Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Suara serak bukanlah suatu penyakit melainkan gejala dari suatu penyakit,
umumnya berhubungan dengan gangguan pita suara. Gangguan pita suara dapat
terjadi karena adanya infeksi pada tenggorokkan, pemakaian suara yang
berlebihan, pertumbuhan tumor pada pita suara, gangguan saraf pita suara, trauma
pada leher akibat benturan dan infeksi paru-paru. Penyebab paling sering umumnya
adalah infeksi pada tenggorokkan, biasanya karena infeksi saluran nafas atas, lesi
jinak pita suara dan gangguan suara funsional. Perlu diwaspadai apabila suara
serak lebih dari 2 minggu harus segera diperiksakan untuk menilai gangguan pada
pita suara. Penyebab lain yang perlu diwaspadai adalah tumor laring.
Tumor laring dapat ditemukan diberbagai belahan dunia dengan insiden yang
bervariasi. The American Cancer Society melaporkan pada 2006 di Amerika
tercatat ada 12.000 kasus baru dengan 4.740 kasus meninggal akibat tumor laring.
Laporan dari WHO menyatakan 1,5 orang dari 100.000 penduduk meninggal karena
tumor ganas ini.
Di Indonesia angka kekerapan tumor laring belum dapat dipastikan, namun diper-
kirakan mencapai 1% dari semua keganasan di bidang THT. Artinya, menempati
posisi ketiga tumor terbanyak di bidang THT, setalah tumor ganas nasofaring, dan
tumor ganas hidung dan sinus paranasal. Data Departemen Patologi Anatomi
FKUI/RSCM selama periode 2000-2005 ditemukan 3.344 kasus tumor ganas di
daerah kepala-leher, terbanyak kasus kanker nasofaring 948 kasus (28,35 %)
sedangkan tumor ganas laring sekitar 213 kasus (6,73%). Sekitar 60 % keganasan
laring ditemukan didaerah glotis, ada 35 % di supraglotis, dan 5 % di subglotis.
Pita suara dapat diregangkan oleh rotasi kartilago tiroid ke depan atau oleh rotasi
posterior dari kartilago aritenoid, yang diaktivasi oleh otot- otot dari kartilago tiroid
dan kartilago aritenoid menuju kartilago krikoid. Otot-otot yang terletak di dalam
pita suara di sebelah lateral ligament vokalis, yaitu otot tiroaritenoid, dapat
mendorong kartilago aritenoid ke arah kartilago tiroid dan, oleh karena itu,
melonggarkan pita suara. Pemisahan otot-otot ini juga dapat mengubah bentuk dan
massa pada tepi pita suara, menajamkannya untuk menghasilkan bunyi dengan
nada tinggi dan menumpulkannya untuk suara yang lebih rendah (bass). Akhirnya,
masih terdapat beberapa rangkaian lain dari otot laryngeal kecil yang terletak di
antara kartilago aritenoid dan kartilago krikoid, yang dapat merotasikan kartilago ini
ke arah dalam atau ke arah luar atau mendorong dasarnya bersama-sama
atau memisahkannya, untuk menghasilkan berbagai konfigurasi pita suara.
DIAGNOSIS