnya sebagai
komite madrasah tentu saja memang harus saling menjaga
hubungan baik dengan kepala madrasah. Karena komite madrasah
bisa menjalankan peran-perannya tidak luput dari kebijakan kepla
madrasah.
Peneliti :Selain di madrasah apakah pak Giman juga sering melakukan
komunikasi dengan pak Anwari?
Giman : tentu saja iya, karena kebetulan pak Anwari ini adalah termasuk
anggota pengajian tabligh yang kebetulan juga ketuanya adalah

saya. Jadi selain masalah sekolahan saya dengan pak Anwari juga
sering membicarakan masalah-masalah yang lain. Malahan pak
Anwari itu sering datang ke rumah bareng istri dan anak-anaknya.
Sebelum melanjutkan wawancara, pak Giman mempersilahkan
peneliti untuk meminum teh yang sudah dihidangkan oleh ibu.

Peneliti : bagaimana dengan anggota komite yang lain pak?


Giman : kalo dengan anggota komite yang lain memang saya jarang ketemu
maklum mereka orang-orang sibuk paling-paling ketemu sama pak
Rico kalo pas saya berkunjung ke sekolahan karena beliau kan
ngajar di MAN Jember 1. Tapi jangan salah mbak, meskipun saya
tidak pernah ketemu komunikasi tetap jalan. Saya sebagai ketua
komite selalu menghubungi mereka jika ada hal-hal yang harus
diselesaikan, misalkan soal pembangunan gedung yang sekarang
sedang dibangun itu, saya konsultasikan dengan mereka dan
kebetulan asalah satu anggota komite kami H Nafan itu kan
seorang pemborong jadi untuk hal-hal yang berkaitan dengan
pembangunan kami sepakat menunjuk H. Nafan untuk mengurusi.
Peneliti : kalo sedang rapat apakah anggota komite juga berkenan untuk
hadir?
Giman : seperti yang saya bilang tadi mbak, mereka itu orang-orang yang
sangat sibuk jadi waktu rapat kadang mereka datang kadang juga
ada yang berhalangan, saya memaklumi itu, jadi saya tetap

menghubungi mereka yang tidak datang terkait dengan masalahmasalah yang dibicarakan dengan rapat.
Peneliti : selanjutnya, apa harapan pak Giman terhadap MAN Jember 1?
Giman : tentu saja saya ini berharap yang baik-baik terhadap MAN Jember 1,
saya berharap MAN Jember 1 ini tidak dipandang sebelah mata
karena opini yang berkembang di masyarakat madrasah itu kuno,
tidak bisa maju. Oleh karena itulah kita sebagai orang islam tidak
boleh berhenti dan putus asa untuk tetap berjuang menegakkan

agama Allah melalui segala bidang terutama di bidang pendidikan.

Hasil Wawancara dengan Bendahara Komite MAN Jember 1

Nama

: H Imam Baidhowi

Tanggal/Thn : 11 Juli 2009


Lokasi : Kediaman H Imam Baidhowi
Keterangan : Komitmen dan tanggung jawab komite
Kedatangan peneliti ke kediaman H Imam Baidhowi memang sudah
direncanakan sbelumnya, sehingga ketika peneliti sampai di rumah H. Imam
baidhowi
beliau sepertinya memang sedang menunggu peneliti dengan duduk santai di
teras
rumah beliau yang tampak sejuk. Dari bangunan rumahnya H imam Baidhowi
memang
tergolong orang berada. Di garasi samping rumah tampak dua mobil mewah
berjajar
rapi. Namun meski begitu penampilan H Imam Baidhowi sangat bersahaja,
beliau
hanya memakai kaos tanpa krah dengan celana kain warna hitam. Melihat
kedatangan
peneliti beliau langsung berdiri untuk menyapa dan mempersilahkan masuk.
Semula
peneliti meminnta untuk di teras saja, namun beliau tidak berkenan dan
mempersilahkan peneliti masuk ke dalam rumah beliau. Sesampainya di dalam
rumah
peneliti dipersilahkan untuk duduk. Peneliti melihat sekeliling ruang tamu
yang

dipenuhi dengan lukisan kaligrafi dan foto keluarga. Disamping ruang tamu juga
berdiri
kokoh sepasang guci yang sangat besar. Setelah berbincang sejenak H imam
Baidhowi
masuk ke ruang dalam dan tak lama berselang datang seorang perempuan paruh
baya
yang berpenampilan sangat rapi membawakan peneliti secangkir minuman.
Setelah
memperkenalkan diri beliau adalah H Kurnia Dewi, istri dari H Imam Baidhowi.
Beliau

meyapa peneliti sangat ramah, menanyakan nama dan alamat peneliti. Lima
menit
kemudian H Imam Baidhowi keluar dan Hj. Kurnia dewi
peneliti

mempersilahkan

meminum teh untuk kemudian melanjutkan pembicaraan dengan H Imam Baidhowi


dan
selanjutnya H imam Baidhowi meminta peneliti untuk memulai wawancara.
Peneliti : Sudah berapa lama abah (Panggilan untuk H Imam Baidhowi)
menjadi
bendahara komite madrasah?
Abah : Saya dipilih menjadi bendahara komite itu sejak tahun 2006 karena
kebetulan anak saya sekolah disana dan waktu itu ada pergantian pengurus
komite, dan saya juga tidak tau siapa yang memulai untuk mengajukan saya
menjadi bendahara, tau tau sudah diputuskan bahwa bendaharanya adalah
saya. Mau bagaimana lagi mbak lawong semua sudah sepakat.
Peneliti : Sebagai bendahara komite tentu saja abah yang memegang
keuangan
komite?
Abah : Kalo itu ya enggak mbak, keuangan tetap dipegang sekolah cuman
nanti

dilaporkan kepada komite, istilahnya kami ini badan pemeriksa. Kebetulan


saya ini juga agak bisa lah kalo masalah pembukuan keungan jadi saya tahu
kalo ada yang tidak beres.
Peneliti : Keuangan komite kenapa bukan abah yang megang?
Abah : Masalahnya begini mbak, saya ini kan jarang-jarang bisa hadir di sekolah,
saya juga sering pergi-pergi, jadi kalo saya yang pegang uang kan kasihan
sekolah waktunya butuh uang saya tidak ada. Jadi memang kami dari komite
mempercayakan keuangan itu kepada pihak madrasah. Dan kami percaya
pihak madrasah tidak akan menyalahgunakannya dan selama ini alhamdulillah
tidak ada kasus penyelewengan dana yang dilakukan oleh pihal sekolah.
Peneliti : Berapa lama sekali keuangan itu dilaporkan?

Abah : Biasanya itu setiap 3 bulan sekali ada laporan keuangan, kalo mau
melaporkan keuangan biasanya saya di hubungi pak giman diminta untuk
datang ke MAN karena mau ada laporan keuangan.
Peneliti : Apa yang abah lakukan dengan laporan tersebut?
Abah : Saya kan tidak sendiri, biasanya waktu laporan keuangan itu selain
pak
Giman juga dihadiri anggota komite yang lain agar nanti kalo ditanya
masyarakat kita bisa menjawab. Laporan dari madrasah itu kita lihat dan
disesuaikan antara pemasukan dan pengeluaran, sejauh ini

Você também pode gostar