Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ISSN: 0215-8884
Jurnal Psikologi
Volume 32, No. 2, 101-111
ABSTRACT
Gettingmarriedisperceivedasanimportant
phaseinhumanlifecycle.Justlikefashion,
marriagehasalsoitsowntrendormode.In
Indonesia the legend of Siti Nurbaya
illustratingakindofmaritalarrangementin,at
least,thefirsthalfofthepastcentury.Sucha
trendinmarriageisanymorepopularthesedays.
Youngpeopletodaymostlyprefertomarrytheir
ownchoices,thosealreadybondinengagement
orgirlorboyfriendstheyalreadymate.Another
kind of trend has appeared recently. Some
moslemsprefertomarrywithoutthephaseof
datingorengagement.Someevenmarryones
chose,orarrangedbytheirustadz(spiritual
leader).
Thepurposeofthisstudyistofindout
whether a difference in the premarital
relationship(withversuswithoutengagement
ordating)affectcouplesmaritalsatisfaction.
The result shows that there is a very
significantdifferenceinmaritalsatisfaction
between dating and nondating couples.
Explanationuponthephenomenondiscussed.
Keywords:maritalsatisfaction,datingand
nondatingcouples
Jurnal Psikologi
101
Kepuasansangat dipengaruhioleh
besarnya keuntungan yang diperoleh
dari suatu hubungan dengan tingkat
perbandingan.Perbandingandisinierat
hubungannyadengan persepsitentang
keadilan (Sears, 1999). Klemer (1970)
menunjukkan bahwa kepuasan dalam
pernikahan dipengaruhi oleh harapan
pasangan itu sendiri terhadap
pernikahannya, yaitu harapan yang
terlalu besar, harapan terhadap nilai
nilai pernikahan, harapan yang tidak
jelas,tidakadanyaharapanyangcukup,
danharapanyangberbeda.
Untuk menentukan kepuasan
pernikahanseseorangdigunakanaspek
aspekyangakandievaluasiolehseorang
isteri atau seorang suami terhadap
pasangandanterhadappernikahannya.
Aspekaspek yang digunakan dalam
penelitianinimengacupadateoriyang
dikemukakanClayton(1975),antaralain:
kemampuansosialsuamiisteri(marriage
sociability), persahabatan dalam
pernikahan (marriage companionship),
urusanekonomi(economicaffair),kekuatan
pernikahan(marriagepower), hubungan
dengan keluarga besar (extra family
relationship), persamaan ideologi
(ideological congruence), keintiman
pernikahan(marriageintimacy),dantaktik
taktikinteraksi(interactiontactics).
Kegagalan pernikahan datang ketika
satu atau lebih anggota keluarga merasa
tidak puas. Hambatan pemenuhan
kebutuhansatuataulebihanggotakeluarga
akanmenimbulkanketidakpuasan.
Pada umumnya, pasangan yang
menikahakanmenyesuaikandiridengan
Jurnal Psikologi
Kepuasan Pernikahan....
Jurnal Psikologi
Haliniberartimakintinggipendidikan
individumakinjelaspulawawasannya,
sehingga persepsi terhadap diri dan
kehidupan pernikahannya menjadi
semakinbaik.
Berpacaran(dating)dikenalsebagai
suatubentukhubunganintimataudekat
antaralakilakidanperempuan.Ikhsan
(2003)membedakanpengertianpacaran
kedalamtigaversipandangan,yaitu(a)
pac aran adalah rasa c inta yang
menggebugebu pada seseorang; (b)
pacaranadalahidentikdengankegiatan
seks,sehinggajikaseseorangberpacaran
lebihseringdiakhiridenganhubungan
seks yang dilakukan atas dasar suka
sama suka, tanpa adanya unsur
pemaksaan; dan (c) pacaran adalah
sebuah ikatan perjanjian untuk saling
mencintai,percayamempercayai,saling
setiadanhormatmenghormatisebagai
jalanmenujumahligaipernikahanyang
sah.Dikatakanbahwapandanganketiga
inilahyangpalingbanyakdianut.
Lain pula pengertian pac aran
menurut remaja pedesaan di
Banjarmasin (Saifuddin, Rudiatin,
Rasyid, Paramitha, & Wibisono, 1997).
Pac aran berturutturut diartikan
sebagai:takpernahbertemudekat,saling
berkomunikasi melalui surat; kadang
kadang bertemu, tanpa kontak fisik,
mengobrol; kontak fisik dengan
berpegangantangan;menciumdahidan
pipi; mencium bibir secara singkat;
menciumbibirsecaraintensdanlama;
berciumanbibirsecaraintensdanlama
disertaimerabarababagianvitalseperti
103
104
Jurnal Psikologi
Kepuasan Pernikahan....
Kasim(dalamBudiman,1999)juga
menjabarkan pentingnya masa
perkenalanini.Dalammasaperkenalan
yangsingkatindividubelummengenal
secara baik karakter masingmasing.
Aitken dan Sobrero (dalam Budiman,
1999) berpendapat bahwa sebelum
seorang individu memutuskan untuk
menikahi c alon pasangannya ia
sebaiknya mengenali polapola
kepribadian, temperamen (watak),
minatminat,nilainilai,danjalanhidup
calonpasangannya.
Dari tinj auan p us taka di at as
tampakbahwamasaperkenalan,yang
dapatterjadidengankedekatankhusus
atau keintiman sebagaimana pacaran,
mempunyai andil dalam terwujudnya
kepuasanpernikahan.Dengandemikian,
modebarumenikahtanpaberpacaran
menjadisuatufenomenayangmenarik.
Sebagaimana diyakini dalam Islam
jodohsudahdiaturolehAllahsehingga
tanpa berpacaran pun, kalau sudah
jodoh, akan tet ap mend apatkan
kepuasanpernikahan.Halinitentunya
sejalan dengan teoriteori ten tang
pern ikahan (misal Clayton , 1975;
Snyder, 1979), bahwa untuk mencapai
kepuasan pernikahan manusia harus
berusaha yaitu dengan memelihara
hubungandidalampernikahannya.
MetodePenelitian
Subjek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah lakilaki dan
perempuan yangtelah menikah paling
sedikitselama1tahundanmaksimal5
Jurnal Psikologi
105
106
HasilPenelitian
Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah ada perbedaan
kepuasanpernikahanantarasubjekyang
berpacarandanyangtidakberpacaran.
Hipotesisdiujidenganmenggunakanuji
t(ttest).Hasilanalisissecarasignifikan
(p<0,05) menguji perbedaan antara
keduakelompok.Halinimenunjukkan
bahwa hipotesis ada perbedaan
kepuasanpernikahanantarasubjekyang
berpac aran dengan yang tidak
berpacaranterbukti.Namundemikian,
dilihatdarireratasekoryangdiperoleh
masingmasing kelompok, kepuasan
pernikahankelompoksubjekyangtidak
berpacaran(Mean=28,6563)lebihtinggi
dari pada kelompok yang berpacaran
sebelummenikah(Mean=26,4063).Hal
ini mematahkan asumsi bahwa
kelompok yang lebih tinggi kepuasan
pernikahannya adalah kelompok yang
berpacaransebelummenikah.
Diskusi
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwakepuasanpernikahankelompok
yang menikah tanpa berpacaran lebih
tinggidaripadakelompokyangmenikah
denganberpacaransebelumnya.Asumsi
sebelumnyaadalahbahwasubjekyang
berpacaransebelummenikahakanlebih
puas pernikahannya ternyata tidak
terbukti.Hal inidapat sajadisebabkan
kelompok subjek tidak berpac aran
sebelum menikah yang terlibat dalam
penelitian ini mempunyai tingkat
religiusitas yang lebih tinggi
Jurnal Psikologi
Kepuasan Pernikahan....
alasan tidak
dalamperilakuseharihari.
Sebagaimana dinyatakan Hurlock
melakukan pacaran sebelum menikah.
(1953) bahwa secara umum kepuasan
Sebanyak 78,125% subjek mengatakan
pernikahan akan lebih tinggi di antara
pacaran merupakan suatu hubungan
orangorang religius daripada orang
yangtidakadadalamsyariatIslamyang
orang dengan religiusitas rendah,
akanmendatangkankerugiandandosa
Mahoney (dalam Bradburry, 2000)
bagiyangmelakukannya.Normaagama
memperoleh hasil yang mendukung
yang telah diyakini ini yang membuat
pernyataan tersebut. Keyakinan,
merekamenghindarimelakukanpacaran
penghayatan, perlakuan, pengamalan
sebelumpernikahan.Solusiyangmereka
dan pengetahuan yang baik dan tepat
tawarkan adalah melakukan pacaran
mengenaiagamadiharapkanakandapat
setelah menikahyangmenurutmereka
menumbuhkan rasa sabar, tidak
akanlebihbermanfaatdansahdilakukan
mementingkandirisendiri,pasrahdan
denganpasangan.
tawakal pada kenyataan hidup hingga
Hampirsemuasubjekmengatakan
menimbulkan ketabahan dalam
bahwa pac aran tidak akan banyak
kehidupan rumah tangga (Rahmah,
membantu
dalam
menc apai
1997).
kebahagiaan pernikahan. Hanya
Dari data tambahan, kelompok
beberapa subjek yang melihat
subjek tidak berpac aran sebelum
kemungkinan berpac aran akan
menikah mendefinisikan berpacaran
mendukung mencapaian kepuasan
sebagai suatu hal yang negatif.
dalam pernikahan, meski dalam
Pengertian pacaran lebih didefinisikan
tingkatan yang relatif rendah. Meski
sebagaihubunganyangtidakdianjurkan
demikian, tidak satu pun subjek yang
dan dilarang dalam agama. Pengertian
mengatakan dengan tegas bahwa
itupun tidak selalu menyangkut salah
pac aran akan membantu dalam
mencapaikebahagiaanpernikahan.
Jurnal Psikologi
107
108
Jurnal Psikologi
Kepuasan Pernikahan....
dalamhidupberumahtangga, individu
tersebutakanmerasapasrah,ikhlas,dan
tawakal serta mengembalikannya
kepadakekuasaanTuhan.Faktorfaktor
lainyangmenggoncangbahterarumah
tanggaakanlebihmudahditepisdengan
kembali pada norma agama. Dengan
demikianrumahtanggayangdidirikan
berlandaskan agama akan lebih kuat
terhadap goncangan sehingga
menciptakanketenangan.
Penelitian ini masih jauh dari
sempurna. Ada beberapa kelemahan
yang masih terjadi dan harus dilihat
kembali sebagai bahan untuk
penyempurnaan penelitian berikutnya.
Subjek dalam penelitian ini masih
kurangsetaradalampemahamanagama
(religiusitas). Subjek yang tidak
berpacaran sebagian besar merupakan
aktivis dakwah di lingkungannya dan
orangorangyangmengkajiIslamsecara
intensif.Subjekyangberpacaranberasal
dari kalangan orang muslim awam
dalam masyarakat. Dengan demikian
diasumsikankelompoksubjekyangtidak
berpacaran memiliki religiusitas yang
lebih tinggi dibandingkan kelompok
subjek yang berpacaran. Religiusitas
akan mempengaruhi kepuasan
pernikahan seseorang. Makin tinggi
religiusitasseseorangmakintinggipula
kepuasan pernikahannya. Hasil
penelitian menunjukkan kelompok
subjek yang tidak berpac aran dan
diasumsikanreligiusitasnyalebihtinggi
daripada kelompok berpac aran,
mempunyaikepuasanpernikahanyang
Jurnal Psikologi
109
Bradburry,T.N,Fincham,&F.D,Beach,
S.R.H.(2000).ResearchontheNature
and Determinants of Marital
Satisfaction: A Decade in Review.
JournalofMarriageandtheFamily62:
964980.
Budiman, A. S. A. (1999). Hubungan
antara Berpikir Positif dan
KepuasanPernikahan.Skripsi(Tidak
Diterbitkan) Yogyakarta: Fakultas
PsikologiUGM.
Burgess,E.W.&Locke,H.J.(1960).The
FamilyfromInstitutiontoCompanionship.
2nd edition. New York: American
BookCompany.
Chuang,A.(2003).ManajemenCinta:Musim
Dingin.Surakarta:BundaYurida.
Clayton,P.R.(1975).TheFamilyMarriage
andSocialChange.WashingtonDC.:
HealthandCompany.
Gambit. (2000). Pacaran Remaja dan
PerilakuSeksualnya.BuletinEmbrio
Edisi10September2000.Yogyakarta:
PusatStudiSeksualitas(PSS)PKBI
DIY.
Hurlock, E. B. (1953). Developmental
Psychology. 3rd edition. New Delhi:
McGrawHillPublishingCo.
Ikhsan,A.S.R.(2003).AgendaCintaRemaja
Islam.Jogjakarta:DivaPress.
110
Klemer,R.(1970).MarriageandTheFamily.
New York: Harper and Row
Publisher.
Landis,J.T.&Landis,M.G.(1963).Building
a Successul Marriage. 4 th edition.
Englewood Cliffs, New York:
PrenticeHallInc.
Prakosa, H. (1998). Penyusunan Skala
Psikologi:AnalisisItempada Skala
SummatedRating.Anima,Vol.14No.
53,OktoberDesember1998.
Rahmah,L.(1997).KepuasanPernikahan
dalam
Kaitannya
dengan
ManagementKonflik.Skripsi(Tidak
Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas
PsikologiUGM.
Rybash,J.W.,Roodin, P.A.,&Santrock,
J.W. (1991). Adult Development and
Aging.2ndedition.NewYork:Wm.C.
Brown Publishers.
Saifuddin,A.F.,Rudiatin,E.,Rasyid,M.N.,
Paramitha, & Wibisono. (1997).
PerilakuSeksualRemajadiKotadandi
Desa: Kasus Kalimantan Selatan.
Jakarta:LaboratoriumAntropologi
JurusanAntropologiFakultasIlmu
SosialdanIlmuPolitikUI.
Sears,D.O.,Freedman,J.L.,&Peplau,L.
A.(1999).PsikologiSosial.Edisike5.
Jakarta:Erlangga.
Jurnal Psikologi
Kepuasan Pernikahan....
Jurnal Psikologi
Waller,W.(1952).TheFamily:ADynamic
Interpretasi.NewYork:TheDryden
Press.
111