Você está na página 1de 7

RESEP 4

A. Analisis Resep

B. Bentuk Sediaan Obat


FORMULA OFFICINALIS
a) R1/ Cotrimoxazol
Komposisi: Sulfametoksazol dan Trimetoprim 200 mg dan 40 mg/5 ml; Susp. 400 mg
dan 80 mg/ tube
Efek:
Indikasi: Isk, Oma, Infeksi Saluran Napas, Enteritis, Pneumonia, Diare
Kontraindikasi: Hipersensitif pada golongan Sulfa, Trimetoprim/ komponen lain,
Anemia Megaloblastik, Kerusakan Hepar
b) R2/ Parasetamol
Komposisi: Parasetamol 120 mg/ 5 ml
Efek:
Indikasi: Mengurangi rasa sakit kepala, sakit gigi, menurunkan panas
Kontraindikasi: Hipersensitif, gangguan fungsi hati
c) R3/ Oralit
Komposisi: Kcl 0,3 (1,5 g), Nacl 0,7 g (3,5 g), Na bikarbonat 0,5 g (2,5 g), Glukosa
anhidrat 4 g (20 g) tiap kantong serbuk 200 ml (1000 ml)
Efek:
Indikasi: Mencegah dan mengobati dehidrasi pada waktu muntaber, diare, kolera
Kontraindikasi: Obstruksi/perforasi usus
d) R4/ Miconazol
Komposisi: Miconazol nitrat 2%
Efek:
Indikasi: Infeksi jamur pada kulit seperti dermatofitosis, pitriasis versikolor,
kandidiasis kutis, infeksi sekunder yang di sebabkan oleh bakteri gram (+)
Kontraindikasi: Hipersensitif
C. Regimen Dosis
a) R1/ Cotrimoxazol
Dosis: Anak 2 bulan/lebih, 1 sdt tiap 10 kg/BB tiap 12 jam
Rute: Oral
Frekuensi: 2 x per hari
Waktu: Berikan segera setelah makan
Durasi: 5 hari
b) R2/ Parasetamol
Dosis: Anak 1-6 tahun, 3-4 x 1-2 sdt
Rute: Oral
Frekuensi: 3-4 x per hari
Waktu: Sesudah makan
Durasi: 3 hari
c) R3/ Oralit
Dosis: 100- 200 ml diberikan tiap BAB
Rute: Oral

d)

a)

b)

c)

d)

Frekuensi: Anak 1-5 tahun, 2 jam pertama 4 gelas larutan, selanjutnya 1 gelas tiap
BAB
Waktu:
Durasi: Jika di perlukan
R4/ Miconazol
Dosis: Oleskan tipis-tipis tergantung dari kondisi pasien
Rute: Topikal
Frekuensi: 2 x per hari pada daerah yang terinfeksi
Waktu: Pagi dan malam setelah mandi

Durasi: lamanya pengobatan tergantung dari kondisi pasien, biasanya diberikan


selama 2-4 minggu
Interaksi Obat
Kotrimoksazol
Penggunaan dengan pyrimethamine meningkatkan resiko anemia megaloblastik
Peningkatan efek hiperkalemia pada penggunaan bersama obat ACE inhibitor, reseptor
antagonis angiotensin atau diuresis hemat kalium
Parasetamol
Penggunaan dengan alkohol, antikonvulsan, isoniazid dapat meningkatkan resiko
hepatotoksik
Penggunan dengan antikoagulan oral: dapat meningkatkan efek warfarin
Penggunaan dengan fenitiazin: kemungkinan terjadi hipotermia parah
Miconazol
Interkasi obat sangat jarang terjadi pada pemakaian topical namun adanya penyerapan
oleh kulit memungkinkan adanya interaksi obat
Penggunan dengan karbamazepin dapat meningkatkan kadar dalam darah
Penggunaan dengan warfarin dapat meningkatkan efek antikoagulan warfarin
Oralit
Tidak ada

D. Bentuk Sediaan Obat


1. Kotrimoksazol
A. Tablet 120 mg (Cotrimoxazole Pediatric), tiap tablet mengandung:
Trimethoprim 20
mg dan Sulfamethoxazole 100 mg ; Tablet 480 mg, tiap tablet mengandung:
Cotrimoxazole
Trimethoprim 80 mg dan Sulfamethoxazole 400
a. Keuntungan
volume dan bentuk kecil sehingga mudah dibawa, disimpan dan dibawa
dapat mengandung zat aktif lebih besar dengan bentuk volume yang lebih kecil
tablet dalam bentuk kering sehingga kestabilan zat aktif lebih terjaga
dapat dijadikan produk dengan pelepasan yang bisa diatur

tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air
dapat disalut untuk melindungi rasa yang tidak enak dari sediaan.
b. Kerugian
beberapa pasien tidak dapat menelan tablet
formulasi tablet cukup rumit
zat aktif yang hidroskopis mudah untuk rusak
kebanyakan tablet yang ada dipasaran tidak menutupi rasa pahit/ tidak enak dari
obat
B. Sirup 240 mg, tiap 5 ml (1 sendok takar) mengandung : Trimethoprim 40 mg dan
Sulfamethoxazole 200 mg a. Keuntungan
Memiliki rasa manis
Cocok untuk anak- anak atau orang yang tidak dapat menelan tablet
Secara fisik dapat berbentuk larutan atau suspensi
b. Kerugian
Tidak semua obat di pasaran tersedia dalam bentuk sirup
Sediaan sirupu jarang yang berisi zat tunggal, pada umumnya campuran atau
kombinasi
beberapa zat yang kadang- kadang tidak sibutuhkan oleh pasien
Tidak sesuai untuk bahan obat yang tidak stabil setelah dilarutkan (biasanya dibuat
sirup kering yang memerlukan formulasi khusus, berbentuk granul, stabilitas
setelah dilarutkan haInya beberapa hari).
Tidak bisa untuk sediaan yang sukar larut dalam air
2. Parasetamol
A. Tablet 500 mg
a. Keuntungan
volume dan bentuk kecil sehingga mudah dibawa, disimpan dan dibawa
dapat mengandung zat aktif lebih besar dengan bentuk volume yang lebih
kecil
tablet dalam bentuk kering sehingga kestabilan zat aktif lebih terjaga
dapat dijadikan produk dengan pelepasan yang bisa diatur
tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air
dapat disalut untuk melindungi rasa yang tidak enak dari sediaan.
b. Kerugian
beberapa pasien tidak dapat menelan tablet
formulasi tablet cukup rumit
zat aktif yang hidroskopis mudah untuk rusak
kebanyakan tablet yang ada dipasaran tidak menutupi rasa pahit/ tidak enak dari
obat
B. Sirup mengandung parasetamol 120 mg/ 5 ml
a. Keuntungan
Memiliki rasa manis

Cocok untuk anak- anak atau orang yang tidak dapat menelan tablet
Secara fisik dapat berbentuk larutan atau suspensi
b. Kerugian
Tidak semua obat di pasaran tersedia dalam bentuk sirup
Sediaan sirup jarang yang berisi zat tunggal, pada umumnya campuran atau
kombinasi beberapa zat yang kadang- kadang tidak dibutuhkan oleh pasien
Tidak sesuai untuk bahan obat yang tidak stabil setelah dilarutkan (biasanya
dibuat sirup kering yang memerlukan formulasi khusus, berbentuk granul,
stabilitas setelah dilarutkan haInya beberapa hari).
Tidak bisa untuk sediaan yang sukar larut dalam air
C. Oral drops
a. Keuntungan
Pemberian berupa tetes dengan volume kecil cocok untuk anak kurang dari 1
tahun
Mengandung pemanis, perasa, pewarna
Sediaan dapat berupa solusio atau suspensi
b. Kerugian
Sediaan mempunyai stabilitas yang rendah dari pada sediaan tablet karena
cairan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri
Takaran dosis sediaan oral drops kurang teliti
3. Oralit
A. Serbuk oral mengandung glukosa anhidrat 4 gram, NaCl 0,7 gram, Na sitrat 0,58
gram, KCl 0,3 gram
a. Keuntungan
Karena mem[unyai permukaan yang luas, serbuk lebih mudah terdispersi
Anak- anak atau dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah
menggunakan sediaan serbuk
Obat dengan volume terlalu besar untuk dibuat tablet, dapat dibuat dalam
bentuk serbuk
Lebih stabil dari pada sediaan cair
b. Kerugian
Rasa pahit yang sukar ditutupi
Mudah teroksidasi
Untuk zat yang terurai oleh asam lambung tidak bisa dihindari
4. Mikonazol
A. Krim 2%
a. Keuntungan
Absorpsi obat cukup baik dan mudah dibersihkan dari kulit
Dapat berfungsi sebagai pendingin
Sediaan ini cocok untuk dermatosa akut
b. Kerugian
Tidak cocok untuk lesi yang luas

Kurang stabil dalam penyimpanan lama Karena mengandung banyak air


B. Salep 2%
a. Keuntungan
Daya penetrasi paling kuat bila dibandingkan dengan bentuk sediaan lainnya
Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi
Obat kontak dengan kulit cukup lama sehingga cocok untuk dermatosis yang
kering dan kronik serta cocok untuk jenis kulit yang bersisik dan berambut
b. Kerugian
Tidak nyaman untuk digunakan diseluruh tubuh
C. Gel 2%
a. Keuntungan
Thermoreversible
Obat cukup lama dengan kulit dan muda kering
Bahan dasar memiliki efek pelumas, tidak berlemak, dapat berfungsi sebagai
pendingin dan mudah larut dalam air
b. Kerugian
Kental, sedikit cair dan lengket
Non oklusif
Dr. Doveri Sulfa

E. Diagnosis

a. Diare et causa bacterial SIP : 399/ XVI/2001


Alamat rumah/ praktek:

b. Infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur (dermatomikosis)


F. Kesimpulan

Jl. Anturia 39 Yogyakarta, telp. 129876


Yogyakarta, 27 Mei 2014

Pada resep 4 terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan resep, yaitu pada superskripsi,
R/inskripsi,
Susp. Cotrimoxazol
5 ml dan
60 mlsigna
Lag II
subskripsi,240mg/
signature
dokter. Resep ini menggunakan formula officinalis
dimana
obat tertulis itu merupakan obat generi atau obat standar yang berisi obat tunggal.
S.O.12.h.cth.1
Interaksi terjadi pada tiga obat yaitu kotrimoksazol, parasetamol dan mikonazol.
G. Saran

R/ Sir. Parasetamol 120mg/ 5 ml

Dalam
menulis resep sebaiknya mencantumkan setiap elemen- elemen penulisan resep dengan
S.p.r.n.4.d.d.5ml.a.c
lengkap agar menjamin apoteker untuk mengetahui dengan tepat nama obat maupun
R/komposisi
Sachet Oralit
200yang
ml No.
X
obat
diresepkan
dan membantu pasien mengetahuiaturan dosisnya. Selain itu
untuk
S. u.c mencegah kesalahan ketika menuliskannya dan kesalahan dalam menginterpretasikan
informasi dalam resep.
H. Resep yang rasional dan benar

R/ Cream Myconazol 2% 10 gr Tube I


S.2.d.d.ue.m et v

Pro

: An. Siti

Umur : 1 tahun
BB

: 10 kg

Você também pode gostar