Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
dan
fisik,
cuaca
dingin,
perubahan
temperatur
Iritan : kimia, poluasi udara (co, asap rokok, parfum)
3. Tingkat III
a. Tanpa keluhan
b. Pemeriksaan fisik dan fungsi paru menunjukkan adanya obstruksi jalan
napas
c. Penderita sudah sembuh dan bila obat tidak diteruskan mudah diserang
kembali.
4. Tingkat IV
a. Klien mengeluh batuk, sesak napas dan napas berbunyi wheezing
b. Pemeriksaan fisik dan fungsi paru di dapat tanda-tanda obstruksi jalan
napas
5. Tingkat V
a. Status asmatikus yaitu suatu keadaan darurat media berupa serangan asma
akut yang berat bersifat refrator sementara terhadap pengobatan yang
lasim dipakai
b. Asma pada dasarnya merupakan penyakit obstruksi jalan napas yang
reversibel
Pada asma berat dapat timbul gejala seperti :
Kontraksi otot-otot pernapasan, sianosis, gangguan kesadaran, penderita tampak
letih, takhikardi. (Budiartha, 2009)
KLASIFIKASI ASMA
Asma dibagi atas dua kategori, yaitu ekstrinsik atau alergi yang
disebabkan oleh alergi seperti debu, binatang, makanan, asap (rokok) dan obatobatan. Klien dengan asma alergi biasanya mempunyai riwayat keluarga dengan
alergi, dan riwayat alergi rhinitis, sedangkan non alergi tidak berhubungan secara
spesifik dengan alergen.
Faktor-faktor seperti udara dingin, infeksi saluran pernapasan, latihan
fisik, emosi, dan lingkungan dengan polusi dapat menyebabkan atau sebagai
pencetus terjadi serangan asma. Jika serangan non alergi asma menjadi lebih
cepat dan sering dapat menjadi bronkhitis kronik dan emphisema, selain alergi
juga dapat terjadi asma campuran yaitu alergi dan non alergi. (Budiartha, 2009).
Patofisiologi
Alergen yang masuk ke dalam tubuh merangsang sel plasma
menghasilkan IgE yang selanjutnya menempel pada reseptor dinding sel mast.
Sel mast ini disebut sel mast tersentilasi.
Bila alergen serupa masuk ke dalam tubuh, aleergen yang kemudian
mengalami degranulasi dan mengeluarkan sejumlah mediator seperti histamin,
leukotrien,
faktor
pengaktivasi
platelet,
bradikinin,
dll.
Mediator
ini
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pad aklien dengan asma adalah
pneumothoray, ateletaksis, gagal nafas, bronkhitis dan fraktur iga, dan
emphisema, dan mengancam pada gangguan keseimbangan asam basa.
(Admin, 2009)
Pernapasan
-
Sirkulasi
-
Integritas ego
-
Ansietas
Ketakutan
Peka rangsang
Gelisah
Asupan nutrisi
-
Hubungan sosial
-
Diagnosa 1:
Tidak efektifnya pola napas berhubungan dengan ekspansi paru
Tujuan : Pola napas efektif, bunyi, napas normal atau bersih, TTV dalam batas
normal, batuk berkurang, ekspansi paru mengembang
Intervensi
1. Kaji frekuensi kedalaman pernapasan dan ekspansi dada. Catat upaya pernapasan
termasuk penggunaan otot bantu pernapasan/pelebaran nasal.
Rasional : Kecepatan biasanya mencapai kedalaman pernapasan bervariasi
tergantung derajat gagal napas.
Ekspansi dada terbatas yang berhubungan dengan atelektasis atau nyen dada.
2. Auskultasi bunyi napas dan catat adanya bunyi napas seperti krekels, wheezing
Rasional: Ronkhi dan wheezing menyertai obstruksi jalan napas/kegagalan
pernapasan.
3. Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi
Rasional : duduk tinggi memungkinkan ekspansi paru dan memudahkan
pernapasan
4. Observasi pola batuk dan karakter sekret
Rasional : kongesti alveolar mengakibatkan batuk sering/iritasi
5. Dorong/bantu pasien dalam napas dalam dan latihan batuk
Rasional : dapat meningkatkan/banyaknya sputum dimana gangguan ventilasi
dan ditambah ketidaknyamanan upaya bernapas
6. Kolaborasi
-
Diagnosa 3
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat
Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi
Kriteria hasil :
Keadaan umum baik, mukosa bibir lembab, nafsu makan membaik, tekstur kulit
baik, klien menghabiskan porsi makan yang disediakan, bising usus 6-12 kali/menit
berat/badan dalam batas normal.
Intervensi :
1. Kaji status nutrisi klien (tekstur kulit, rambut, konjungtiva)
Rasional : Menentukan dan membantu dalam intervensi selanjutnya
2. Jelaskan pada klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh
Rasional : Peningkatan pengetahuan klien dapat menaikan partisipasi bagi klien
dalam asuhan keperawatan
3. Timbang berat badan dan tinggi badan.
Rasional :
Vitamin B sgurb 2 x 1
Rasional : defisrensi vitamin dapat terjadi bila protein dibatasi
Antiemetik rantis 2 x 1
Rasional : untuk menghilangkan mual/muntah
Diagnosa 4
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
Tujuan :
Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
Kriteria hasil :
Ku klien baik, badan tidak lemas, klien dapat beraktivitas secara mandiri, kekuatan
otot terasa pada skala sedang.
Intervensi
1. Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas, catat laporan dispnea peningkatan
kelemahan/ kelelahan dan perubahan tanda vital selama dan setelah aktivitas
Rasional : menetapkan kebutuhan / kemampuan pasien dalam memudahkan
intervensi
2. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya
keseimbangan aktivitas dan istirahat
Rasional : tirah baring di pertahankan selama fase akut untuk menurunkan
kebutuhan metabolik, menhemat energi untuk penyembuhan
3. Bantu pasien memilih posisi yang nyaman dengan kepala tinggi atau menunduk
ke depan meja atau bantal
Rasional : pasien mungkin nyaman dengan kepala tinggi atau menunduk ke
depan meja atau bantal
4. Bantu aktivitas keperawatan diri yang diperlukan. Berikan kemajuan peningkatan
aktivitas selama fase penyembuhan
Rasinal : meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen
5. Berikan lingkunagn tenang dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai
indikasi
Rasional : menurunkan stress dan ransangan berlebihan, meningkatkan istirahat
Diagnosa 5:
Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit berhubung dengan kurangnya
informasi
Tujuan:
Pengetahuan klien tentang proses penyakit bertambah
Kriteria hasil :
Mencari tentang proses penyakit :
-
Intervensi
1. Diskusikan aspek ketidaknyamanan dari penyakit, lamanya penyembuhan, dan
harapan kesembuhan
Rasional :
Faktor ekstrinsik
(debu, serbuk bunga,
bulu binatang)
Gabungan
(alergen dan non
alergen)
Sesak napas
Resiko tinggi infeksi
Gangguan pertukaran gas
Pemberian bronkodilator
Metabolisme anaerob
Kelelahan
Distress gastrointestinal
Mual / muntah
Intoleransi aktivitas
Anareksia
Kurang informasi
Kurang pengetahuan
ASUHAN KEPERAWATAN
ASMA BRONKIAL
A. Pengkajian Data
-
Tanggal/jam pengkajian
Tanggal/jam masuk RS
Ruangan/kamar no
: Ruang anak/Ruang A
No. Registrasi
: 027712
Diagnosa medis
: Asma Bronkial
I.
Data biografi
a. Identitas klien
Nama
: a/ R.W
Nama panggilan
: R
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Kristen Protestan
Suku / bangsa
: Ambon / Indonesia
Pendidikan
: SLTP
: Bahasa Indonesia
II.
Nama
Ny. C. W
Ayah
Tn. B. W
Usia
40n tahun
45 tahun
Pendidikan
SMA
SMEA
Pekerjaan
Wiraswasta
Agama
Kristen protestan
Kristen Protestan
Suku bangsa
Ambon / Indonesia
Ambon / Indonesia
Alamat rumah
Sumber biaya
Batu gantung
Batu gantung
Dari Ayah
a. Keluhan utama
: Sesak napas
Faktor pencetus
Sifat keluhan
: Menetap
: Saat duduk
Intensitas keluhan
: Sedang
d. Catatan kronologis
Pada tanggal 20-07-2009, pasien mengalami batuk pilek, batuk
berlangsung selama 2 hari hingga pada tanggal 22-07-2009 pukul
09.00 WIT pasien mengalami sesak napas dan orang tua pasien
membawanya ke RSUD Dr. M. Haulussy Ambon, setelah tiba di IRD
pukul 09.15 WIT dan diberikan tindakan oleh perawat yang hasilnya :
Tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHg
N : 100 x/menit
S : 360 C
R : 34 x/menit
Dan diberikan therapi oleh dokter :
-
perawat
III.
Ambroxol 2 x 30 mg (tablet)
Hiperemesis gravidarum
: Ya (pada trimester I)
Pendarahan pervagina
Anemia
: Tidak anemia
Penyakit infeksi
: Tidak ada
Preeklamsia/eklamasi
: Tidak ada
Gangguan kesehatan
: Tidak ada
2. Pemeriksaan kehamilan
-
Teratur
: Ya
Diperiksa oleh
: Dokter
Tempat pemeriksaan
: praktek dokter
Hasil pemeriksaan
Imunisasi TT
: Ya (2 kali)
: Normal
3. Di tolong oleh
: Dokter
PB : 51 Cm
BB : 3,8 Kg
: Tidak ada
5. perdarahan
: Tidak ada
6. Trauma persalinan
: Tidak ada
7. Penurunan BB
: Tidak ada
: Ya
9. Lain-lain
: Tidak ada
c. Prenah di rawat di RS
: Pernah,
( 6 kali)
dengan
Pernah
menggunakan
obat
Clorophil 1 botol
e. Tindakan (operasi/penbedahan)
atau pembedahan
f. Alergi
Debu,
tidak
alergi
makanan
IV.
g. Kecelakaan
: Tidak pernah
h. Riwayat imunisasi
: Imunisasi lengkap
terhadap
?
45
Thn
16
Thn
40
Thn
11
Thn
10
Thn
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal Serumah
: Meninggal
: Pasien
: Garis Keturunan
Penyakit
Orang tua
yang
pernah
diderita
-
Penyakit
yang
Asma bronkial
sedang
diderita
c. Koping keluarga
- Keluarga pasien (ayah dan ibu) cemas akan penyakit anaknya
d. Sistem nilai kepercayaan
-
V.
VI.
Rumah
: Tidak ada
Lingkungan rumah
b. Polusi
c. Tempat bermain
Pengkajian Fisik
a. Penampilan umum
1. Keadaan umum : lemah
2. Tingkat Kesadaran : compos mentis
3. - TB : 155cm
- BB : 35 Kg
4. Status gizi : Baik
5. Tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHgx/menit 5 : 36,50C
R : 28 x / menit
b. Kepala
1. Bentuk
: Simetris
2. Besar/kecil
: Normal
3. keluhan
: Pusing
c. Muka
1. Bentuk : simetris
2. Paralisis
: Gelisah
d. Mata
1. Bola mata
-
Exopthalmus
: Tidak ada
Enopthalmus
: Tidak ada
: Normal
3. Kelopak mata
-
Ptosis
: Tidak ada
Tanda radang
Perdarahan
4. Konjungtiva
-
Warna
: Merah mudah
Secret
e. Hidung
-
Bentuk
: Simetris
Septum
: Normal
Pembauan
: Baik
f. Telinga
-
Bentuk
: Simetris
Odema
: Tidak ada
g. Leher
-
Kaku kuduk
: Tidak ada
Pembengkakan
: Tidak ada
Kelenjar limfe
Kelenjar tiroid
Vena jugularis
: Teraba
Arteri karotis
: Teraba
h. Dada
-
Bentuk
: Simetris
Pembengkakan
: Tidak ada
Keluhan
i. Paru-paru
-
Bunyi napas
Sesak napas
: Ya
Pernapasan
: 28 x/menit
Keluhan
j. Abdomen
-
Bentuk
: Simetris
Kembung
: Tidak ada
Pembesaran limfe
k. Ekstremitas
-
Kekuatan otot
: Lemah
Tonus otot
: Kurang
Keluhan
atas.
l. Kulit
-
Warna
: Pucat
Turgor
: baik
Luka
: Tidak ada
Lessi
: Tidak ada
Kelembaban
: Lembab
Suhu
: Dingin
m. Mulut (Mukosa)
n. Genetalia
: Tidak dikaji
o. Anus
: Tidak dikaji
VII.
No Kegiatan
1. Pola Nutrisi
Sebelum sakit
Saat sakit
Pola makan :
3 kali sehari
Jenis makanan
Alergi makanan
Tidak ada
Makanan
Nasi goreng
Frekuensi makan
yang
disenangi
-
Waktu makan
Keluhan
Tidak ada
Pola minum
Frekuensi minum
Jenis minuman
Jumlah minuman
Keluhan
6-8 gelas/hari
1 x sehari
Air putih
1500 cc
50 cc
2.
Pola istirahat dan tidur
Tidur siang
Frekuensi
Kebiasaan menjelang
1 2 jam
1 jam
1 x / hari
1 x /hari
Mendengar musik
Tidak ada
Tidak ada
Tidak nyenyak
8 9 jam/hari
7 8 jam/hari
1 x / hari
1 x / hari
Mendengarkan musik
Tidak ada
Tidak ada
Tidak nyenyak,
tidur
-
Keluhan
Tidur malam
Frekuensi
Kebiasaan
Keluhan
3.
2 x / hari
Mandi
Tidak ada
Frekuensi
Bantuan
Menyikat gigi
Belum mandi
3 x / hari
2x/hari
Tidak ada
Dengan bantuan
keluarga dan mandiri
4.
Frekuensi
Bantuan
Pola Eliminasi
Khas
Khas
Padat, lembek
Lembek
Tidak ada
Tidak ada
2 kali sehari
Warna
Bau
Konsistensi
Keluhan
Kuning
Kuning
BAK
Pesing
Pesing
Tidak ada
Tidak ada
Frekuensi
Warna
Bau
Keluhan
Keadaan Psikologis
1. Keadaan emosional
: Stabil
2. Pola adaptasi
: Dapat beradaptasi
3. Sifat dasar
: Mudah tersinggung
Keadaan Sosial
1. Interaksi dalam keluarga
: Baik
: Baik
: -
Aspek Spiritual
1. Agama
: Kristen Protestan
2. kegiatan keagamaan
-
Kuning
Frekuensi
3. Rekreasi
X.
Kuning
IX.
1 kali/hari
BAB
VIII.
1-2 kali/hari
XI.
Pemeriksaan Penunjang
Nilai normal
12,0 17,0 g/dl
L : 15 mm/jam
Hemotokrit : 38%
L : 40-40%
XII.
mm/jam
Penatalaksanaan
- Pemasangan IVFD D5% 16 tetes/menit (makro)
- Drin aminophilin 120 mg/kolf
- Injeksi cefotoxime 3 x 600 mg/IV/ (skin test)
- Injeksi dexamethazon 3 x 5 mg / 8 jam ( IV )
- Injeksi ronitidin 2 x 25 mg/ 12 jam / ( IV )
- Ambroxol 2 x 30 mg (tablet)
- Pemberian oksigen 3 liter/menit
P : 20
P : 32-430
KLASIFIKASI DATA
1. Data Subjektif
Pasien mengatakan :
-
Sulit bernapas
Batuk berlendir
Pusing
2. Data Objektif
-
Ku lemah
Sesak napas
Kulit pucat
Berkeringat
Gelisah
Analisa Data
No
Data
1. Ds : Pasien mengatakan
-
Sulit bernapas
Batuk berlendir
Pusing
Etiologi
Masalah
Akumulasi mukus
Tidak efektifnya
Do :
-
Ku lemah
Sesak napas
Bunyi
wheezing
-
TTV: TD : 100/70
mmHg
N : 108 x/menit
S : 36,50 C
R : 28 x/menit
2.
Ds : pasien mengatakan :
-
Sulit bernapas
Pusing
Do :
-
Ku lemah
Sesak napas
TTV: TD : 100/70
mmHg
N : 108 x/menit
Penurunan ekspansi
paru
napas
S : 36,50 C
R : 28 x/menit
3.
Kulit pucat
Berkeringat
Gelisah
Kelemahan fisik
Ds : pasien mengatakan :
-
Pusing
Do :
-
Ku lemah
Terpasang
IVFD
Intoleransi aktivitas
Sulit bernapas
Batuk berlendir
Pusing
Do : - Ku lemah
-
Sesak napas
2. Tidak efektifnya pola napas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru yang
ditandai dengan :
Ds : pasien mengatakan :
-
Sulit bernapas
Pusing
Do : - Ku lemah
-
Sesak napas
Kulit pucat
Berkeringat
Gelisah
Pusing
Do :
-
Ku lemah
Umur : 11 tahun
No Diagnosa Keperawatan
1. Tidak
jalan
efektifnya
napas
Tujuan
Perencanaan
Intervensi
Auskultasi
bunyi -
Sesak berkurang
napas
dengan :
Batuk berkurang
Ds : pasien mengatakan :
Klien
Sulit bernapas
Batuk berlendir
Pusing
misalnya:
dengan
dapat
Wheezing
Do
berkurang/ 2.
Kaji/pantau frekuensi
pernapasan
ditemukan
ekspirasi
selama
pada
penerimaan
stress/adanya
proses
Ku lemah
Sesak napas
TTV:
TD:
mengi,
hilang
-
ekspirasi
mengeluarkan sputum
-
Rasional
Beberapa derajat spasme
100/70
mmHg
N : 108 x/menit
3.
Atur
posisi
semi
pernapasan.
fungsi
S : 36,50 C
-
fowler
R : 28 x/menit
untuk
berwarna kuning
4.
Observasi
karakteristik
tindakan
memperbaiki
upaya batuk
batuk,
6.
menurunkan
spasme
bronkus
indikasi
2. Tidak efektifnya pola napas Pola
napas
kembali
dada.
Ds : pasien mengatakan :
pernapasan
Sulit bernapas
Pusing
Do
bersih
-
TTV
dalam
batas
normal
-
Batuk berkurang
Ekspansi
Catat
upaya
termasuk
biasanya
tergantung
gagal
pernapasan/pelebaran
terbatas
nasal
dada
napas.
yang
Ekspansi
derajat
Kecepatan
dada
berhubungan
Ku lemah
Sesak napas
TTV:
TD:
mengembang
100/70
Wheezing
menyertai
kepala
dan
pernapasan
mmHg
N : 108 x/menit
S : 36,50 C
5. Dorong/bantu
tinggi
karakter sekret
R : 28 x/menit
Duduk
Kongesti
alveolar
Kulit pucat
batuk
iritasi
Berkeringat
Gelisah
meningkatkan/banyaknya
6. Kolaborasi
hidung
-
Dapat
Berikan
sputum
oksigen
tambahan
dada
ventilasi
dimana
gangguan
dan
ditambah
ketidaknyamanan
upaya
bernapas
3.
1.
Evaluasi
respon
aktivasi Klien
dapat
melakukan
berhubungan
dengan aktivitas
sehari-hari
dengan
Catat
laporan
dispnea
dengan :
Ku baik
bernapas
peningkatan kelemahan/
Memaksimalkan
Menetapkan
kebutuhan/kemampuan
pasien
Ds : pasien mengatakan :
Pusing
Do :
secara mandiri
-
dan
Jelaskan pentingnya
memudahkan
pilihan
intervensi
Ku lemah
keseimbangan
dan istirahat.
3.
4.
aktivitas
-
Bantu
pasien
selama
fase
akut
menurunkan
metabolik,
tidur
untuk penyembuhan.
Bantu
aktivitas -
kepetawatan
diri
diperlukan.
kemajuan
aktivitas
yang
Berikan
dan
kebutuhan
menghemat
mungkin
kepala
energi
nyaman
tinggi
atau
batal
fase -
Meminimalkan
dan
Berikan lingkungan
tenang
untuk
peningkatan
selama
Pasien
dengan
penyembuhan
5.
membantu
kelelahan
keseimbangan
batasi
Menurunkan
rangsangan
stress
dan
berlebihan,
meningkatkan istirahat.
No Dx Kep
Implementasi
1.
1
Hari/tgl : Selasa 22-07-2009
Evaluasi
Hari/tgl : 23-07-2009
Mendengarkan
Hasilnya :
2.
Menghitung
frekuensi
saat batuk
O:
Hasilnya :
- Inspirasi : 20 x/menit
Batuk,
- Ekspirasi : 36 x/menit
-
Pasien
dapat
Hasilnya :
saat batuk
Masih
napas
disertai
dengan
terdengar
bunyi
wheezing
saat
diasukultasi
Hasilnya :
Ku baik
Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
beberapa
menit
serta R : 24 x/menit
berulang.
Pukul 15.30 WIT
5.
Memberikan
air
P : Intervensi 1, 4, 5, dan 6
dilanjutkan
Memberi
minum
obat
ambroxol 1 tablet 30 mg
Hasilnya :
2
II
Tanggal 23 07-2009
1.
Hasilnya :
- Pusing hilang
Mendengarkan
bunyinapas O :
Bunyi
Dengar
dengan
lendir
Tidak
ada
pergerakan
disertai
cuping hidung
Hasilnya :
-
Batuk
berwarna kuning
wheezing
insperksi -
napas
N : 100 x/menit
S : 36,50 C
Hasilnya :
Ku baik
Therapi
pembreian
O2
dihentikan
Membantu
pasien
P : Intervensi 2, 4, 5, dilanjutkan
Hasilnya :
-
Hasilnya :
- Oksigen telah diberikan
3
III
Tanggal 22 -07-2009
Tanggal 23 07 2009
1.
Hasilnya :
- Tidak pusing
O :
Menjelaskan
istirahat
dan
- Ku Baik
pentingnya tidur
bagi
penyembuhan
Dapat
beraktivitas
secara
mandiri
(makan,
minum
sendiri)
Hasilnya :
-
A : Masalah teratasi
posisi
yang
nyaman
(posisi
Membantu
pasien
memberi
membatasi pengunjung
Hasilnya :
- lingkungan tenang, pasien dapat
beristirahat.
No Dx Kep
Hari / tanggal
1
I
Sabtu, 25-07-2009
Pukul 14.30 WIT
Catatan Perkembangan
S : Pasien mengatakan :
-
Batuk
berkurang,
tapi
masih
mengeluarkan lendir
-
O:
-
Ku baik
No Dx Kep
Hari / tanggal
2
II
Sabtu, 25-07-2009
Pukul 14.30 WIT
Catatan Perkembangan
S : Pasien mengatakan :
-
Pusing hilang
O:
-
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Dudut,
2009,
Asuhan
Keperawatan
Asma
Bronkial
(http://library.usu.ac.id/download/fk/keperawatandudut2.pdf)
4.
OLEH :
KELOMPOK : 2
1. THERESYA LUTURMAS
2. BETTY ARIZONA
14. MICHAEL.SALEKY
4. ACRIANI
5. DESI .WALI
6. FEBRIANA . TITABANO
7. FLORENSI. PESIWARISSA
8. FITAYANI
9. HELMY.M. W. LANDO
KESDAM XVI/PATTIMURA
AKADEMI KEPERAWATAN
2009